WARNING❌❌
PADA EPS INI ADA BEBERAPA KATA - KATA KASAR😲
ANAK KECIL DILARANG BACA!!
____________________________________
Nathan meletakkan tubuh Emely di atas kasur yang tersedia di UKS. Matanya meneliti setiap lekuk wajah yang dimiliki oleh gadis di depannya itu.
''Cantik tapi sayang--''
''Sayang apa?'' serobot Ulfa yang baru memasuki ruang UKS bersama Intan.
''Eh, Fa. Kok lo manggil Nathan sayang sih? Inget Wahyu ****!!'' tukas Intan yang membuat Ulfa memutar matanya jengah. Lola mode on.
''Diem deh Tan! Anak kecil dilarang kepo.'' Ulfa berjalan dengan tangan yang menyeret dasi Intan hingga membuat Intan membelalakan mata karena tercekik dasinya sendiri.
Intan memukuli tangan Ulfa tapi tetap saja gadis itu dengan santai berjalan tanpa memikirkan keadaan sahabatnya yang ia seret.
Bughh..
''Akkhhhhhh Bangkee!!'' Ulfa tersungkur dengan sangat mengenaskan. Ia tengkurep dengan posisi pantat yang sedikit menungging serta rambut yang tersingkap ke depan.
''Bwuahahahahahaha!! **** bentuk lo hahaha ....'' tawa Intan menggelegar ke segala penjuru UKS bahkan ia sampai terduduk lalu memukuli kaki Ulfa yang ada di bawahnya. Ye dari pada kaki sendiri sakit gituh.
''*******! Sakit dodol! Jidat gue benjol ini ... huaaaaaaaa, jidat gue, omegat omegat huaaa jidat gueeee!! '' Ulfa jingkrak-jingkrak histeris saat melihat jidatnya yang membiru dan sedikit benjol gara-gara adu banteng dengan lantai.
Seketika tawa Intan pun bertambah keras saat melihat ekspresi konyol yang dilakukan Ulfa. Sedangkan Nathan sedari tadi hanya diam dengan earphone yang terpasang di kedua telinganya.
''Hahahaha ******!! Wahyu bakal minggat dari lo. Bwuaha--eemmmmm'' Dengan kesal Ulfa menyumpal mulut Intan dengan segumpalan tissue.
''******! Rasain tuh tissue bekas keringet Emely hahaha .... '' Ulfa tertawa jahat.
''Bwuhhh ... jijik *****!''
''Ya lo sih, kebanyakan bac--''
''DIEM!! KALO LO BERDUA CUMAN MAU BUAT ONAR LEBIH BAIK KELUAR!!'' Bentakan Nathan membuat kedua gadis itu menunduk ketakutan.
''Gu-gue mau nemenin Mely di sini.'' Ucap Ulfa dengan suara yang lirih.
''Keluar!!''
''Ta--tapi,''
''KELUAR *******!!''
Kedua gadis itupun membalikkan badannya lalu berjalan dengan wajah yang lesu. ''Lo sih, pake acara nendang pantat gue segala.'' Ucap Ulfa menatap garang gadis di sampingnya. Memang ya, Intan dengan sengaja menendang belakang Ulfa karena nafasnya hampir habis karena tercekik oleh dasi yang ditarik Ulfa.
''Ya lo pake narik dasi gue segala, kecekik ****. Kalo gue mati kehabisan nafas gimana?''
''Ya kalo lo mati gue tinggal nunggu nasinya dateng, ya ga?'' ucap Ulfa sembari menaik turunkan kedua alisnya.
''Kampret emang.'' Intan menarik nafasnya lalu mengeluarkannya perlahan. Ia menarik tangan Ulfa untuk berdiri dihadapannya.
''Gue minta maaf ya, jidat lo pasti sakit bangetkan.'' Intan mengelus perlahan jidat Ulfa yang terdapat tanda kebiruan serta tonjolan yang membuat Intan sedikit meringis karena membayangkan betapa sakitnya rasanya saat tarjatuh tadi. Ya inilah yang membuat orang suka pada Intan, ia mempunyai sifat yang penyayang dan mudah bersalah. Meskipun terkadang akan berubah menjadi monster jika ada orang yang mengusik orang terdekatnya.
''Iyalah ini sakit banget tau gak?!'' Ulfa melipat kedua tangannya ke atas dada dan memalingkan wajahnya dengan bibir yang mengerucut kesal.
''Ma-maafin gue Fa, gu-gue nggk bermaksud nyakitin lo.'' Intan menundukkan wajahnya dengan tangan yang mengayun-ayun gelisah. Kebiasaan yang tak dapat diubah oleh Intan adalah tangannya yang selalu terayun saat dirinya pada kondisi seperti ini, yaitu takut. Takut jika Ulfa sahabatnya marah padanya dan tak mau berteman lagi dengannya.
Pletakk..
Awsss..
''Cengeng. Ini nggk sakit, udah sini peluk.'' Ulfa menarik tubuh Intan lalu memeluknya dan menghiraukan beberapa murid yang melihatnya dengan tatapan geli.
''Hiks ... nan-nanti kalo hikss ... kalo Wahyu mutusin lo, hiks, gimana?"'
''Astaga, doa lo jelek banget monyet.'' Ulfa memundurkan tubuh Intan, meghapus jejak-jejak air mata yang ada di pipi gembulnya itu.
''Eh, ***** mata gue!!" teriakan seorang pria membuat perhatian kedua gadis itupun teralihkan.
''Lo ngapain tutup mata dugong?!'' dengan mengucek matanya Intan bertanya pada pria yang ada tepat di belakangnya.
''Lo berdua ngapain kaya gitu tadi? Jangan bilang lo berdua lesbi.'' Ucapan Yusuf membuat kedua gadis itu membelalakkan matanya lalu menjitak keras kepala Yusuf secara bersamaan.
''Gue masih suka batang geblek.'' Ucap frontal Ulfa membuat Intan menggelengkan kepalanya.
''Eh, lo berdua lebih baik masuk deh. Lima menit lagi bel masuk nih,'' ajak Yusuf dengan membenarkan letak kacamatanya.
''Kuylah, daripada kita diusir lagi sama si galak.'' Mereka bertiga pun berjalan beriringan dengan Yusuf yang berada di tengah.
Sedangkan di ruang UKS sekarang terjadi perbacotan yang sangat sengit antara Emely dan juga Nathan.
''Eh kentut dugong! Lo bisa nggk sih g usah masang tampang kaya tembok, bosen tau nggk gue liatnya.'' Emely menarik pipi Nathan sehingga membuat bibirnya pun tertarik.
''Nah gini kan enak diliatnya,''
Plak..
Dengan kasar Nathan mehempaskan tangan Emely lalu memukulnya tanpa belas kasihan. Emely memekik kaget akan perlakuan Nathan, berusaha balas dendam ia pun mengeplak keras bahu Nathan membuat sang empu mendelik kesal.
''Lo bisa nggk sih diem aja?''
''Nggk." Dengan santai Emely menjawab pertanyaan Nathan lalu beranjak dari kasurnya.
''Diem aja nggk usah pecicilan!!'' reflek Nathan menarik lengan Emely.
''Gue mau boker, lo mau ikut?'' tanya Emely dengan tatapan geli.
Nathan melepaskan cekalannya lalu memasukan tangannya ke dalam saku celana,'' gue ke kelas.''
Emely mengedikkan bahunya lalu melangkah ke dalam toilet yang ada di dalam UKS.
_____________________________________
**Heellooooooooooooooo
Cecan back nih😕
Gih buruan spam like dan komentar biar semngat author lanjutin ceritanya😇
Okaayyyyyyy,,,,,,,,
Bye😚
SALAM RINDU,
AUTHOR CANS**:)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
L.M🦢
next Thor 👍🏻
2020-08-14
1