Part 5

"Bagaimana kabar gadis itu". Tanya Ashlan.

"Tak ada yang berubah, ia masih tampak kumal". Jawab Jo.

...Plak....

Ashlan memukul bahu Jonathan. "Dasar kau ini".Hanya menggeleng dan kembali mempelajari dokumen yang ia pegang, hingga sebuah ketukan membuat keduanya berdiri.

" Maaf Tuan Ashlan dan Tuan Jonathan, telah membuat kalian menuggu". Ucap Tuan Adam.

"Itu bukan masalah besar Tuan Adamar" Balas Ashlan seraya mengulas senyum.

"Syukurlah kalau begitu". Adam mendaratkan pantatnya di bantalan sofa empuk dan memulai perbincangan serius menyangkut bisnis yang saling menguntungkan bagi keduanya.

Mereka menghabiskan waktu 2 jam, untuk berdiskusi, terutama Aslan ia terus mencermati dokumen dari RC.Grup, yang akan menyuplai bahan baku pada salah satu pabrik nya.

" Senang bekerja sama dengan Anda tuan Adam". kedua Pria tampan itu, bersalaman sebagai tanda bukti terjalin nya kerja sama di antara keduanya.

"Begitupula dengan Saya Tuan Aslan"

Setelah terjalin nya kerja sama antara dua perusahaan yang saling berpengaruh di negara nya masing - masing, mereka melanjutkan acara makan malam berama

"Bagaimana kalau setelah ini anda mampir dulu ke rumah Saya". Ajak Adam.

"Tidak terimakasih Tuan Adam, karna setelah ini, Saya akan menemui keluarga Saya. Jika anda tak keberatan ,mampirlah selama saya di negara ini". Ajak Ashlan kembali.

" Baik lah Tuan, kita bertemu kembali lain waktu". Ucap Adam . "Kalau begitu Saya tidak akan mengganggu waktu anda lebih banyak lagi" Pamit Adam.

Keduanya kembali bersalaman dan melanjutkan acaranya masing - masing .

" Apa anda yakin, akan menghadiri undangan Nyonya Dilla". Tanya Jonathan.

"Tentu saja..aku ingin tau Wanita mana lagi yang akan ia jodohkan dengan ku". Aslan menyeringai dan entah apa yang ia rencanakan di kepala Pria tampan itu.

Salam hormat para pelayan saat melihat tuan muda mereka berada di Mansion keluarga besar Abraham.

Aslan mengulas senyum saat berada di ruang utama Mansion itu, yang tengah kedatangan tamu.

"Perkenalkan dia adalah Aslan Malik Abraham, Putra tertuaku yang masih betah melajang".ucap Dilla pada rekan bisnis Suaminya.

" Malik.." Panggil Dilla pada Putra tampan nya itu. "Apa kau tak ingin menyapa tamu Mama".

Dengan mengulas senyum Ashlan menyapa satu persatu tamu yang berjumlah 3 orang, 1 di antaranya adalah wanita cantik yang akan di jodohkan dengan nya.

" Maaf Mam, aku ingin Istirahat".Ucap Ashlan.

"Tapi Malik, kau belum berkenalan dengan Alicia". Ucap Dilla mencegah kepergian putranya.

" Maaf Mam.. aku tidak tertarik". Ashlan langsung beranjak dari sofa, kaki terayun menaiki puluhan anak tangga menuju lantai 2.

Belum sempat ia membuka pintu kamar, tangan nya sudah di cekal oleh Dilla. "Mau sampai kapan, kamu menolak Wanita yang Mama kenalkan Malik!?". Ucap Dilla tangan nya masih mencekal, yang enggan melepas "Mau sampai kapan kamu terus melajang seperti ini".

"Aku akan menikah jika sudah waktunya Mam". Sanggah Ashlan, belum terpikir olehnya, untuk menikah, mungkin Pria itu masih enggan untuk mengenal Wanita lagi, setelah hatinya tersakiti.

" Kamu masih normal kan". Mama Dilla menatap Ashlan dan Jonathan bergantian.

Melihat ekspresi Mama nya Aslan mengusap wajah Wanita yang telah melahirkan nya itu. "Singkirkan pikiran konyol mu Mam".Ucap Ashlan. " Dan harus Mam tau, aku ini pria normal, dan menyukai Wanita. hanya saja aku tak suka Mam ikut campur dengan urusan cintaku, karna disini aku yang menjalani bukan nya Mam". Jelas Ashlan panjang lebar.

"Baik jika itu mau kamu". Ucap Dilla percaya. "Tapi Mama akan membuat Alicia bekerja di kantormu selama 1 tahun. dan setelah itu keputusan ada di tangan mu, selama kau belum mengenalkan Wanita pada Mama, kamu harus lebih mengenal Alicia". jelas Dilla, ia pun merasa lelah mengenalkan Wanita pada putranya, secantik apa apapun itu, selalu di tolak.

" Ok Fine.". Ashlan berjabat tangan dengan Mama nya.

"Dan Kau". Tunjuk Ashlan pada Jonathan. "Sebaiknya kau cepat menikah agar tak lagi orang yang salah paham dengan ku. Atau kau nikahi saja gadis yang kau panggil Hama itu".

" Tuan!!." Jonathan menatap wajah Tuan Ashlan. "Jangan membebaniku dengan hukuman itu lagi".

" Ok ..ok .. aku hanya bercanda". Ashlan terkekeh menepuk bahu Jonathan. "Istirahatlah".

...----------------...

"Aku tak menyangka, skincare pemberian Kak Jo, ternyata sebagus ini, hanya dalam 2 minggu, wajahku sudah kembali seperti dulu". Anna terus tersenyum, menatap tampilan dirinya dari pantulan cermin, selama 2 minggu ini, Anna dengan giat merawat tubuhnya, dan mengembalikan kepercayaan dirinya untuk bertemu orang - orang. terutama Jonathan, Pria yang selalu menatapnya dengan rasa jijik.

Setelah melakukan ritual malam nya, ia beranjak dari meja rias menuju tempat tidur, dan berusaha menyebrang menuju alam mimpi.

Di sisi lain Jonathan yang baru sampai, di Mansion, setelah mengantarkan Tuan Ashlan ia mengendarai kendaraan roda 4 menuju paviliun nya.

"Apa gadis gelandangan itu sudah tidur". Ucap Jo seraya memasukan kunci untuk membuka pintu.

Sesampainya di dalam Jo mendapati rumah yang sudah gelap, kakinya terayun menuju sebuah pintu kamar dimana Anna tidur.

...Ceklek....

Dengan perlahan Jo membuka pintu, hingga terlihat jelas seorang Wanita dengan rambut yang tak lagi gimbal tengah berbaring dengan memunggunginya.

Tampa mengeluarkan suara, Jo kembali menutup pintu dan berjalan menuju kamarnya.

Pagi pun menyapa Anna, hingga semburat cahaya berhasil masuk ke sela jendela, hingga suara kicauan burung, berhasil membangun kan gadis cantik berbalut kain putih itu.

Dengan berdiri di sisi jendela, Ia rentangkan kedua tangan nya ke atas, menikmati udara segar di pagi hari, ia tersenyum saat matanya menangkap kendaraan roda 4 sudah terparkir di depan paviliun. "Sepertinya Kak Jo sudah pulang". Ucap Anna.

Setelah puas menikmati udara pagi, ia beranjak menuju kamar mandi, dan melakukan ritual disana, hingga tubuhnya terasa lebih segar.

"Apa yang harus ku masak hari ini". Gumam Anna saat mendapati kulkas yang hanya berisi sedikit bahan makanan.

Anna terlihat berjongkok, mencari bahan makanan yang mungkin terselip di dalam sana.

" Apa yang kau cari Anna". Tanya Jo. saat melihat Anna sejak tadi berjongkok di depan kulkas.

"Bahan makanan Kak". Ucap Anna tampa mengalihkan perhatian nya. "Kakak tidak keberatan kita sarapan dengan nasi goreng. di kulkas hanya ada telur dan sedikit sayur". Tanya Anna. Ia mengeluarkan 2 telur dan beberapa potong sayur.

"Tak masalah. Aku bisa makan apapun yang kau buat"

Kaki Anna bergerak menutup pintu kulkas, karna kedua tangan nya, sibuk memegang bahan - bahan yang akan di buat nasi goreng.

Anna mengalihkan perhatian nya pada sosok tampan yang berdiri tak jauh darinya. "Beri aku waktu 10 menit. dan tunggulah di meja makan". Ucap Anna sambil tersenyum.

...Deg....

Jonathan terlihat diam mematung, melihat Wanita cantik yang tersenyum kearahnya. "Siapa kau". Tanya Jo. padahal beberapa menit yang lalu ia mengobrol dengan Wanita yang kini terasa asing baginya.

...~Jangan lupa tinggal kan jejak berupa like dan coment ya~>...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!