Part 4

2 hari kemudian

"Bagaimana kondisinya". Tanya Jo ke salah satu Dokter.

" Kondisinya sudah lebih baik Tuan".Ucap Dokter bernama Erica. "Tapi sepertinya gadis ini tak mengerti bahasa kita, selama ini Dokter Erica selalu mengajak Anna untuk berkomunikasi, selain mengenal lebih jauh, wanita pertama yang di bawa Tuan nya.

Namun usahanya tak membuah kan hasil, gadis itu diam seribu bahasa, apa Gadis itu gagu atau memang tak paham bahasanya.

"Apa kau sudah mengajaknya berbicara dengan bahasa inggris". Tanya Jo. pandangan masih menatap Anna yang terlihat bingung.

"Maaf Tuan sepertinya Saya lupa". Dr. Erica terkekeh.

" Baiklah.. kau boleh pergi".

Sepeninggalnya Dr.Erica, kaki Jo mengayun mendekati berakar, dimana Anna terbaring disana. "Can you speak english..!?". Tanya Jonathan ia berbicara dengan bahasa internasional itu, dan di angguki oleh Anna. "Good".

Jo memberikan beberapa pertanyaan pada Anna dan mau tidak mau, Jo mengintrogasi Anna dan berada disana selama 1 jam, karna mulai detik ini Anna akan menjadi tanggung jawabnya.

Jonathan telah mengantongi banyak informasi dari gelandangan yang sempat akan ia buang, bahkan ia masih merasa jijik melihat wanita yang di anggap hama ini.

Namun saat mendengar semua yang terjadi pada Anna hingga berakhir di Negaranya, hati nya sedikit tersentuh dan ia sudah sedikit tahu, jika gadis yang dia anggap hama ini, ternyata dari keluarga berada.

" Ok .. mulai besok, kau akan tinggal bersamaku di paviliun utara".Ucap Jo. "Dan kau bisa memanggil ku kakak"

"Kakak".Anna menangis terharu. Akhirnya setelah 5 bulan, ia bisa mendapatkan tempat tinggal di negri asing, meskipun tak mengikis rasa dendam di hatinya.

...----------------...

Dengan tertatih Anna mengikuti langkah Jonathan yang berjalan dengan cepat, Paviliun Utara cukup jauh memang..?, ia harus berjalan kaki selama 10 menit, tak ada hentinya ia memandangi keadaan sekitar Mansion yang di penuhi taman bunga dan beberapa bangunan.

"Mulai sekarang ini adalah tempat tinggal mu". Ucap Jo. Namun tak ada jawaban dari Anna. dan Jo hanya menghela nafasnya cukup panjang saat melihat gadis yang berjalan pincang masih jauh dari pandangan nya.

"Maaf Tuan ..! apa anda menuggu lama". Sesal Anna. melihat Jo tengah duduk di kursi teras.

" Panggil aku kakak, karna mulai sekarang kau akan menjadi adik ku".

"Iya Kak".

" Ingat panggil aku kakak, jangan sekali kali memanggilku dengan sebutan lain. Apa lagi sampai kau menaruh hati padaku". Ucap Jonathan. Tentu saja ancaman Tuan nya masih terngiang di kepalanya, ia selalu bergidik jika sampai Ashlan terus memaksanya menikahi Anna

"Iya Kak".

Jonathan memperlihatkan seisi rumah pada Anna, hingga tiba di salah satu kamar. "Dan ini akan menjadi kamarmu".

Mata Anna berkaca kaca, saat melihat ruangan yang akan menjadi kamarnya, mengingat selama 5 bulan ini ia hanya tidur di kolong jembatan.

"Berhentilah menjadi Wanita cengeng Anna". Ucap Jo, bernada tegas tak ada kelembutan sedikitpun, yang ia perlihatkan pada Anna. "Karna suatu saat nanti kau akan membantu pekerjaan ku".

Anna langsung mengusap cairan bening yang tadi lolos dari matanya, tentu saja ia harus menjadi wanita tegar. "Pekerjaan Kak".

"Lebih baik kau beristirahat, karna setelah kau pulih, kau akan memulai pembelajaran mu".

Anna tampak mengangguk dan pintu pun perlahan tertutup, kakinya terayun mengitari seluruh isi kamar, yang cukup luas dan berupa kamar mandi di dalam. ia tatap tampilan dirinya di depan pantulan cermin. "Ya Tuhan..". Ujarnya, ia tampak syok melihat tampilan dirinya. "Apa aku jadi sejelek ini," Anna mengusap - usap wajahnya yang terlihat sangat kumal. "Aku harap ini bisa hilang".

Mata Anna perlahan melihat meja rias, dengan jelas banyak nya skin care dan berbagai kosmetik berada di atas sana.

"Apa aku boleh memakainya" Gumam Anna. melihat - lihat rangkaian kosmetik yang masih tersegel.

Sebanyak tiga kali suara ketukan pintu bisa terdengar oleh telinganya "Iya Kak.". Sapa Anna saat pintu terbuka.

" Makan lah". Jo memberikan bungkusan plastik. "Tapi mulai besok kau harus memasak. kau bisa masak kan!?".

"Tentu saja kak, bahkan masakan ku enak". Ucap Anna dengan bangga.

"Good".

" Tunggu Kak". Panggil Anna dan Jo berucap dengan Isyarat dengan menautkan kedua alisnya. "Apa semua yang ada di kamar, boleh aku gunakan". Tanya Anna. Dan di angguki oleh Jonathan. "Termasuk peralatan kosmetik dan semua pakaian yang ada di lemari".

"Semua itu milikmu". jawab Jonathan. "Apa kau sudah melihat cermin". Ucap Jo bernada meledek. Anna mengangguk dan terlihat malu.

" Good ".

Sepeninggalnya Jonathan Anna kembali menatap pantulan dirinya di dalam cermin. " Apa aku bisa cantik seperti dulu". Gumam nya.

Hari pun begitu cepat berlalu, setelah melewati senja dan kini hari beranjak malam , namun gadis yang akan menginjak usia 21 tahun itu, masih mencuci rambutnya yang gimbal, sudah 3 kali ia mencuci dan membilas rambutnya di kamar mandi dengan terus berulang, setelah selesai ia mengaplikasikan hair mask pada rambutnya.

2 jam sudah ia bergelut dengan rambutnya yang gimbal, hingga akhirnya rambut itu berhasil ia sisir.

"Untuk hari ini sudah cukup". Anna melihat jam yang sudah menunjukan angka 11. Setelah mencuci wajahnya Anna memakai rangkaian skin care yang ada di meja rias berharap bisa cocok pada kulitnya, baru setelah itu ia tidur.

...----------------...

"Apa kau baru ke salon". Ucap Jo saat mendapati rambut Anna yang terlihat agak rapih.

Anna menggeleng. "Aku hanya mencuci rambutku".

"Berapa kali kau mencucinya..?". Ucap Jo, ia tahu se-gimbal apa rambut Gadis itu, meskipun dari katanya yang seakan meledek.

" Aku menghabiskan waktu 2 jam di kamar mandi". Anna pun hanya tersenyum kecut, menahan malu, setidaknya waktu 2 jam ia habiskan untuk sekedar mencuci rambut tidak sia-sia, tak ada tatapan jijik dari Jonathan.

"Apa semua ini kau yang masak". Jo menatap isi meja makan yang sudah di penuhi masakan.

" Cobalah".

Tampa ragu, Jo mengambil piring dan mengisi dengan nasi dan lauk pauk, dengan sangat lahap ia menghabiskan seisi piring hingga tak tersisa. "Masakan mu sangat enak Anna". Puji Jo.

"Makasih Kak". Anna tersenyum merada puas dengan hasil masakan nya.

" Oh ya Anna. kamu tidak apa kan selama 2 minggu ini kamu sendirian di rumah". Ucap Jonathan. "Dan selam itu aku akan menemani Tuan Ashlan untuk perjalan bisnis"

"Tentu saja tidak kak. lagian aku sudah biasa sendiri, jadi kakak tidak perlu khawatir".

" Good.".

...~Jangan lupa tinggal kan jejak berupa like dan juga coment ya~>...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!