Kisah Ku
Di sore hari.
"Kanayaaaa ! " Panggil keras salah satu siswi SMA pada gadis belia di depan nya.
Gadis belia itu pun melirik ke arah belakang, ia pun masih memakai pakaian SMA.
"Iya Put ada apa ? " Jawab Kanaya pada teman sebangkunya Putri.
Putri berlari mendekati Kanaya.
"Nay, malam nanti ada acara ulang tahun teman sekelas kita Nia, kamu mau datang ? " Tanya Putri.
Kanaya sangat senang mendengar nya, Kanaya termasuk anak yang pendiam di kelas nya sehingga dia sering tidak tahu informasi apa yang ada di kelasnya.
Namun seketika Kanaya terdiam, mengingat sesuatu yang pasti menurut dia tidak akan mendapat kan ijin untuk pergi ke pesta ulang tahun itu.
"Seperti nya tidak Put. " Jawab Kanaya menatap kedepan dengan wajah datar.
"Loh kenapa ? sekali-kali kamu harus ikut, Asyik loh apalagi anak-anak lain juga di undang kok Nay. " Bujuk Putri.
Kanaya hanya menggelengkan kepala nya dan tersenyum.
"Emm ... put aku duluan ya ? takut hujan, nanti susah untuk mendapatkan angkutan umum. " Ujar Kanaya berpamitan pada Putri dan berjalan cepat meninggalkan Putri.
"Istt ... anak itu kapan mau gaul nya ! " Dengus Putri heran pada Kanaya.
Kanaya yang saat itu sedang mengenyam pendidikan di bangku menengah atas, membuat nya semakin terlihat bahwa diri nya kini sudah menginjak usia remaja.
Di sebuah rumah semi permanen Kanaya bersama kedua orang tua dan adik nya hidup dengan penuh kesederhanaan.
Jauh dari kata mewah, bahkan tak jarang Kanaya membantu per ekonomian keluarganya dengan cara bekerja paruh waktu di sela-sela libur sekolahnya, atau pun berdagang makanan di lingkungannya.
Di lain waktu Kanaya mendapati Tamu yang sungguh ia tidak tahu siapa dan sungguh ia tidak mengenalnya sama sekali.
Ia mengira itu adalah tamu orang tuanya, saat itu Kanaya baru saja sampai rumah karna baru pulang dari sekolahnya.
Kanaya bersikap biasa saja namun ia memperlihatkan sikap ramah pada tamu tersebut.
Tanpa dia sadari tamu tersebut adalah tamu yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Saat malam tiba, Kanaya duduk di tengah-tengah Ibu dan Ayah nya.
"Nay coba telpon no ini. " Pinta Ayah Kanaya.
Tanpa bertanya untuk apa dan itu nomor siapa, Kanaya langsung menuruti apa yang di perintahkan oleh Ayah nya.
Dan ternyata itu adalah nomor seorang laki-laki berusia jauh lebih tua dari nya.
Rizal berusia 27 tahun sementara Kanaya berusia 15 tahun.
Rizal seorang pekerja kontraktor di daerah tersebut, Rizal berpenampilan sangat rapih layak nya pekerja kantoran.
Siapa pun yang melihat nya pasti akan ber anggapan bahwa Rizal adalah laki-laki mapan dan berwibawa.
Orang tua Kanaya terbujuk oleh ucapan manis Rizal untuk melamar Kanaya di usia nya yang baru menginjak 15 tahun.
Kanaya menolak, namun apa daya penolakan kanaya tidak di dengar oleh kedua orang tua nya.
Acara lamaran itu sangat tertutup dengan alasan Kanaya masih ingin bersekolah, dan Kanaya tidak ingin teman-teman nya tahu jika ia sudah bertunangan, karna Kanaya tidak ingin menjadi perbincangan di kelas atau sekolah nya.
Acara itu hanya di hadiri oleh keluarga inti saja, entah apa yang Kanaya rasakan saat itu, entah perasaan senang atau sedih yang sedang ia rasakan.
Kanaya seperti dedaunan kering yang tertiup angin, kemana pun arah angin itu tertiup ia pun akan terombang ambing di dalam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
zhara
mampir kak
2024-03-27
0
Sis Ravell Pnina⭐🎯
mampir kak Thor!semangat bekarya yah.
2022-10-08
2
Sumawita
Mampir kak
2022-10-08
1