Sang Jenderal

Gween Zero Nagasaki lahir di Jepang pada tanggal 10 November 1978, tahun 2025 ini usianya sudah menginjak empat puluh tiga tahun, sudah sangat cukup umur untuk pria seusia dirinya untuk membina rumah tangga.

Trauma mendalam yang ia alami saat memutuskan berkencan dengan seorang gadis cantik yang merupakan adik angkatnya itu membuat ia sampai detik ini tidak bisa lama-lama berdekatan dengan seorang wanita. Karena jika demikian terjadi maka ia akan merasakan sakit yang luar biasa di bagian perut timbulah rasa mual yang berlebihan lalu ia bisa memuntahkan semua isi perutnya.

Sudah lebih dari dua tahun lamanya ia menjalani terapi pengobatan ahli kejiwaan, meski sudah menjalani terapi ia masih belum juga sembuh dari penyakit aneh itu. Dimana ia tidak mampu menahan mual saat berdekatan dengan seorang wanita, bahkan ibu kandungnya Haruka Nagasaki tidak bisa leluasa memegang tangan putranya ataupun sekedar duduk santai berduaan itu pun tidak bisa dilakukan olehnya.

Zero kini gemar membaca novel online, ada satu novel di aplikasi novel online yang membuat ia geram dan merasa ini adalah khayalan si penulis saja, cerita yang tak masuk akal bagi dirinya membuat ia ingin sekali bertemu dengan si penulis atau akrab dikenal dengan sebutan Athour.

"Ishhh...jauh-jauh ku mencari informasi tentang dia... ternyata dia orang Indonesia...cih..." gumam Zero sembari memperhatikan gerak-gerik seseorang.

"Samperin Zee, jangan beraninya liat dari jauh!" Sindir Ian sembari duduk di sebelah kanan Zero.

"Berisik!" Sentak Zero.

"Lagian...ada angin topan darimana seorang Komisaris Direksi yang tidak pernah mau makan di kantin kini justru duduk manis disini..." kata Ian sembari mengunyah.

"Bawel!" Omel Zero.

"Sang Jenderal ada di kantin untuk makan siang...wah...hebat bukan? Hehehe" kata Ian dengan senyum menggoda.

"Sial lo!" Umpat Zero kemudian beranjak.

Sepasang mata sipit namun sangat berkarisma terus membututi sosok wanita manis yang sedang bersend gurau bersama rekan-rekannya. Mata itu terus menerus tertuju pada wanita itu akan tetapi wanita yang ditatap justru nampak tidak mempedulikan tatapan mata itu.

"Ke ruangan saya! Sekarang!!!" Bisik Zero no debat pada wanita yang sedari radi ia perhatikan.

Glekkk

"Mau apa sih nih orang?" Batin si wanita meneguk kasar slavinanya.

"Yan...pak bos ngomong apa?" Tanya seorang pria pada wanita yang bernama lengkap Maryani.

"Suruh keruangannya sekarang juga!" Jawab Yani sembari beranjak berdiri.

"Ada hubungan apa Yani sama pak bos?" Pria itu kembali bertanya-tanya.

"Udin markudin, kalo masih mau kerja disini mending nggak usah ikut campur!" Sahut Saodah rekan seprofesi Yani.

"Odah...lo kan deket sama Yani, masa Yani nggak cerita apa-apa sama lo?" Kata Udin mulai kepo.

"Kagak!" Jawab Saodah.

"Mana mungkin nggak cerita, siapa lagi yang bisa dia ajak curhat kalau bukan gua atau bu Eve..." batin Saodah menatap iba punggung sahabatnya.

***Cklekkk

Brakkk***

"Auchhh...pak...sakit tau!" Yani meringis kesakitan.

"Kamu dari tadi lihat saya kan disana? Kenapa nggak nyapa saya?" Tanya Zero menggeram marah.

"Dih...bapak mah aneh, kan kita udah sepakat jangan sampai orang-orang di kantor tau kita punya hubungan!" Jawab Yani."Lagian...nih...lepas...sakit tau!" Yani menepis kasar tangan kiri Zero yang mencengkram tangan kanannya.

"Kamu memang perempuan aneh, khayalan mu terlalu tinggi!" Kata Zero.

"Bapak kenapa dah? Apa salah saya? Kok bapak marah-marah sama saya?" Yani melotot galak.

"Ck...kau si Ahli cinta bukan?" Zero duduk di singgasana miliknya lalu bersedekap sombong.

"Hm...bapak tau saya si Ahli cinta? Tau darimana?" Tanya Yani sembari duduk santuy menyilangkan kaki.

"Tulisan kamu itu membuat saya merasa kamu kurang bercermin!" Kata Zero.

"Maksud bapak apa? Hahh!!!" Bentak Yani marah.

"Aku tau...sebagian dari tulisanmu itu adalah kisah hidupmu sendiri dan sebagiannya lagi adalah khayalan mu! Benar???" Sahut Zero.

"Terus? Masalahnya apa??? Toh kalo bapak nggak suka tulisan saya ngapain dibaca lagian siapa suruh baca???!!!" Yani berdiri lalu berjalan ke arah pintu.

"Sebaiknya kamu bercermin! Siapa kamu sehingga ada pria yang bisa mencintaimu dan menerima empat anakmu dari pernikahan mu yang terdahulu? Di kehidupan nyata, mana ada pria yang ikhlas ataupun rela membesarkan empat anak dari istrinya?" Kata Zero.

"Snff..." Yani menghapus kasar air hangat yang menetes di kedua pipinya.

"Saya tidak butuh bercermin, karena itu hanya khayalan saya maka biarkanlah menjadi khayalan belaka, tidak perlu saya jadikan kenyataan!" Kata Yani dengan mata berkaca-kaca, ia enggan menoleh ke belakang.

"Mengkhayal boleh-boleh saja tapi harus ingat batasan! Jangan sampai kamu jadi gila karena terlalu tinggi mengkhayal!" Kata Zero.

Yani langsung menoleh ke belakang, kini wajah manisnya sudah basah oleh air mata.

Zero tertegun melihat raut wajah Yani.

"Iya...ini emang khayalan saya! Tapi biarkan saya bahagia dengan khayalan saya! Tidak perlu bapak ingatkan saya pun paham jika khayalan ini tidak akan mungkin jadi kenyataan!!!" Kata Yani sesegukan.

"Sa...-" Zero beranjak dari singgasananya berjalan perlahan menghampiri Yani.

"Bapak mau apa hah!???" Teriak Yani marah.

"I..i..t..u...u...sa...yy..." Zero mengulurkan tangan kanannya ke arah kepala Yani.

"Saya sadar diri pak! Dengan status janda perceraian siapa yang mau menikahi saya kalau bukan bapak! Tapi...bukan berarti bapak boleh menghina tulisan saya! Mulut bapak...benaran...hiks...kejam!!!" Kata Yani lalu ia keluar dari ruangan Zero.

Brakkkk

"Hah...hufff...apa aku sudah keterlaluan ya???" Zero mendesah frustasi, menjambak kasar rambutnya sendiri.

Sementara di atap gedung...

"Arggghhhh...dasar Jenderal gila!!! Brengs3k!!! Sialan!!! Arggghhhh!!!" Umpat Yani kesal.

"Kamu kenapa Yan?" Tanya seorang pria.

"Nggak kenapa-kenapa!" Jawab Yani menghapus air matanya.

"Siapa yang udah buat kamu nangis Yan? Bilang sama aku!" Kata Ian pria tampan berusia 38 tahun.

"Saya cuma kangen sama anak-anak saya..." kata Yani.

***

***

***

***

See you next chapter 💜🤗💜

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!