Episode 4: Malam Pernikahan Hampa

Elliot merenungkan kembali atas tindakan mencium istrinya saat acara pemberkatan tadi, karena masih penasaran ingatan yang tiba-tiba terlintas dalam pikirannya sama seperti apa yang dilakukannya hari ini. Hanya saja sedikit perbedaan pada suasana, jika sekarang terkesan mewah, efek dari gaya hidup mereka yang mewah juga.

Tangan kanan Vallerie sedikit kesulitan membuka resleting gaun pengantin sampai pegal-pegal. Masih sangat berharap suaminya bisa berinisiatif membantu membuka resleting, tapi harapannya sirna, jika dilihat dari raut wajah sang suami seperti ingin mencabik habis-habisan. Terpaksa ia membuka resleting dengan sekuat tenaga sampai napasnya mulai tersengal-sengal.

Sebenarnya apa yang dilihat Vallerie sedikit berbeda dari sudut pandang Elliot. Elliot merasa kasihan melihat istrinya mengalami kesulitan sedangkan selama ini istrinya selalu memedulikannya di tengah kesibukannya. Maka dari itu, ia berinisiatif mendatangi sang istri, kemudian perlahan membuka resleting sampai terlihat jelas punggung lentik menggoda di depan mata.

Salivanya sulit ditelan. Di antara semua wanita yang pernah menggodanya selama ini, hanya Vallerie yang berhasil membuatnya tergoda, meski secara tidak langsung seperti sentuhan fisik. Bola matanya rasanya malas berkedip dan tangan kanannya entah kenapa ingin meraba lekukan tubuh sexy itu.

‘Tunggu sebentar! Kenapa aku mudah tergoda hanya karena satu wanita! Mataku oh mataku, bisakah kamu kembali ke prinsip utama?’

Senyuman manis menghiasi sudut bibir Vallerie terus bersinar indah. Akhirnya keinginannya terkabul juga, meski ia tahu sebenarnya suaminya membantu hanya karena terpaksa.

“Terima kasih, Elliot.”

Elliot sangat galau dengan hatinya. Pernikahan sandiwara yang dilakukannya hari ini, entah kenapa jika dipikir-pikir, ia sungguh bahagia. Sebenarnya ia masih bingung perasaan sesungguhnya terhadap Vallerie.

Dua bulan menjalin hubungan bersama Vallerie seiring berjalan waktu berkat Vallerie sering mengunjunginya setiap bekerja lembur, Elliot sangat suka ada seseorang yang perhatian padanya. Apalagi Vallerie pernah mengunjungi rumahnya dan merupakan tamu pertama yang diajaknya tanpa keraguan mengajak memasuki rumahnya dan memberitahukan kode akses rumah.

Namun, apakah itu menandakan hatinya sungguh menerima cinta Vallerie sepenuhnya? Maka dari itu, akibat hati dan pikirannya masih bingung, Elliot tetap memegang prinsip selalu bersikap dingin terhadap siapa pun tanpa memedulikan orang terdekatnya atau tidak. Ditambah di matanya, Vallerie pernah melakukan kesalahan selama dua bulan itu yang membuatnya sangat sebal, maka dari itu, Elliot bertekad ingin kembali bersikap ketus bermaksud memberi pelajaran untuk istrinya meski di malam pernikahan mereka.

“Karena pernikahan kita hanya sandiwara dan aku belum menerima cintamu, aku ingin membuat batasan untuk kita.”

Vallerie ingin protes memajukan kepalanya seketika mendengar suaminya mulai bersikap egois lagi, jari telunjuk suaminya langsung menempel di bibirnya.

Raut wajah Elliot semakin terlihat seperti kulkas lima pintu. “Tidak ada kata protes. Sejak awal sudah kubilang, aku menikahimu hanya ingin memanfaatkan kamu demi menghindari perjodohan dengan Rachel. Aku berhak membuat aturan untukmu.”

Rasanya Vallerie ingin menampar pipi lembut di hadapannya berkali-kali. Tapi, apakah tangannya mampu melakukannya? Tentu saja tidak! Yang ia bisa lakukan hanyalah membayangkan dalam pikirannya. Sudah pasti ia tidak tega menampar suami yang sangat disayanginya, meski sekarang sikap suaminya sangat keterlaluan.

“Aku mau mandi saja!” Vallerie terburu-buru melangkah menuju kamar mandi.

Tidak sengaja salah melangkah. Kaki Vallerie tersandung gaunnya, sehingga membuat tubuhnya hampir terjatuh ke lantai.

“Vallerie!” Elliot berlari menangkap tubuh Vallerie miring ke arahnya.

Hap!

Tubuh lentik berhasil tertangkap dalam dekapan lengan kekar sang suami. Vallerie membulatkan mata mengamati mimik wajah sang suami dalam jarak dekat, apalagi memanggil namanya dengan lantang membuat jantungnya berdebar kencang.

Reaksi Elliot berubah drastis saat aksi penyelamatan sederhana. Tiba-tiba ada ingatan lainnya terlintas dalam pikirannya. Ingatan itu menggambarkan adegan yang sama seperti sekarang. Hanya saja adegan selanjutnya setelah menyelamatkan sang istri, justru mereka saling tertawa bahagia.

Mata Elliot mulai sembab. Entah kenapa potongan-potongan ingatan hari ini membuatnya ingin menangis terus. Perlahan duduk menunduk di sofa, tidak ingin menampakkan kegelisahan pada sang istri.

Setiap ada ingatan yang muncul di pikiran suaminya, Vallerie sangat bersemangat karena bisa dikatakan dalam waktu dekat kemungkinan sikap suaminya akan kembali seperti semula. Namun, jika dilihat situasi sekarang, tidak mungkin ia menampakkan wajah ceria.

Tangan kanannya mengelus kepala suaminya penuh kasih sayang, sekaligus menenangkan suaminya sangat syok karena potongan itu. “Pasti ingatanmu kembali lagi, tapi aku tidak akan memaksamu mengingat semuanya karena kamu berasal dari dunia ini, sedangkan aku dari dunia masa lalu. Mustahil kamu bisa ingat semua, kecuali kamu memang terlahir kembali seperti aku. Aku tidak meminta banyak hal, aku hanya ingin kamu mencintaiku seperti dulu.”

Tubuh sepasang pengantin baru disulap hanya dibaluti bathrobe. Sudah beberapa menit berlalu sejak percakapan terakhir mereka, sepasang bibir masih terkunci rapat. Posisi duduk di ranjang juga sedikit berjauhan. Elliot kembali memegangi prinsip menjadi pria dingin terhadap wanita, meski sempat ada sepotong ingatan terlintas dalam pikirannya. Sedangkan Vallerie merasa uratnya semakin tegang, jika dilihat ekspresi wajah suaminya seperti ingin meledak lagi.

“Aku akan mengatakan aturan pertama dulu, kita tidak akan melakukan malam pertama selama kita masih belum mencintai satu sama lain.” Pada akhirnya Elliot membuka suara dulu, tapi nada bicaranya sangat tegas bagaikan menusuk istrinya hanya sekali tusukan.

Vallerie terkejut mendengar suaminya menegaskan aturan itu dengan lantang. Berbeda jauh dengan sebelumnya, malam pertama pernikahan mereka terkesan sangat indah, tapi sayangnya tidak membuahkan hasil selama dua tahun umur pernikahan mereka.

Sejenak Vallerie menyedot lendir hampir mengalir dari lubang hidung. Dengan tatapan dingin juga, ia meluapkan kekesalannya hampir membuat jantungnya meledak. Tapi, Vallerie berusaha menahan amarahnya karena sosok pemuda yang dinikahinya sekarang adalah orang berbeda. Tetap berpegang pada prinsip awal sejak menetap di dunia ini, ia harus menghadapi suaminya yang cuek penuh kesabaran. Tapi, apakah mampu menghadapinya seperti ini terus-menerus?

Mendengar suara tangisan sang istri, Elliot terdiam dan merasa bersalah juga karena tidak menyangka ucapannya membuat istrinya menangis. Selama ini gaya bicaranya selalu tajam seperti pisau, sebenarnya ia bingung cara penyampaian yang benar seperti apa terhadap istri sendiri, entah aturan kedua ini membuat istrinya akan semakin sedih atau tidak. Akibat ia bingung dengan isi hatinya dan masih dendam terhadap sikap istrinya pernah menyebalkan di matanya, ia harus membuat aturan ini.

“Aturan kedua, kita tidur berpisah untuk sementara dan panggilan “sayang” hanya berlaku di saat kita berhadapan dengan kenalan kita. Selebihnya jangan memanggil panggilan itu padaku, karena aku masih belum siap menerima cintamu sepenuhnya!” Elliot mengambil bantal.

Darah Vallerie semakin mendidih mendengar aturan yang ditetapkan suaminya sangat bertentangan dengan keinginannya. Apalagi ia masih mengingat sewaktu dulu justru sang suami yang paling bersemangat tidur bersamanya dan tidak bisa tidur nyenyak kalau salah satu dari mereka pulang larut malam. Hati terasa sangat perih juga mendengar larangan panggilan “sayang”. Padahal justru sang suami yang menciptakannya dulu di kehidupan sebelumnya.

“Menyebalkan!” Akhirnya Vallerie membentak dengan nada melengking.

“Pernikahan kita hanya sandiwara. Kita harus berpura-pura seperti pasangan suami istri bahagia, supaya semua orang tidak mencurigai hubungan kita. Itu kesepakatan kita sejak awal aku menerima lamaranmu.” Elliot menggeserkan badannya mendekati Vallerie dengan tatapan elang.

Sebenarnya Vallerie tidak menginginkan pernikahan sandiwara. Tapi, Vallerie tetap tidak mudah menyerah memenangkan hati Elliot kembali seperti dulu. Meski sebenarnya ia sakit hati mendengar perkataan yang diucapkan Elliot sangat kasar. Dibandingkan dulu selalu lembut.

“Bagaimana kalau seandainya kamu mudah jatuh cinta padaku suatu hari nanti?”

“Aku bukan tipe pria mudah jatuh cinta terhadap wanita!” Elliot membuang muka sambil meremas bantal dengan tangan sedikit gemetar, sebenarnya ia ragu mengucapkannya karena setiap bersama istrinya selama dua bulan, ia selalu merasa nyaman.

“Lalu, kode akses rumahmu … kenapa kamu memakai tanggal ulang tahun pernikahan kita? Kamu masih belum memberikan jawaban untukku sejak hari pertama aku mengunjungi rumahmu.”

Elliot kembali menolehkan kepala menghadap Vallerie. “Sudah kubilang, aku hanya memberikan kode itu secara acak sejak aku tinggal di rumah itu!”

Vallerie semakin kesulitan menyedot lendir dalam hidungnya. “Baiklah, terima kasih kamu sudah jujur padaku. Aku akan selalu ingat jawabanmu barusan.”

Elliot bangkit dari ranjang sambil membawa bantal, kemudian membaringkan tubuh di sofa sangat pas untuk tinggi tubuhnya. Lalu, sengaja memposisikan tubuhnya menghadap sandaran sofa.

Sedangkan Vallerie menangis terisak-isak bersembunyi di balik selimut. Rasa kegelisahannya semakin membara, mengingat sikap suaminya keras seperti beton, apakah ia berhasil melakukan misi menyelamatkan suaminya dari maut? Jika dilihat sikap suaminya masih belum berubah, padahal selama dua bulan sudah saling menanyakan kabar secara rutin.

Memasuki tengah malam, akhirnya Vallerie tertidur lelap setelah meluapkan tangisannya hampir satu jam. Namun, justru Elliot tidak bisa tertidur karena ia merasa ada sesuatu yang kurang darinya.

Soal karena tidur sofa, Elliot justru sering melakukannya jika tidak bisa tidur. Namun, entah kenapa matanya sulit terpejam hari ini. Lengannya seperti ingin memeluk sesuatu, tapi ia tidak tahu apa yang ingin dipeluknya. Selain itu, hatinya terasa perih merenungkan ucapannya saat menetapkan aturan sampai membuat istrinya menangis di malam pernikahan mereka. Tanpa sadar kelopak mata sedikit basah seketika berbalik badan mengamati istrinya tertidur pulas di ranjang.

‘Kenapa hatiku sangat sedih melihatmu tidur sendirian? Haruskah aku menemanimu tidur? Kenapa kamu selalu menggodaku bahkan saat sedang tidur?’

Akhirnya Elliot mengaku kalah, tidak disangka dirinya yang membuat aturan demi keegoisannya justru ia adalah orang pertama yang melanggarnya. Berjalan perlahan sambil membawa bantal, kemudian membaringkan tubuhnya di sebelah sang istri tidur merengkuh.

Lagi-lagi sepotong ingatan menayangkan sebuah adegan mesra dalam pikiran. Kini mata Elliot semakin berkaca-kaca sambil terus memijit pelipisnya terasa nyut-nyutan, karena ingatannya kali ini menggambarkan seketika ia sedang ingin tidur bersama Vallerie, mengecup kening sebagai pengantar mimpi dan mengatakan “I love you, My Vallerie.”

Deraian air mata kesedihan membendung kelopak mata. Kini giliran hatinya terasa dicabik-cabik seketika memandangi senyuman manis sang istri seperti ia pernah melihat di suatu tempat. Apalagi sebenarnya ia terkejut melihat ekspresi wajah istrinya dari murung meski dalam kondisi tertidur, kini menampakkan senyuman manis sehingga berhasil membuat hatinya luluh dalam sekejap.

‘Aku … berhasil membuatmu tersenyum?’

Tangan kanan perlahan menyentuh dahi lembut sang istri, rasanya semakin candu ingin mengelus terus-menerus.

‘Sebenarnya kamu siapa, Vallerie? Kenapa setiap bersamamu dan melihatmu, aku selalu ingin menangis?’

Membayangkan perkataan kasar diucapkannya di hari pernikahan, Elliot merasa sangat bersalah dan ingin berlutut meminta maaf pada Vallerie. Meski ia sebal pada wanita apa pun, hatinya tetap tidak bisa membenci istrinya. Pernikahan sandiwara yang diucapkannya tadi, sebenarnya bukan berasal dari lubuk hatinya.

Terpopuler

Comments

t@Rie

t@Rie

jangan lupa siapin Tissue, El.. Jaga2 kalo ntar mewek berderai-derai🤧

2022-11-23

1

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

kayaknya ingatan Elliot pulih secara perlahan

2022-11-19

1

Herlina Lina

Herlina Lina

vallerie itu istri mu Elliot 😁

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Ulang Tahun Pernikahan Terburuk
2 Episode 2: Lamaran Paksaan
3 Episode 3: Pernikahan Paksa tapi Manis
4 Episode 4: Malam Pernikahan Hampa
5 Episode 5: Makna Kebahagiaan Sederhana
6 Episode 6: Hari Pertama Bekerja
7 Episode 7: Sikap Lancang
8 Episode 8: Melawan Wanita Licik
9 Episode 9: Permintaan Maaf
10 Episode 10: Pengusir Mimpi Buruk
11 Episode 11: Awal Balas Dendam
12 Episode 12: Aku Memercayaimu
13 Episode 13: Malaikat Pelindung
14 Episode 14: Sikap Perhatian
15 Episode 15: Pembalasan Kejam
16 Episode 16: Gombalan Manis
17 Episode 17: Fakta tidak Terduga
18 Episode 18: Kisah Terpuruk
19 Episode 19: Bibit Cinta
20 Episode 20: Hadiah Kecil
21 Episode 21: Ingatan Pulih
22 Episode 22: Kembali Cinta
23 Episode 23: Mengetahui Fakta
24 Episode 24: Kencan Sederhana
25 Episode 25: Munculnya Wanita Itu
26 Episode 26: Kisah Kecil Masa Lalu
27 Episode 27: Penyusup
28 Episode 28: Kenangan Lamaran Manis
29 Episode 29: Masalah Keluarga tidak Terduga
30 Episode 30: Misteri Identitas Elliot
31 Episode 31: Suami Posesif
32 Episode 32: Mata Diganti Mata
33 Episode 33: Hadiah Berkat Pembalasan
34 Episode 34: Tanggung Jawab Kesalahan
35 Episode 35: Trik Licik
36 Episode 36: Mudah Tertipu
37 Episode 37: Awal Penderitaan
38 Episode 38: Kehangatan di Tengah Hujan
39 Episode 39: Pesan Misterius
40 Episode 40: Pelaku Sebenarnya
41 Episode 41: Rasa Bersalah
42 Episode 42: Wanita Sexy
43 Episode 43: Penyesalan Malam Pertama
44 Episode 44: Double Date
45 Episode 45: Identitas Misterius
46 Episode 46: Sepotong Clue Penting
47 Episode 47: Gejala Hamil
48 Episode 48: Berita Lamaran
49 Episode 49: Urusan Wanita
50 Episode 50: Bekas Luka Mencurigakan
51 Episode 51: Pacar tidak Dianggap
52 Episode 52: Dikejar Penguntit
53 Episode 53: Asupan Manis Saat Hujan
54 Episode 54: Ungkapan Menyakitkan
55 Episode 55: Penyelidikan Berlanjut
56 Episode 56: Mimpi Maut
57 Episode 57: Skandal Aneh
58 Episode 58: Penyelesaian Masalah Keluarga
59 Episode 59: Munculnya Clue Baru
60 Episode 60: Rekaman Suara
61 Episode 61: Sandiwara
62 Episode 62: Kencan Sebelum Perang
63 Episode 63: Pelampiasan Dendam Terpendam
64 Episode 64: Akhir Balas Dendam
65 Episode 65: Kemenangan
66 Episode 66: Lampu Hijau
67 Episode 67: Kebahagiaan Dua Pasang Kekasih
68 Episode 68: Kejutan Manis dan Istimewa
69 Episode 69: Penyusunan Rencana Kejutan
70 Episode 70: Pernikahan Manis
71 Special Episode 1: Fakta di Pertemuan Pertama
72 Special Episode 2: Dinding Cinta
73 Special Episode 3: Pelayanan Istimewa
74 Special Episode 4: Hamil?
75 Special Episode 5: Karunia dari Tuhan
76 Special Episode 6: Rindu Bermain Bersamamu
77 Special Episode 7: Prioritas Utama
78 Special Episode 8: Kisah Cinta Masa Lalu
79 Special Episode 9: Kedatangan Buah Hati
80 Special Episode 10: Ulang Tahun Pernikahan Terbaik
81 Visual Character and Special Thanks
82 TERBIT CETAK
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Episode 1: Ulang Tahun Pernikahan Terburuk
2
Episode 2: Lamaran Paksaan
3
Episode 3: Pernikahan Paksa tapi Manis
4
Episode 4: Malam Pernikahan Hampa
5
Episode 5: Makna Kebahagiaan Sederhana
6
Episode 6: Hari Pertama Bekerja
7
Episode 7: Sikap Lancang
8
Episode 8: Melawan Wanita Licik
9
Episode 9: Permintaan Maaf
10
Episode 10: Pengusir Mimpi Buruk
11
Episode 11: Awal Balas Dendam
12
Episode 12: Aku Memercayaimu
13
Episode 13: Malaikat Pelindung
14
Episode 14: Sikap Perhatian
15
Episode 15: Pembalasan Kejam
16
Episode 16: Gombalan Manis
17
Episode 17: Fakta tidak Terduga
18
Episode 18: Kisah Terpuruk
19
Episode 19: Bibit Cinta
20
Episode 20: Hadiah Kecil
21
Episode 21: Ingatan Pulih
22
Episode 22: Kembali Cinta
23
Episode 23: Mengetahui Fakta
24
Episode 24: Kencan Sederhana
25
Episode 25: Munculnya Wanita Itu
26
Episode 26: Kisah Kecil Masa Lalu
27
Episode 27: Penyusup
28
Episode 28: Kenangan Lamaran Manis
29
Episode 29: Masalah Keluarga tidak Terduga
30
Episode 30: Misteri Identitas Elliot
31
Episode 31: Suami Posesif
32
Episode 32: Mata Diganti Mata
33
Episode 33: Hadiah Berkat Pembalasan
34
Episode 34: Tanggung Jawab Kesalahan
35
Episode 35: Trik Licik
36
Episode 36: Mudah Tertipu
37
Episode 37: Awal Penderitaan
38
Episode 38: Kehangatan di Tengah Hujan
39
Episode 39: Pesan Misterius
40
Episode 40: Pelaku Sebenarnya
41
Episode 41: Rasa Bersalah
42
Episode 42: Wanita Sexy
43
Episode 43: Penyesalan Malam Pertama
44
Episode 44: Double Date
45
Episode 45: Identitas Misterius
46
Episode 46: Sepotong Clue Penting
47
Episode 47: Gejala Hamil
48
Episode 48: Berita Lamaran
49
Episode 49: Urusan Wanita
50
Episode 50: Bekas Luka Mencurigakan
51
Episode 51: Pacar tidak Dianggap
52
Episode 52: Dikejar Penguntit
53
Episode 53: Asupan Manis Saat Hujan
54
Episode 54: Ungkapan Menyakitkan
55
Episode 55: Penyelidikan Berlanjut
56
Episode 56: Mimpi Maut
57
Episode 57: Skandal Aneh
58
Episode 58: Penyelesaian Masalah Keluarga
59
Episode 59: Munculnya Clue Baru
60
Episode 60: Rekaman Suara
61
Episode 61: Sandiwara
62
Episode 62: Kencan Sebelum Perang
63
Episode 63: Pelampiasan Dendam Terpendam
64
Episode 64: Akhir Balas Dendam
65
Episode 65: Kemenangan
66
Episode 66: Lampu Hijau
67
Episode 67: Kebahagiaan Dua Pasang Kekasih
68
Episode 68: Kejutan Manis dan Istimewa
69
Episode 69: Penyusunan Rencana Kejutan
70
Episode 70: Pernikahan Manis
71
Special Episode 1: Fakta di Pertemuan Pertama
72
Special Episode 2: Dinding Cinta
73
Special Episode 3: Pelayanan Istimewa
74
Special Episode 4: Hamil?
75
Special Episode 5: Karunia dari Tuhan
76
Special Episode 6: Rindu Bermain Bersamamu
77
Special Episode 7: Prioritas Utama
78
Special Episode 8: Kisah Cinta Masa Lalu
79
Special Episode 9: Kedatangan Buah Hati
80
Special Episode 10: Ulang Tahun Pernikahan Terbaik
81
Visual Character and Special Thanks
82
TERBIT CETAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!