Kebohongan Rio (2)

Rio hanya cuek saja ketika mengetahui Dinda menelpon, baginya ini waktu khusus bersama Sisil, sudah lama mereka tidak bermesraan seperti ini.

"Mas siapa sih yang telpon?" tanya Sisil kesal.

"Biasalah..." jawab Rio enteng.

"Baru berapa jam di tinggal udah telpon terus, takut kehilangan banget sih.. aku aja yang berbulan-bulan di anggurin nyatanya sabar tuh, gak pernah bawel," ucap Sisil kesal.

"Namanya juga pengantin baru sudah gak perlu di ambil pusing.. ini kan waktuku bersamamu," rayu Rio dan akhirnya mereka melakukan penyatuan dengan penuh gairah.

Di satu sisi Dinda terus memikirkan kemana suaminya pergi hingga ia tega berbohong, Dinda jadi takut jika suaminya memiliki wanita lain, membayangkannya saja ia gak kuat.

"Dimana kamu mas..." gumam Dinda berlinang air mata.

***

Hingga tengah malam suaminya tak kunjung pulang dan Dinda semakin khawatir lalu Dinda kembali menelpon suaminya dan kali ini panggilannya berhasil di angkat.

"Halo mas kamu dimana aja?" tanya Dinda cemas.

"Maaf sayang aku lagi di kantor karena ada beberapa dokumen penting yang harus di selesaikan," alibi Rio sambil membelai rambut Sisil.

"Biasanya kamu bawa ke rumah mas?" tanya Dinda menahan sesak di dada karena suaminya berbohong.

"Nanggung sayang.. udah dulu ya biar cepat selesainya, jangan tunggu aku pulang, gak baik orang hamil begadang, kasihan anak kita," perintah Rio tak mau memperpanjang obrolan.

"Semoga kamu tidak berbohong mas," jawab Dinda mengejutkan Rio.

"APA MAKSUDMU MENGATAKAN ITU?" pekik Rio tak terima.

"Aku hanya mengutarakan isi hatiku saja mas, kalau kamu tidak mau di ganggu yasudah, aku matikan telponnya yang penting kamu di sana baik-baik saja," ucap Dinda lalu mematikan panggilan.

"SIALAN!!! KENAPA DIA TAU AKU BERBOHONG," umpat Rio kesal.

"Kenapa sih mas malah jadi marah-marah gitu," ucap Sisil heran.

"Dinda tau kalau aku bohong, apa dia tadi ke kantor ya? coba aku tanyakan sekretaris ku dulu," jawab Rio lalu menghubungi sekretarisnya dan apa yang di pikirkan benar, Dinda datang ke kantor ketika jam makan siang.

Rio langsung emosi karena semuanya kacau, padahal selama ini istrinya tidak pernah datang ke kantornya, apa yang mendasari dia datang ke sana.

"Mas tenang dong.. kenapa jadi gini sih, katanya hari ini waktumu khusus untukku, kenapa jadi terbagi sama istrimu itu, mana ucapan mu tadi pagi?" tanya Sisil kesal.

"Ini semua di luar kendali Sil, Dinda tadi datang ke kantor dan otomatis dia tau dong kalau aku berbohong, aku bingung mau ngasih alasan apa," ucap Rio kebingungan.

"Udah ketahuan bohong yasudah lanjutin aja mas, kita menginap.. masalah alasan pikirkan besok, ayo dong mas tepati janjimu," rengek Siail menggoda Rio.

"Apa nanti alasanku padanya?" tanya Rio.

"Itu mudah sayang yang terpenting kita saling memuaskan dulu, apa kamu gak merindukan aku?" goda Sisil dan Rio pun akhirnya luluh, mereka kembali melakukan penyatuan dengan penuh gairah dan sangat panas.

Sisil merasa puas karena untuk dua hari ini Rio hanya miliknya, andai dia tidak kehilangan rahim, sudah pasti Sisil sekarang jadi nyonya Rio Suganda.. nyonya besar dan satu-satunya karena Rio anak tunggal.

Setelah selesai dengan penyatuan yang sangat hebat dan bergairah, kini mereka terkulai lemas di ranjang dan saling berpelukan tanpa sehelai benang pun.

"Momen seperti ini yang gue inginkan mas, tapi sayang gue harus bersabar karena gue harus relain mas Rio sama si Dinda itu, pokoknya gue gak bisa membiarkan mereka lama bersama, pokoknya mas Rio harus menjadi milikku," batin Sisil tersenyum licik.

lalu siang harinya Rio memutuskan pulang karena ia tidak mau Dinda menaruh curiga padanya.

##

Malam hari Rio baru sampai di rumahnya dan Dinda tidak menyambutnya dengan hangat, entah dimana Dinda sekarang.. Rio mencari ke setiap sudut rumah namun tidak ada istrinya, lalu akhirnya Rio menghubungi Dinda.

"Halo mas?" ucap Dinda.

"Halo kamu dimana sayang? mas udah pulang dan mencari mu," tanya Rio khawatir.

"Aku lagi keluar sebentar membeli martabak mas, tunggu ya sebentar lagi pulang kok," jawab Dinda dengan tenang.

"Kenapa kamu gak memberitahu jika ngidam martabak? kan bisa aku bawakan sekalian perjalanan pulang," ucap Rio geram.

"Aku pikir mas Rio gak pulang lagi makanya lebih baik beli sendiri," sindir Dinda lalu mematikan telepon.

"Dindaaa kenapa sekarang kamu sedikit galak sih, ah lebih baik aku mandi dulu," gumam Rio lalu bergegas mandi.

Ketika Rio sudah mandi kini Dinda menunggunya di meja makan.

"Hai sayang.. i miss you," rayu Rio memeluk Dinda dari belakang.

"Makan dulu mas mumpung masih hangat, maaf aku gak masak karena aku gak tau kalau kamu pulang, takut makanannya mubzair jadinya aku seharian jajan," ucap Dinda ketus dan tidak menatap wajah Rio.

"Hai sayang apa kamu marah?" tanya Rio lembut.

"Tidak, makan dulu aku lapar mas," bantah Dinda lalu segera mengambil makanan.

"Gue harus alasan apa ya? aduh gue lupa lagi nanya ke Sisil," batin Rio gusar.

"Kenapa gusar begitu mas? kalau belum siap membicarakan alibi mu lebih baik segera makan dan istirahat, aku tidak menuntut penjelasan," sindir Dinda dan Rio hanya tertunduk malu.

"Lagi-lagi dia menyindir gue terus, ahh pusing gue jadinya.." batin Rio kesal dan melanjutkan makan dalam diam.

Setelah selesai makan kini mereka berada di kamar, Rio sudah siap menjelaskan pada Dinda.

"Sayang maafkan aku kalau kemarin aku gak bilang padamu, aku ada urusan mendadak yang harus segera di handle, memang kemarin tiba-tiba aku izin cuti sama sekretaris ku, ini semua karena urgent sayang," ucap Rio memasang wajah sedih.

"Sepenting apa mas sampai kamu membohongiku? dan darimana kamu tau kalau aku datang ke kantor lalu menanyakan pada sekretaris mu?" tanya Dinda semakin membuat Rio pusing.

"Penting sekali sayang, ada proyek di kantor cabang yang bermasalah dan mau gak mau aku harus turun sendiri, kalau gak percaya bisa aku telpon kan kepala cabang sana," ucap Rio lalu menelpon kan anak buahnya.

"Untuk apa mas? biar aku percaya? kalau memang kamu beneran ada proyek di kantor cabang mu seharusnya ya sekretaris mu itu tau dong mas, mana ada sekretaris sampai luput dari masalah pekerjaan, masalah proyek kan masalah pekerjaan dan berlaku di jam kerja jadi ya masalah seperti ini harusnya dia tau lah," sindir Dinda tersenyum kecut.

"Aku sudah menjelaskan padanya, apa dia tidak memberitahu?" tanya Rio.

"Tidak," jawab Dinda singkat.

"Berarti dia ingin merusak rumah tangga bosnya sendiri, udah jelas-jelas aku mengatakan kalau cuti karena ada masalah proyek malah dia tidak mengatakan apapun, besok aku pecat dia," ucap Rio geram.

"Sudahlah mas mau kamu punya seribu sekretaris pun kalau dia memang tidak kamu sampaikan sesuatu ya mereka akan berkata demikian, jangan mengkambing hitamkan dia.. kerja dia bagus kok, aku aja suka sama kinerjanya, udah lah mas aku kan udah bilang kalau kamu belum bisa memberikan alibi ya gak papa, aku tidak menuntut penjelasan," ucap Dinda menahan emosi lalu pura-pura tidur.

Episodes
1 Akhirnya Rio Menemukan Rahim Pengganti Sisil
2 Mengajak Dinda ke Jenjang Serius
3 Kebohongan Rio
4 Kebohongan Rio (2)
5 Hamil
6 Terbongkar
7 Terbongkar (2)
8 Melahirkan
9 Diskusi Alot
10 MENCULIK ANAK DINDA
11 SUSTER MEI
12 DINDA BENCI RIO
13 MENEMUI RIO
14 MENEMUI RIO (2)
15 AKHIRNYA KETEMU
16 SELAPANAN SI KEMBAR
17 PROSES CERAI
18 JEBAKAN SISIL
19 PROSES CERAI
20 SAH MENJADI JANDA
21 QUALITY TIME DENGAN FAREL
22 Farel Tidak Mau Pulang
23 Dinda Pemenangnya
24 Dinda Bahagia
25 Isi Hati Ryan
26 PDKT Ala Pengacara
27 Rio Membuat Ricuh
28 Lampu Hijau
29 Pertengkaran Rio dan Sisil
30 Rencana Sisil
31 Rencana Sisil (2)
32 Senjata Makan Tuan
33 Rio Tak Terima
34 Rio Penguntit
35 Dinda Murka
36 Dinda Murka (2)
37 Ultimatum Dinda
38 Dinda Fokus Melanjutkan Hidup
39 Reuni
40 Dinda Kepikiran Rio
41 Kepo Tentang Meta
42 Kepo Tentang Meta (2)
43 Rencana Meta
44 Semakin Ganas
45 Rasa Peduli Rio
46 Aib Meta
47 Meta Tertangkap
48 Meta Tertangkap (2)
49 Keingintahuan Meta
50 Kejutan Untuk Sisil
51 Sisil Terpuruk
52 Sisil Kritis
53 Sisil Kritis (2)
54 Konflik Antar Besan
55 Sisil Siuman
56 Sisil Kabur
57 Sisil Menyamar
58 Sisil Menyamar (2)
59 Dinda Calon Istri Ryan
60 Farel Ingin Sosok Papah
61 Ungkapan Dinda
62 Mendapat Restu
63 Mendapat Restu (2)
64 Dinda Bertemu Calon Mertua
65 Penentuan Hari Pernikahan
66 Rio Kecelakaan, Sisil Resign
67 Flashback Pernikahan Sisil Dan Rio
68 Flashback- Honeymoon Sisil Dan Rio
69 Menemui Sisil
70 Kapal Pecah
71 Menjebak Ryan
72 Gagal
73 Terkena Getahnya
74 DINDA GERAM
75 DINDA GERAM (2)
76 KESEDIHAN DINDA
77 Menikah
78 Resepsi
79 liburan
80 Liburan (2)
81 Memulai Hidup Baru
82 Karir Dinda Meroket
83 Pekerjaan Ryan Menggunung
84 Manusia Misterius
85 Manusia Misterius (2)
86 Cari Perhatian
87 Teror
88 Kantor Ryan Masuk Berita
89 Orang Misterius
90 Kesalahpahaman Ryan
91 Kesalahpahaman Ryan (2)
92 Pindah Rumah
93 Kedatangan Vika
94 Vika Semakin Gila
95 Vika Semakin Gila (2)
96 Ambisi Vika
97 Salah Paham Besar
98 Menghindar
99 Menghindar (2)
100 Teror Vika
101 THANKS
102 Teror Vika (2)
103 Secerah Harapan
104 Jebakan Ryan
105 Jebakan Ryan (2)
106 Vika Murka
107 Sisil Bimbang
108 Terpojok
109 Rio VS Mayang
110 Sisil Diketahui
111 Sisil Diketahui (2)
112 Sisil Diketahui (3)
113 Aktifnya Si Kembar
114 Keadilan Untuk Kembar
115 Keadilan Untuk Kembar (2)
116 Keadilan Untuk Kembar (3)
117 Kesalahpahaman
118 Kembar Diculik
119 Kembar diculik (2)
120 Kembar diculik (3)
121 Kembar Diculik (4)
122 Mengucap Rasa Syukur
123 Ketegasan Dinda Dan Ryan
124 Mencari Sekolah Baru
125 Vanessa Terguncang
126 Hari Pertama Di Sekolah Baru
127 Rio Meragukan Ryan
128 Pacaran
129 Rio Murka
130 Rio Murka (2)
131 Dinda Hamil
132 Usaha Dinda Semakin Lancar
133 Overprotective Ryan
134 Keabsurdan Ryan
135 Goes To Singapore
136 Membuat Khawatir
137 Menunjukkan Kekuasaannya
138 Boy Menemui Rio
139 Boy Dan Ryan
140 Perang
141 Perang (2)
142 Perang (3)
143 Lega
144 Gertakan Untuk Rio
145 Perdebatan Sengit
146 Perdebatan Sengit (2)
147 Rio Tak Nyaman
148 Kacau
149 Dinda Melahirkan
150 Kacau (2)
151 Kacau (3)
152 Dinda Siuman
153 Dinda Tak Kuasa Melihat Bayinya
154 Pertemuan Rio & Ryan
155 Kesedihan Ryan
156 Hampir Diculik
157 Berpisah Dengan Kembar
158 Kondusif
159 Nama Untuk Si Kecil
160 Rio Menemui Dinda
161 Sisil Bebas
162 Sisil Menemui Ibunya
163 Bertemu Teman Lama
164 Kembali Bekerja
165 Bikin Gara-gara
166 Rio Terpuruk
167 Kantor Kebakaran
168 Balasan Untuk Boy
169 Sisil Luluh
170 Perdebatan Dua Nenek
171 Sisil Berbeda
172 Tulus Merawat Mertuanya
173 Bertemu Kawan Lama
174 Pdkt Gagal Aldo
175 Warning Dari Fio
176 Papah Suganda Siuman
177 Mengembangkan Usaha
178 Testimoni
179 Testimoni (2)
180 Cemburunya Ronald
181 Trik Aldo
182 Ronald Nekat
183 Ronald Nekat (2)
184 Serba Salah
185 Sisil Serba Salah
186 Keluh Kesah Sisil
187 Kabur
188 Kabur (2)
189 Kabur (3)
190 SP 1
191 Penjelasan SP 1
192 Rio Kesusahan Mencari Sisil
193 Titik Terang
194 Jalan Buntu
195 Hal Terlarang Ronald & Sisil
196 Aldo Syok
197 Aldo Syok (2)
198 Ryan Panik
199 Bertemu Aldo
200 Antara Suami Dan Teman
201 Membuat Dinda Mengerti
202 Aldo Dan Fio
203 Sisil Kembali Kerja
204 Tunggu Yaaaa
205 Cari Kebahagiaanmu Sil
206 Sisil Menikah
207 Menyendiri
208 Menjemput Si Kembar
209 Quality Time
210 Isi Hati Farel Vanessa
211 Kerinduan
212 Vika Keluar Dari Penjara
213 Vika Keluar Dari Penjara (2)
214 Bersitegang Dengan Yudhi
215 Kejujuran
216 Dinner
217 Kehidupan Baru Vika
218 Pertama Kerja
219 Bersitegang Dengan Kepala Staff
220 Dito Memikirkan Vika
221 Menemui Vika
222 Aktif Bekerja
223 Menghampiri Vika
224 Takut Gelap
225 Semakin Dekat
226 Vika Baper
227 Pertemuan Keluarga
228 Sekretaris Kesayangan
229 Cemburu
230 Cemburu (2)
231 Ternyata
232 Ternyata (2)
233 Vanessa Mengadu
234 Perubahanmu, Mas
235 Di rumah Vika
236 Tak Berujung
237 Tak Berujung (2)
238 Overthinking
239 Overthinking (2)
240 Semakin Salah Paham
241 Semakin Salah Paham (2)
242 Salah Paham Dinda
243 Menemui Frida dan Ryan
244 Dinda, Frida dan Ryan
245 Heart to Heart
246 Terkikis
247 Rencana Licik Frida
248 Rencana Licik Frida
249 Tak Sesuai Rencana
250 Bertemu Vika
251 Bertemu Vika (2)
252 Kenikmatan Sesaat
253 Calon Suami VS Mantan Pacar
254 Kenapa Jalan Vika?
255 Curhat Pada Rio
256 Diam-diam Menyidiki
257 Diam-Diam Menyelidiki (2)
258 Kemarahan Dindaa
259 Bisakah Dimaafkan?
260 Ada Untukmu
261 Tak Sengaja Bertemu Ditoq
262 Pengakuan Vika
263 Dito Bimbang
264 i'm sorry
Episodes

Updated 264 Episodes

1
Akhirnya Rio Menemukan Rahim Pengganti Sisil
2
Mengajak Dinda ke Jenjang Serius
3
Kebohongan Rio
4
Kebohongan Rio (2)
5
Hamil
6
Terbongkar
7
Terbongkar (2)
8
Melahirkan
9
Diskusi Alot
10
MENCULIK ANAK DINDA
11
SUSTER MEI
12
DINDA BENCI RIO
13
MENEMUI RIO
14
MENEMUI RIO (2)
15
AKHIRNYA KETEMU
16
SELAPANAN SI KEMBAR
17
PROSES CERAI
18
JEBAKAN SISIL
19
PROSES CERAI
20
SAH MENJADI JANDA
21
QUALITY TIME DENGAN FAREL
22
Farel Tidak Mau Pulang
23
Dinda Pemenangnya
24
Dinda Bahagia
25
Isi Hati Ryan
26
PDKT Ala Pengacara
27
Rio Membuat Ricuh
28
Lampu Hijau
29
Pertengkaran Rio dan Sisil
30
Rencana Sisil
31
Rencana Sisil (2)
32
Senjata Makan Tuan
33
Rio Tak Terima
34
Rio Penguntit
35
Dinda Murka
36
Dinda Murka (2)
37
Ultimatum Dinda
38
Dinda Fokus Melanjutkan Hidup
39
Reuni
40
Dinda Kepikiran Rio
41
Kepo Tentang Meta
42
Kepo Tentang Meta (2)
43
Rencana Meta
44
Semakin Ganas
45
Rasa Peduli Rio
46
Aib Meta
47
Meta Tertangkap
48
Meta Tertangkap (2)
49
Keingintahuan Meta
50
Kejutan Untuk Sisil
51
Sisil Terpuruk
52
Sisil Kritis
53
Sisil Kritis (2)
54
Konflik Antar Besan
55
Sisil Siuman
56
Sisil Kabur
57
Sisil Menyamar
58
Sisil Menyamar (2)
59
Dinda Calon Istri Ryan
60
Farel Ingin Sosok Papah
61
Ungkapan Dinda
62
Mendapat Restu
63
Mendapat Restu (2)
64
Dinda Bertemu Calon Mertua
65
Penentuan Hari Pernikahan
66
Rio Kecelakaan, Sisil Resign
67
Flashback Pernikahan Sisil Dan Rio
68
Flashback- Honeymoon Sisil Dan Rio
69
Menemui Sisil
70
Kapal Pecah
71
Menjebak Ryan
72
Gagal
73
Terkena Getahnya
74
DINDA GERAM
75
DINDA GERAM (2)
76
KESEDIHAN DINDA
77
Menikah
78
Resepsi
79
liburan
80
Liburan (2)
81
Memulai Hidup Baru
82
Karir Dinda Meroket
83
Pekerjaan Ryan Menggunung
84
Manusia Misterius
85
Manusia Misterius (2)
86
Cari Perhatian
87
Teror
88
Kantor Ryan Masuk Berita
89
Orang Misterius
90
Kesalahpahaman Ryan
91
Kesalahpahaman Ryan (2)
92
Pindah Rumah
93
Kedatangan Vika
94
Vika Semakin Gila
95
Vika Semakin Gila (2)
96
Ambisi Vika
97
Salah Paham Besar
98
Menghindar
99
Menghindar (2)
100
Teror Vika
101
THANKS
102
Teror Vika (2)
103
Secerah Harapan
104
Jebakan Ryan
105
Jebakan Ryan (2)
106
Vika Murka
107
Sisil Bimbang
108
Terpojok
109
Rio VS Mayang
110
Sisil Diketahui
111
Sisil Diketahui (2)
112
Sisil Diketahui (3)
113
Aktifnya Si Kembar
114
Keadilan Untuk Kembar
115
Keadilan Untuk Kembar (2)
116
Keadilan Untuk Kembar (3)
117
Kesalahpahaman
118
Kembar Diculik
119
Kembar diculik (2)
120
Kembar diculik (3)
121
Kembar Diculik (4)
122
Mengucap Rasa Syukur
123
Ketegasan Dinda Dan Ryan
124
Mencari Sekolah Baru
125
Vanessa Terguncang
126
Hari Pertama Di Sekolah Baru
127
Rio Meragukan Ryan
128
Pacaran
129
Rio Murka
130
Rio Murka (2)
131
Dinda Hamil
132
Usaha Dinda Semakin Lancar
133
Overprotective Ryan
134
Keabsurdan Ryan
135
Goes To Singapore
136
Membuat Khawatir
137
Menunjukkan Kekuasaannya
138
Boy Menemui Rio
139
Boy Dan Ryan
140
Perang
141
Perang (2)
142
Perang (3)
143
Lega
144
Gertakan Untuk Rio
145
Perdebatan Sengit
146
Perdebatan Sengit (2)
147
Rio Tak Nyaman
148
Kacau
149
Dinda Melahirkan
150
Kacau (2)
151
Kacau (3)
152
Dinda Siuman
153
Dinda Tak Kuasa Melihat Bayinya
154
Pertemuan Rio & Ryan
155
Kesedihan Ryan
156
Hampir Diculik
157
Berpisah Dengan Kembar
158
Kondusif
159
Nama Untuk Si Kecil
160
Rio Menemui Dinda
161
Sisil Bebas
162
Sisil Menemui Ibunya
163
Bertemu Teman Lama
164
Kembali Bekerja
165
Bikin Gara-gara
166
Rio Terpuruk
167
Kantor Kebakaran
168
Balasan Untuk Boy
169
Sisil Luluh
170
Perdebatan Dua Nenek
171
Sisil Berbeda
172
Tulus Merawat Mertuanya
173
Bertemu Kawan Lama
174
Pdkt Gagal Aldo
175
Warning Dari Fio
176
Papah Suganda Siuman
177
Mengembangkan Usaha
178
Testimoni
179
Testimoni (2)
180
Cemburunya Ronald
181
Trik Aldo
182
Ronald Nekat
183
Ronald Nekat (2)
184
Serba Salah
185
Sisil Serba Salah
186
Keluh Kesah Sisil
187
Kabur
188
Kabur (2)
189
Kabur (3)
190
SP 1
191
Penjelasan SP 1
192
Rio Kesusahan Mencari Sisil
193
Titik Terang
194
Jalan Buntu
195
Hal Terlarang Ronald & Sisil
196
Aldo Syok
197
Aldo Syok (2)
198
Ryan Panik
199
Bertemu Aldo
200
Antara Suami Dan Teman
201
Membuat Dinda Mengerti
202
Aldo Dan Fio
203
Sisil Kembali Kerja
204
Tunggu Yaaaa
205
Cari Kebahagiaanmu Sil
206
Sisil Menikah
207
Menyendiri
208
Menjemput Si Kembar
209
Quality Time
210
Isi Hati Farel Vanessa
211
Kerinduan
212
Vika Keluar Dari Penjara
213
Vika Keluar Dari Penjara (2)
214
Bersitegang Dengan Yudhi
215
Kejujuran
216
Dinner
217
Kehidupan Baru Vika
218
Pertama Kerja
219
Bersitegang Dengan Kepala Staff
220
Dito Memikirkan Vika
221
Menemui Vika
222
Aktif Bekerja
223
Menghampiri Vika
224
Takut Gelap
225
Semakin Dekat
226
Vika Baper
227
Pertemuan Keluarga
228
Sekretaris Kesayangan
229
Cemburu
230
Cemburu (2)
231
Ternyata
232
Ternyata (2)
233
Vanessa Mengadu
234
Perubahanmu, Mas
235
Di rumah Vika
236
Tak Berujung
237
Tak Berujung (2)
238
Overthinking
239
Overthinking (2)
240
Semakin Salah Paham
241
Semakin Salah Paham (2)
242
Salah Paham Dinda
243
Menemui Frida dan Ryan
244
Dinda, Frida dan Ryan
245
Heart to Heart
246
Terkikis
247
Rencana Licik Frida
248
Rencana Licik Frida
249
Tak Sesuai Rencana
250
Bertemu Vika
251
Bertemu Vika (2)
252
Kenikmatan Sesaat
253
Calon Suami VS Mantan Pacar
254
Kenapa Jalan Vika?
255
Curhat Pada Rio
256
Diam-diam Menyidiki
257
Diam-Diam Menyelidiki (2)
258
Kemarahan Dindaa
259
Bisakah Dimaafkan?
260
Ada Untukmu
261
Tak Sengaja Bertemu Ditoq
262
Pengakuan Vika
263
Dito Bimbang
264
i'm sorry

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!