Hari ini entah ada angin apa, Ara datang ke sekolah tepat waktu, Ara turun dari motornya lalu pergi ke toilet untuk mengganti celananya dengan rok sekolah.
Ara keluar dari toilet bertepatan dengan kedatangan Narendra yang jadi pusat perhatian semua murid yang ada di sekolahan itu terutama kaum hawa.
"Lihat Bel, itu kan Narendra dengan kembarannya" ucap Stevi sambil menunjuk ke arah Narendra dan Nayla yang baru saja keluar dari mobilnya.
Bella menoleh kearah yang di tujukan stevi.
"Dia memang tampan, tapi sulit sekali untuk di dekati" ucap Bella sambil melihat wajah Narendra dari kejauhan.
"Sepertinya kamu harus mendekati kembarannya Bel" saran Silvy.
"Iya, benar yang di katakan Silvy Bel" Stevi ikut menimpali ucapan Silvy.
Sebenarnya Bella dan temannya itu satu kelas dengan Narendra dan juga Nayla, akan tetapi Narendra sudah terkenal di sekolahan tersebut kalau dia sulit untuk di dekati, terlalu kaku dan dingin membuat semua orang enggan untuk mendekatinya, kecuali Bella yang memang terobsesi dengan Narendra.
Ara yang berjalan melewati mereka samar-samar mendengar percakapan mereka. Ara berdecak kesal dengan rencana mereka.
Ara nyelonong gitu aja tanpa memperdulikan Bella dan temannya yang sedang terpesona dengan Narendra, tapi sayangnya Bella menyadari kalau Ara lewat.
"Mau kemana kamu hah" bentak Bella menghentikan langkah Ara.
"Ke pasar Kak" jawab Ara asal.
"Kalau di tanya sama senior itu jawab yang benar" bentak Silvy.
"Kalian saja yang aneh, saya kan di sekolahan tentu saja saya mau ke kelas, memangnya mau kemana lagi" ucap Ara ketus.
Bella mengepalkan kedua tangannya, Ara benar-benar menguji kesabarannya. Baru kali ini ada adik kelas yang berani melawannya, bahkan dia tidak merasa takut sedikitpun.
"Masih pagi kak, jangan marah-marah" ledek Ara ketika melihat Bella mengepalkan tangannya, setelah itu dia berlalu dari hadapan mereka bertiga.
"Sepertinya kita harus segera memberi dia pelajaran Bel, makin hari dia makin kurang ajar sama kita." usul Stevi mengompori Bella.
"Kita akan pikirkan nanti" sahut Bella.
Bella dan kedua temannya memutuskan untuk masuk kedalam kelas nya, di sana Bella bisa melihat kalau Nayla sedang mengobrol dengan Jihan teman sebangkunya.
"Boleh kita gabung" tanya Bella.
Tanpa menunggu jawaban dari Nayla dan Jihan, Bella dan kedua temannya langsung duduk di depan Nayla.
Nayla menatap Bella sambil memicingkan matanya heran.
"Nay, pulang sekolah nanti kita main ke rumah kamu ya" pinta Bella sok akrab.
"Tumben, ada apaan"? Tanya Nayla to the point.
"Memangnya kalau main ke rumah teman harus ada keperluan dulu ya" tanya Stevi sisnis.
"Bukan begitu, sepertinya ada sesuatu yang sedang kalian tuju" sindir Nayla.
Nayla merasa curiga dengan maksud mereka yang ingin bermain ke rumahnya, bahkan selama ini Bella dan temannya juga tak pernah peduli dengan keberadaannya. Dan sekarang tak ada hujan, tak ada angin, tiba-tiba mereka ingin main ke rumahnya, sangat mencurigakan bukan.
"Next time saja, setelah pulang sekolah aku ada perlu ke rumah oma" ucap Nayla beralasan.
"Bilang saja tidak boleh" ketus Bella.
"Terserah" balas Nayla tak kalah ketus.
Karena mendapat penolakan dari Nayla, akhirnya Bella dan kedua temannya beranjak dari hadapan Nayla, mereka duduk di bangkunya masing-masing.
"Terlalu sombong, lihat saja jika aku sudah jadi pacar Narendra, aku akan membuat hidupmu tak tenang lagi, aku akan memonopoli kakak kesayangan mu itu" gerutu Bella.
*
*
Sedangkan di kelas Ara, guru mulai masuk kedalam kelas.
"Pagi anak-anak" sapa guru.
"pagi pak" sahut mereka kompak.
"Untuk memperingati hari sumpah pemuda yang akan jatuh pada tanggal 28 Oktober, tepatnya minggu depan, sekolah akan mengadakan beberapa lomba termasuk lomba basket antar kelas. Masing-masing kelas harus menyetor nama siapa saja yang akan ikut di tim basket putri dan juga tim basket putra untuk mewakili kelas." ucap guru.
Setiap tanggal 28 Oktober seuluruh rakyat indonesia akan memperingati hari sumpah pemuda.
Pada tahun 2022, sumpah pemuda akan di peringati yang ke 94 , mengingat hari sumpah pemuda pertama kali di laksanakan pada tanggal 22 oktober 1928.
Umumnya sekolah-sekolah akan mengadakan upacara dan juga lomba-lomba untuk memperingati hari sumpah pemuda.
"Aelah pak, kelas kita ngga usah ikutlah. Kalau kelas kita ikut malah akan membuat kelas lain minder nantinya, iya ngga teman-teman" ucap Ara jumawa membuat kelas bersorak ramai. Guru yang ada di kelas tersebut hanya bisa mengelus dada sabar.
Yang di katakan Ara bukan omong kosong belaka, tim basket putri di kelas Ara selalu memenangkan pertandingan tiap kali ada perlombaan yang di adakan oleh pihak sekolah, sedangkan tim putra masih di pegang oleh tim Narendra.
"Benar itu apa yang di katakan Ara pak" sahut salah satu murid.
"Kalian jangan terlalu meremehkan lawan kalian, sedangkan kalian belum tahu perkembangan permainan dari tim lawan" tegur guru. "Bapak akan tunggu hingga jam istirahat nanti, kalian harus sudah menentukan nama siapa saja yang akan ikut lomba untuk mewakili kelas kalian" lanjutnya.
"Siap pak" ucap mereka kompak.
Kini guru mulai menerangkan pelajaran, semua murid nampak diam memperhatikan guru yang sedang menerangkan di depan.
Tak lama bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas, Ara temannya pergi ke kantin untuk membeli minum dan juga nongkrong seperti biasanya.
"Lo pada mau pesan apa guys?, biar aku yang pesankan" tanya Indri.
"Samain aja sama lo Ndri" sahut Marissa dan yang lain.
"Ok deh" ucap Indri berlalu menuju ke beberapa stand untuk pesan makanan dan juga minuman yang ia mau.
Setelah selesai memesan, Indri kembali ke mejanya sambil membawa satu gelas es coklat yang dia pegang.
Dari arah berlawanan terlihat Bella dan temannya baru datang ke kantin.
Dari meja Ara mengamati gerak gerik Bella yang mencurigakan. Ara melihat ke arah Bella lalu mengalihkan pandangannya ke arah Indri.
Tanpa sengaja Ara melihat senyum misterius Bella yang hampir semua orang tak melihat senyum itu. Terlihat Bella mulai berjalan cepat mendekati Indri yang sedang berjalan dengan membawa minumannya.
Ara langsung bangkit dan sedikit berlari ke arah Bella.
Brugghhh.
Bella jatuh karena kesandung kaki Ara yang memang ia sengaja untuk menjegal kaki Bella supaya tidak menabrak Indri. Semua orang yang ada di kantin pada ramai menertawakan Bella yang terjatuh. wajah Bella langsung memerah karena malu.
"Kamu..." ucap Bella dengan nada tinggi dan tatapan tajam menatap punggung Ara.
Ara menoleh ke belakang sambil tersenyum mengejek Bella yang masih tersungkur di lantai. "Upsss...Maaf, sengaja" ucap Ara.
Bersambung
Maaf baru kembali, kemarin Author lagi banyak kerjaan.
Happy reading guys🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sunarmi Narmi
Suka karakter Ara...ingat dulu kayak aku 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2023-01-03
0
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
mantap Ara jangan kasih kendor tuh Bella CS
2022-10-26
0
Pie Phiet Merindhu
ceritanya menarik bangett,, tp sayang up nya lama bangetttt,, jd lupa sama cerita yg udah di baca sebelumnya
2022-10-25
0