My Little Kitty

My Little Kitty

1. Kehilangan

Ini adalah hari yang sangat indah dan cerah. Ada banyak pasangan muda-mudi yang tengah berjalan bersama seraya saling berpegangan tangan, ada yang berpelukan dan bahkan berciuman karena ini adalah hari Valentine!

Di sisi lain ada seorang pemuda yang tengah berjalan bersama sahabat baiknya. Sebenarnya dia akan menyatakan perasaannya kepada sahabatnya itu. Jadi mereka berdua tengah berjalan bersama.

"Jenny, aku akan pergi dan membeli minuman untuk kita berdua." Ucap pemuda itu dan tersenyum kepada Jenny yang juga tersenyum saat melihat dia berjalan pergi.

Setelah beberapa saat...

"Jenny! Aku sudah membawa minuman tunggu aku. Aku datang." Ucap pemuda itu seraya melambaikan tangannya dan menunjukkan dua buah minuman di tangannya.

Jenny tersenyum dan menganggukkan kepadanya.

Detik berikutnya, semuanya berubah. Jalanan dipenuhi oleh orang-orang yang melihat kearah kejadian kecelakaan itu.

Minuman yang dibawa pemuda itu bercampur dengan darah dan darah pemuda itu tak berhenti keluar dari dalam tubuhnya.

Jenny berlari dengan cepat dan mendorong orang-orang untuk bisa mendekat kearah pemuda itu dan saat dia melihat pemuda itu berbaring di jalanan, air matanya mulai jatuh di pipinya.

Jenny bergegas memegang tubuh yang masih hidup itu, kemudian dia berteriak.

"Seseorang tolong cepat telepon ambulan."

Pemuda itu melihat ke arah mata Jenny yang penuh dengan air mata. Dia mengangkat tangannya dan mencubit hidung Jenny dan berkata, "kucing kecilku yang manis, jangan menangis. Kau tahu aku benci air mata."

Jenny menganggukkan kepalanya dan memegang tangan pemuda itu kemudian berkata, "tunggulah sebentar lagi. Bertahan lah, sebentar lagi ambulan akan datang."

Pemuda itu tersenyum dan berkata, "Jenny, aku ingin mengatakan sesuatu yang selama ini aku simpan di dalam hatiku."

Jenny mendengarkan pemuda itu saat dia berbicara.

"Jenny, aku mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu. Apakah kau akan menerima cinta ku?"

Jenny menangis lebih keras dan dia berkata, "tentu saja aku akan menerima mu, aku akan selalu menerima mu."

Ambulan pun tiba. Mereka menaruh tubuh pemuda itu di dalam ambulan. Di dalam ambulan Jenny tidak pernah melepaskan tangan pemuda itu. Dia terus memegang tangan pemuda itu sampai mereka tiba di rumah sakit. Para perawat menghalangi Jenny dan berkata bahwa dia tidak boleh masuk ke dalam ruangan operasi. Jadi Jenny menunggu pemuda itu di luar ruangan operasi.

Setelah beberapa saat, orang tua pemuda itu tiba. Mereka langsung mendekat kearah Jenny dan memeluk Jenny karena Jenny menangis dan berkata seraya menunjuk ke arah ruangan operasi.

"Dia akan datang untuk ku bukan Tante. Dia akan datang untuk ku kan?"

Setelah beberapa jam...

Dokter akhirnya keluar dari pintu dengan wajah yang kecewa dan berkata, "kami minta maaf, pasien kehilangan banyak darah akibat kecelakaan itu. Kami tidak bisa menyelamatkan nya."

"Tidak...!!!" Teriak Jenny. "Ini tidak mungkin terjadi. Ini tidak nyata, dia tidak akan pernah meninggalkan aku. Dokter, anda bercanda padaku bukan?"

Jenny menarik kerah leher dokter itu dengan mata yang penuh air mata yang mengalir ke pipinya.

"Gadis kecil, aku sangat minta maaf. Tapi kami tidak bisa menyelamatkan dia." Ucap dokter itu menundukkan kepalanya dan berjalan pergi.

Jenny mendorong pintu ruangan operasi dan masuk ke dalamnya. Dia melihat tubuh yang sudah terbujur kaku itu tertutup dengan kain berwarna putih dan tangan Jenny gemetar untuk membuka kain putih itu. Kemudian dia perlahan membuka kain itu dan melihat tubuh pemuda yang sudah tak bernyawa itu.

Air mata Jenny mulai jatuh ke pipinya saat dia memegang tangan pemuda itu dan kemudian berteriak.

"Alex, tidak ini tidak mungkin terjadi. Kau tidak boleh meninggalkan aku seperti ini, tidak... tidak.. tidak." Teriak Jenny terus menangis.

Ibu pemuda itu menutup mulutnya dengan tangannya karena terkejut dan air mata jatuh ke pipinya.

"Ini tidak mungkin terjadi. Putra ku tidak akan meninggalkan aku." Ucap wanita itu.

 

Jenny tampak depresi. Dia merasa seperti jiwanya menghilang. Dia berjalan melewati jalanan dan saat dia melihat sebuah mobil datang dengan penuh kecepatan. Kemudian dia melangkah menuju ke arah jalanan dan berdiri ditengah jalan itu seraya menutup matanya dan berkata,

"Aku akan datang kepadamu, Alex."

Detik berikutnya seseorang menarik Jenny dan menamparnya. Jenny membuka matanya dan melihat itu adalah mamanya.

"Mama.... Alex...." Jenny memeluk mamanya dan menangis dengan keras dalam pelukan mamanya itu.

Mamanya membalas pelukan Jenny dan berkata, "gadis bodoh, tidakkah kau memikirkan apa yang akan terjadi kepadaku dan papamu jika kau meninggalkan kami disini?"

"Aku minta maaf Ma." Jenny menangis dan memeluk mamanya lagi karena semua yang dia butuhkan hanyalah pelukan untuknya agar bisa menghapus semua rasa sakit.

Bahkan jika itu mungkin untuk menghapus atau melupakan semua rasa sakit itu, tapi dia berharap bahwa semua itu hanyalah mimpi buruk, seperti mimpi buruknya di malam hari dimana dia ingin bangun dari mimpi itu.

Di rumah...

Jenny mengunci dirinya di dalam kamarnya. Dia tidak ingin pergi sekolah dalam waktu 2 minggu dan suatu hari sahabatnya datang ke rumahnya.

"Jenny, temanmu ada disini untuk mengunjungi mu." Ucap sang mama memanggil Jenny.

Pintu kamar Jenny terbuka dan teman Jenny berjalan mendekat padanya dan menepuk pundak Jenny untuk memberikannya semangat dan seolah mengatakan padanya bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Jenny menatap temannya itu, tapi dia tidak mengatakan apapun kepada temannya yang bernama Jasmine itu. Jasmine merasa terkejut karena melihat kondisi Jenny yang seperti itu saat ini. Jasmine tahu bahwa itu semua terjadi karena kecelakaan Alex. Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa semuanya akan seperti ini.

Mata Jenny tampak begitu sembab karena dia terus menangis. Jasmine sahabatnya itu merasa kasihan kepadanya.

"Jenny ayo kita pergi ke rumah Alex besok. Mamanya mengundang aku dan kau." Ucap Jasmine dan menunggu jawaban Jenny.

"Hmmm...." Kemudian Jenny menyandarkan kepalanya di tembok.

"Jenny, kau harus berubah. Alex tidak akan bahagia melihat kau yang seperti ini." Ucap Jasmine.

"Apakah aku berubah? Bahkan jika aku berubah, bisakah Alex kembali lagi? Apakah dia bisa kembali?" Tanya Jenny kepada Jasmine dengan langsung.

"Apa yang kau rasakan dalam hatimu, katakan saja kepadaku Jenny. Kau punya aku bersamamu." Ucap Jasmine memegang tangan Jenny.

"Jasmine, dia menyatakan perasaannya kepadaku. Tapi itu semua sudah terlambat." Air mata Jenny kembali

turun di pipinya. "Aku berharap, aku bisa membalikkan waktu dan mencintai dia lebih lama dan bahkan selamanya."

"Alex menyatakan perasaannya kepadamu?" Jasmine tampak terkejut.

Seperti yang dia tahu bahwa Jenny memang menyukai Alex, tapi dia tidak pernah mengetahui bahwa Alex juga menyukai Jenny.

"Semua yang bisa aku lakukan sekarang untuknya adalah mencintai dia selamanya. Bahkan jika dia tidak bersamaku lagi, aku tidak akan pernah melupakan dia dan cinta ini selamanya tidak akan pernah berakhir bagi dirinya seumur hidupku."

Kata-kata yang diucapkan Jenny, benar-benar menyentuh hati. Itu menunjukkan seberapa besar dia mencintai Alex.

"Aku percaya bahwa Alex akan merasa bahagia bahwa kau juga mencintai dia dan aku yakin dia akan menemui mu di dalam mimpimu" Ucap Jasmine mencoba untuk memotivasi Jenny bahwa Alex akan merasa bahagia karena cinta Jenny kepadanya.

Jadi Jenny tidak akan merasa sedih lagi dan tetap seperti ini.

Bersambung....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!