"Kau harus berhati-hati oke!" Ucap Andrew seraya mengelus kepala Jenny.
Jenny melihat kearah Andrew dan tersenyum. Senyumannya tampak sangat cantik yang membuat Andrew merona dan hendak bicara, tapi Jasmine lebih dulu datang dan berbicara kepada Jenny.
"Jenny apakah kau terluka?" Ucap Jasmine di dalam ruangan perawatan setelah mengetahui bahwa Jenny terluka.
"Aku baik-baik saja Jasmine." Jenny tahu bahwa Jasmine akan datang setelah mengetahui semuanya.
Tapi siapa yang memberitahukan nya tentang hal ini?
"Jenny apakah kau tahu bahwa Austin juga ada di universitas ini?" Ucap Jasmine tampak begitu kegirangan.
Austin adalah teman dekat dari Alex, seperti halnya Jenny yang berteman dengan Jasmine.
"Benarkah? Austin juga ada disini! Ayo kita bertemu dengannya." Jenny tampak begitu sibuk berbicara dengan Jasmine, sampai dia lupa bahwa Andrew juga ada di sana.
Andrew tampak mematung.
'Guys, aku ada disini? Apakah kalian melupakan aku?' Ucap Andrew dalam hati.
Kemudian tiba-tiba Jenny dan Jasmine pergi dari ruangan perawatan.
"Andre, aku akan pergi." Ucap Jenny kepada Andrew sebelum meninggalkan ruang perawatan.
Andrew menganggukkan kepalanya dan dia juga meninggalkan ruangan perawatan itu.
Jenny dan Jasmine tengah berbicara dengan Austin, dimana James yang berada tidak jauh dari sana menatap mereka dengan penuh kemarahan.
"Kelihatannya bahwa James kita tengah cemburu." Denis dan Alden mencoba untuk menggoda James.
"Siapa yang bilang bahwa aku cemburu? Apa maksud kalian, aku cemburu untuk wanita bodoh itu?" Ucap James yang tidak setuju bahwa dia tengah cemburu.
"Kenapa kau tidak percaya kepada kami bro, kau itu tengah cemburu." Ucap Alden.
"Iya, benar. Kau tengah cemburu." Sambung Denis yang mendukung ucapan Alden.
"Kalian berdua tunggu saja, hukuman akan datang kepada kalian." Ucap James yang mengeluarkan ponselnya dan menelpon asistennya.
"James kami minta maaf, kami akan melakukan apapun yang kau katakan. Tapi jangan hukum kami." Ucap Denis dan Alden memohon dan meminta maaf kepada James karena mereka tahu bahwa James akan mengunci mereka di ruangan yang gelap, di mana mereka sudah pernah merasakannya.
"Hah! Baiklah, kalau begitu dengarkan rencana ku." Ucap James dengan menyeringai dan memberitahukan rencana yang akan dia lakukan kepada Denis dan Alden.
"Oke, jangan khawatir. Rencana itu tidak akan gagal." Ucap Denis seraya menunjukkan ibu jarinya dan pergi bersama Alden untuk menyelesaikan rencana itu.
"Jenny, permainan sudah dimulai. Iya, aku akan terus mengganggumu sampai kau tidak akan pernah melupakannya dalam hidup ini." Ucap James seraya menyeringai.
Jenny tetap diam di barisan paling depan sepanjang hari, dan setelah itu waktunya bagi mereka untuk pulang. Jadi mereka semua pergi ke loker mereka untuk mengambil barang-barang mereka.
"Apa yang sedang kau cari Jenny?" Tanya Jasmine kepada Jenny karena Jenny terlihat tengah mencari dan terus mencari sesuatu di dalam loker nya.
"Aku tengah mencari sepatuku. Aku menyimpannya di dalam sini sejak tadi pagi." Ucap Jenny yang terus mencari sepatunya sampai ada suara seseorang datang dari arah belakang.
"Apa kau tengah mencari ini?" Ucap James tersenyum kearah Jenny.
"Kau! Kenapa kau menggunakan sepatuku, dan kenapa sepatuku sudah rusak?" Teriak Jenny yang mulai marah akan tindakan yang dilakukan oleh James.
"Oh! Jadi ini adalah sepatumu, itulah kenapa sepatu ini sangat kecil. Dan itulah kenapa aku merusak sepatu ini!" Ucapkan James lagi yang mencoba untuk mengganggu Jenny.
"Kau bisa menggunakan ini." Ucap Andrew yang berada tepat di belakang Jenny seraya memberikan sepatunya kepada Jenny.
"Kau tidak perlu melakukan ini." Ucap Jenny mencoba untuk mengembalikan sepatu Andrew.
"Aku punya sepatu lebih. Kau bisa menggunakan sepatu ini untuk hari ini dan mengembalikan nya kepadaku besok." Ucap Andrew seraya menunjukkan sepatunya yang lain dan membiarkan Jenny menggunakan sepatunya yang lainnya.
"Dia tidak membutuhkan sepatumu bodoh." Ucap James yang mulai marah seperti bola api.
"Jenny, aku rasa kita harus pergi sekarang."
Tiba-tiba Austin datang dan memegang tangan Jenny untuk menariknya pergi bersamanya.
James tampak mematung. Dia tidak tahu kenapa, dia begitu peduli tentang Jenny.
"Andrew, ayo kita pergi." Ucap Jasmine memanggil Andrew dan ikut pergi bersama Jenny dan Austin.
"Dan pada akhirnya James kita ditinggal sendirian." Ucap Denis saat James masih berada di dunia lain dalam pikirannya.
"James, aku punya sebuah ide. Kenapa kita tidak mengumumkan bahwa 'The Kings' sudah kembali." Ucap Alden yang tiba-tiba berbicara.
The Kings adalah grup dari James, Denis dan Alden. Mereka adalah para pria tampan dan paling populer dari universitas itu. Tapi grup mereka dibubarkan oleh kakak perempuan James, karena James dan kedua temannya itu sering membully mahasiswa lainnya. Dan sejak kakak perempuan James sudah kembali ke Amerika, jadi Alden berpikir, ini adalah waktu yang tepat untuk mengumumkan bahwa grup mereka sudah kembali.
"Baiklah, kalau begitu." Ucap James yang setuju karena dia adalah pemimpin dari grup itu dan hanya dia yang bisa mendeklarasikan semuanya.
The Kings punya peraturan mereka sendiri yang tertulis dalam sebuah peraturan di kampus itu yang selalu diputuskan oleh mereka. 'The Kings adalah grup pemuda yang paling jahat dari kampus bahkan tidak ada dosen atau mahasiswa yang berani berbicara melawan mereka.
Pagi berikutnya....
Semua mahasiswa tengah menggosipkan tentang kembalinya grup The Kings.
"Jasmine, apa yang terjadi di sini? Apakah kau mengetahui sesuatu?" Tanya Jenny kepada Jasmine dengan wajah yang tampak bingung.
"Tidak, aku bahkan tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di sini." Balas Jasmine yang melihat kearah sekeliling.
"Mereka tengah membicarakan tentang The Kings, yang sebenarnya mereka sudah kembali sekarang._ Ucap Andrew yang muncul di antara mereka berdua.
"Siapa mereka itu?" Tanya Jasmine.
"Mereka adalah sekumpulan laki-laki dan Jenny sudah tahu siapa pemimpin mereka. Maksudku kau sudah bertemu dengan pemimpin dari grup itu." Ucap Andrew menatap Jenny.
"Aku? Kapan aku bertemu dengan pemimpin mereka?" Tanya Jenny menunjuk kepada dirinya sendiri.
"Itu adalah James." Ucap Austin.
"James??" Ucap Jasmine tampak terkejut.
"Memangnya kenapa jika dia adalah pemimpin dari grup itu. Aku tidak perduli." Ucap Jenny yang memberikan sikap seolah dia adalah gadis yang paling terkuat di dunia ini.
Tiba-tiba semua orang membuat kerumunan seperti biasanya.
The Kings sudah datang, mereka seperti selebriti di universitas. Semua gadis akan mengejar mereka kecuali Jenny dan Jasmine. Kedua gadis itu tidak tertarik kepada mereka.
"Jasmine, ayo kita pergi. Aku tidak tertarik melihat hal seperti itu." Ucap Jenny seraya menarik tangan Jasmine dan beranjak pergi.
Sementara itu, Austin dan Andrew juga mengikuti mereka berdua pergi dari area itu.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments