Biaya pendidikan dan biaya kehidupan sehari-hari di kota, Mama Ellena dapatkan dari menoreh pohon karet, di kebun milik orang lain dan nanti hasil penjualannya akan di bagi dengan pemilik kebun.
Bersyukurnya Mama Ellena tidak perlu mengkhawatirkan untuk tempat tinggal, karena selama menjalani studi Sekolah Menengah Atas, dia bisa tinggal di rumah abang tertuanya yang sudah menikah dan tinggal di kota itu.
Abang tertua dari Mama Ellena yang bernama Yayan, memiliki istri yang bernama Yanti yang adalah kakak ipar perempuan dari Mama Ellena.
Selama Mama Ellena tinggal di situ, dia sudah melewati hari-hari yang berat. Seakan sudah melatih mentalnya untuk menghadapai dunia penikahannya saat ini.
Mama Ellena mendapatkan perlakuan-perlakuan yang sedikit kejam, keras dan kasar dari kakak ipar yaitu Yanti.
Mama Ellena sering di bentak, di jewer, di cubit, di suruh mengerjakan segala pekerjaan rumah dan sudah pasti membuatnya tersiksa batin.
Perilaku Kak Yanti sangat berbeda dengan perilaku lemah lembut dan pendiam dari Yayan kakak laki-laki Mama Ellena.
Mama Ellena setiap hari harus bangun pukul tiga subuh, untuk membereskan rumah dari semua sisi sudut ke sudut rumah itu, memasak nasi, memasak air untuk di minum dan menyiapkan sarapan untuk mereka satu rumah.
Setelah menyelesaikan semua, pukul setengah lima subuh Mama Ellena harus berjalan kaki memasuki hutan, menuju kebun karet yang harus dia toreh dan harus menyelesaikan dengan cepat sebelum jam masuk sekolah di mulai.
Pukul enam dia bergegas kembali kerumah untuk membersihkan diri dan langsung berangkat ke sekolah. Begitu hari-hari yang Mama Ellena jalani setiap harinya selama tiga tahun dia menjalani studi Sekolah Menengah Atas.
Bersyukurnya setelah menyelesaikan studi Sekolah Menengah Atas, Mama Ellena mendapatkan pekerjaan yang layak untuk dirinya.
Dia bekerja di salah satu perusahaan besar pencetak buku dan Mama Ellena menduduki bagian administrasi keuangan.
Dia tidak perlu lagi capek-capek berlari dari pohon karet yang satu ke pohon karet yang lain, di kala dinginnya suhu pagi buta. Empat tahun dia bekerja di perusahaan itu.
Mama Ellena mendapatkan tawaran untuk menjadi seorang guru di salah satu Sekolah Menengah Pertama.
Dia tertarik dan memilih mengundurkan diri dari perusahaan percetakan buku.
Setelah mengajar di pagi harinya, Mama Ellena juga mendapat tawaran untuk mengajarkan khursus komputer di sore harinya.
Setiap hari dari pagi sampai malam Mama Ellena berada di luar rumah. Sering kali pulang dari mengajar khursus komputer, Mama Ellena dengan perut keroncongan ingin makan tetapi tidak ada nasi. Tidak ada air panas di termos. Itu adalah perbuatan yang di sengaja oleh kakak iparnya, kak Yanti.
Dengan lemah dan rasa lelah, Mama Ellena harus memasak nasi. Nasi di genangi air putih hangat, di beri garam dan sedikit gula adalah bukti nyata dalam perjalanan karirnya.
Maka, dengan perjuangan dan pendidikan yang berhasil dia selesaikan, dengan berbagai macam pengalaman dalam pekerjaan di tempat kerja mau pun di saat dia dirumah itu, tidak akan dia sia-sia kan.
Dengan kondisi yang lagi-lagi pahit setelah dia menikah, harus dia terima dan jalani dengan lapang dada.
Suaminya adalah laki-laki yang gila berjudi, entah jenis judi apa pun itu! Lelaki itu sangat menyukai nya.
Kebiasaan buruk dalam pejudian membuat otaknya menjadi kotor dan bisa di katakan semakin lama semakin tidak berfungsi layaknya manusia normal.
Ketika lelaki itu di rumah, dia akan membantu mengerjakan beberapa bisnis yang dia dan istrinya punya untuk manghasilkan uang. Namun, uang itu di rampas dan di bawa pergi untuk berjudi.
Ketika dia pulang sangat jarang membawa berita kemenangan. Karena pada dasarnya judi adalah membawa kesialan dan kemiskinan.
Kesialan yang dia bawa kerumah dan dia lampiaskan kepada orang-orang yang ada di rumah, yaitu anak-anak dan istrinya.
Karena merasa takut dan tidak mau di salahkan ketika sang istri menanyakan keberadaan uang yang sudah dia bawa pergi.
Dia datang dengan wajah garang yang menakutkan agar tidak di tanyak atau untuk menutup kesalahan kepada istrinya.
Ketika Mama Ellena ngotot bertanya sudah pasti, pertengkaran dan kekerasan dalam rumah tangga terjadi.
Ada pepatah mengatakan "Diam adalah Emas tapi Bicara Baik adalah Berlian" dan Mama Ellena lebih banyak memilih diam.
Bersambung…
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Melisaa
kok nyesek banget ya kalau diposisi mama elle👉👈🤧
2022-12-02
4
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
mama ellena bener2 wanita hebat,punya kerja bagus kenapa milih bertahan 🤧🤧😭
2022-12-02
2
✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸
mincan nangis aku bacanya 😭😭
2022-12-02
1