Nasihat Bibik

Tubuh yang mulai ringkih itu di lempar dengan keras ke atas ranjang dan Tari hanya bisa pasrah, tubuhnya seakan sudah tidak merasakan apa apa lagi dan benar saja Ia tak mendengar apapun lagi setelah itu.

Pria yang ingin menggagahi nya itu mulai mencumbuhinya namun karena tidak ada pergerakan akhirnya Ia pun bangkit. Di seutuhnya pergelangan tangan Tari masih terasa denyut nya disana namun sangat lemah.

" Heleh pingsan, kau payah. Belum di apa apain juga sudah pingsan duluan, dasar tidak berguna "

Ia memakai kembali pakaiannya dan berlalu pergi.

" Hei, kau ! kok cepat sekali keluarnya. Apa sudah selesai senang senangnya " Tanya Sarah di depan pintu.

Pria itu mengernyit menatap Sarah

" Kau ! Kau memberikan padaku anak yang penyakitan, jangankan bersenang-senang, belum di sentuh saja sudah pingsan duluan "

Sarah menatap bingung Pria yang mulai pergi menjauh darinya itu dan juga pintu kamar tempat Tari masuk

" Hei tunggu, kau belum melunasi pembayaran nya, jangan main pergi saja "

Pria itu menghentikan langkah nya dan tersenyum sinis.

" Uang ha ! seharusnya aku laporkan kamu karena menjual anak sendiri dalam keadaan sakit. Cepat masuk sana dan bawa dia ke Dokter agar mendapatkan penanganan lebih serius "

Sarah menghentakkan kakinya dan berbalik memasuki kamar hotel.

" Dasar anak tidak berguna, selalu saja bikin aku susah " Maki Sarah.

" Hei bangun, anak tidak berguna. Jangan pura pura pingsan karena aku tidak akan peduli padamu "

Melihat Tari tidak juga memberikan reaksi apapun akhirnya Sarah perlahan mendekat guna memeriksa keadaan putrinya itu.

..." Astaga dia benar benar pingsan, sungguh merepotkan " Gumam Sarah....

Ia keluar dan meminta para kaki tangannya untuk mengangkat tubuh Tari dan membawanya ke dalam mobil.

Tari mengerjapkan matanya perlahan, Ia mengenali ruangan itu. Itu adalah kamarnya sendiri yang berada di rumah besar sang Ayah.

" Bagus ya kamu enak enakan tidur. Pablo ! bawa kemari barang yang kamu beli tadi "

Pria yang bernama Pablo tadi mendekat dan memberikan sebuah alat tes kehamilan.

" Cepat masuk ke kamar mandi dan gunakan alat itu "

Tari menatap barang yang tergeletak di atas ranjang, alat yang sama yang ia gunakan beberapa hari yang lalu.

" Untuk apa aku menggunakan benda itu Bu, aku tidak hamil "

Sarah geram dengan pertanyaan Tari, Ia menggenggam keras rahang Tari dan mengoyang goyangkan nya.

" Kamu pikir aku bodoh ha ~ aku sudah makan garam banyak di banding kau anak bodoh. Aku bahkan lebih dulu melihat matahari di banding dirimu, bagaimana kau bisa membodohi ku dalam hal seperti ini "

Suara Sarah melengking sampai urat urat lehernya terlihat.

" Tapi Bu, aku tidak bohong, aku tidak hamil "

Tari tetap bersikeras bahwa Ia tidak hamil, karena Ia sudah pernah melakukan tes itu sebelumnya dan hasilnya positif.

" Buktikan kalau begitu, cepat pakai alat itu dan buktikan kalau kau tidak hamil "

Tari meraih benda itu, Ia segera masuk ke kamar mandi dan melakukan hal yang sama yang pernah Ia lakukan beberapa hari yang lalu. Ia begitu yakin kalau tes nya pasti negatif, tanpa melihat hasilnya Ia langsung keluar dan memberikan nya pada sang Ibu.

" Ini Bu, kan aku sudah bilang kalau aku tidak hamil, Ibu sih jadi orang tidak percayaan "

Sarah menerima benda itu dan langsung melotot melihat apa yang tertera disana.

" Kau ! dasar anak pembawa sial. Kau bilang tidak hamil ha~ dan ini apa "

Sarah melemparkan alat tespek itu ke wajah Tari dan Tari pun meraihnya, Ia juga sama shocknya dengan sang Ibu.

" I ~ Ini bagaimana mungkin "

Tari menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya, hancur sudah semua harapannya. Belum cukup semua penderitaan yang Ia alami selama ini, seolah belum cukup, Allah memberikan nya ujian berat dengan menghadirkan janin di rahimnya akibat dari kejadian malam kelam itu.

" Cepat katakan siapa Ayahnya ha ~ "

Tubuh Tari kini tidak ada yang luput dari amukan Sarah, wajahnya sudah babak belur bahkan bibirnya mengeluarkan darah segar.

Tari tidak mungkin mengatakan siapa Ayah dari janin yang Ia kandung saat ini, dia adalah orang terpandang. Meskipun cintanya tidak terbatas namun Ia tidak ingin membebankan masalah ini pada Pria itu seorang diri, dia sudah menyelidiki semuanya kalau ada beberapa orang yang sengaja menjebak Pria itu dan berakhir dengannya.

Meskipun Ia mengatakan nya itu tidak ada gunanya, hanya semakin membuatnya malu. Siapa yang akan percaya dengan ucapan nya, sementara satu satunya saksi hidup tentang kejadian malam itu sudah ikut mati, lebih tepatnya sengaja di hilangkan oleh pihak pihak tertentu.

" Kau tidak ingin mengatakan siapa Pria itu ha~ baiklah besok kita akan membuat semua kekacauan ini berakhir "

Sarah benar-benar sudah di butakan dengan uang, sehingga tidak memikirkan bagaimana psikolog anak itu sendiri setelah semua yang terjadi dan di tambah lagi kejadian hari ini.

" Aku bahkan belum menikmati uang darinya, eh sudah bunting duluan. Dasar anak tidak berguna "

Sarah terus mengomel omel tidak jelas. Tari mendobrak dobrak pintu kamar yang ternyata di kunci dari luar.

" Bu, buka pintunya, buka Bu "

Sekuat apapun Tari berteriak tentu saja tidak ada gunanya, karena tidak akan ada yang peduli. Meskipun ada di antara pelayan yang mendengar mereka tidak bisa berbuat apa apa, pekerjaan mereka sangat berharga untuk mereka dan juga keluarga mereka.

Pagi pagi pintu kamar terbuka, nampak Bu Sarah dan beberapa Pria yang selalu ada di belakang wanita itu.

" Berikan itu dan suruh dia ganti baju yang lebih baik Bik, aku tunggu di bawah "

Bibik pun menunduk, Ia segera mendekat dan menyerahkan sarapan untuk Tari.

" Ini Non di makan dulu biar Non kuat "

Tari menatap wanita itu, wanita yang selama ini selalu baik padanya ketika sang Ayah masih hidup.

" Ini sarapan aman Non, Bibik yang membuatnya. Tidak ada racunnya kok "

Bibik menunggu Tari memakannya namun tidak kunjung di makan.

" Maafkan Bibik Non, Bibik tidak bisa berbuat apa apa. Bibik hanya berpesan pada Non agar Non selalu kuat, jangan mudah menyerah pada keadaan. Tidak ada masalah yang tidak bisa di selesaikan, tidak ada cobaan yang tidak bisa kita atasi. Allah memberikan nya pada kita karena merasa kita mampu untuk melaluinya, dari itu bersabarlah. Ayo, di makan sarapannya dulu, biar Non kuat. Kita tidak akan tahu apa yang akan di lakukan Nyonya setelah ini, yang penting Non harus punya ke kuatan untuk bertahan "

Tari mendengarkan dengan seksama semua nasihat Bibik, Ia mempunyai sedikit dukungan. Segera Ia habiskan sarapan yang ada di depannya kemudian berganti baju yang layak, Ia siap dengan apapun yang akan terjadi hari ini.

Terpopuler

Comments

karina kaif 1

karina kaif 1

Gapapa tar, ada si bibi. Pura2 gak kenal ibu kamu juga. Toh dia ada juga malah bikin sakit ati

2023-05-01

1

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

sadar juga ya tau Tari oingsan jadi gagal anu.... lah itu ibu'y mala g punya hati

2023-04-03

1

🍌 ᷢ ͩ𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐋𝐄𝐄

🍌 ᷢ ͩ𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗 𝐋𝐄𝐄

ya Allah benar-benar orang tua yang gak punya hati udah tau anak sakit masih aja di paksa jual diri

2023-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Di jual
2 Lolos kandang harimau, masuk kandang buaya
3 Pernikahan dan Lamaran
4 Tespek
5 Nasihat Bibik
6 Melarikan diri
7 Pov Maudy Cahyati
8 Rezeki & dan Resto pelit
9 Tidak berkembang
10 Lebih memprihatinkan
11 Mama
12 Buah Kesabaran
13 Sembilan Puluh Juta
14 Seorang Ibu yang bisa cemas
15 ARKANA RAFFASYA
16 Kehamilan Ektopik
17 Dokter Ilmi
18 Kado dari Papa
19 Tanda merah di tubuh Arka
20 Kembalinya El
21 Gagal memberitahu
22 Siapa Dia
23 Siapa Dia 2
24 Bertemu Masa lalu
25 Terpksa meninggalkan Operasi
26 Kegelisahan Tari
27 Bertemu kembali
28 Aku bukanlah aku yang dulu
29 Alasan konyol El
30 Apa Dia Orangnya
31 Taman Bermain
32 Viral
33 Kedatangan Tiara
34 Anak Haram
35 Kecurigaan El
36 Dia Putri dan juga Cucuku
37 DNA
38 Pertemuan sahabat lama
39 Cerita dua sahabat
40 PERTEMUAN VANIA DAN TARI
41 Calon Mertua
42 Rumah buat Tiara dan Vania
43 Lebih mementingkan sang Ibu
44 Tidak mencerminkan seorang Ibu
45 Bukan waktu yang sebentar
46 Rencana Vania
47 Perdebatan sekolah baru
48 Merebut kasih sayang dariku
49 Tikus kecil
50 Ancaman misterius
51 Dilema
52 El mulai curiga
53 Kepindahan tiba-tiba
54 Kegelisahan Tari
55 Berkaitan
56 Tidak layak di panggil Ibu
57 Membuntuti
58 Kue coklat
59 Banyak Nyamuk
60 Membersihkan sarang nyamuk
61 El pasrah
62 Kawin Lari
63 Benarkah dia
64 Cucu kita
65 Aku bukan mafia
66 Jangan pisahkan kami
67 Ujian
68 Bagaimana kalau Dia itu adalah kamu
69 Mirip dengannya
70 Demi sang Putra
71 Kemarahan Kevin
72 firasat Tari
73 Anak kita
74 Di cegat beberapa preman
75 Perjuangan terakhir sekertaris Han
76 Menang tapi tidak bahagia
77 Terkuaknya kebenaran
78 Terkuak kebenaran 2
79 Hermawan
80 Konspirasi
81 Mengorbankan diri
82 Sedih campur bahagia
83 Calon Ibu
84 Positif hamil
85 Tidak seburuk yang Ia pikirkan
86 Berhenti berjuang
87 Perubahan Vania
88 Dewasa melebihi umurnya
89 Tidak seberuntung yang lain
90 Merasa Kehilangan
91 Perubahan Arka
92 Kata maaf dari Arka buat El
93 Membuka lembaran baru
94 Mencari pacar pura- pura
95 Dua bocah lucu
96 Tidak ada yang cocok
97 Calon idaman
98 Berhasil merebut hati Bu Winda
99 Niatan El mengatakan perasaan nya
100 Jangan terlalu berharap
101 Tidak bisa bersama
102 Aku Mencintaimu
103 Satu-satunya wanita yang di cinta
104 Persiapan Hari Bahagia
105 Pernikahan dan Lamaran
106 Dunia Ternyata Sempit
107 Pria aneh, kebahagiaan Tari
108 Makasih Sudah Menjaganya Untukku
109 Tidak Terima Penolakan
110 Akhir Yang Membahagiakan ( Tamat)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Di jual
2
Lolos kandang harimau, masuk kandang buaya
3
Pernikahan dan Lamaran
4
Tespek
5
Nasihat Bibik
6
Melarikan diri
7
Pov Maudy Cahyati
8
Rezeki & dan Resto pelit
9
Tidak berkembang
10
Lebih memprihatinkan
11
Mama
12
Buah Kesabaran
13
Sembilan Puluh Juta
14
Seorang Ibu yang bisa cemas
15
ARKANA RAFFASYA
16
Kehamilan Ektopik
17
Dokter Ilmi
18
Kado dari Papa
19
Tanda merah di tubuh Arka
20
Kembalinya El
21
Gagal memberitahu
22
Siapa Dia
23
Siapa Dia 2
24
Bertemu Masa lalu
25
Terpksa meninggalkan Operasi
26
Kegelisahan Tari
27
Bertemu kembali
28
Aku bukanlah aku yang dulu
29
Alasan konyol El
30
Apa Dia Orangnya
31
Taman Bermain
32
Viral
33
Kedatangan Tiara
34
Anak Haram
35
Kecurigaan El
36
Dia Putri dan juga Cucuku
37
DNA
38
Pertemuan sahabat lama
39
Cerita dua sahabat
40
PERTEMUAN VANIA DAN TARI
41
Calon Mertua
42
Rumah buat Tiara dan Vania
43
Lebih mementingkan sang Ibu
44
Tidak mencerminkan seorang Ibu
45
Bukan waktu yang sebentar
46
Rencana Vania
47
Perdebatan sekolah baru
48
Merebut kasih sayang dariku
49
Tikus kecil
50
Ancaman misterius
51
Dilema
52
El mulai curiga
53
Kepindahan tiba-tiba
54
Kegelisahan Tari
55
Berkaitan
56
Tidak layak di panggil Ibu
57
Membuntuti
58
Kue coklat
59
Banyak Nyamuk
60
Membersihkan sarang nyamuk
61
El pasrah
62
Kawin Lari
63
Benarkah dia
64
Cucu kita
65
Aku bukan mafia
66
Jangan pisahkan kami
67
Ujian
68
Bagaimana kalau Dia itu adalah kamu
69
Mirip dengannya
70
Demi sang Putra
71
Kemarahan Kevin
72
firasat Tari
73
Anak kita
74
Di cegat beberapa preman
75
Perjuangan terakhir sekertaris Han
76
Menang tapi tidak bahagia
77
Terkuaknya kebenaran
78
Terkuak kebenaran 2
79
Hermawan
80
Konspirasi
81
Mengorbankan diri
82
Sedih campur bahagia
83
Calon Ibu
84
Positif hamil
85
Tidak seburuk yang Ia pikirkan
86
Berhenti berjuang
87
Perubahan Vania
88
Dewasa melebihi umurnya
89
Tidak seberuntung yang lain
90
Merasa Kehilangan
91
Perubahan Arka
92
Kata maaf dari Arka buat El
93
Membuka lembaran baru
94
Mencari pacar pura- pura
95
Dua bocah lucu
96
Tidak ada yang cocok
97
Calon idaman
98
Berhasil merebut hati Bu Winda
99
Niatan El mengatakan perasaan nya
100
Jangan terlalu berharap
101
Tidak bisa bersama
102
Aku Mencintaimu
103
Satu-satunya wanita yang di cinta
104
Persiapan Hari Bahagia
105
Pernikahan dan Lamaran
106
Dunia Ternyata Sempit
107
Pria aneh, kebahagiaan Tari
108
Makasih Sudah Menjaganya Untukku
109
Tidak Terima Penolakan
110
Akhir Yang Membahagiakan ( Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!