Tari masih berusaha membebaskan diri dari Pria tidak tahu malu yang sudah di balut nafsu itu, apalagi melihat tubuh indah milik Tari Pria tua itu beberapa kali menelan salivanya sendiri.
" Aduh, sini kamu sayang mau lari kemana "
Tari menginjak kaki Pria itu hingga Ia menjerit kesakitan, tapi karena nafsunya sudah sampai ubun ubun membuatnya tidak menyerah. Apalagi membayangkan bisa menggagahi tubuh sintal di depannya itu.
" Jangan lari lagi, aku sudah membayar mu banyak pada wanita itu, jadi layani aku dengan baik "
Tari menggedor gedor pintu kamar itu namun terkunci.
" Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan, dimana kuncinya " Batin Tari mencoba tenang.
Namun itu hanya berlaku sebentar karena Pria tua itu kembali menangkap nya. Ia berusaha mencium bibir Tari namun tidak berhasil, Tari lebih dulu meludahi wajah Pria itu.
Meskipun Ia harus mendapatkan tamparan yang keras hingga wajahnya memanas, Pria itu semakin beringas karena merasa di permainkan.
Ia menarik paksa tangan Tari hingga terseret dan melemparkan nya ke atas ranjang, beberapa kali tamparan di layangkan di wajah cantik Tari hingga membuat gadis itu hampir saja kehilangan kesadaran nya.
Tubuh Tari di himpit oleh Pria gendut itu hingga membuatnya kesulitan bernafas, dengan beringas Pria itu ingin melepaskan semua yang melekat di tubuh Tari.
Merasa ada kesempatan Tari menggunakan semua sisa tenaga yang Ia punya hingga Pria itu mengerang kesakitan.
Berbagai macam makian keluar dari
mulut Pria itu sembari memegang perkakas nya yang terasa nyeri bahkan saking sakitnya sampai menjalar ke otaknya.
" Rasakan Bapak Tua, setelah ini kau tidak akan bisa lagi menggunakan barang kotor mu itu kemana mana. Jadilah orang tidak berguna, sadarlah dengan kondisi mu. Lihat itu ada cermin besar, sudah tua tidak tahu malu "
Tari melangkah cepat dan melihat sebuah kunci di sofa, mungkin itu kunci kamar itu begitu pikirnya. Ia pun meraihnya dan membukanya, ternyata benar adanya.
Ia melangkah dengan cepat setelah merasa tidak ada yang menjaga di pintu kamar itu, Ia harus cepat pergi dari sana mungkin berlari sejauh mungkin.
Ketika akan keluar Ia melihat beberapa orang yang sedang berdebat dan Ia mengenal dua orang di antaranya. Di tempat lain Ia juga melihat anak buah dari Ibu nya yang ternyata masih berjaga jaga di luar.
Tampak salah satunya menerima panggilan dan Tari tahu akan hal itu, Ia tidak akan bisa keluar dari pintu itu dengan selamat.
" Hei, lepaskan dia. Apa yang akan kalian lakukan padanya "
Tari mendekat dan langsung menghampiri beberapa orang yang sepertinya sedang berselisih faham.
" Dia pulang dengan ku "
Entah kekuatan dari mana Tari mengatakan itu. Seseorang yang sejak tadi bersama Pria yang nampak sedang tidak baik baik saja itu memindai penampilan Tari, Ia tidak yakin dengan penampilan gadis itu.
Sementara beberapa Pria yang tadi berselisih paham akhirnya menjauh.
" Sial, kita tidak bisa membawanya kehadapan Bos, bagaimana ini, kita gagal " Ucap salah satunya.
" Tidak, seperti nya kita tidak sepenuhnya gagal. Tugas kita hanya membuat dia bermain main dengan wanita lain dan Bos mendapatkan apa yang dia inginkan. Coba lihat wanita itu, bukankah mereka sama saja "
Ketiga Pria itu memindai penampilan Tari dan masing masing tersenyum, lalu menghilang entah kemana.
Tari bersama satu orang Pria lainnya membawa Pria menyedihkan ke dalam mobilnya, beberapa orang kepercayaan Sarah yang melihat itu hendak menangkap Tari namun di urungkan nya ketika melihat dengan siapa Tari bersama.
Mereka membiarkan Tari bebas dan memberikan laporan penting untuk Bos mereka.
" Apa, dia berhasil kabur lagi " Teriak Sarah pada sambungan telpon.
Ia mendengar apa yang di infokan orang orang kepercayaan nya.
" Anak Pintar, rupanya dia punya selera yang tinggi juga. Oke juga, hm tidak masalah dia kabur dari Pria tua bangka itu, toh mangsa nya sekarang adalah orang yang berkelas "
Tawa memenuhi ruangan, hm orang tua nggak punya akhlak.
Tari ingin pergi setelah membantu dua Pria itu namun pegangan tangan Pria itu sangat erat hingga tidak bisa Ia lepas.
" Nona, apa boleh Nona bantu saya mengantarkan Bos ke rumahnya " Tanya Pria yang duduk di samping kemudi.
Tari berpikir sejenak, melihat kondisi Pria itu tidak masalah kalau Ia membantunya.
..." Tidak apalah mengantarkan nya pulang, dia juga tidak sadar jadi tidak akan mengenali ku " Batin Tari....
" Baiklah Pak "
Mobil melaju di tengah gelap nya malam, Tari mulai ragu untuk melanjutkan niatnya. Kalau sampai Pria itu sadar dan melihatnya ada disana bisa bahaya, Pria itu akan mempermalukan nya nanti di kampus atau bahkan dia akan di keluarkan dari sana.
" Ah panas " Bibir Pria itu mulai meracau tidak karuan.
Axel Leonell Atmajaya adalah anak pertama dari pasangan orang penting di kota itu, memiliki usaha sukses di mana mana bahkan Rumah Sakit ternama di kota yang menggunakan nama besar keluarga mereka.
Pria yang juga sangat di kagumi Tari namun Pria itu sangat jijik dan terkesan membenci nya.
" Saya langsung pulang saja ya Pak " Ucap Tari saat tiba di rumah mewah itu.
" Oh ah panas " Racau Axel, Ia semakin menggenggam erat jari tangan Tari membuat gadis itu tidak bisa melepaskan nya.
Melihat itu Pria yang bersamanya memintanya untuk membantunya hingga ke dalam kamar milik Tuan mudanya itu.
" Kalau Nona berkenan bagaimana kalau Nona ikut mengantar Tuan Muda ke dalam saja.
Pria yang bernama Robin itu sejak tadi memperhatikan Tari, Ia mulai yakin kalau gadis itu bisa membantu Tuan mudanya kali ini.
" Baiklah Pak "
Tari akhirnya membantu membopong tubuh Axel hingga ke kamar Pria itu, tubuhnya merinding seketika melihat ruangan yang serba hitam.
" Apa ini ruangan seorang calon Dokter, yang benar saja. Gelap seperti tidak ada cahaya kehidupan " Batin Tari.
Tari masih berusaha melepaskan genggaman tangan Axel namun bukannya lepas Pria itu malah menariknya dengan keras hingga Ia pun jatuh di atas tubuh Pria itu.
" Ya Tuhan, aku harus segera pergi dari rumah ini " Batin nya.
Kini tinggal mereka berdua karena Pria yang bernama Robin itu langsung pergi sesaat setelah mendapatkan panggilan telpon.
" Panas oh aku tidak tahan " Racau Axel semakin gelisah.
Ia bahkan melepas kemeja nya menyusul jas nya yang sudah Ia lepas lebih dulu ketika di dalam mobil.
" Kamu, kamu ~
Axel menggelengkan kepalanya antara sadar dan tidak.
" Ta ~ ah Va ~ Vania ! kamu disini sayang, tolong bantu aku. Ah panas sayang "
Tubuh Tari bergetar hebat ketika bibir Pria itu dengan kasar ******* bibir nya, berulang kali Ia berontak namun kali ini seakan sia sia saja.
Tenaganya yang sudah terkuras habis beberapa puluh menit yang lalu membuatnya tak berdaya, takdir tak berpihak padanya. Malam ini Ia lolos dari kandang harimau tapi kemudian Ia masuk ke dalam kandang buaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
cobaan apa lagi yang engkau berikan pada hambamu ini😭
2023-05-14
0
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Semoga ada yang nolong Tari ini
2023-05-14
0
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
ibumu benar benar Ndak berperasaan
2023-05-14
0