Tespek

Setiap hari Tari memperhatikan Axel dari jarak jauh dan mendekatinya kalau ada kesempatan namun lagi lagi yang Ia dapatkan hanyalah hinaan, parahnya hinaan itu bukan hanya berasal dari Axel sendiri namun dari sahabatnya juga.

" Axel, bolehkah aku duduk disini "

Tari memberanikan diri ijin duduk di samping Axel kebetulan ada kursi kosong.

" Silahkan "

Alangkah senangnya Tari karena Pria yang sudah menghabiskan malam berdua dengannya akhirnya memberikan ijin duduk di sampingnya. Ini bagaikan air di gurun sahara, sangat menyegarkan hati.

Namun semua ternyata di luar dugaan nya, ketika Ia sudah duduk Pria itu malah meninggalkan tempat duduknya dan mulai terdengar tawa beberapa orang yang membuatnya malu berkepanjangan.

" Kamu mau kemana Axel " Tanya Tari ketika melihat Axel langsung berdiri.

" Lihatlah, ada yang tidak tahu malu, berharap bisa berdampingan dengan seorang Axel, kasihan "

Ingin rasanya Tari menangis namun air matanya di tahan olehnya.

" Tari, ayo kita makan disana saja, aku sudah pesan sesuatu untuk mu "

Imel kembali membujuk sahabatnya dan memarahi beberapa orang yang tadi sempat menertawakan kondisi Tari.

" Sudah Mel, aku tidak apa apa, ayo "

Tari menarik lengan Imel dan mengajaknya meninggalkan tempat itu, sebenarnya dia tidak lapar hanya saja Ia ingin berbicara dengan Axel. Namun hal itu seperti nya akan sangat sulit.

Sudah sebulan ini nafsu makannya hilang, Ia bahkan sering merasa mual ketika mencium beberapa aroma tertentu.

Parahnya lagi pagi ini, Ia merasa kepalanya sangat berat namun ada tugas penting yang harus Ia selesaikan.

" Tari, aku ke rumahmu ya, kita diskusikan sama sama tugas yang kemarin " Sebuah pesan masuk ke ponsel Tari.

Dengan cepat Tari membalasnya, Ia tidak mau sampai sahabatnya itu datang ke rumahnya. Ia takut ada kejadian tidak mengenakkan yang terjadi, karena Ibu nya bisa tiba-tiba datang dan membuat masalah untuknya.

" Tidak Mel, ini aku sudah OTW ke rumahmu, sebentar lagi sampai " Balas Tari.

Ia terpaksa harus berbohong padahal Ia masih di rumah sedang memoles bibirnya yang terlihat pucat. Semua itu semata-mata Ia lakukan agar Imel tidak memaksa datang ke rumahnya.

Imel menghela nafas berat, Ia kasihan pada sahabatnya itu. Cinta yang bertepuk sebelah tangan sungguh sangat menyiksa bagi semua yang melakoni nya.

" Assalamu'alaikum "

Tari mengucapkan salam ketika tiba di rumah sahabatnya, tidak butuh waktu lama Imel sudah datang membukakan pintu.

" Ayo masuk Tar "

Tari tersenyum dan mengikuti langkah kaki Imel.

" Silahkan duduk, oh ya Tar kamu mau minum apa. "

" Apa saja Mel " Jawab Tari dengan senyum khasnya.

Imel menghilang dan tidak lama Ia sudah membawa empat cangkir minuman berbeda bentuk.

" Ini Tar minumannya dan ini aku buatkan jahe loh, gimana tamu bulanan ini masih nyeri nggak "

Pertanyaan Imel tiba-tiba mengganggu pikiran Tari.

" Tamu bulanan, aku belum dapet Mel " Jawabnya karena memang bulan ini Ia belum kedatangan tamu bulanan.

" Masa sih Tar, biasanya kan kamu yang duluan habis itu baru aku "

" Benarkah, memang sekarang tanggal berapa " Tanya Tari

" Ini tanggal 9 Tar, biasanya kan kamu tanggal tanggal awal "

Wajah Tari langsung memucat, duduknya pun mulai gelisah. Ia mulai berpikir, apakah kejadian malam itu meninggalkan sesuatu di dalam sana.

" Ah mungkin karena aku terlalu banyak pikiran Mel, kamu kan tahu bagaimana keadaan ku belakangan ini "

Imel tersenyum dan menepuk pundak sahabatnya itu.

" Sudahlah Tari, jangan terlalu di pikirkan. Soal kuliah kan kamu pinter, soal uang juga kamu tidak sulit sulit amat, nah kalau soal dia lupain saja. Dia itu bodoh tidak bisa melihat siapa yang mencintai nya dengan tulus dan mana yang hanya pencitraan saja, ingin eksis dengan menghalalkan segala cara "

Tari memukul pelan pundak Imel, sejak kapan sahabatnya itu punya penilaian seperti itu pada orang lain.

" Hust sudah lupain saja Mel, ayo kita lanjutkan tugasnya "

Keduanya sibuk dengan aktivitas mereka.

...----------------...

Tari memarkirkan mobilnya di sebuah apotek yang agak sunyi, sejak tadi pikiran nya terganggu dengan ucapan Imel. Dia memperhatikan sekitar untuk memastikan tempat itu aman, Ia memasang jacket yang menutup kepala lengkap dengan masker sebagai penyamar wajahnya.

" Bu, saya beli yang itu " Tunjuk Tari pada sebuah alas tes kehamilan.

" Beli yang mana Mbak " Tanya sangat Ibu

..." Tespek Bu " Ucap Tari pelan. ...

Si Ibu pun mengambilkan apa yang di pinta Tari, tanpa menunggu lama Tari langsung membayarnya. Ia dengan cepat meninggalkan tempat itu, melaju dengan kecepatan tinggi agar bisa membuktikan kecurigaan nya.

Buru buru Ia masuk ke kamar mandi dan menampung urinenya untuk Ia tes.

Ia menutup mata sambil menghitung. empat puluh tujuh, empat puluh delapan, empat puluh sembilan, lima puluh. Harap harap cemas Ia membuka mata di hitungan lima puluh.

Sujud syukur Ia lakukan ketika melihat hanya satu tanda disana.

" Alhamdulillah hanya satu garis, mungkin benar aku terlalu stress bulan ini jadi siklus datang bulannya tidak normal. "

Makin hari rasanya bukannya hilang malah semakin menjadi jadi, rasa mualnya semakin menyiksanya. Tidak ada satu makanan pun yang bertahan lama ketika masuk ke perut, puncaknya hari ini ketika Sarah kembali memaksanya melayani seorang Pria hidung belang.

" Tari, ini pakailah "

Sarah melempar bingkisan pada Tari dan seperti biasa Tari mengambilnya, Ia terkejut melihat gaun kurang bahan lagi.

" Bu, aku mohon jangan lagi, aku lagi kurang enak badan " Tolak Tari sedikit memohon.

" Apa peduliku ha ~ kamu mau sakit kamu mau pingsan aku tidak peduli. Cepat pakai ini, Ibu tunggu di bawah "

Tari menangis meratapi takdir yang begitu kejam mempermainkan nya. Andai Ia bisa meminta hidupnya berakhir detik itu juga namun apa yang bisa Ia lakukan.

Suara Sarah sudah mulai menggema di ruang tengah, mengucapkan makian makian untuk Tari. Dengan terpaksa Tari mengenakan gaun minim bahan itu, melangkah terseok ke bawah.

" Nah begitu dong, itu baru namanya anak Ibu "

Tari sudah pasrah, kalaupun nyawanya harus hilang hari ini itu mungkin adalah jalan yang lebih baik baginya.

Wajahnya semakin memucat ketika memasuki sebuah hotel terkenal, seperti biasa Ia langsung di dorong masuk oleh Sarah. Tidak seperti biasanya wanita itu langsung pergi setelah mengantarkan Tari ke kamar hotel, kali ini wanita itu menunggu di luar berjaga jaga agar sang Putri tidak mengulang hal yang sama yaitu kabur.

Seorang Pria yang melihat Tari disana langsung menarik tubuh Tari dan mendorong nya ke ranjang, gadis itu merasakan sakit yang teramat sangat namun tekadnya sudah bulat.

Mati juga tidak apa apa, itulah yang ada di benaknya.

" Ayo sayang, layani aku. Hhm~ tubuhmu boleh juga, sangat mampu membangkitkan gairah ku "

Tari masih mendengar ucapan Pria itu dan tersenyum miris.

Terpopuler

Comments

karina kaif 1

karina kaif 1

Tespeknya rusak kali tar, udah bener itu tandamu. Coba beli yang agak mahal. Jangan yang harga muraah

2023-05-01

1

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

m͒0͒π͒&͒3͒🤗ᵇᵃˢᵉ

apa Tari hamil beneran itu ya... kasian kau Tari pun ya itu yang jahara

2023-04-03

1

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃfᴇʟoᴍᴀͬᴋͥsᷠᴜͣʀɪ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃfᴇʟoᴍᴀͬᴋͥsᷠᴜͣʀɪ𝐀⃝🥀

kok jahat sih

2023-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 Di jual
2 Lolos kandang harimau, masuk kandang buaya
3 Pernikahan dan Lamaran
4 Tespek
5 Nasihat Bibik
6 Melarikan diri
7 Pov Maudy Cahyati
8 Rezeki & dan Resto pelit
9 Tidak berkembang
10 Lebih memprihatinkan
11 Mama
12 Buah Kesabaran
13 Sembilan Puluh Juta
14 Seorang Ibu yang bisa cemas
15 ARKANA RAFFASYA
16 Kehamilan Ektopik
17 Dokter Ilmi
18 Kado dari Papa
19 Tanda merah di tubuh Arka
20 Kembalinya El
21 Gagal memberitahu
22 Siapa Dia
23 Siapa Dia 2
24 Bertemu Masa lalu
25 Terpksa meninggalkan Operasi
26 Kegelisahan Tari
27 Bertemu kembali
28 Aku bukanlah aku yang dulu
29 Alasan konyol El
30 Apa Dia Orangnya
31 Taman Bermain
32 Viral
33 Kedatangan Tiara
34 Anak Haram
35 Kecurigaan El
36 Dia Putri dan juga Cucuku
37 DNA
38 Pertemuan sahabat lama
39 Cerita dua sahabat
40 PERTEMUAN VANIA DAN TARI
41 Calon Mertua
42 Rumah buat Tiara dan Vania
43 Lebih mementingkan sang Ibu
44 Tidak mencerminkan seorang Ibu
45 Bukan waktu yang sebentar
46 Rencana Vania
47 Perdebatan sekolah baru
48 Merebut kasih sayang dariku
49 Tikus kecil
50 Ancaman misterius
51 Dilema
52 El mulai curiga
53 Kepindahan tiba-tiba
54 Kegelisahan Tari
55 Berkaitan
56 Tidak layak di panggil Ibu
57 Membuntuti
58 Kue coklat
59 Banyak Nyamuk
60 Membersihkan sarang nyamuk
61 El pasrah
62 Kawin Lari
63 Benarkah dia
64 Cucu kita
65 Aku bukan mafia
66 Jangan pisahkan kami
67 Ujian
68 Bagaimana kalau Dia itu adalah kamu
69 Mirip dengannya
70 Demi sang Putra
71 Kemarahan Kevin
72 firasat Tari
73 Anak kita
74 Di cegat beberapa preman
75 Perjuangan terakhir sekertaris Han
76 Menang tapi tidak bahagia
77 Terkuaknya kebenaran
78 Terkuak kebenaran 2
79 Hermawan
80 Konspirasi
81 Mengorbankan diri
82 Sedih campur bahagia
83 Calon Ibu
84 Positif hamil
85 Tidak seburuk yang Ia pikirkan
86 Berhenti berjuang
87 Perubahan Vania
88 Dewasa melebihi umurnya
89 Tidak seberuntung yang lain
90 Merasa Kehilangan
91 Perubahan Arka
92 Kata maaf dari Arka buat El
93 Membuka lembaran baru
94 Mencari pacar pura- pura
95 Dua bocah lucu
96 Tidak ada yang cocok
97 Calon idaman
98 Berhasil merebut hati Bu Winda
99 Niatan El mengatakan perasaan nya
100 Jangan terlalu berharap
101 Tidak bisa bersama
102 Aku Mencintaimu
103 Satu-satunya wanita yang di cinta
104 Persiapan Hari Bahagia
105 Pernikahan dan Lamaran
106 Dunia Ternyata Sempit
107 Pria aneh, kebahagiaan Tari
108 Makasih Sudah Menjaganya Untukku
109 Tidak Terima Penolakan
110 Akhir Yang Membahagiakan ( Tamat)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Di jual
2
Lolos kandang harimau, masuk kandang buaya
3
Pernikahan dan Lamaran
4
Tespek
5
Nasihat Bibik
6
Melarikan diri
7
Pov Maudy Cahyati
8
Rezeki & dan Resto pelit
9
Tidak berkembang
10
Lebih memprihatinkan
11
Mama
12
Buah Kesabaran
13
Sembilan Puluh Juta
14
Seorang Ibu yang bisa cemas
15
ARKANA RAFFASYA
16
Kehamilan Ektopik
17
Dokter Ilmi
18
Kado dari Papa
19
Tanda merah di tubuh Arka
20
Kembalinya El
21
Gagal memberitahu
22
Siapa Dia
23
Siapa Dia 2
24
Bertemu Masa lalu
25
Terpksa meninggalkan Operasi
26
Kegelisahan Tari
27
Bertemu kembali
28
Aku bukanlah aku yang dulu
29
Alasan konyol El
30
Apa Dia Orangnya
31
Taman Bermain
32
Viral
33
Kedatangan Tiara
34
Anak Haram
35
Kecurigaan El
36
Dia Putri dan juga Cucuku
37
DNA
38
Pertemuan sahabat lama
39
Cerita dua sahabat
40
PERTEMUAN VANIA DAN TARI
41
Calon Mertua
42
Rumah buat Tiara dan Vania
43
Lebih mementingkan sang Ibu
44
Tidak mencerminkan seorang Ibu
45
Bukan waktu yang sebentar
46
Rencana Vania
47
Perdebatan sekolah baru
48
Merebut kasih sayang dariku
49
Tikus kecil
50
Ancaman misterius
51
Dilema
52
El mulai curiga
53
Kepindahan tiba-tiba
54
Kegelisahan Tari
55
Berkaitan
56
Tidak layak di panggil Ibu
57
Membuntuti
58
Kue coklat
59
Banyak Nyamuk
60
Membersihkan sarang nyamuk
61
El pasrah
62
Kawin Lari
63
Benarkah dia
64
Cucu kita
65
Aku bukan mafia
66
Jangan pisahkan kami
67
Ujian
68
Bagaimana kalau Dia itu adalah kamu
69
Mirip dengannya
70
Demi sang Putra
71
Kemarahan Kevin
72
firasat Tari
73
Anak kita
74
Di cegat beberapa preman
75
Perjuangan terakhir sekertaris Han
76
Menang tapi tidak bahagia
77
Terkuaknya kebenaran
78
Terkuak kebenaran 2
79
Hermawan
80
Konspirasi
81
Mengorbankan diri
82
Sedih campur bahagia
83
Calon Ibu
84
Positif hamil
85
Tidak seburuk yang Ia pikirkan
86
Berhenti berjuang
87
Perubahan Vania
88
Dewasa melebihi umurnya
89
Tidak seberuntung yang lain
90
Merasa Kehilangan
91
Perubahan Arka
92
Kata maaf dari Arka buat El
93
Membuka lembaran baru
94
Mencari pacar pura- pura
95
Dua bocah lucu
96
Tidak ada yang cocok
97
Calon idaman
98
Berhasil merebut hati Bu Winda
99
Niatan El mengatakan perasaan nya
100
Jangan terlalu berharap
101
Tidak bisa bersama
102
Aku Mencintaimu
103
Satu-satunya wanita yang di cinta
104
Persiapan Hari Bahagia
105
Pernikahan dan Lamaran
106
Dunia Ternyata Sempit
107
Pria aneh, kebahagiaan Tari
108
Makasih Sudah Menjaganya Untukku
109
Tidak Terima Penolakan
110
Akhir Yang Membahagiakan ( Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!