Gadis terkejut saat Bundanya menarik tas sekolahnya agar dia tidak bisa menuju meja makan.
"Bu.. bunda lepas Gadis kelaparan mau makan sekarang",rengek Gadis.
"Ganti dulu seragammu sebelum kamu makan!",perintah Bunda santi dengan mengarahkan tubuh Gadis kearah tangga dan mendorongnya dari belakang agar Gadis berjalan menuju kekamarnya.
"Tapi Bunda.... ",Gadis masih mencoba protes tapi Bunda Santi langsung menggelengkan kepalanya.
"Bersihkan dulu dirimu dikamar setelah melepas seragam sekolahmu lalu kamu boleh makan",tegas Bunda Santi yang membuat Gadis mau tidak mau berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya untuk berganti baju.
Setelah selesai mandi singkat dan memakai pakaian rumah yang paling nyaman yaitu kaos kebesaran dan hotpan pendek yang hampir tidak terlihat dibalik kaosnya juga rambut yang diikatnya tinggi asal diatas kepalanya Gadis berjalan cepat menuruni anak tangga menuju ruang makan.
Diruang makan ternyata sudah ada ayah dan kakak perempuannya yang sedang asyik mengobrol.
"Sore ayah, sore akak sapanya dengan duduk dikursi yang berada disamping kakaknya.
Ayah dan kakaknya hanya melihat Gadis sekilas lalu kembali melanjutkan makannya.
Gadis yang sudah biasa diperlakukan begitu oleh ayah dan kakaknya memasang ekspresi tidak perduli seperti biasanya dan sibuk mengambil nasi serta lauk untuk dimakannya dan mulai menyantap makanannya dengan lahap.
"Bagaimana hasil pelajaranmu hari ini",tanya sang ayah dengan dingin pada Gadis.
Mendengar ayahnya bertanya Gadis langsung mengangkat kepalanya menatap sang ayah.
"Baik",jawabnya singkat dengan kembali menekuni makanan yang ada dipiringnya.
"Apa maksudmu baik?, apa dengan pulang tidak membawa surat pemberitahuan dari sekolah bahwa kamu harus membawa orang tuamu kesekolah itu kamu sebut baik,apa kamu tidak bisa sekali saja menjawab pertanyaan ayah, seperti bagaimana kakakmu menjawab dan membuat ayahmu ini bangga dengan nilai dan keberhasilanmu seperti kakakmu selama ini, berhenti bermain main kamu sudah kelas dua SMA sebentar lagi kamu akan lulus".
Gadis hanya menunduk tanpa menjawab sepatah katapun apa yang baru saja diucapkan oleh ayahnya itu karena ini bukan pertama kalinya dia mengalami ini tapi sudah sering sang ayah mengatakan hal itu, membuatnya seolah sudah mati rasa dengan membandingkan antara dirinya dan sang kakak yang selalu sempurna dimata ayahnya.
"Apa kamu yakin akan melanjutkan S2 setelah ini Ayu? ",tanya sang ayah mengalihkan pertanyaan pada sang kakak yang dari tadi sibuk membalas pesan diponselnya sambil mendengarkan omelan sang ayah kepada Gadis.
"Hah!, Iya ayah aku akan langsung melanjutkan S2ku setelah ini,tapi aku belum memutuskan akan kuliah dimana",jawabnya.
"Kalau begitu pikirkanlah dan bagaimana perkembangan tentang skripsimu kali ini?".
"Sudah hampir selesai tapi ada beberapa hal yang masih belum kumenggerti karena itu aku minta bantuan temanku untuk mengerjakannya".
"Kalau bisa selesaikan secepatnya dan hasilkan nilai yang bagus agar kamu bisa masuk universitas bagus atau kamu ingin kuliah keluar negeri juga tidak masalah".
Mendengar itu Ayu langsung tersenyum cerah,"Ayah membolehkan Ayu melanjutkan S2 keluar negeri?".
"Tentu saja asal kamu lulus dengan nilai bagus",jawab sang ayah.
"Kalau begitu aku pasti akan berusaha keras agar lulus dengan nilai bagus kali ini",ucap Ayu dengan wajah cerah.
Sementara itu Gadis hanya mendengar pembicaraan mereka berdua tanpa berniat mengatakan apapun karena ini adalah makanan sehari hari dalam hidupnya.
"Kalau begitu aku mau keluar dulu sekarang ayah",ucap Ayu dengan berdiri dari kursinya.
"Kemana? ",tanya sang ayah.
"Sekarang aku ada janji dengan teman kampusku yang akan membantuku menyelesaikan skripsiku nanti".
"Siapa? ",tanya sang ayah dengan penasaran.
"Ayah pasti kenal dia pernah mengantarku saat aku tidak membawa mobil waktu pulang study tour dulu".
"Siapa ayah sedikit lupa",tanya sang ayah dengan memicingkan matanya mencoba mengingat ingat siapa orang yang dimaksud anaknya itu.
"Syailendra Pribumi dia salah satu murid terpintar diangkatanku, yah dan sekarang dia sedang menungguku untuk membantu mengerjakan skripsiku yang masih ada beberapa bagian yang salah".
"Kalau begitu pergilah dan segera selesaikan skripsimu".
"Baik ayah,"ucap Ayu dengan senyum cerah tapi sebelum bangkit dia menggamit lengan Gadis dan menariknya berdiri.
"Ayo temani akak pergi kerumah Pribumi",ucap Ayu yang membuat Gadis terkejut karena tiba tiba kakaknya mengajaknya pergi.
"Tapi... ",Gadis ingin protes karena sekarang dia hanya memakai baju rumah untuk keluar ,tapi ucapan sang ayah segera menghentikan protesnya.
"Temani kakakmu sebentar sana untuk apa juga kamu dirumah tidak ada yang bisa dikerjakan".
Mendengar itu Gadis mengikuti langkah Ayu yang berjalan menuju mobilnya.
"Ayo masuk",perintah Ayu pada Gadis dengan mulai menghidupkan mesin mobilnya membuat Gadis mau tidak mau langsung masuk kedalam mobil tanpa berganti baju lebih dulu.
"Aku mengajakmu menemui Pribumi karena Pribumi tadi siang bilang kalau dirumahnya sekarang sedang ada ibunya jadi kalau aku kesana sendiri itu terasa aneh".
"Maksud akak? ",tanya Gadis tidak mengerti sambil menoleh kearah Ayu.
"Masa kamu tidak mengerti sih Dis,sekarang aku sedang pendekatan dengan si Pribumi ini jadi aku harus menampilkan kesan baik dihadapan orang tuanya".
"Bukannya akak pacaran sama kak Keynan ya?,"tanya Gadis.
"Kami hampir putus",jawab Ayu dengan membelokkan mobilnya kerumah besar tidak yang kalah bagus dengan rumah milik orang tuanya itu bahkan lebih bagus.
Gadis tidak melanjutkan pertanyaannya karena mereka sudah sampai.
"Ayo kita turun",Ajak Ayu pada Gadis yang membuat Gadis langsung mengerutkan wajahnya.
"Gadis tunggu akak dimobil aja ya",ucapnya dengan tidak beranjak dari tempat duduknya.
"Kenapa?",tanya Ayu bingung.
"Gadis nggak enak kak bertamu kerumah orang pakai baju seperti ini",ucapnya dengan menunjuk kaos oversize yang dipakainya dengan bawahan hotpan cukup pendek.
"Oh...itu nggak papa toh kamu cuma menemani akak duduk disofa ruang tamu nggak kemana mana".
"Tapi... ",Gadis masih berusaha protes tapi Ayu sudah menarik lengannya untuk segera keluar dari dalam mobil sambil melambai kepintu rumah pada seseorang dengan tersenyum ramah.
"Pribumi! ",panggilnya dengan berjalan kearah pintu rumah.
Sementara Gadis dari tadi hanya menundukan wajahnya dengan berkali kali membetulkan posisi kaos yang dipakainya agar terlihat lebih panjang dari sebenarnya.
"Ayo masuk,kamu dengan siapa?",tanya Pribumi yang membuat Gadis langsung mendongak kearah sumber suara karena ingat betul itu suara abang yang tadi pagi dipinjaminya uang disekolah yang juga sedang menatap kearahnya dengan tatapan dingin.
Apalagi saat melihat bagaimana penampilan Gadis sekarang entah mengapa Pribumi merasa kesal tidak jelas karena Gadis hanya memakai kaos oversize dan hotpan untuk keluar rumah hingga kaki indahnya terlihat jelas dibalik kaos itu.
"Oh dia adikku,yang kupinta menemani kesini kamu tidak keberatankan?".
Pribumi menatap Gadis sekilas yang merasa tidak nyaman ditatap seperti itu oleh seorang pria hanya bisa diam dan kembali menunduk sungkan.
"Nggak masalah,ayo masuk".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Gita Risnawati
kasihan gadis🥺
2023-01-18
0
Isnan Daffi Diffa
ayu k gtu sih
2022-11-11
0
㊍㊍ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 CᷠIͦNͮTͤAᷝ❣️
lah hayo loh ternyata Gadis adek nya di Ayu ..bisa berantem nanti kalo Pribumi lebih milih Gadis .. sekarang aja udah mulai muncul posesif nya hanya belum di utarakan aja 😂😂 ..lanjut kak .. kurang banyak padahal seru banget lho 🤗😁
2022-10-10
2