Gadis mendorong piring kosong bekas makannya ketengah meja menandakan dia sudah selesai dengan ritual makannya.
"Ah akhirnya kenyang gue",ucapnya dengan membersihkan mulutnya denga tisu yang ada dimeja.
Kedua temannya hanya menatap apa yang dilakukan Gadis dengan tatapan tidak percaya karena Gadis benar benar memakan habis dua porsi makanan yang dipesannya tadi tanpa sisa.
"Kalian sudah selesai belum?",tanya Gadis dengan menatap kearah dua orang temannya itu.
"Sudah,kamu mau kembali sekarang? ",tanya Amanda atau biasa disapa Manda karena melihat Gadis akan bangkit dari duduknya.
Gadis mengangguk,"Iya gue belum menyalin PR Ekonomi dari bukumu Manda dan lo taukan bu Nina tipe orang yang tepat waktu saat datang kekelas",Ucap Gadis dengan bermaksud bangkit dari duduknya.
"Lo juga sih kebiasaan Dis sudah tau ada PR yang harus dikumpul hari ini bukannya mengerjakan itu malah mengerjakan hal yang nggak penting sama sekali",gerutu Manda dengan ikut bangkit dari duduknya.
"Bukannya gue nggak mau mengerjakan PR dari bu Nina Manda tapi lo harus tau tadi malam gue lagi dapat inspirasi buat menyelesaikan tugas prakarya kita",bela Gadis.
"Itukan masih lama Dis mengumpulnya baru minggu depan masih banyak waktu untuk mengerjakannya nggak harus tadi malam".
"Udah.. Ah ayo kita kekelas sebelum Bu Nina nanti masuk bisa repot urusannya",ucap Gadis dengan mencoba menarik tangan Manda meninggalkan meja kantin.
Tapi sebelum mereka meninggalkan meja mereka tangan mereka langsung ditahan oleh Leon membuat mereka berdua langsung menoleh kearah teman pria mereka itu.
"Apaan sih Leon.. nggak boleh tau pegang pegang tangan perempuan kalau kita bukan Muhrim",ucap Gadis dengan menepis tangan Leon dari lengannya yang diakuri oleh Manda dengan ikut melepaskan tangan Leon dari lengannya juga.
"Sekarang bukan itu masalahnya tau, tapi kalian liat siapa yang mau membayar semua bekas makan kalian sama bude kantin hari ini".
"Lo... lah!, "jawab Manda dan Gadis berbarengan membuat Leon langsung menggelengkan kepalanya.
"Oh... tidak bisa Bestie hari ini gue juga lagi terkena musim kemarau akibat engkong gue marah sama gue dari kemarin".
"Lalu siapa dong? lo kan tau kalau tanggal segini gue nggak punya duit yang ada juga cuma cukup buat bayar angkot pulang nanti",ucap Gadis dengan menatap kearah Leon dan Amanda.
"Jangan menatap gue Dis lo tau uang saku gue cuma cukup untuk membayar satu porsi pesanan gue aja, kalau untuk membayarkan punya kalian gue angkat tangan",ucapnya dengan mengangkat tangannya tanda menyerah.
"Dasar teman nggak pada ada akhlak mulia semua kalian ,hanya Aries yang selalu memahami perasaan gue sebenarnya, selama ini tapi sayang kenapa hari ini disaat genting begini dia malah dapat tugas negara sih!,"gerutunya dengan wajah cemberut.
"Jangan mengerutu cepat pikirkan solusinya lo juga jadi cewek nggak ada kalem kalemnya masa dua porsi makanan habis tanpa sisa dengan badan kaya gitu",gerutu Leon tidak mau kalah.
"Udah jangan ribut sebaiknya cepat cari solusi bagaimana cara membayar makanan yang kita makan ini sekarang apa kita harus membatu Bude Minah buat nyuci piring dibelakang atau harus ngebon hari ini",ucap Manda menengahi mereka berdua.
"Jangan! jangan!,kedua solusi lo itu sama sama tidak menambah penghasilan bude Minah yang selalu baik dengan membuat kita tidak kelaparan setiap hari selama ini",cegah Gadis.
"Lalu apa dong Dis..,lo harus kasih solusi karena lo makan paling banyak sekarang".
Gadis memasang mode seolah sedang berpikir sambil mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan kantin sekolah yang tidak terlalu luas itu, jadi akan selalu sesak seperti pasar kaget kalau jam istirahat,karena itu biasanya Gadis dan the Geng memilih pergi kekantin lebih cepat dari murid yang lain karena kalau lambat dari yang lain semua makanan enak dikantin Bude Minah tersayang itu sudah ludes diserbu para murid yang lain.
"Dis cepetan apa solusinya jam kos sebentar lagi habis nie",ucap Amanda dengan wajah mulai cemas.
"Kalian berdua tunggu disini,gue mau melakukan pertunjukan drama singkat" ucap Gadis dengan berjalan menjauh dari meja mereka membuat Amanda dan Leon saling berpandangan lalu menatap kearah Gadis yang berjalan menghampiri dua pemuda yang usianya diatas mereka dengan penampilan rapi khas seorang mahasiswa.
"Leon ngapain Gadis kesana jangan bilang dia mau menjual dirinya hanya demi beberapa porsi makanan dikantin Bude Minah sekarang",ucap Amanda dramatis saat melihat Gadis terlihat tersenyum ramah pada kedua pemuda itu.
**
Dimeja Pribumi**
Gadis berjalan menghampiri meja kedua pemuda itu dengan memasang wajah polos menipunya.
"Permisi para Abang cakep maaf mengganggu",ucap gadis dengan tersenyum manis yang memang sebenarnya wajahnya sudah manis dari asal dengan lesung pipit menghiasi dua pipinya membuat kedua pemuda itu sampai terpana dengan wajah Gadis.
"Iya, ada apa?",jawab Pribumi datar sedatar ekapresinya meski sebenarnya wajah Pribumi cakep dengan kacamata menghiasi matanya menambah kesan dewasa dan dingin.
"I.. itu... sebenarnya....aku sedang dalam masalah besar" ucap Gadis dengan menautkan kedua jari telunjuknya menambah kesan imut yang ditampilkannya.
"Bilang aja dek ada apa siapa tau kami bisa membantumu" ucap teman Pribumi.
"I.. itu... sebenarnya hari ini saya sedang ulang tahun tapi....".
"Oh adeknya hari ini ulang tahun selamat ya...emang yang keberapa?",tanya Orion teman Pribumi.
"17",jawab Gadis asal padahal sekarang dia hampir berumur 18 tahun tiga bulan lagi.
"Wah sweet seventen dong, jadi apa masalahnya? ".
"Itu... tadikan Gadis bermaksud mentraktir teman Gadis tapi saat ingin membayar makannnya tiba tiba Gadis baru sadar kalau ternyata uang saku Gadis hari ini baru saja Gadis sumbangkan kekotak amal tadi pagi saat melihat orang orang mengedarkan kotak amal didalam bis jadi sekarang Gadis nggak punya uang lagi untuk membayar makanan yang kami makan".
"Kalau begitu kamu bantu aja pemilik kantin ini untuk cuci piring hari ini hitung hitung sebagai amal karena kamukan suka beramal" jawab Pribumi yang langsung ditatap Orion tajam karena tega mengatakan itu pada Gadis manis didepan mereka.
"Bukannya Gadis nggak mau melakukan itu Bang tapi abang tau sendirikan kalau Harus melakukan itu keuntungan Bude Minah hari ini tetap berkurang jadi bisa nggak Gadis minta tolong sama para Abang meminjamkan uang untuk Gadis, agar bisa membayar makanan yang sudah kami makan".
Pribumi ingin menjawab alasan tidak masuk akal Gadis didepannya itu tapi langsung dicegah oleh Orion.
"Emang berapa kamu perlu uangnya? ".
"Nggak banyak kok Bang cuma satu lembar berwarna merah udah cukup untuk membayar semua makanan yang kami makan",jawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Ganuwa Gunawan
heum nih bener bener nakal s Gadis
dia yg makan...eeh orang yg d suruh bayar
2023-01-24
0
Sulaiman Efendy
GADIS GK TAU TU KLO PRIBUMI GURU BARUNYA
2023-01-24
0
Gita Risnawati
bener² ya si gadis
2023-01-15
0