Setelah selesai melakukan bimbingan skripsi Pribumi berjalan keluar dari ruangan dosennya diiringi Ayu yang ikut berjalan disampingnya.
"Kamu mau kemana setelah ini Pribumi?",tanyanya dengan menjajari langkah Pribumi.
"Aku akan langsung pulang karena aku harus menjemput mamaku diBandara setelah ini".
"Mamamu?, dari mana beliau? ".
"Mama baru pulang jalan jalan bersama teman temannya ke Singapura selama seminggu,ada apa?",tanyanya dengan menoleh kearah Ayu.
Ayu menggeleng,"Sepertinya aku tidak bisa meminta bantuanmu hari ini untuk memperbaiki kesalahan skripsiku tadi".
"Sekarang memang tidak bisa karena mama sudah menelponku tapi kalau kamu memang ingin memperbaikinya datang saja kerumahku nanti sore,aku akan membantumu mengerjakannya".
"Serius!, "ucap Ayu terdengar senang karena Pribumi mau membantunya,bahkan menyuruhnya datang kerumahnya.
"Iya,"jawab Pribumi dengan berjalan cepat menuju mobilnya meninggalkan Ayu yang menatapnya dengan tersenyum senang.
**
Disekolah Gadis**
Gadis membereskan buku buku yang berserakan diatas mejanya dan memasukkan semua kedalam tas sekolahnya bersiap untuk pulang kerumah dengan naik bus seperti biasanya.
"Lo mau pulang sekarang?",tegur Leon yang melihat Gadis sudah membawa tasnya dipunggung.
"Iya, gue duluan ya supaya cepat dapat busnya",ucapnya dengan melambai kearah dua sahabatnya itu.
"Tunggu Dis lo pulang bareng gue aja hari ini",tawar Leon dengan mencegah langkah Gadis yang ingin mendului mereka keluar kelas.
Mendengar itu Gadis langsung menoleh,"Bukannya lo biasanya pulang bareng Manda, karena rumah kalian searah".
"Hari ini aku dijemput ayahku Dis jadi lo pulang bareng Leon aja supaya bisa hemat",jawab Amanda.
Gadis terdiam sebentar mendengar itu,"Tapi langsung pulangkan kita hari ini?",ucap gadis menegaskan.
"Ya iyalah emang mau kemana,gue juga lagi bokek jadi nggak bisa ngajak lo nongkrong sekarang".
"Gue juga lagi males,kemana mana dan harus kembali berhemat supaya bisa bayar hutang pada abang yang tadi".
"Lo serius soal pinjaman itu Dis? ",tanya Amanda seolah tidak percaya Gadis menganggap serius itu sebagai pinjaman padahal dia tidak mengenal kedua pemuda tadi.
"Seriuslah,kata pak Ustadz yang sering gue denger ceramahnya ditelevisi hutang itu wajib dibayar nggak boleh sampai nggak dibayar".
"Lagak lo sok alim banget sih, penampilan aja masih biang masalah kaya gitu",ucap Leon dengan menarik tangan gadis mengajaknya keluar dari dalam kelas setelah dia selesai membereskan semua buku pelajarannnya.
"Leon apaan sih",ucap Gadis dengan melepaskan gandengan Leon padanya.
"Kenapa? ",tanya Leon tidak mengerti.
"Sudah kubilang jangan pegang pegang kita belum muhrim",ucap Gadis dengan berjalan cepat meninggalkan Leon dibelakangnya menuju kearah parkiran tempat motor bebek Leon terparkir seperti biasanya.
"Gadis tunggu!",panggil Leon dengan mengejar langkah Gadis yang sudah lebih dulu sampai sana.
"Cepetan gue udah kelaparan pengen cepat sampai rumah dan makan masakan bunda".
"Iya tapi sabar lo tu ya yang ada diotak lo itu emang cuma makanan aja nggak ada yang lain".
"Gimana nggak makanan gue makan terakhir kali tadi sebelum jam istirahat pertama la sekarang sudah jam pulang tentu aja gue sudah sangat kelaparan".
"Kalau begitu cepetan naik jangan ngoceh terus dari tadi berisik tau",gerutu Leon dengan mulai menghidupkan motor bebeknya dan menyuruh gadis untuk naik keatas boncengan motornya.
"Pegangan",perintah Leon pada Gadis.
"Nggak usah begini aja kita bukan muhrim tau".
"Serah lo kalau begitu, jangan salahkan gue kalau lo nanti jatoh".
"Nggak mungkin kecuali lo sengaja mau buat gue jatuh".
"Udah ah siap siap gue jalan nie".
"Iya".
Setelah itu Leon mulai menjalankan motornya meninggalkan sekolah mereka.
**
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit mereka sampai didepan rumah besar berpagar tinggi dengan gaya eropa itu dan saat Gadis turun dari motor Leon sebuah mobil juga melaju masuk kearah halaman rumah besar itu tanpa berhenti terlebih dahulu.
"Siapa tu? ",tanya Leon dengan menunjuk mobil yang baru masuk tadi.
"Itu akak gue,mungkin dia baru pulang dari kampus",jawab Gadis dengan menyerahkan helm pada Leon.
"Akak lo maksudnya kakak lo?".
"Iya,",jawab Gadis.
Mendengar itu kemudian Leon menatap Gadis dari atas kebawah dengan tatapan seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan Gadis barusan.
"Ngapain lo ngeliatin gue seperti itu, jangan bilang lo naksir sama gue",tuduh Gadis langsung.
Leon langsung menggeleng,"Enggak lah cuma merasa heran aja kakak lo bisa naik mobil sebagus itu sedangkan lo setiap hari harus berdesak desakan didalam angkot belum lagi lo sering sekali nggak punya uang jajan selama ini, jangan jangan lo bukan anak kandung nyokap bokap lo lagi tapi cuma anak angkat ".
Gadis langsung menimpuk kepala Leon dengan helm yang masih dipegangnya.
"Jangan sembarangan kalau ngomong, depan rumah gue ada kamera Cctvnya lo, kalau lo ngomong sembarangan lo bisa dilaporkan atas tuduhan pencemaran nama baik mau lo".
Mendengar itu Leon langsung menatap pintu pagar tinggi itu dan mencari dimana kamera Cctv seperti yang dikatakan oleh Gadis barusan.
Setelah melihat ada kamera Cctv disana Leon langsung menghidupkan motornya dan pergi meninggalkan tempat itu.
"Makasih ya!! ",teriak Gadis yang hanya dibalas lambaian oleh Leon.
Setelah Leon tidak terlihat lagi baru Gadis berjalan memasuki halaman luas rumahnya itu.
"Baru pulang non Gadis",sapa pak Rahmad satpam rumahnya itu yang sedang duduk dipos keamanan".
"Eh pak Rahmad,Iya saya baru sampai tadi dianter teman saya",ucap Gadis dengan terus berjalan masuk kedalam rumah besar itu yang diikuti tatapan tidak mengerti dari satpam rumahnya karena perbedaan perlakuan yang diberikan oleh majikannya pada kedua anaknya itu yang sangat mencolok.
"Assalamualaikum",salam Gadis sambil masuk kedalam rumah yang langsung dijawab oleh bundanya.
"Waalaikumsalam",jawab Bunda Santi dari arah dapur.
"Bunda!!,"teriak Gadis dengan berlari menghampiri Bunda Santi dan langsung memeluknya.
"Gadis apa apaan sih ayo lepaskan jangan seperti ini lagi sekarangkan kamu sudah besar bukan anak SD lagi".
"Tapi Gadis tetap kangen sama Bunda kalau sehari tidak bertemu",ucapnya manja dengan menatap kearah sang Bunda
"Kitakan cuma berpisah satu malam karena bunda harus menemani ayah dinas keluar kota kemarin,masa sudah kangen",goda sang Bunda sambil mencubit gemas pipi Gadis.
"Iya pokoknya Gadis kangen sama Bunda,apalagi sama masakan Bunda hari ini seharian Gadis nggak makan karena nggak ada Bunda yang masak".
"Apaan sih makanya kamu juga belajar masak jadi kalau bunda tinggal seperti ini kamu bisa mandiri,nggak merepotkan orang lain".
"Mulai besok Gadis akan belajar masak tapi sekarang Gadis kelaparan bunda masak apa tadi",ucapnya dengan bermaksud langsung berjalan menuju meja makan tapi segera dicegah oleh sang bunda dengan menarik tas sekolahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 228 Episodes
Comments
Gita Risnawati
gadis suka yg merakyat kali yaa🤭
2023-01-17
0