Bu Minah seorang janda tanpa anak yang di tinggalkan meninggal oleh suami jadilah sekarang dia hidup sendiri, mangkanya tak jarang ketika merasa bosan. dan jenuh dia akan datang ke rumah Sindy, untuk sekadar main atau membawakan kue buatannya. mangkanya dia tahu semua tentang keluarga Sindy, selama ini Bu Minah hidup dari uang hasil pensiunan suaminya. & berjualan kue yang di titip di warung warung, atau kadang kala dia membuka pesan aneka ku, bolu & nastar. Dan Sindy dan keponakan Bu Minah yang akan membantu jika Bu Minah sedang banyak pesanan!!!
💞💞💞
Pagi ini seperti biasa Sindy membereskan semua pekerjaan rumah dengan telaten dan begitu rapi, setelah Adam pergi bekerja. Sindy hanya duduk di rumah seraya memulai kembali berjualan daring dan kembali menulis beberapa bab novel.
Karena selama ini dari menulis lah Sindy dapat memiliki modal tanpa di ketahui suaminya bahkan sekarang, Sindy sudah tahu jika Adam sering diam - diam memberi uang kepada ibunya di luar jatah bulanan bahkan ketika ada bonus dari kantor sudah di pastikan mertua dan kakaknya lah yang pertama menikmati uang itu.
Padahal Sindy istrinya yang lebih berhak atas uang itu, namun hati sindy selembut kapas. Dia tak ambil pusing selagi dia mampu mengembangkan diri dan memiliki penghasilan dia tak akan menuntut ini itu kepada suaminya.
💞💞💞
Di rumah mertua
Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang Ibu & anak itu sedang heboh mempersiapkan kedatangan tamu yang mereka nanti nanti, karena mereka mendapatkan kabar jika Laila adiknya dari ibunya Adam sudah sukses di kota sebelah.
kepulangannya ke kampung halaman untuk bertakziah ke makam orang tuanya & ingin bertemu dengan kakaknya Sifat Laila jauh berbeda sekali dengan Sela. jika sela selalu sombong dan angkuh berbanding terbalik dengan adiknya Laila.
💞💞💞
Terdengar suara deru mobil berhenti tepat di halaman rumah Ibu Sela, Ternyata itu Laila. orang dari tadi di tunggu tunggu sedari pagi
Pagi ini seperti biasa Sindy membereskan semua pekerjaan rumah dengan telaten dan begitu rapi, setelah Adam pergi bekerja. Sindy hanya duduk di rumah seraya memulai kembali berjualan Online dan kembali menulis beberapa bab novel.
Karena selama ini dari menulis lah Sindy dapat memiliki modal tanpa di ketahui suaminya bahkan sekarang, Sindy sudah tahu jika Adam sering diam diam member uang kepada ibunya di luar jatah bulanan bahkan ketika ada bonus dari kantor sudah di pastikan mertua dan kakaknya lah yang pertama menikmati uang itu.
Padahal Sindy istrinya yang lebih berhak atas uang itu, namun hati sindy selembut kapas dia tak ambil pusing selagi dia mampu mengembangkan diri dan memiliki penghasilan dia tidak akan menuntut ini itu kepada suaminya.
********
tokk…
tokkk….
Tokkkk
Suara pintu di ketuk
“Assalamualaikum”
Terdengar suara bu minah mengucapkan salam dari luar gegas sindy pun keluar
“walaikumsalam”
Ceklek suara pintu terbuka
“ Ibu ayo bu masuk ada apa ya bu??” bergeser dari pintu seraya memberikan jalan untuk tamunya masuk ke dalam rumah.
Sindy sudah menganggap ibu Minah tetangga sebelahnya seperti ibunya Sendiri.
“mm begini neng sebenernya ibu ke sini mau nagih uang bolu? yang di pesan ibu mertuanya neng, sebenarnya ibu ga enak nagihnya pasti neng ga di kasih taukan sama mertua neng kalau beliau memesan beberapa bolu!!!!” bu minah terlihat tertunduk dan meremas ujung baju yang dia kenakan.
“hmm iya bu sebenarnya saya sudah menduganya pasti beliau akan melakukan semua ini, karena katanya ada adiknya beliau yang dari luar kota untuk bertamu siang nanti. Yasudah bu saya tidak mau memperpanjang masalah semua totalnya jadi berapa bu???”
“Semuanya jadi dua ratu lima puluh ribu neng”
“Ini bu uangnya” merogoh saku celana dam memberikan kepada bu minah
“Iya neng makasih ya semoga rejekinya di lancarkan dan di beri kesehatan” mengambil uang
“Aamiin, makasih bu doanya semoga ibu juga selalu di beri kesehatan”
“iya neng, aamiin ibu pulang dahulu ya masih ada beberapa pesanan” seraya keluar rumah dan menuju samping rumah Sindy
Setelah kepergian bu Minah aku melanjutkan aktivitasku kembali berjualan kali ini aku hanya akan mengirim barang dari pusat langsung kepada pemesan barang dan akan berjualan lewat market place saja, Sindy merasa ada yang akan menguasai uangnya jika lama kelamaan dia berjualan lewat aplikasi berlogo biru.
apah lagi beberapa bulan yang lalu sudah ada tetangga yang menanyakan kebenaran soal berjualan Sindy. pun merasa akhir akhir ini Adam menyembunyikan sesuatu darinya, di tambah lagi sekarang akan datang. tante Laila walau tante laila baik dan dermawan tetap saja tidak kalah julit dan nyinyir seperti mba Anggi.
💞💞💞
Di kediaman mertua
Sudah di gelar karpet yang halus dan lembut di ruang tv sedangkan ruang tamu sudah di kemas begitu rapi memiliki kesan mewah dan elegant.
Tak berselang lama terdengar suara deru mobil, berhenti di halaman rumahnya ibu Sela rumah dengan gaya mini malis dan mewah ber cat warna putih dan hitam. ternyata yang sedari tadi pagi di tunggu tunggu akhirnya datang. kedatangan adiknya itu tak lain dan tak bukan untuk bertakziah ke makam kedua orang tuanya, dan untuk berkunjung kepada kakaknya itu.
“Assalamualaikum” terdengar suara salam dari luar gegas Anggi datang untuk membuka pintu
“waalaikumsalam” jawab Anggi dari dalam rumah
Ceklek suara pintu di buka
“Bagaimana kabarnya tante” safa Anggi seraya mencium punggung tangan tante Laila dengan takzim dan tersenyum simpul
“Alhamdulilah baik nak” mengelus punggung tangan Anggi,
“Ayo masuk tante pasti capai ya ?”
“Iya lumayan nak badan tante rasanya pegal semua” menjawab dengan senyum ramah
“Yasudah tante istirahat dahulu langsung saja ke ruang tv biar bisa bersantai dan menonton tv” ucap Anggi
Mereka ber dua seraya masuk tak lama di ikuti oleh vino dan vano kedua cucu Laila dan Satria ikut menyusul masuk kedalam rumah, seraya membawa parcel buah buahan
Mereka berenam berbincang hangat dan bersenda gurau dan memakan aneka camilan, tidak lupa menyediakan pula bolu yang di pesan dari Bu Minah dan di bayar oleh Sindy, memakan makanan yang di sediakan tuan rumah seraya makan duduk di lesehan, setelah cukup lama ber istirahat Laila beserta anak dan cucunya. Berpamitan untuk ke makam seraya langsung kembali ke kota sebelah.
Setelah dari makan untuk bertakziah Tante Laila meminta kepada kesatria untuk mampir ke rumah Adam dan Sindy
💞💞💞💞💞
Di rumah Sindy jam menunjukkan setengah tiga sore dia bergegas mengangkat jemuran dan menyetrika, lalu mandi dan melaksanakan salat asar, tak terasa waktu terus bergulir ke pulangan Adam yang sedari tadi di tunggu tunggu akhirnya tiba.
“assalamualaikum dek?”
“wa'alaikumsalam, ada apa Mas ?”
“ini ada uang bonus dari kantor” menyerahkan amplop warna cokelat yang sudah pasti isinya berkurang dari yang seharusnya 3 juta hanya ada lima ratus ribu, dua setengah juta sudah Adam pisahkan untuk Ibunya
“hmm iya Mas makasih, rasanya aku ingin berhenti berjualan saja Mas aku merasa lelah” seraya menunjukkan mimik muka yang kelelahan
“Aku ingin tahu jika dia tahu aku sudah tidak menghasilkan uang apakah ? kamu akan tetap memotong uang bonusmu Mas” batin Sindy
“mm yasudah jika itu mau kamu dek, Mas tidak akan memaksa” seraya masuk ke dalam kamar menaruh gadget di atas nakas dan bergegas ke kamar mandi
Setelah mandi Adam dan sindy asyik menonton tv
Terdengar suara deru mobil berhenti di halaman rumah
“pasti itu tante laila” batin Sindy
“assalamualaikum”
Tok
Toookk
Took…..
Terdengar suara ketukan pintu dari depan rumah
“yaudah dek biar mlMas saja yang membukakan pintu” bergegas berjalan ke depan pintu
“waalaikumsalam”
Ceklek suara pintu di buka
“Oh ada tante ayo mari masuk tante” seraya member jalan kepada tante Laila
Setelah Tante Laila masuk Satria dah kedua anaknya si kembar vano & vino berpamitan untuk pergi ke sebuah mall karena Hari ini Satria sudah berjanji akan mengajak anaknya bermain time zona.
“Hmm mana istrimu Adam ada tante datang mengapa dia tidak menghampiri tante ke rumah ibumu?” seraya mendudukkan pantat di atas sofa yang di beli dari hasil kerja Sindy
“haduh tante julit datang pasti bakalan banyak tanya” batin Sindy
“ada tante di dalam mungkin tadi Sindy sibuk berjualan online” Ucap Adam ikut duduk di depan tantenya itu
“Sayang ada tante Laila” panggil Adam dengan berteriak
“Adam kamu itu manggil istri yang sopan nak tidak elok memanggil seperti itu” tegur tante Laila
‘iya Mas” bergegas menghampiri tante Laila seraya membawa nampan berisi teh hangat dan aneka camilan, menaruh semuanya di atas meja.lalu mencium dengan takzim tangan tantenya
“bagaimana kabarmu nak? mengapa tadi tidak datang ke rumah ibu mertua mu?”
“alhamdulliah baik tante, tadi Sindy banyak orderan jadi tidak sempet datang ke ruma ibu, ada beberapa kurir yang mengambil barang untuk di kirim hari ini”ucap Sindy
“oh yasudah jika itu membuatmu tidak kekurangan uang maka lanjutkan usaha mu nak” memberi nasihat seraya mengejek, tante Laila beranggapan selama ini Sindy kekurangan uang, di pikir hasil berjualan Sindy hanya cukup untuk jajan Sindy sendiri padahal semua barang yang tertata rapi di rumah ini semuanya uang hasil Sindy berjualan online, dan menulis tetapi tidak ada yang tahu Sindy menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments