Karena Adam masih merasa jengkel dengan ke dua wanita di depannya. tetapi beliau tidak bisa melakukan apa apa karena satu sisi mereka adalah keluarganya, dan di sisi lain ada istri yang Harus dia bahagiakan.
Sindy diam saja malas menanggapi kelakuan kakak ipar & ibu mertuanya.
"Sudah Anggi bukanya kamu berterimakasih kepada adikmu ini, malah membuat kekacauan" ibu menaikan nada suaranya satu oktaf
"oke Bu aku Akan diam dan tidak akan mengganggu mereka lagi, asalkan tidak ada lagi rasa sayur yang tidak karuan!!!" Membalas ucapan ibu dengan nada lebih tinggi.
Sindy makin lama makin geram Diamnya dia tidak di hargai, oleh Anggi yang statusnya Kakak ipar.
"Bu & mbak Anggi jika kalian masih ingin berdebat soal sayur yang di masak istriku, tidak karuan rasanya, mulai sekarang kalian tidak usah datang untuk meminta lauk nasi" Geram Adam
"Alhamdulillah akhirnya Mas Adam mengatakan hal ini juga" Batin Sindy
"Oke ibu tidak akan meminta lauk lagi ke rumah kamu Adam asal ibu dapat jatah uang bulanan yang lebih besar lagi, contoh saja kakak iparmu Devan. Dia tidak segan segan memberi uang untuk Ibu!!! Anggi ayo kita pulang" seraya berjalan ke depan gank dan menuju gank sebelah rumah untuk menuju rumahnya.
Setelah kepergian ibu & mbak Anggi, Sindy dan Adam juga masuk ke dalam rumah karena sebentar lagi azan magrib berkumandang.
Menunggu azan magrib sSindy dy menonton televisi, siaran ikan terbang seraya diam dan melamun.
"Lagi lagi masalah uang padahal bulan ini terakhir membayar cicilan untuk membangun rumah ibu, baru saja aku akan meminta uang bulanan yang lebih besar. tetapi apa daya justru malah ibu lebih dahulu memintanya" Batin Sindy
"dek"
"Eh iya Mas ada apa?""
"Mas perhatiin kamu dari tadi bengong saja mikirin apa, ucapan ibu ga usah di pikirin nanti Mas cari jalan keluarnya" seraya mengelus lembut kepada Sindy
"Iya mas!!! Aku mau nyoba jualan daring lagi ???" sebenernya Aku ragu untuk meminta izin tetapi kalau tidak begitu, mana mungkin dia bisa memiliki penghasilan sendiri.
"Oke boleh dek tetapi kamu jangan terlalu capai ya" ini ada uang modal sebesar 600 ribu" mengeluarkan uang di dalam dompet
"Alhamdulillah makasih Mas" mengucapkan syukur dan tersenyum
Azan berkumandang
aku bergegas mengambil wudu untuk salat magrib begitupun dengan Adam suaminya.
Mengambil wudu dan berjalan keluar menuju musolah.
Selesai salat Sindy melipat kembali mukena dan keluar kamar menuju dapur menyiapkan untuk makan malam, sambil menunggu kepulangan Adam dari Mushola. Sindy mencoba membuka handphonenya kembali menulis novel, Melanjutkan beberapa bab lagi untuk menulis.
Tokk...
Tokkk....
Tokkk.......
"Assalamu'alaikum dek" membuka pintu rumah
Ceklek
"Waalaikumsalam salam Mas" mencium punggung suaminya
"Kita langsung makan malam saja Mas???"
"Iya ayok Dek emas juga sudah lapar" berjalan beriringan menuju dapur
Selesai makan mencuci piring.
Sambil menunggu azan isya berkumandang
Aku iseng membuka hp untuk kembali melanjutkan menulis tidak terasa sudah jadi satu buah novel.
Azan kembali berkumandang
kali ini Adam melaksanakan salat di rumah seraya berjamaah dengan istrinya.
selesai salat seperti biasa mereka akan membaca mushaf, sebentar, lalu di lanjutkan tidur.
keesokan paginya Aku bangun lebih awal mencuci melaksanakan salat malam mandi, dan menunggu Azan subuh.
"Mas bangun sudah waktunya salat" mengguncangkan tubuh suaminya
"hmm iya dek" menguap dan bangun perlahan berjalan menuju kamar mandi.
selesai mandi Adam seperti biasa mengambil wudu dan pergi ke Mushola.
Sindy melaksanakan salat di rumah, Selesai salat menjemur pakaian & membersihkan rumah, pagi ini Sindy tidak membuat sarapan, dia pikir sebaiknya Pagi ini beli saja.
"Mas pagi ini badanku tidak enak rasanya kita beli saja ya Sarapannya"
"Oke Dek baik biar emas yang pergi beli, kira beli bubur ayam di pertigaan depan saja ya de"
"oke Mas aku ikut saja"
Setelah berganti pakaian Adam bergegas pergi ke depan pengkolan untuk membeli bubur ayam.
💞💞💞
"Bang bubur ayam 4 dibungkus"
"baik bang"
setelah semua pesanan selesai gegas Adam membayar pesanannya
"bang berapa totalnya?" kata Adam Dengan ramah
"total semuanya 28 ribu bang"
setelah Adam membayar semua pesanan di jalan dia bertemu kakanya Anggi. Aku sengaja berhenti dan turun dari sepeda motor untuk menghampiri kakakku!!!
"Kak ini ada bubur ayam Sengaja Aku pesan untuk kakak dan ibu dan ini juga ada sedikit uang untuk Ibu" ku sodorkan uang dan bubur untuknya
"oke terima kasih" Mba Anggi mengambil dengan gembira, kembali memutar arah untuk pulang. Adam kembali menaiki sepeda motornya dan melaju menuju rumah
"maaf Mas dek Nas selalu memberi uang lebih kepada ibu & hanya memberimu satu juta semoga engkau Rido dek,!!!" Batin Adam
Adam sudah tiba kembali di halaman rumah
"Assalamu'alaikum dek ini buburnya ? Dan ini uang 200 ribu itu uang untuk kamu memesan go f*od jangan masak hari ini" menyodorkan semuanya di hadapan Sindy
"oke Mas terima kasih"
", yasudah kalau begitu emas akan berangkat kerja dahulu Assalamualaikum"
"Iya Mas hati hati di jalan waalaikumsalam"
terdengar deru suaminya motor menjauh, pagi ini semua pekerjaan sudah beres.
aku kembali ke rumah menuju kamar tamu untuk kembali berjualan daring dan live di FB & Ig serta tikt*k karena semua barang jualanku masih ada di ruangan ini.
Selesai berjualan serta live lumayan pagi ini sudah banyak yang membeli beberapa pakaian hingga peralatan rumah tangga.
ku mengemas semua barang pesanan mengabari jasa pengiriman barang untuk menjemput barang ke rumah, terdengar suara deru motor segera ku menghampiri ke depan pintu seraya membawa beberapa paket barang yang akan di kirimkan. kepada para customerku berapa orang ada yang sudah menjadi Reseller ku, setelah mengantarkan barang ke depan.
Aku kembali mencoba menulis sebuah karya untuk di jadikan sebuah novel, di aplikasi ternyata masuk sebuah notifikasi. pendapatku selama ,4 bulan diam diam menjadi penulis masuk sebesar 18 juta
"Alhamdulillah, Subhanallah sungguh ini hasil ku menulis" ucap Sindy dengan mata yang berbinar bahagia.
💞💞💞
Di kantor Adam
"Adam nanti siang kita kumpul kumpul yuk udah lama nih ga ngumpul bersama" kata Husen teman kerja sekaligus sahabat dari kecil.
"Oke boleh nanti kita bertemu di kedai kopi depan kantor saja"
"Oke Adam sampai bertemu nanti" kelakar Husen sambil tertawa mengejek Adam
"Kamu ini Husen bisa saja buat orang tertawa" seraya tersenyum
"Yasudah aku lanjutkan dahulu kerja"
Bergegas Adam membuka lembar demi lembar, pekerjaannya tak terasa waktu sudah siang membuatnya bisa beristirahat untuk sekedar mengisi perut. atau bahkan memikirkan keadaan rumah tangganya.
Bersambung...
mohon maaf ya masih banyak bgt typo author sedang berusaha memperbaiki nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments