Meskipun tidak melakukannya, ia harus tetap bertanggung jawab dengan apa yang terjadi membuatnya harus bekerja ekstra. Tepat jam 3 ia sudah menyelesaikannya dan segera membaginya pada semua divisi.
"Akhirnya selesai juga" merentangkan kedua tangannya ke atas sambil menggerakkan badannya ke kanan dan ke kiri bergantian, gunanya untuk melenturkan otot yang kaku. "Apa begini nasib karyawan, aku harus lebih baik lagi pada semua karyawanku" kemudian melanjutkan pekerjaanya sampai jam pulang kerja.
Berjalan keluar dari ruang kerjanya, sampai di loby ia melihat bosnya yang baru saja keluar dari kotak ajaib.
"Dia memang tampan pantas saja Tasya tergila gila padanya" lirih nya sembari menatap wajah tampannya, sedetik kemudian tatapan mereka bertemu, ia gelagapan seperti ketahuan mencuri. hahahah... Naya Naya.
Dengan langkah gontai ia sampai di halte bus, naik bis untuk sampai kerumah kontrakannya. ia mengontrak sebuah rumah kecil untuk ia tempati sebagai Naya yang hanya bisa menunduk, dan mengatakan iya disaat orang orang menyuruhnya ini itu, bersikap malu malu saat ditatap lawan jenis, gugup disaat bersamaan. Itulah Naya.
Sampai dikontrakan ia langsung mandi, makan malam dulu sebelum merencanakan apa yang akan ia lakukan esok hari.
Flashback
Kejadian saat umurnya masih 12 tahun.
"Sayang percayalah, kami sangat menyayangimu, apapun yang terjadi kaulah yang terpenting bagi kami" ucap mamanya waktu itu yang membuat mereka harus berpisah.
"Tapi ma, mama papa mau kemana? kenapa kalian tidak membawaku, kita bisa pergi bersama, aku tidak mau kita berpisah ma pa" jawabnya sendu sambil menatap kedua orangtuanya, ia masih bingung dengan keinginan orangtuanya yang menyuruhnya untuk pergi dengan seseorang yang belum dia kenal, bagaimana kalau orang itu juga berniat jahat padanya.
"Ini demi keselamatanmu sayang" lanjut ayahnya, yang juga tidak tega meninggalkan anak semata wayangnya bersama orang yang juga baru ia kenal. Tapi ia tidak punya pilihan lain lagi, selain mempercayai orang itu untuk menjaga anaknya.
"Aku akan aman bersama kalian, dari pada orang lain, aku yakin kalian akan lebih melindungiku lebih baik dibanding yang lain" Yara masih kukuh dengan pendiriannya. Yara adalah panggilannya dulu.
"Tidak sayang, percayalah semua akan baik baik saja, kau harus mendengarkan kami untuk kali ini. ini tidak akan lama, setelah semuanya lebih baik kita akan bertemu kembali, papa akan menjemputmu"
Flashback end
"Kalian pembohong, kalian tidak pernah menjemputku, kalian tidak bersamaku saat aku sekolah, saat aku kuliah, kalian meninggalkanku" ucapnya pilu, ia sangat merindukan mereka, orangtua kandungnya yang menurut berita mereka telah meninggal dalam kecelakaan dua belas tahun yang lalu.
"Mama, papa, Yara sendirian disini. Apa yang harus Yara lakukan, Yara tidak bisa diam saja melihat mereka bahagia diatas penderitaan kita, aku akan membalasnya, mengambil apa yang harusnya menjadi milikku, aku akan membuat mereka menyesal jika terbukti mereka dalang dari kecelakaan yang kalian alami"
*
*
"Apa yang kita lakukan ini benar, mendukungnya untuk melakukan balas dendam, aku takut ia akan tenggelam dalam kehancuran yang lebih dalam lagi" ucap seorang wanita yang sedang berbincang dengan suaminya, ia merasa resah dengan anak gadisnya Yara, sebenarnya ia tidak mau kembali ke negara ini lagi, ia merasa bahagia dengan kehidupannya di Australia bersama anak - anaknya, ia sudah menganggap Yara seperti anaknya sendiri.
"Aku tidak bisa menghalanginya, aku hanya harus melindunginya dalam setiap langkahnya" ucap paman Jody pada istri tercintanya, yang sempat ia sakiti dulu karena hanya harta semata.
"Lindungi anakku jangan sampai ia terluka"
"Dia juga anakku, doakan saja yang terbaik, aku yakin dia mampu mengatasi masalah - masalah yang akan datang"
"Aku harap begitu"
" Kau tahu seminggu bekerja sebagai karyawan dia sudah terkunci di dalam toilet"
"Apa? berani sekali mereka?"
"Sudahlah jangan emosi, kita harus berhati hati. Mereka pasti punya rencana mengingat Naya sudah berumur 20 tahun dan beberapa bulan lagi dia genap 21 tahun" ucap paman dengan pikiran yang sering mengganggunya, mengingat wasiat dari orangtua Naya kalau diumur 21 tahun dia yang akan mengambil alih seluruh harta warisan ayahnya, jika dia menghilang selamanya makan hartanya akan dibekukan dan pemerintah yang akan mengambil alih. Dia yakin adik tiri ayah Naya tidak akan membiarkan itu terjadi.
*
*
Makan malam romantis sepasang manusia yang sudah dimakan usia. Tuan Balwis beserta istrinya sedang mengingat momen masa muda mereka, makan malam diatas rooftoop rumahnya, dibelakang mansion mewahnya terdapat rooftoop yang memang sering digunakan untuk makan malam romantis, kadang juga digunakan untuk makan malam keluarga, suasananya yang terbuka membuat sensasi yang berbeda.
"Pa bagaimana dengan perjodohan itu, apa papa menerimanya?"
"Entahlah, Sebenarnya aku ingin anak - anak bisa menentukan pilihannya sendiri, tapi Gilang sepertinya sangat berharap untuk perjodohan ini, aku tidak begitu akrab dengannya tapi aku cukup mengenal baik mendiang kakak tirinya, kami dulu pernah satu sekolah"
Di tempat yang lain.
"Ini terlalu bahaya sayang"
"Tapi ini satu - satunya cara untuk berada di dekatnya"
"Kenapa kau tidak menggodanya saja"
"Paman, aku tidak mau melakukannya" paman tertawa mendengar ucapannya.
"Baiklah, akan paman lakukan"
****
***
Keesokan paginya. Di perusahaan Balwis.
Sebelum sampai di kantor.
"Ada apa? " jawab seseorang dengan suara serak dengan posisi masih memeluk guling.
"Sistem perusahaan diretas" lanjut asistennya. " Aku sudah dikantor, cepatlah"
Dia memerintah ku, dasar asisten gadungan.
Dengan gerakan cepat ia membersihkan dirinya di kamar mandi, setelah rapi dengan setelan jasnya ia segera menuju mobil kesayangannya, ini masih terlalu pagi untuk ke kantor. Tapi siapa yang berani meretas sistem keamanannya.
Setelah sampai di perusahaan ia segera naik ke atas menuju ruangannya, disana sudah ada asistennya rangga.
"Bagian IT sudah memeriksanya dan itu berasal dari perusahaan ini juga, dari divisi keuangan, tapi apa mungkin salah satu dari mereka berani meretas sistem keamanan perusahaan ini"
"Siapa?"
"Itu berasal dari karyawan magang" jelas Rangga yang juga tidak yakin dengan ucapannya tapi buktinya mengarah kesana.
"Siapa?" tanyanya lagi
"Nona Naya bos"
Menghembuskan nafas dengan kasar, pikirannya tertuju pada wanita bodoh dan ceroboh yang beberapa hari ini mengganggu pikirannya.
Bagaimana bagian HRD bisa menerima karyawan magang sepertinya, apa kelebihannya ?
Berani sekali wanita rendah sepertinya bermain diperusahaanku.
Melihat jam di pergelangan tangannya, menunjukkan sebentar lagi para karyawan akan berdatangan.
Tanpa mereka sadari bahwa perusahaaan dalam kekacauan, para karyawan datang dengan senyum ceria, penuh canda tawa, semangat bekerja karena sebentar lagi gajian.
"Panggil dia segera! " ucapnya dengan rahang yang mengeras, ia tidak menyangka gadis yang terlihat polos itu bisa berbahaya.
"Baik bos" Rangga melangkah keluar dari ruangan bosnya menuju ruangan divisi keuangan.
"Nona Naya"
"Ya, ada yang bisa saya bantu tuan"
"Ikutlah denganku sebentar"
Tanpa berpikir dua kali ia langsung mengikuti langkah asisten bosnya dengan berjalan dibelakangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Sandisalbiah
apa rencana Naya..?
2023-12-21
0
Mom Yara
Nayara kak, cuma beda panggilan aja
2023-02-16
0
hoomano1D
naya atau yara???
2023-02-16
0