Bab 3 Siapa dia?

"Woouuuw.... wanita tangguh" Ucap Rangga dengan senyum lebar sembari bertepuk tangan, ia tak percaya ada wanita yang mampu mengalahkan sahabatnya diatas ring.

"Siapa dia?" tanyanya pada laki - laki yang baru saja dikalahkan oleh seorang wanita.

"Entahlah" jawab Jimy, laki laki yang tadi bertarung dengan Naya, ya wanita itu adalah Naya. "Dia tiba - tiba datang dan menyerukan keinginannya untuk melenturkan ototnya dengan bertarung" lanjutnya sedikit menyesali sikapnya tadi.

"Dan kau dengan sombongnya mengajaknya bertarung oh lebih tepatnya menerima tantangannya" Rangga terbahak melihat ekspresi wajah sahabatnya yang ternyata dugaannya benar. "Itu pelajaran penting bro, jangan pernah meremehkan wanita, karena mereka tak selemah yang terlihat" Rangga berpetuah, seperti mengenal wanita dengan baik saja. Padahal dia juga tidak pernah dekat dengan seorang wanita.

Sedangkan laki - laki disebelahnya. Harry. Hanya mendengarkan obrolan tak penting mereka, tak ada keinginan untuk menyahuti pembicaraan dua sahabatnya. Ya mereka bersahabat, sehingga tanpa takut asistennya Rangga sering menggodanya. Mereka berteman sejak kecil.

Harry berdiri hendak berganti pakaian, berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang masih membicarakan wanita tadi, tepat di depan ring mereka berpapasan.

Dengan tersenyum smirk dibalik maskernya, Naya berjalan lebih lambat, jaraknya dengan Harry semakin dekat.

1

2

3

Tatapan mereka bertemu.

Ting

Seketika Naya mengedipkan sebelah matanya pada Harry. Harry awalnya sedikit terkejut namun dengan segera ia bisa menetralkan mimik wajahnya agar tetap datar.

Semua wanita sama saja.

"Semua wanita itu murahan" ucap Harry balwis tanpa menghentikan langkahnya.

"Kau hanya pria arogan yang haus akan cinta" Jawab Naya telak yang membuat langkah Harry terhenti, tapi tidak dengan Naya, ia terus melanjutkan langkahnya.

Harry berbalik. "Kau... " Naya sudah jauh ketika Harry berteriak namum masih dapat ia dengar, Naya hanya melambaikan tangannya tanpa berbalik.

Awal yang bagus, maaf harus melibatkanmu dalam masalahku.

*

*

Keesokan harinya.

"Kau baru datang? bukankah seharusnya kau datang lebih awal?" tanya Susan dengan wajah judesnya menatap Naya.

"Maaf mbak, saya tadi membeli sarapan dulu?" jawab Naya dengan menundukkan kepalanya.

"Ini, fotokopi ! kemudian bagikan kepada semua divisi, kerjakan dengan baik jangan sampai ada yang ketinggalan karena ini akan dijadikan bahan rapat dua hari lagi, cepat" perintahnya pada Naya padahal sebenarnya ini adalah tugas Susan.

"Iya mbak, saya sarapan dulu, baru mengerjakannya"

"Sarapannya nanti, sebelum jam 9 itu sudah ada diatas meja semua divisi, kau mengerti? "

"Iya mbak" dengan lesu ia meletakkan tas dan bungkusan sarapan yang tadi ia beli diatas mejanya. Berjalan keruangan fotokopi.

Sial, dia selalu membuatku susah.

Dokumen yang dipegangnya terjatuh tepat dibawah kaki seseorang yang sedang berjalan dari arah berlawanan. Karena tidak seimbang tangannya sedikit goyang sehingga dokumen yang dipegangnya tergelincir ke lantai.

"Maaf.... " ucapnya pelan sambil merapikan dokumen yang sudah berceceran dilantai, ia masih fokus pada dokumennya, tanpa tahu siapa laki laki yang berdiri dihadapannya.

"Ceroboh" rahangnya mengeras melihat wanita yang beberapa hari lalu datang ke ruangannya dan sekarang melakukan kesalahan lagi. Menatap asistennya. "Selanjutnya lebih teliti lagi dalam memilih karyawan magang" berjalan menjauh, meninggalkan Naya sendirian.

Huft... menarik nafas panjang. Ini harus segera berakhir ucapnya dalam hati. Kemudian kembali merapikan dokumennya untuk difotokopi, mana dia belum sarapan, perut terasa perih.

*

*

Di sebuah rumah mewah

"Bagaimana? " tanya seorang laki laki paruh baya yang masih bertubuh tegap, ia memegang ponsel di telinganya.

"Maaf tuan, saya belum bisa menemukannya, jejaknya seakan ditelan bumi, beri saya sedikit waktu lagi tuan" ucap seseorang di seberang sana.

"Waktu, kau mencarinya sudah bertahun tahun, apa kau menemukannya? dan sekarang hanya tinggal beberapa bulan lagi gadis kecil itu harus segera ditemukan, lakukan dengan cepat!!! " sambungan pun dimatikan secara sepihak.

Ahhhhh.......

Dengan kasar ia mendudukkan bokongnya diatas sofa, menyandarkan kepalanya.

"Sampai saat ini belum ada tanda - tanda keberadaannya, mereka belum juga menemukannya" menatap ke arah istrinya. "Apa yang harus kita lakukan, kalau sampai pada hari ulang tahunnya yang ke 21 dia belum ditemukan maka semua harta kakakku akan dibekukan, kita tidak bisa menguasainya" ucapnya pada istrinya. Ya dia adalah Paman Naya, adik tiri ayahnya. Gilang Wicaksono dan Ratna istrinya.

"Tenanglah, sebelum itu tiba, aku yakin dia akan menunjukkan batang hidungnya, orang yang selama ini melindunginya pasti bukan orang biasa, mereka tidak akan tinggal diam" perkataan istrinya membuatnya bingung sekaligus senang karena ada sedikit harapan untuk bertemu keponakan kecilnya.

"Aku akan menghubungi orang orang ku agar lebih memperhatikan pergerakan disekitar kita" dengan cepat ia menghubungi seseorang melalui ponselnya.

Aku tunggu kedatanganmu gadis kecil. Mungkin sekarang kau sudah tumbuh dewasa.

*

*

Suara gelak tawa di meja sebelahnya, seakan menertawakan dirinya. Dia selalu makan sendirian di saat makan siang, teman sesama magangnya pun tidak menyukainya karena penampilannya yang udik. Suara bisik bisik pun terdengar.

Entahlah dia berasal dari planet mana, penampilannya merusak mata

Kaca matanya lebih cocok dipakai kuda

Lihatlah rambutnya, sudah berapa hari tidak dicuci.

Seorang wanita yang tersindir pun hanya diam, apa yang bisa ia lakukan, nasibnya selalu dihina dengan penampilan seperti itu. Dengan cepat ia menghabiskan makan siangnya dan segera kembali ke ruangannya, lebih baik ia menyelesaikan pekerjaannya, jangan sampai hari ini ia lembur lagi seperti kemarin.

Saat melangkah keluar dari kantin ia berpapasan dengan seseorang yang menatapnya seolah ingin memakannya hidup - hidup, apa yang terjadi kenapa dia menatapku seperti itu pikirnya.

"Kau, apa yang kau lakukan?"teriak seorang wanita yang berjalan dari arah berlawanan dengannya, wanita itu menarik kasar tangannya menyeretnya agar berjalan lebih cepat.

"Maksud mbak apa?" tanya Naya yang belum mengerti dengan situasi yang terjadi, ia bingung kenapa ia ditarik tarik seperti itu, tapi ia tetap saja menuruti wanita yang menariknya.

"Kau masih bertanya?" jawabnya dengan penuh amarah.

Setelah sampai diruangan tangannya dihempaskan dengan kasar.

" Lihatlah!" wanita itu yang tak lain Susan melempar beberapa dokumen ke tubuh Naya, yang dengan cepat ia menangkapnya membuat tubuhnya sedikit goyah. "Kau ingin membuatku buruk di depan ceo kita?"

"Mbak apa yang .... " ucapannya terhenti karena seseorang berbicara terlebih dahulu.

"Kau ini disuruh fotokopi saja tidak bisa, lihatlah susunannya berantakan, dasar udik" sela Ririn salah satu senior yang juga tidak menyukainya yang selalu mencari kesalahannya.

Membuka lembar demi lembar dokumen yang sudah ia fotokopi. "Kenapa bisa begini?"

"Heh, masih berlagak polos" sentak Susan.

"Sungguh mbak, saya sudah menyusunnya dengan benar, mungkin ada orang lain yang merusak susunannya " belanya dengan harapan ada yang mau mempercayai ucapannya, ia sudah hampir menangis.

"Bisa - bisanya kau menyalahkan orang lain disaat kau tidak becus bekerja" Ririn ikut menyudutkan nya.

"Saya sudah menyusunnya dengan benar mbak" ucapnya pelan karena isakannya sudah mulai terdengar.

"Ini buktinya kalau kau sudah bekerja dengan benar, aku tidak mau tahu, kau harus menyelesaikannya hari ini juga"

"Tapi mbak, hari ini saya ada..... "

"Aku tidak mau tahu, cepat selesaikan hari ini juga"

Berdebat juga tidak akan menang, ya sudahlah. "Baiklah mbak, saya permisi dulu" ia segera kembali ke mejanya, tidak mampu untuk berdebat lagi.

"Kenapa nasibku seperti ini" lirih nya yang hanya terdengar di telinganya sendiri.

Orang yang lemah selalu diremehkan, orang yang berada dibawah level mereka selalu diinjak - injak.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kapa waktu buat membantai mereka.. udah gak sabar.. 🤔🤔

2023-12-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Bos arogan
2 Bab 2 Menjadi suamimu
3 Bab 3 Siapa dia?
4 Bab 4 Kekacauan
5 Bab 5 Pacari saja
6 Bab 6 Aromanya
7 Bab 7 Jangan lakukan itu
8 Bab 8 Kau beruntung
9 Bab 9 Tentang rasa penasaran
10 Bab 10 Semakin dekat
11 Bab 11 penculikan
12 Bab 12 Kau mencintaiku?
13 Bab 13 Jadilah kekasihku
14 Bab 14 Kerja sama
15 Bab 15 Saingan
16 Bab 16 Feby
17 Bab 17 Bad mood
18 Bab 18 Tak ada kabar darimu
19 Bab 19 Kau di pecat
20 Bab 20 Nayyara Hartono
21 Bab 21 Memilihku
22 Bab 22 Tetangga yang baik
23 Bab 23
24 Bab 24 Aku butuh hiburan
25 Bab 25 Mengalah
26 Bab 26 Orang asing
27 Bab 27 Dia nona X
28 Bab 28 Secangkir kopi
29 Bab 29 Cantik cantik jorok
30 Bab 30 Kembali ke Australia
31 Bab 31 Terbongkar
32 Bab 32 Kakak semakin cantik
33 Bab 33 Rindu
34 Bab 34 Baju training olahraga
35 Bab 35 Aku dijodohkan
36 Bab 36 Cinta yang hilang
37 Bab 37 Sifat tamak menutup hati
38 Bab 38 Paman Jody, mungkinkah?
39 Bab 39 Tangisan pilu
40 Bab 40 Sangat marah
41 Bab 41 Feby
42 Bab 42 Paman (bagian 1)
43 Bab 43 Paman (bagian 2)
44 Bab 44 Kotak brankas
45 Bab 45 Bertemu
46 Bab 46 Guru yang hebat
47 Bab 47 Makanan kesukaan
48 Bab 48 Kedatangan Elang
49 Bab 49 Panggilan sayang
50 Bab 50 Memintamu menjadi istrinya
51 Bab 51 Mengatakan sebuah kejujuran
52 Bab 52 Perasaanku tidaklah penting
53 Bab 53 Senyum meremehkan
54 Bab 54 Ikut menyelamatkan
55 Bab 55 Kalian bukan tandinganku
56 Bab 56 Tasya sadar
57 Bab 57 Herman menangis
58 Bab 58 Satu bulan Ayah
59 Bab 59 Apa kau mencintai Harry?
60 Bab 60 Bos John
61 Bab 61 Bertemu gilang
62 Bab 62 Masih perawan
63 Bab 63 Aku mencintaimu
64 Bab 64 Menunggu sadar
65 Bab 65 ingin dipeluk
66 Bab 66 Pernikahan
67 novel baru
68 Aku akan menikahimu bos
69 Bab 69 Janda oh no! oh yes!
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Bos arogan
2
Bab 2 Menjadi suamimu
3
Bab 3 Siapa dia?
4
Bab 4 Kekacauan
5
Bab 5 Pacari saja
6
Bab 6 Aromanya
7
Bab 7 Jangan lakukan itu
8
Bab 8 Kau beruntung
9
Bab 9 Tentang rasa penasaran
10
Bab 10 Semakin dekat
11
Bab 11 penculikan
12
Bab 12 Kau mencintaiku?
13
Bab 13 Jadilah kekasihku
14
Bab 14 Kerja sama
15
Bab 15 Saingan
16
Bab 16 Feby
17
Bab 17 Bad mood
18
Bab 18 Tak ada kabar darimu
19
Bab 19 Kau di pecat
20
Bab 20 Nayyara Hartono
21
Bab 21 Memilihku
22
Bab 22 Tetangga yang baik
23
Bab 23
24
Bab 24 Aku butuh hiburan
25
Bab 25 Mengalah
26
Bab 26 Orang asing
27
Bab 27 Dia nona X
28
Bab 28 Secangkir kopi
29
Bab 29 Cantik cantik jorok
30
Bab 30 Kembali ke Australia
31
Bab 31 Terbongkar
32
Bab 32 Kakak semakin cantik
33
Bab 33 Rindu
34
Bab 34 Baju training olahraga
35
Bab 35 Aku dijodohkan
36
Bab 36 Cinta yang hilang
37
Bab 37 Sifat tamak menutup hati
38
Bab 38 Paman Jody, mungkinkah?
39
Bab 39 Tangisan pilu
40
Bab 40 Sangat marah
41
Bab 41 Feby
42
Bab 42 Paman (bagian 1)
43
Bab 43 Paman (bagian 2)
44
Bab 44 Kotak brankas
45
Bab 45 Bertemu
46
Bab 46 Guru yang hebat
47
Bab 47 Makanan kesukaan
48
Bab 48 Kedatangan Elang
49
Bab 49 Panggilan sayang
50
Bab 50 Memintamu menjadi istrinya
51
Bab 51 Mengatakan sebuah kejujuran
52
Bab 52 Perasaanku tidaklah penting
53
Bab 53 Senyum meremehkan
54
Bab 54 Ikut menyelamatkan
55
Bab 55 Kalian bukan tandinganku
56
Bab 56 Tasya sadar
57
Bab 57 Herman menangis
58
Bab 58 Satu bulan Ayah
59
Bab 59 Apa kau mencintai Harry?
60
Bab 60 Bos John
61
Bab 61 Bertemu gilang
62
Bab 62 Masih perawan
63
Bab 63 Aku mencintaimu
64
Bab 64 Menunggu sadar
65
Bab 65 ingin dipeluk
66
Bab 66 Pernikahan
67
novel baru
68
Aku akan menikahimu bos
69
Bab 69 Janda oh no! oh yes!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!