"Aduh!" Nessa mengaduh kesakitan saat kepalanya terbentur dada laki-laki itu.
"Ah, maaf?"
"Nessa, Pak." sela Vella memberitahu.
"Maaf, Nessa. Saya tidak sengaja, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Pak Endi khawatir.
Nessa masih mengusap-usap keningnya yang terbentur, memang tidak sakit tapi rasanya tuh seperti terbentur tembok datar.
"Saya gak apa-apa, Pak." jawab Nessa baik-baik saja.
"Syukurlah. Sekali lagi saya minta maaf." Nessa mengangguk kepalanya.
"Tadi kamu manggil saya?" tanya Pak Endi kepada Vella.
Vella mengangguk. "Tapi saya lupa Pak mau ngomong apa tadi." ujarnya dengan polos membuat Nessa tidak tahan untuk menoyor kepala gadis itu. Alhasil satu toyoran mendarat di kepalanya membuat Vella mengaduh.
Untunglah suasana sepi jadi tidak ada yang melihat adegan barusan.
"Ogep bener lo." bisik Nessa mengumpat. Akibat perbuatan sahabatnya ia harus menanggung malu.
"Hu'um baiklah." ucap Pak Endi lalu berbalik dan melanjutkan perjalanannya.
Sementara di belakang sana, Nessa dan Vella sedang berbisik-bisik.
"Emangnya lo mau ngomong apa sih?" kepo Nessa.
"Entah. Beneran gue lupa tadi mau ngomong apaan."
Nessa memutar bola matanya malas. Tidak terasa akhirnya mereka sampai juga di kantor. Nessa segera masuk mengikuti langkah Pak Endi, sesampainya di mejanya Nessa segera menyimpan buku tersebut di atas meja.
"Saya simpan di sini ya, Pak?"
"Iya. Terima kasih atas bantuannya, Nessa."
"Baik, Pak. Sama-sama. Kalau gitu saya pamit, Pak. Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
"Gimana? Udah?" tanya Vella saat Nessa sudah keluar, memang tadi yang masuk hanya Nessa karena yang bersangkutan hanya Nessa bukan Vella.
Nessa mengangguk, lalu mereka berjalan menuju kantin untuk mengisi perutnya yang keroncongan.
"Banyakin cabenya ya, Vella?" sindir Nessa saat pesanan mereka sudah sampai.
Vella hanya tersenyum menyengir menanggapi.
🌼🌼🌼
Sore itu setelah pulang sekolah, Nessa diantarkan oleh Vella. Saat jam istirahat kedua tadi mereka sempat berunding tentang weekend mau ke mana.
"Kita shopping aja gimana?" saran Vella membuat Nessa manggut-manggut.
"Boleh. Besok lo langsung jemput gue aja."
"Oke. Kalau gitu gue pulang duluan."
"Iya, hati-hati, Vel."
Vella hanya mengacungkan jari jempolnya. ia pun melesatkan motornya meninggalkan kediaman Nessa.
"Assalamu'alaikum." ucap Nessa saat baru memasuki rumahnya.
Tidak lama terdengar sahutan Mbok Jum dari dalam. Gadis itu langsung masuk ke dalam kamarnya. Setelah bersih-bersih, Nessa langsung bersiap untuk melaksanakan sholat ashar.
Setelahnya Nessa langsung turun dan langsung menuju dapur di mana Mbok Jum sedang menata makanan.
"Wuih, enak nih Mbok." ujarnya dengan mata berbinar.
"Iya dong, siapa dulu yang masak? Mbok gitu loh." balas Mbok Jum dengan tawanya.
"Masakan Mbok paling terdepan." balasnya sambil mengacungkan jempolnya.
🌼🌼🌼
Tidak terasa malam sudah terlewati. Weekend ini Papi dan Maminya stay di rumah untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Sayang sekali hari ini Nessa sudah ada janji dengan Vella.
Setelah diberikan izin, Nessa langsung menghubungi Vella untuk menjemputnya.
"Mami sama Papi juga mau liburan deh." ucap Papi Ibra saat itu juga.
"Ck! Iyadeh yang mau berdua-duaan." Nessa memutar bola matanya malas melihat Papinya menyombongkan diri.
Sementara Mami Hana hanya terkekeh kecil melihat interaksi keduanya.
"Weekend besok deh kita liburan bareng. Kamu mau ke mana, Sayang?" tanya Mami Hana mengelus kepala putrinya yang tertutupi jilbabnya.
"Mmm... ke mana ya?" Nessa bermonolog.
"Kita ke rumah Kakek dan Nenek kamu aja yang di Jogja, gimana?" tawar Papi Ibra membuat Nessa mengangguk setuju.
"Boleh tuh, Pi. Lagian pasti mereka udah kangen sama Nessa, trus Nessa dikasih uang jajan. Wah! Indahnya." ujarnya menghalu.
"Yakin mereka bakalan kangen sama kamu?" ledek Papinya.
"Yakin seribu persen."
Tok tok tok
Obrolan mereka terhenti saat pintu utama diketuk.
"Vella tuh, ajak masuk dulu gih!" seru Mami Hana seakan tau.
Nessa menurut, gadis itu berjalan cepat menuju pintu utama dan membukanya.
"Masuk dulu, Vel, disuruh Mami." titah Nessa.
Vella pun menyetujui dan mengikuti langkah Nessa yang membawanya masuk.
"Permisi, Om, Tante. Apa kabar?" sapa Vella sambil menyalim tangan Papi Ibra maupun Mami Hana.
"Alhamdulillah baik. Kabar kamu gimana, Vel? Kata Nessa kamu sempet sakit perut karna makan cabe kebanyakan?" tanya Mami Hana membuat Vella menggaruk kepalanya tidak gatal.
"Hehe." Vella hanya menyengir, bingung mau menjawab apa.
"Kalian mau keluar kan? Berangkatlah sekarang. Nanti kemalaman." saran Mami Hana.
"Baik, Tante. Kalau gitu, Vella pinjam Nessa ya, Tan, Om? Boleh kan?"
"Haha... bawa aja. Kalian hati-hati ya? Semoga weekendnya menyenangkan."
"Iya, Om."
🌼🌼🌼
Motor yang dikendarai Vella menembus jalanan yang lumayan ramai karena hari ini weekend, jadi banyak orang yang ingin berlibur menghabiskan waktu bersama keluarga, sahabat, maupun kerabat.
Tujuan pertama mereka adalah mall, tempat pusat perbelanjaan yang banyak sekali pengunjungnya.
Setelah memarkirkan motornya di parkiran, keduanya langsung masuk ke area. Dari lantai dasar sampai lantai teratas mereka jelajahi. Tidak banyak yang mereka beli, hanya beberapa saja. Dan kenapa mereka sampai berkeliling? Jawabannya ya mudah, hanya untuk memanjakan mata saja dan menyenangkan hati.
Sampai waktu siang pun mereka masih berada di sana. Mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum menjajal tempat hiburan lainnya.
"Lama kita gak shopping gini ya, Nes?" ujar Vella sambil meneguk minumannya.
"Ho'oh. Perasaan dua bulan yang lalu dan sekarang baru sempet. Padahal kita gak belanja banyak ya, kenapa jadi lama, hahaha."
"Manjain mata dong, Nes. Capek tiap hari liat tulisan mulu. Sekali-kali kek liburan gitu. Nah! Boleh tuh kita liburan, kan liburan semester bentar lagi?"
"Cuman berdua?" tanya Nessa memastikan.
"Enggak lah. Coba kita ajak orang tua masing-masing, boleh kayaknya tuh."
"Nah iya, boleh banget. Jadi gak sabar deh." celetuk Nessa tersenyum membayangkan.
"Eh! Udahan yuk? Kita lanjut lagi."
"Bayar dulu oi." tegur Nessa saat Vella menarik tangannya asal.
Vella berhenti mendadak lalu menutup wajahnya dengan tasnya lantaran malu.
"Bayar sonoh! Enak aja makan langsung pergi aja mana gak bayar, bisa tertampang muka kita di medsos." ujar Nessa benar adanya, bisa-bisa mereka viral dalam waktu singkat.
"Hehe, bentar bentar. Lo tunggu di sini." Nessa mengangguk.
Motor scoopy itu kembali berjalan membelah jalanan ramai. Suara adzan berkumandang membuat Vella memberhentikan motornya di sebuah masjid besar di sana. Temannya itu begitu pengertian, ia menunggu Nessa selagi beribadah.
"Gak sholat, Nduk?" tanya seorang bapak-bapak di sana. Vella yang saat itu duduk selonjoran di teras masjid tersadar.
"Maaf, Pak. Saya non-muslim." ucap Vella menelungkupkan telapak tangannya sopan sambil tersenyum.
"Oh, maaf kalau gitu. Lagi nunggu temennya ya?"
"Iya, Pak." jawab Vella, bapak itu pun langsung pergi.
"Kenapa, Vel?" tanya Nessa datang tiba-tiba sambil merapikan sedikit penampilannya.
"Owh, enggak kok, Nes. Tadi ada bapak-bapak tanya kenapa gak sholat."
Nessa menganggukkan kepalanya dan ia mengerti apa jawaban sahabatnya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Zhou Zhi lou
nah loh ketahuan mami nya kan sakit perut karena kebanyakan makan sambal
2022-10-30
2
🎯™ Zie ⍣⃝కꫝ 🎸
persahabatan nessa dan vella tulus ya walau mereka berbeda keyakinan tetapi tetap saling menghargai 🤗
2022-10-30
0
༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
sekeras itukah dada pak guru nessa, sixspac dong badan tuh guru
2022-10-30
0