Kerajaan Yuan dan Kerajaan Wei sudah berperang selama delapan belas tahun, kerajaan Yuan terletak di ujung Utara, adalah kerajaan yang begitu subur meski begitu mematikan saat musim dingin. Kerajaan ini menghasilkan hampir seluruh keperluan utama mereka, namun kemampuan militer mereka begitu buruk, tempat mereka begitu terisolasi dan hanya memiliki dua jalan masuk membuat mereka mampu bertahan begitu lama dari ekspansi pasukan Kerajaan Wei.
Gerbang barat dan gerbang timur adalah jalur masuk kerajaan Yuan, kedua gerbang itu menghadap ke selatan dimana kerajaan Wei berada, gerbang barat ditutupi oleh kota Jinyang, kota ini memiliki kuil terbesar di seluruh daratan utama dikepalai oleh seorang biksu suci berkemauan tinggi, selain prajurit Kerajaan Yuan, tidak ada prajurit kerajaan lain yang berani memasuki Kota Suci Jinyang karena memang dilarang, bahkan kekaisaran Qing yang begitu besarpun tidak berani menyentuh kota Jinyang karena di lindungi oleh Kuil terbesar ini, dan jalan satu-satunya menyerang kerajaan Yuan adalah gerbang Timur.
Gerbang Timur memiliki sebuah benteng kokoh berbentuk tapal kuda, warisan dari Raja Yuan terdahulu, lokasi yang di bibir tebing batu membuatnya begitu ideal, pasukan musuh yang ingin menyerang mau tidak mau harus masuk ke dalam lingkaran benteng itu dan menjadi sasaran empuk dari arah depan dan samping.
Namun kekuatan militer Kerajaan Wei tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Kerajaan Yuan, dengan jumlah yang jauh lebih besar dari kerajaan Yuan, pasukan ini memiliki formasi-formasi tempur terbaik, meski belum bisa menembus benteng itu tapi selama sepuluh tahun pertama benteng ini menjadi bulan-bulanan dari prajurit kerajaan Wei, membuat benteng itu harus terus mengalami perbaikan dan juga penambahan jumlah pasukan untuk mempertahankan benteng tapal kuda ini.
Namun delapan tahun terakhir seorang pemuda pemberani memimpin tiga ribu prajurit setianya, melapisi sisi luar benteng itu yang di tumbuhi hutan tua, untuk setidaknya mengurangi jumlah pasukan dari kerajaan Wei sebelum menyentuh benteng itu, tetapi hal luar biasa terjadi pemuda itu tidak hanya mengurangi pasukan kerajaan Wei, kini pasukan dari kerajaan Wei tidak pernah melewati hutan tua yang tumbuh subur di depan benteng itu, membuat raja Yuan bisa kembali bernafas lega.
*****
Di aula agung kekaisaran Qing, 17 tahun lalu.
Seorang pejabat kekaisaran Qing berseru lantang,
"Raja dari kerajaan Wei, Raja Wei Huancu mempersembahkan sepuluh ribu Sutra Phoenix, sepuluh ribu tanduk rusa, lima ribu rumput dewa, dan 50 ribu koin emas," ucap pejabat itu.
Raja Wei Huancu berlutut dan bersujud di hadapan Kaisar Qing, Qing Gaoji.
Kaisar Qing Gouji mengangguk sambil mengelus jenggot panjang nya.
"kau memberiku banyak hadiah kali ini, aku dengar kerajaan mu berkembang pesat dalam militer," ucap Kaisar Qing Gouji.
"Yang mulia Kaisar, hamba tidak akan berani, tahun depan hamba akan mengirimkan lebih banyak hadiah," ucap Raja Wei Huancu dengan suara berat, tampak buliran keringat membasahi kening nya.
Kaisar Qing Gouji menggebrak sandaran singgasana nya, membuat semua pejabat di tempat ini menahan nafas mereka, dengan kepala menunduk.
"sudah setahun kau melakukan invasi ke selatan tapi kerajaan Yuan masih begitu angkuh, apa hanya segitu kekuatan militer mu, panglima!! panggil seluruh pejabat militer dan menghadap di ruang baca ku sekarang," ucap Kaisar Qing Gaoji dan meninggalkan singgasana nya, dan beberapa pejabat mengikuti pimpinan mereka.
tidak beberapa lama, di ruang baca Kaisar Qing Gouji, sebuah meja besar dan di atasnya terpampang sebuah peta kerajaan Yuan yang terbuat dari pasir.
Panglima perang dan para jendral besar dari kekaisaran Qing mengamati begitu seksama peta itu.
Kaisar Qing Gaoji dan Raja Wei Huancu juga melakukan hal yang sama, dan seorang berpakaian militer paling gagah maju mendekati peta besar itu,
"Kerajaan Yuan memiliki jalan masuk hanya dari selatan, dan di sini ada dua gerbang, gerbang barat dan gerbang timur, hanya gerbang barat yang bisa di masuki dengan pasukan banyak, kerajaan Wei memiliki 130 ribu pasukan, jika kita membantunya dengan 200 ribu pasukan perbatasan, maka kurang dari 35 hari ibukota kerajaan Yuan akan kita kuasai," ucap Panglima perang kekaisaran Qing, begitu mantap.
Semua orang mengangguk, termasuk Kaisar Qing, hanya Raja Wei Huancu yang terlihat sedikit ragu, namun tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dengan kasar dan seorang wanita terlihat berusia 40 tahun masuk dengan wajah terangkat keatas.
Jubah yang di dominasi dengan warna merah dan perak terseret di lantai marmer ruangan itu, rambut nya di tertata rapi di bawah mahkota yang terlihat cukup berat, membuat nya terlihat berwibawa dan juga tiga kristal merah di keningnya menunjukkan jika dia bukanlah manusia sembarangan.
Semua orang di tempat itu hanya menunduk, hanya Kaisar Qing yang berani menatap sekaligus menikmati kecantikan dari wajah wanita itu.
"Penasehat Ming ini hanya perang kecil, anda tidak perlu turun tangan," ucap Kaisar Qing Gaoji.
Bibir sensual berwarna merah tua dari wanita itu hanya tersenyum sinis, wajah nya tetap di tegakkan, hanya bola matanya yang sedikit bergerak ke arah Kaisar Qing.
"Perang kecil? hahaha.... Jika menurut Yang Mulia seperti itu baiklah, silahkan saja serang gerbang barat, dan lihat lah, saat pasukan mu menginjakkan kaki melewati wilayah Kuil Suci Teratai Emas, maka saat itulah ajal kalian berdua akan tiba, dan tidak ada kekuatan sihir atau kultivator yang bisa menahan nya, jika kalian penasaran coba saja, bukan kah aku benar Raja Wei?" ucap Penasehat Ming, dan mendekati Raja Wei Huancu, membuat Raja itu begitu pucat dan hanya mengangguk.
sriiinggg......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments
Entis Sutisna
Wow apa gerangan yg terjadi...??
Lanjuuuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥
2025-01-25
0
EL SHADAY
izin ikut baca 🙏
2023-06-21
0
Sei
wouhhhh
2023-06-12
0