Ch. 3

Kerajaan Yuan dan Kerajaan Wei sudah berperang selama delapan belas tahun, kerajaan Yuan terletak di ujung Utara, adalah kerajaan yang begitu subur meski begitu mematikan saat musim dingin. Kerajaan ini menghasilkan hampir seluruh keperluan utama mereka, namun kemampuan militer mereka begitu buruk, tempat mereka begitu terisolasi dan hanya memiliki dua jalan masuk membuat mereka mampu bertahan begitu lama dari ekspansi pasukan Kerajaan Wei.

Gerbang barat dan gerbang timur adalah jalur masuk kerajaan Yuan, kedua gerbang itu menghadap ke selatan dimana kerajaan Wei berada, gerbang barat ditutupi oleh kota Jinyang, kota ini memiliki kuil terbesar di seluruh daratan utama dikepalai oleh seorang biksu suci berkemauan tinggi, selain prajurit Kerajaan Yuan, tidak ada prajurit kerajaan lain yang berani memasuki Kota Suci Jinyang karena memang dilarang, bahkan kekaisaran Qing yang begitu besarpun tidak berani menyentuh kota Jinyang karena di lindungi oleh Kuil terbesar ini, dan jalan satu-satunya menyerang kerajaan Yuan adalah gerbang Timur.

Gerbang Timur memiliki sebuah benteng kokoh berbentuk tapal kuda, warisan dari Raja Yuan terdahulu, lokasi yang di bibir tebing batu membuatnya begitu ideal, pasukan musuh yang ingin menyerang mau tidak mau harus masuk ke dalam lingkaran benteng itu dan menjadi sasaran empuk dari arah depan dan samping.

Namun kekuatan militer Kerajaan Wei tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Kerajaan Yuan, dengan jumlah yang jauh lebih besar dari kerajaan Yuan, pasukan ini memiliki formasi-formasi tempur terbaik, meski belum bisa menembus benteng itu tapi selama sepuluh tahun pertama benteng ini menjadi bulan-bulanan dari prajurit kerajaan Wei, membuat benteng itu harus terus mengalami perbaikan dan juga penambahan jumlah pasukan untuk mempertahankan benteng tapal kuda ini.

Namun delapan tahun terakhir seorang pemuda pemberani memimpin tiga ribu prajurit setianya, melapisi sisi luar benteng itu yang di tumbuhi hutan tua, untuk setidaknya mengurangi jumlah pasukan dari kerajaan Wei sebelum menyentuh benteng itu, tetapi hal luar biasa terjadi pemuda itu tidak hanya mengurangi pasukan kerajaan Wei, kini pasukan dari kerajaan Wei tidak pernah melewati hutan tua yang tumbuh subur di depan benteng itu, membuat raja Yuan bisa kembali bernafas lega.

*****

Di aula agung kekaisaran Qing, 17 tahun lalu.

Seorang pejabat kekaisaran Qing berseru lantang,

"Raja dari kerajaan Wei, Raja Wei Huancu mempersembahkan sepuluh ribu Sutra Phoenix, sepuluh ribu tanduk rusa, lima ribu rumput dewa, dan 50 ribu koin emas," ucap pejabat itu.

Raja Wei Huancu berlutut dan bersujud di hadapan Kaisar Qing, Qing Gaoji.

Kaisar Qing Gouji mengangguk sambil mengelus jenggot panjang nya.

"kau memberiku banyak hadiah kali ini, aku dengar kerajaan mu berkembang pesat dalam militer," ucap Kaisar Qing Gouji.

"Yang mulia Kaisar, hamba tidak akan berani, tahun depan hamba akan mengirimkan lebih banyak hadiah," ucap Raja Wei Huancu dengan suara berat, tampak buliran keringat membasahi kening nya.

Kaisar Qing Gouji menggebrak sandaran singgasana nya, membuat semua pejabat di tempat ini menahan nafas mereka, dengan kepala menunduk.

"sudah setahun kau melakukan invasi ke selatan tapi kerajaan Yuan masih begitu angkuh, apa hanya segitu kekuatan militer mu, panglima!! panggil seluruh pejabat militer dan menghadap di ruang baca ku sekarang," ucap Kaisar Qing Gaoji dan meninggalkan singgasana nya, dan beberapa pejabat mengikuti pimpinan mereka.

tidak beberapa lama, di ruang baca Kaisar Qing Gouji, sebuah meja besar dan di atasnya terpampang sebuah peta kerajaan Yuan yang terbuat dari pasir.

Panglima perang dan para jendral besar dari kekaisaran Qing mengamati begitu seksama peta itu.

Kaisar Qing Gaoji dan Raja Wei Huancu juga melakukan hal yang sama, dan seorang berpakaian militer paling gagah maju mendekati peta besar itu,

"Kerajaan Yuan memiliki jalan masuk hanya dari selatan, dan di sini ada dua gerbang, gerbang barat dan gerbang timur, hanya gerbang barat yang bisa di masuki dengan pasukan banyak, kerajaan Wei memiliki 130 ribu pasukan, jika kita membantunya dengan 200 ribu pasukan perbatasan, maka kurang dari 35 hari ibukota kerajaan Yuan akan kita kuasai," ucap Panglima perang kekaisaran Qing, begitu mantap.

Semua orang mengangguk, termasuk Kaisar Qing, hanya Raja Wei Huancu yang terlihat sedikit ragu, namun tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dengan kasar dan seorang wanita terlihat berusia 40 tahun masuk dengan wajah terangkat keatas.

Jubah yang di dominasi dengan warna merah dan perak terseret di lantai marmer ruangan itu, rambut nya di tertata rapi di bawah mahkota yang terlihat cukup berat, membuat nya terlihat berwibawa dan juga tiga kristal merah di keningnya menunjukkan jika dia bukanlah manusia sembarangan.

Semua orang di tempat itu hanya menunduk, hanya Kaisar Qing yang berani menatap sekaligus menikmati kecantikan dari wajah wanita itu.

"Penasehat Ming ini hanya perang kecil, anda tidak perlu turun tangan," ucap Kaisar Qing Gaoji.

Bibir sensual berwarna merah tua dari wanita itu hanya tersenyum sinis, wajah nya tetap di tegakkan, hanya bola matanya yang sedikit bergerak ke arah Kaisar Qing.

"Perang kecil? hahaha.... Jika menurut Yang Mulia seperti itu baiklah, silahkan saja serang gerbang barat, dan lihat lah, saat pasukan mu menginjakkan kaki melewati wilayah Kuil Suci Teratai Emas, maka saat itulah ajal kalian berdua akan tiba, dan tidak ada kekuatan sihir atau kultivator yang bisa menahan nya, jika kalian penasaran coba saja, bukan kah aku benar Raja Wei?" ucap Penasehat Ming, dan mendekati Raja Wei Huancu, membuat Raja itu begitu pucat dan hanya mengangguk.

sriiinggg......

Terpopuler

Comments

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Wow apa gerangan yg terjadi...??
Lanjuuuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥

2025-01-25

0

EL SHADAY

EL SHADAY

izin ikut baca 🙏

2023-06-21

0

Sei

Sei

wouhhhh

2023-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1
2 ch 2.
3 Ch. 3
4 Ch 4
5 Ch. 5
6 Ch. 6
7 Ch. 7
8 Ch. 8
9 Ch. 9
10 Ch. 10
11 Ch. 11
12 Ch.12
13 Ch. 13
14 Ch. 14
15 Ch. 15
16 Ch. 16
17 Ch 17
18 Ch. 18
19 Ch. 19
20 Ch. 20
21 Ch. 21
22 Ch. 22. Perisai lidah api
23 Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24 Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25 Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26 Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27 Ch. 26 - pemuda ingusan.
28 Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29 Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30 Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31 Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32 Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33 Ch. 32 - Buku panduan.
34 Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35 Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36 Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37 Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38 Ch. 38 - Izin hati
39 Ch.39 - Teman masa kecil
40 Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41 Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42 Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43 Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44 Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45 Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46 Ch. 46 - Jendral Muda.
47 Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48 Ch. 48 - Kembali ke kota.
49 Ch. 49 - 21 seperti 13
50 Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51 Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52 Ch. 52 - Rumah kita
53 Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54 Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55 Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56 Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57 Ch. 57
58 Ch. 58 -
59 Ch. 59 - Hanya kesalahan
60 Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61 Ch. 61 - Kekeliruan
62 Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63 Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64 Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65 Ch. 65 - Naga kembar
66 Ch. 66 - Naga Baja.
67 Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68 Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69 Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70 Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71 Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72 Ch. 72 - Gunung Huanlun
73 Ch. 73 - Hantu pencuri
74 Ch.74 - 100 assasin.
75 Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76 Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77 Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78 Ch. 78 - Kekasih Puteri
79 Ch. 79 - Teman jelek
80 Ch. 80 Hua Mulan
81 Ch. 81- Tawaran berani.
82 Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83 Ch. 83 - Racun mematikan.
84 Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85 Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86 Ch. 86 - Wajah asli
87 Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88 Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89 Ch. 89 - Masakan hambar
90 Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91 Ch.91 - Tabib Yin
92 Ch. 92 - Gerimis darah.
93 Ch. 93 - Tangkapan ikan
94 Ch. 94 - Pengikut baru.
95 Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96 Ch. 96 - Bimbang
97 Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98 Ch. 98 - Salju pertama.
99 Ch. 99 - Salju pertama II
100 Ch. 100 - Semalam gila
101 Ch. 101- Dedengkot tua.
102 Ch. 102 - Rumah judi Fei
103 Ch. 103 - Taruhan terakhir
104 Ch. 104 - Ayah terbaik
105 Ch.105 - Akal licik
106 Ch. 106 - Kepompong
107 Ch. 107 - Klan Munzhi
108 Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109 Ch. 109 - Pengobatan.
110 Ch. 110 - Matahari saat malam.
111 Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112 Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113 Ch. 113 - Pelelangan I
114 Ch.114 - Pelelangan II
115 Ch. 115 - Pelelangan III
116 Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117 Ch. 117 - Pangeran ke 5
118 Ch. 118 -
119 Ch. 119 - Kuil keluarga
120 Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121 Ch. 121 - Pedang Dewa
122 Ch. 122 -
123 Ch. 123 -
124 Ch. 124 -
125 Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126 Ch. 126 - Aku masih istri orang
127 Ch. 127 - Dantian putih
128 Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129 Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130 Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131 Ch. 131 - Menyatakan perang
132 Ch. 132 - Istana dalam
133 Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134 Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135 Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136 Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137 Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138 Ch. 138 - Impian yang terkubur
139 Ch. 139 - Gabut edition.
140 Ch. 140 - Uap mimpi
141 Ch. 141- Pengecut sejati
142 Ch. 142 - Pusaka Telepati
143 Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144 Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145 Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146 Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147 Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148 Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149 Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150 Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151 Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152 Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153 Ch. 153 - Wanita buruk.
154 Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155 Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156 Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157 Ch. 157 - Tetangga.
158 Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159 Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160 Ch. 160 - Dunia kecil.
161 Ch. 161 - Hanya manusia.
162 Ch. 162 - Pria Tua asing.
163 Ch. 163 - kerinduan dua tahun.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Ch.1
2
ch 2.
3
Ch. 3
4
Ch 4
5
Ch. 5
6
Ch. 6
7
Ch. 7
8
Ch. 8
9
Ch. 9
10
Ch. 10
11
Ch. 11
12
Ch.12
13
Ch. 13
14
Ch. 14
15
Ch. 15
16
Ch. 16
17
Ch 17
18
Ch. 18
19
Ch. 19
20
Ch. 20
21
Ch. 21
22
Ch. 22. Perisai lidah api
23
Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24
Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25
Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26
Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27
Ch. 26 - pemuda ingusan.
28
Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29
Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30
Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31
Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32
Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33
Ch. 32 - Buku panduan.
34
Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35
Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36
Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37
Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38
Ch. 38 - Izin hati
39
Ch.39 - Teman masa kecil
40
Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41
Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42
Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43
Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44
Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45
Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46
Ch. 46 - Jendral Muda.
47
Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48
Ch. 48 - Kembali ke kota.
49
Ch. 49 - 21 seperti 13
50
Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51
Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52
Ch. 52 - Rumah kita
53
Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54
Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55
Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56
Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57
Ch. 57
58
Ch. 58 -
59
Ch. 59 - Hanya kesalahan
60
Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61
Ch. 61 - Kekeliruan
62
Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63
Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64
Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65
Ch. 65 - Naga kembar
66
Ch. 66 - Naga Baja.
67
Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68
Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69
Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70
Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71
Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72
Ch. 72 - Gunung Huanlun
73
Ch. 73 - Hantu pencuri
74
Ch.74 - 100 assasin.
75
Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76
Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77
Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78
Ch. 78 - Kekasih Puteri
79
Ch. 79 - Teman jelek
80
Ch. 80 Hua Mulan
81
Ch. 81- Tawaran berani.
82
Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83
Ch. 83 - Racun mematikan.
84
Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85
Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86
Ch. 86 - Wajah asli
87
Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88
Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89
Ch. 89 - Masakan hambar
90
Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91
Ch.91 - Tabib Yin
92
Ch. 92 - Gerimis darah.
93
Ch. 93 - Tangkapan ikan
94
Ch. 94 - Pengikut baru.
95
Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96
Ch. 96 - Bimbang
97
Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98
Ch. 98 - Salju pertama.
99
Ch. 99 - Salju pertama II
100
Ch. 100 - Semalam gila
101
Ch. 101- Dedengkot tua.
102
Ch. 102 - Rumah judi Fei
103
Ch. 103 - Taruhan terakhir
104
Ch. 104 - Ayah terbaik
105
Ch.105 - Akal licik
106
Ch. 106 - Kepompong
107
Ch. 107 - Klan Munzhi
108
Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109
Ch. 109 - Pengobatan.
110
Ch. 110 - Matahari saat malam.
111
Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112
Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113
Ch. 113 - Pelelangan I
114
Ch.114 - Pelelangan II
115
Ch. 115 - Pelelangan III
116
Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117
Ch. 117 - Pangeran ke 5
118
Ch. 118 -
119
Ch. 119 - Kuil keluarga
120
Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121
Ch. 121 - Pedang Dewa
122
Ch. 122 -
123
Ch. 123 -
124
Ch. 124 -
125
Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126
Ch. 126 - Aku masih istri orang
127
Ch. 127 - Dantian putih
128
Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129
Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130
Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131
Ch. 131 - Menyatakan perang
132
Ch. 132 - Istana dalam
133
Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134
Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135
Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136
Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137
Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138
Ch. 138 - Impian yang terkubur
139
Ch. 139 - Gabut edition.
140
Ch. 140 - Uap mimpi
141
Ch. 141- Pengecut sejati
142
Ch. 142 - Pusaka Telepati
143
Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144
Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145
Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146
Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147
Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148
Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149
Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150
Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151
Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152
Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153
Ch. 153 - Wanita buruk.
154
Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155
Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156
Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157
Ch. 157 - Tetangga.
158
Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159
Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160
Ch. 160 - Dunia kecil.
161
Ch. 161 - Hanya manusia.
162
Ch. 162 - Pria Tua asing.
163
Ch. 163 - kerinduan dua tahun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!