Ch. 5

Setahun setelah kejadian di Ruang baca Kekaisaran Qing, sebuah perjalanan takdir dari seorang anak manusia baru saja di mulai.

Perang sudah berlangsung selama dua tahun, banyak orang-orang yang memilih untuk meninggalkan kedua kerajaan itu untuk mencari tempat baru untuk menghindari dampak dari peperangan, dan beberapa penjahat memanfaatkan kesempatan itu, untuk merampok orang-orang yang sedang bepergian jauh, yang membawa serta seluruh kekayaan mereka.

Di suatu tempat tidak jauh dari gerbang barat, seorang pria berusia sekitar 50 tahun sedang setengah berlutut di atas dahan pohon di temani dua orang anak kecil, laki-laki dan perempuan, pria itu mengenakan pakaian bangsawan dan menatap ke arah perampokan tidak jauh dari tempat nya bersembunyi, beberapa mayat bersimbah darah terlihat di beberapa tempat, bahkan ada jasad seorang wanita, perampok itu hanya menyisakan seorang pria tua yang sudah terluka, dan seorang bocah yang bersiap menunggu ajal nya.

"paman Yang kenapa paman tidak membantu orang-orang itu?" ucap bocah laki-laki itu.

orang yang dipanggil paman Yang itu menatap dalam-dalam bocah laki-laki di samping nya itu,

"dengarkan paman mu ini baik-baik, kalian berdua ingatlah pesan paman ini, jangan pernah melupakan tujuan awal kita ke tempat ini, dan mulai saat ini hilangkan perasaan kalian terhadap hal-hal tidak penting seperti ini, hal seperti ini bisa mengacaukan semua, apa kalian paham?" ucap pria yang di panggil Paman Yang itu.

"kami mengerti paman," ucap gadis kecil sambil mengangguk.

"bagus Ling'er, sekarang sebaiknya kita pergi," ucap Paman Yang, sambil merapikan pakaian nya dan bersiap meninggalkan perampokan itu.

"tapi Paman Yang, lihat itu!" ucap bocah laki-laki itu sambil memegang tangan paman nya, dan tangan yang lain menunjuk ke arah perampokan itu.

"bocah bodoh," guman paman Yang dan kembali menatap bocah laki-laki kecil itu.

"Xu Guang Zhou, aku tahu hati mu begitu hangat, tapi seperti inilah kejam nya kehidupan, yang lemah tidak akan bertahan, maka jadilah kuat, kau akan menjadi harapan kami," ucap Paman Yang sambil memegang kedua bahu bocah kecil itu.

Bocah laki-laki kecil itu mengangguk, namun mata Xu Guang Zhou masih menatap seorang perampok yang ingin memenggal kepala seorang anak laki-laki yang berpakaian Kumal berwarna kecoklatan sewarna dengan warna kain yang mengikat di kepala nya, wajah nya penuh noda hitam, dan tanpa alas kaki, bola mata kehijauan bocah itu menatap mata perampok yang ingin memenggal kepalanya dengan begitu tenang, membuat perampok itu menurunkan pedang nya.

"kau pikir aku tidak bisa membunuh anak-anak? tapi melihat pakaian mu, kau ini rupanya anak seorang budak, baik lah katakan padaku apa tuan mu ini sering berbuat kejam padamu?" tanya perampok yang terlihat seperti pemimpin dari kelompok itu, sambil menunjuk seorang pria tua dengan pakaian bangsawan, yang setengah merangkak di tanah.

"ti-dak, a-ku, aku tidak pernah jahat," ucap pria tua yang terlihat wajah nya penuh memar dan bibir yang mengeluarkan darah.

Bocah budak itu hanya menggeleng pelan seperti tidak yakin, membuat wajah pria tua itu sedikit lega.

"dia sudah membunuh ayah ku," ucap anak budak itu tiba-tiba tanpa berekspresi.

Wajah bangsawan tua itu terlihat begitu ketakutan,

"ti-dak, a-ku tidak pernah membunuh seumur hidup ku, percaya lah padaku tuan," ucap bangsawan tua dengan suara gemetar.

Pimpinan perampok itu mengerutkan keningnya, dan tidak menghiraukan ucapan bangsawan tua itu.

"ada apa dengan bocah ini? dia masih begitu tenang menatap pembunuh ayah nya?apa dia bodoh?" batin pimpinan perampok itu dan mendekati bocah budak itu dan berjongkok di samping nya.

"kau mengatakan pria tua itu membunuh ayah mu? apa kau apa artinya itu? katakan padamu berapa usiamu?" tanya pimpinan perampok itu.

bocah budak itu menatap pemimpin perampok itu dengan wajah datarnya,

"Usiaku sembilan tahun," ucap bocah budak itu.

"Baiklah aku akan memberikan mu kesempatan untuk membalas dendam, pegang pedang ini dan bunuh pria yang sudah membunuh ayah mu itu," ucap pimpinan perampok itu.

"Aku tidak mau tuan," ucap bocah itu.

"apa kau takut?" tanya pimpinan perampok itu sambil menatap mata dalam-dalam ke mata bocah kecil itu.

bocah itu menggeleng sambil mengatupkan bibir nya yang terdapat seperti benjolan kecil tepat di tengah bibir atas, membuat wajah nya terlihat sedikit lucu, dan bodoh

"Aku tidak melihat sedikit pun ketakutan di matanya, hanya ada satu cara untuk memastikan nya, dia bodoh atau ada sesuatu yang lain," batin pimpinan perampok itu.

"Baiklah akan aku permudah untuk mu," ucap perampok itu dan dengan sigap perampok itu menarik tangan bocah itu, dan menggenggamkan gagang pedang nya di tangan mungil bocah itu, dan dengan satu gerakan, pedang di tangan bocah itu sudah menembus jantung bangsawan tua yang sedang berlutut di hadapan keduanya.

"Zreeebbbbbb....."

"Huaaakkkkhhhh....."

Mata bangsawan tua itu terbelalak, darah segar menyembur dari bibir dan dada nya, membasahi wajah dari bocah itu, membuat wajah bocah itu begitu mengerikan.

Mata perampok itu tidak menatap bangsawan yang tertembus pedang, namun matanya begitu seksama memperhatikan ekspresi dari bocah budak itu.

"ini tidak mungkin," ucap pimpinan perampok itu nyaris tidak terdengar, namun di saat yang sama pimpinan perampok itu merasakan ada bahaya mendekat.

"syyyuuutttt....."

"trannkkkkk....."

Sebuah senjata rahasia mengarah ke kepala nya, dan berhasil di tangkis oleh pimpinan perampok itu, serta melompat mundur beberapa meter, namun belum sempat menyeimbangkan tubuh nya tiba-tiba seorang biksu sudah dibelakang nya dan mendaratkan telapak tangan ke punggung pimpinan perampok itu.

"bammmmm....."

energi pukulan itu menembus tubuh perampok itu dan juga melobangi sebuah pohon besar yang berada cukup jauh di depan perampok itu.

Darah segar kembali menyembur dan kini dari bibir pimpinan perampok itu membuatnya terlempar beberapa meter, dan tubuh nya tidak bergerak sama sekali.

Terpopuler

Comments

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Wow mengerikan ....lanjuuuuitkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥

2025-01-25

0

mochamad ribut

mochamad ribut

up lagi dan lagi...

2022-12-09

3

mochamad ribut

mochamad ribut

lanjut

2022-12-04

4

lihat semua
Episodes
1 Ch.1
2 ch 2.
3 Ch. 3
4 Ch 4
5 Ch. 5
6 Ch. 6
7 Ch. 7
8 Ch. 8
9 Ch. 9
10 Ch. 10
11 Ch. 11
12 Ch.12
13 Ch. 13
14 Ch. 14
15 Ch. 15
16 Ch. 16
17 Ch 17
18 Ch. 18
19 Ch. 19
20 Ch. 20
21 Ch. 21
22 Ch. 22. Perisai lidah api
23 Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24 Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25 Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26 Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27 Ch. 26 - pemuda ingusan.
28 Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29 Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30 Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31 Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32 Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33 Ch. 32 - Buku panduan.
34 Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35 Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36 Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37 Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38 Ch. 38 - Izin hati
39 Ch.39 - Teman masa kecil
40 Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41 Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42 Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43 Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44 Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45 Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46 Ch. 46 - Jendral Muda.
47 Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48 Ch. 48 - Kembali ke kota.
49 Ch. 49 - 21 seperti 13
50 Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51 Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52 Ch. 52 - Rumah kita
53 Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54 Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55 Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56 Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57 Ch. 57
58 Ch. 58 -
59 Ch. 59 - Hanya kesalahan
60 Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61 Ch. 61 - Kekeliruan
62 Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63 Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64 Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65 Ch. 65 - Naga kembar
66 Ch. 66 - Naga Baja.
67 Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68 Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69 Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70 Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71 Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72 Ch. 72 - Gunung Huanlun
73 Ch. 73 - Hantu pencuri
74 Ch.74 - 100 assasin.
75 Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76 Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77 Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78 Ch. 78 - Kekasih Puteri
79 Ch. 79 - Teman jelek
80 Ch. 80 Hua Mulan
81 Ch. 81- Tawaran berani.
82 Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83 Ch. 83 - Racun mematikan.
84 Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85 Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86 Ch. 86 - Wajah asli
87 Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88 Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89 Ch. 89 - Masakan hambar
90 Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91 Ch.91 - Tabib Yin
92 Ch. 92 - Gerimis darah.
93 Ch. 93 - Tangkapan ikan
94 Ch. 94 - Pengikut baru.
95 Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96 Ch. 96 - Bimbang
97 Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98 Ch. 98 - Salju pertama.
99 Ch. 99 - Salju pertama II
100 Ch. 100 - Semalam gila
101 Ch. 101- Dedengkot tua.
102 Ch. 102 - Rumah judi Fei
103 Ch. 103 - Taruhan terakhir
104 Ch. 104 - Ayah terbaik
105 Ch.105 - Akal licik
106 Ch. 106 - Kepompong
107 Ch. 107 - Klan Munzhi
108 Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109 Ch. 109 - Pengobatan.
110 Ch. 110 - Matahari saat malam.
111 Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112 Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113 Ch. 113 - Pelelangan I
114 Ch.114 - Pelelangan II
115 Ch. 115 - Pelelangan III
116 Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117 Ch. 117 - Pangeran ke 5
118 Ch. 118 -
119 Ch. 119 - Kuil keluarga
120 Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121 Ch. 121 - Pedang Dewa
122 Ch. 122 -
123 Ch. 123 -
124 Ch. 124 -
125 Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126 Ch. 126 - Aku masih istri orang
127 Ch. 127 - Dantian putih
128 Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129 Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130 Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131 Ch. 131 - Menyatakan perang
132 Ch. 132 - Istana dalam
133 Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134 Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135 Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136 Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137 Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138 Ch. 138 - Impian yang terkubur
139 Ch. 139 - Gabut edition.
140 Ch. 140 - Uap mimpi
141 Ch. 141- Pengecut sejati
142 Ch. 142 - Pusaka Telepati
143 Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144 Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145 Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146 Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147 Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148 Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149 Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150 Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151 Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152 Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153 Ch. 153 - Wanita buruk.
154 Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155 Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156 Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157 Ch. 157 - Tetangga.
158 Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159 Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160 Ch. 160 - Dunia kecil.
161 Ch. 161 - Hanya manusia.
162 Ch. 162 - Pria Tua asing.
163 Ch. 163 - kerinduan dua tahun.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Ch.1
2
ch 2.
3
Ch. 3
4
Ch 4
5
Ch. 5
6
Ch. 6
7
Ch. 7
8
Ch. 8
9
Ch. 9
10
Ch. 10
11
Ch. 11
12
Ch.12
13
Ch. 13
14
Ch. 14
15
Ch. 15
16
Ch. 16
17
Ch 17
18
Ch. 18
19
Ch. 19
20
Ch. 20
21
Ch. 21
22
Ch. 22. Perisai lidah api
23
Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24
Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25
Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26
Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27
Ch. 26 - pemuda ingusan.
28
Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29
Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30
Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31
Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32
Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33
Ch. 32 - Buku panduan.
34
Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35
Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36
Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37
Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38
Ch. 38 - Izin hati
39
Ch.39 - Teman masa kecil
40
Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41
Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42
Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43
Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44
Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45
Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46
Ch. 46 - Jendral Muda.
47
Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48
Ch. 48 - Kembali ke kota.
49
Ch. 49 - 21 seperti 13
50
Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51
Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52
Ch. 52 - Rumah kita
53
Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54
Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55
Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56
Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57
Ch. 57
58
Ch. 58 -
59
Ch. 59 - Hanya kesalahan
60
Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61
Ch. 61 - Kekeliruan
62
Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63
Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64
Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65
Ch. 65 - Naga kembar
66
Ch. 66 - Naga Baja.
67
Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68
Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69
Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70
Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71
Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72
Ch. 72 - Gunung Huanlun
73
Ch. 73 - Hantu pencuri
74
Ch.74 - 100 assasin.
75
Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76
Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77
Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78
Ch. 78 - Kekasih Puteri
79
Ch. 79 - Teman jelek
80
Ch. 80 Hua Mulan
81
Ch. 81- Tawaran berani.
82
Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83
Ch. 83 - Racun mematikan.
84
Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85
Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86
Ch. 86 - Wajah asli
87
Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88
Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89
Ch. 89 - Masakan hambar
90
Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91
Ch.91 - Tabib Yin
92
Ch. 92 - Gerimis darah.
93
Ch. 93 - Tangkapan ikan
94
Ch. 94 - Pengikut baru.
95
Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96
Ch. 96 - Bimbang
97
Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98
Ch. 98 - Salju pertama.
99
Ch. 99 - Salju pertama II
100
Ch. 100 - Semalam gila
101
Ch. 101- Dedengkot tua.
102
Ch. 102 - Rumah judi Fei
103
Ch. 103 - Taruhan terakhir
104
Ch. 104 - Ayah terbaik
105
Ch.105 - Akal licik
106
Ch. 106 - Kepompong
107
Ch. 107 - Klan Munzhi
108
Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109
Ch. 109 - Pengobatan.
110
Ch. 110 - Matahari saat malam.
111
Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112
Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113
Ch. 113 - Pelelangan I
114
Ch.114 - Pelelangan II
115
Ch. 115 - Pelelangan III
116
Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117
Ch. 117 - Pangeran ke 5
118
Ch. 118 -
119
Ch. 119 - Kuil keluarga
120
Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121
Ch. 121 - Pedang Dewa
122
Ch. 122 -
123
Ch. 123 -
124
Ch. 124 -
125
Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126
Ch. 126 - Aku masih istri orang
127
Ch. 127 - Dantian putih
128
Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129
Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130
Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131
Ch. 131 - Menyatakan perang
132
Ch. 132 - Istana dalam
133
Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134
Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135
Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136
Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137
Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138
Ch. 138 - Impian yang terkubur
139
Ch. 139 - Gabut edition.
140
Ch. 140 - Uap mimpi
141
Ch. 141- Pengecut sejati
142
Ch. 142 - Pusaka Telepati
143
Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144
Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145
Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146
Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147
Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148
Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149
Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150
Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151
Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152
Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153
Ch. 153 - Wanita buruk.
154
Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155
Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156
Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157
Ch. 157 - Tetangga.
158
Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159
Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160
Ch. 160 - Dunia kecil.
161
Ch. 161 - Hanya manusia.
162
Ch. 162 - Pria Tua asing.
163
Ch. 163 - kerinduan dua tahun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!