ch 2.

Jendral Qing Chen mencabut pedang nya yang bermata satu, dan berbentuk seperti pisau besar meruncing ke arah mata pedang, pedang itu terlihat berwarna perak dan berkilau seperti cermin di sepanjang mata pedang nya membuat terlihat begitu tajam.

Pemuda di depan Jendral Qing Chen itu hanya diam, mulai berbalik dan melangkah mendekat, dan mulai memejamkan matanya.

"lelaki ini hanya sendirian, dia begitu muda tidak mungkin Sang Penjaga Gerbang Timur, ini begitu aneh dia sama sekali tidak mengeluarkan hawa pembunuh, meski pakaiannya hampir seluruh nya basah oleh darah," batin Jendral Qing Chen

Kabut di sekitar keduanya menipis, kini Jendral Qing Chen mulai dapat melihat wajah pemuda itu dengan jelas.

"hemm.... jika saja aku tidak melihat jakun yang begitu menonjol di leher mu, aku akan berpikir kau adalah seorang wanita, apakah kau banci?" ucap Jendral Qing Chen sambil tertawa terkekeh.

Para pasukan di belakang nya tidak ada yang tertawa dengan lelucon yang di ucapkan oleh pimpinan mereka, semua pasukan itu begitu tegang, dan begitu terintimidasi dengan wajah tenang dan pakaian penuh noda darah dari pemuda di depan mereka.

"hahaha.... baiklah jika kau bisu, aku juga tidak akan bicara lagi, dan tidak ada gunanya kau tinggal di hutan ini, matilah kau," teriak Jendral Qing Chen dan melesat ke arah pemuda itu.

Pemuda itu pun membuka matanya, tiba-tiba gelombang energi begitu besar keluar dari tubuh nya, dan melakukan gerakan yang sama seperti Jendral Qing Chen, keduanya melesat ke satu titik yang sama, dan pemuda itu begitu cepat mencabut pedang di pinggangnya dan menebaskan ke leher sang Jendral.

"apa? bocah ini begitu cepat," batin Jendral Qing Chen dan mengganti arah tebasan nya kearah pedang yang mengincar lehernya.

"tebasan ku tidak hanya akan menghancurkan pedang mu, tapi juga membuat mu terlempar bocah lemah," teriak Jendral Qing Chen.

"trankkkkkk....."

Terdengar tebasan beradu dari dua pedang yang begitu kencang karena sama-sama menggunakan energi yang cukup kuat, hingga membuat udara sekitar seperti beriak akibat benturan dua energi besar.

"wussshhhh..." kabut dan dedaunan terhempas di sekitar mereka.

Pedang pemuda itu tidak terlepas dari genggaman nya, hanya saja tangan kanan dari pemuda itu tampak terpental ke arah belakang, namun tubuh nya masih condong ke depan dan bahu pemuda itu menabrak serta mendorong tubuh jendral Qing Chen ke udara, dan keduanya tampak melayang.

"apa yang di lakukan bocah ini, dari posisi ini aku dengan bebas menghancurkan tengkorak belakang nya," batin Jendral Qing Chen.

"hahaha.... dasar bodoh, bagaimana kau melindungi kepala belakang mu ini? jika kau ingin bunuh diri akan aku kabulkan," teriak Jendral Qing Chen.

Jendral Qing Chen mengangkat tangan kirinya, dan jarinya membentuk cakar dan mengarahkan ke tengkorak belakang pemuda itu.

"aahhkkkk...." tiba-tiba darah menyembur dari bibir jendral Qing Chen dan sudut mata menatap kearah bagian kanan tubuh nya.

Betapa terkejutnya Jendral Qing Chen saat melihat sebuah pedang dari tangan pemuda yang terlihat terhempas kebelakang tadi, kini sudah menembus dada bagian kanan nya, dan itu tepat di jantung nya.

"apa? kapan dia melakukan nya? aku terkecoh, tebasan ke leher ku hanya pengalihan perhatian, dan tangan yang terhempas kebelakang itu berbalik menyerang dibalik punggungnya, dan itu adalah tehnik sebenarnya, sedari awal sasaran nya adalah jantung ku, dan bagaimana mungkin tangan nya begitu lentur dan mampu di tekuk kebelakang punggung nya dan menusuk dalam waktu begitu cepat," batin Jendral Qing Chen, begitu tidak percaya.

Dan sebelum cakarnya menghantam kepala pemuda itu, tangan kiri pemuda itu membentuk tapak dan memukul tubuh Jendra Qing Chen membuat terhempas beberapa meter.

"uhukkkk...." cipratan darah keluar dari bibir Jendral Qing Chen yang terbaring di tanah, nafasnya mulai tidak teratur, bola mata nya menatap ke arah kening menatap seseorang yang berdiri dan mulai berjongkok di samping kepala nya.

"mahluk apa kau? tidak ada manusia mampu melakukan itu," ucap Jendral Qing Chen wajah terlihat begitu penasaran.

Pria muda itu mengangguk dan kedipan matanya begitu pelan menandakan dia masih begitu tenang meski baru saja bertarung menghadapi seorang Jendral kuat.

"apa kau begitu penasaran? apa kau tidak penasaran dengan nasib ribuan pasukan mu? aku akan menjawab nya satu-satu, mungkin kau terlalu meremehkan kami, sehingga tidak menyadari kabut iblis sudah meracuni pikiran dan pasukan mu, dan tanpa kau sadari kau sudah berada enam jam di dalam hutan ku, dan racun itu merusak pendengaran mu, kau bahkan tidak bisa mendengar pertarungan yang tidak begitu jauh dari tempat ini.

"apa? e-nam jam? formasi ku tidak akan hancur dalam waktu secepat itu, uhukkkk...." ucap Jendral Qing Chen, darah segar menyembur dari bibirnya dan membasahi wajahnya sendiri, tangan nya mencoba mencengkeram lengan jubah pemuda itu.

Pemuda itu hanya mengangguk, sambil memperlihatkan gigi depannya yang merapat, ujung hidung nya yang memerah menghembuskan uap menunjukkan udara di tempat itu begitu dingin.

"aaiisss.... saat kau sibuk dengan menginjak leher seorang prajurit ku, prajurit -prajurit di simpul-simpul penting formasi mu sudah mulai ku bantai, percaya atau tidak namun mataku cukup bagus dalam perhitungan segel atau formasi semacam nya, dan sayang nya pasukan mu yang lain tidak sadar karena sedang terpukau melihat atraksi memuakkan mu itu, dan saat kau mengoceh tentang aku adalah banci, kau sudah hampir hanya seorang diri di hutan ini, jadi pasukan yang begitu kau banggakan hanya bertahan tidak lebih dari sehari di hutan ku, dan apa kau tahu yang paling memalukan dari semua itu? kau bahkan tidak bertahan lebih dari 10 menit dalam bertarung, apa itu menjawab semua pertanyaan mu?" ucap pemuda itu.

"uhukkkk.... tehnik Dewa Pemetik Salju hanya mitos, jadi ka-u benar -benar Sang Penjaga Ger-bang," ucapan Jendral Qing Chen terputus bersamaan dengan hembusan nafasnya yang terakhir.

Pemuda itu berdiri dan tersenyum kecil, kabut tebal mulai terangkat, dan pemandangan mengerikan di sekitar hutan tua itu mulai terlihat, ribuan mayat telah bergelimpangan dengan darah kehitaman yang mengalir menciptakan beberapa sungai sungai darah yang sedikit kental.

"mitos? Kau benar, aku Si Pemetik Salju, yang menjadi Penjaga Gerbang Timur," ucap pemuda itu begitu tenang dan meninggalkan Jendral Qing Chen yang menghembuskan nafas terakhirnya.

ilustrasi Sang Penjaga Gerbang Timur.

Terpopuler

Comments

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Wow ternyata kejadian mengerikan buat jendral Qing Chen....lanjuuuutkan Thor...💪💪😡😡🔥🔥

2025-01-24

0

sri sunartun

sri sunartun

apa itu mirip xiao rdk...

2023-10-31

0

AR

AR

lanjut

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Ch.1
2 ch 2.
3 Ch. 3
4 Ch 4
5 Ch. 5
6 Ch. 6
7 Ch. 7
8 Ch. 8
9 Ch. 9
10 Ch. 10
11 Ch. 11
12 Ch.12
13 Ch. 13
14 Ch. 14
15 Ch. 15
16 Ch. 16
17 Ch 17
18 Ch. 18
19 Ch. 19
20 Ch. 20
21 Ch. 21
22 Ch. 22. Perisai lidah api
23 Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24 Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25 Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26 Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27 Ch. 26 - pemuda ingusan.
28 Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29 Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30 Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31 Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32 Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33 Ch. 32 - Buku panduan.
34 Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35 Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36 Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37 Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38 Ch. 38 - Izin hati
39 Ch.39 - Teman masa kecil
40 Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41 Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42 Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43 Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44 Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45 Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46 Ch. 46 - Jendral Muda.
47 Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48 Ch. 48 - Kembali ke kota.
49 Ch. 49 - 21 seperti 13
50 Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51 Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52 Ch. 52 - Rumah kita
53 Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54 Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55 Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56 Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57 Ch. 57
58 Ch. 58 -
59 Ch. 59 - Hanya kesalahan
60 Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61 Ch. 61 - Kekeliruan
62 Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63 Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64 Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65 Ch. 65 - Naga kembar
66 Ch. 66 - Naga Baja.
67 Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68 Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69 Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70 Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71 Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72 Ch. 72 - Gunung Huanlun
73 Ch. 73 - Hantu pencuri
74 Ch.74 - 100 assasin.
75 Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76 Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77 Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78 Ch. 78 - Kekasih Puteri
79 Ch. 79 - Teman jelek
80 Ch. 80 Hua Mulan
81 Ch. 81- Tawaran berani.
82 Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83 Ch. 83 - Racun mematikan.
84 Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85 Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86 Ch. 86 - Wajah asli
87 Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88 Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89 Ch. 89 - Masakan hambar
90 Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91 Ch.91 - Tabib Yin
92 Ch. 92 - Gerimis darah.
93 Ch. 93 - Tangkapan ikan
94 Ch. 94 - Pengikut baru.
95 Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96 Ch. 96 - Bimbang
97 Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98 Ch. 98 - Salju pertama.
99 Ch. 99 - Salju pertama II
100 Ch. 100 - Semalam gila
101 Ch. 101- Dedengkot tua.
102 Ch. 102 - Rumah judi Fei
103 Ch. 103 - Taruhan terakhir
104 Ch. 104 - Ayah terbaik
105 Ch.105 - Akal licik
106 Ch. 106 - Kepompong
107 Ch. 107 - Klan Munzhi
108 Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109 Ch. 109 - Pengobatan.
110 Ch. 110 - Matahari saat malam.
111 Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112 Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113 Ch. 113 - Pelelangan I
114 Ch.114 - Pelelangan II
115 Ch. 115 - Pelelangan III
116 Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117 Ch. 117 - Pangeran ke 5
118 Ch. 118 -
119 Ch. 119 - Kuil keluarga
120 Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121 Ch. 121 - Pedang Dewa
122 Ch. 122 -
123 Ch. 123 -
124 Ch. 124 -
125 Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126 Ch. 126 - Aku masih istri orang
127 Ch. 127 - Dantian putih
128 Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129 Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130 Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131 Ch. 131 - Menyatakan perang
132 Ch. 132 - Istana dalam
133 Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134 Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135 Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136 Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137 Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138 Ch. 138 - Impian yang terkubur
139 Ch. 139 - Gabut edition.
140 Ch. 140 - Uap mimpi
141 Ch. 141- Pengecut sejati
142 Ch. 142 - Pusaka Telepati
143 Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144 Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145 Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146 Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147 Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148 Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149 Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150 Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151 Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152 Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153 Ch. 153 - Wanita buruk.
154 Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155 Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156 Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157 Ch. 157 - Tetangga.
158 Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159 Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160 Ch. 160 - Dunia kecil.
161 Ch. 161 - Hanya manusia.
162 Ch. 162 - Pria Tua asing.
163 Ch. 163 - kerinduan dua tahun.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Ch.1
2
ch 2.
3
Ch. 3
4
Ch 4
5
Ch. 5
6
Ch. 6
7
Ch. 7
8
Ch. 8
9
Ch. 9
10
Ch. 10
11
Ch. 11
12
Ch.12
13
Ch. 13
14
Ch. 14
15
Ch. 15
16
Ch. 16
17
Ch 17
18
Ch. 18
19
Ch. 19
20
Ch. 20
21
Ch. 21
22
Ch. 22. Perisai lidah api
23
Ch. 23 - Kelompok Serigala Lapar
24
Ch. 24 - Awal Pembantaian.
25
Ch. 25 - Kutukan Tetua Zhang.
26
Ch. 25 - Penginapan Angsa Perak.
27
Ch. 26 - pemuda ingusan.
28
Ch. 27 - Hadiah pernikahan.
29
Ch. 28 - Formasi Kabut Darah.
30
Ch. 29 - 118 Pengikut setia.
31
Ch. 30 - Pemilik Tulang Sutra Emas.
32
Ch. 31 - Paviliun Dong Chu.
33
Ch. 32 - Buku panduan.
34
Ch. 33 - Pelajaran baru Zhi Yuan.
35
Ch. 35 - Pertunangan Xu Guang Zhou I
36
Ch. 36 - Pertunangan Xu Guang Zhou II
37
Ch. 37 - pertunangan Xu Guang Zhou III.
38
Ch. 38 - Izin hati
39
Ch.39 - Teman masa kecil
40
Ch. 40 - Kebenaran Xiao Ling.
41
Ch. 41- Tamu di Paviliun Dong Chu.
42
Ch. 42 - Kutukan tak terelakan dari Wu Xiang Yu
43
Ch.43 - Cerita Dewi Zhang Ziyi
44
Ch. 44 - Rencana Dewi Zhang Ziyi
45
Ch. 45 - Kitab wanita penggoda
46
Ch. 46 - Jendral Muda.
47
Ch. 47 - Setetes rindu yang beku
48
Ch. 48 - Kembali ke kota.
49
Ch. 49 - 21 seperti 13
50
Ch. 50 - Kekasih baru Dewi Zhang Ziyi.
51
Ch. 51 - Semalam Wang Kai bersama Dewi Zhang Ziyi
52
Ch. 52 - Rumah kita
53
Ch. 53 - Keinginan terbesar Xu Guang Zhou
54
Ch. 54 - Pertunangan Dewi Zhang Ziyi dan Wang Kai.
55
Ch. 55 - Etika wanita bangsawan.
56
Ch. 56 - Panggil aku Yi'er
57
Ch. 57
58
Ch. 58 -
59
Ch. 59 - Hanya kesalahan
60
Ch. 60 - Lukisan kuda liar
61
Ch. 61 - Kekeliruan
62
Ch. 62 - Pertemuan terakhir Zhi Yuan.
63
Ch. 63 - Bulan penuh untuk Sang Legenda
64
Ch. 64 - Kultivasi tidak manusiawi.
65
Ch. 65 - Naga kembar
66
Ch. 66 - Naga Baja.
67
Ch. 67 - Jantung nya telah berhenti?
68
Ch. 68 - Pesan terakhir Dewi Zhang Ziyi.
69
Ch. 69 - Lenyap nya Bunga Mulia
70
Ch. 70 - Era baru Kekaisaran Qing
71
Ch. 71 - Manusia tanpa takdir
72
Ch. 72 - Gunung Huanlun
73
Ch. 73 - Hantu pencuri
74
Ch.74 - 100 assasin.
75
Ch. 75 - pendekar sekte iblis
76
Ch. 76 - Pembantai 100 ribu nyawa
77
Ch. 77 - Cucu Hua Daiyan
78
Ch. 78 - Kekasih Puteri
79
Ch. 79 - Teman jelek
80
Ch. 80 Hua Mulan
81
Ch. 81- Tawaran berani.
82
Ch. 82- Berlarilah bocah kecil.
83
Ch. 83 - Racun mematikan.
84
Ch. 84 - Perhitungan baru Zhi Yuan
85
Ch. 85 - Keluar nya Penasehat Ming
86
Ch. 86 - Wajah asli
87
Ch. 87 - Meninggalkan kediaman keluarga Li
88
Ch. 88- Penginapan untuk Hua Mulan
89
Ch. 89 - Masakan hambar
90
Ch. 90 - Tidak seindah dunia dongeng
91
Ch.91 - Tabib Yin
92
Ch. 92 - Gerimis darah.
93
Ch. 93 - Tangkapan ikan
94
Ch. 94 - Pengikut baru.
95
Ch. 95 - Selir Zhi Yuan
96
Ch. 96 - Bimbang
97
Ch. 97 - Ingin menikmati kebersamaan.
98
Ch. 98 - Salju pertama.
99
Ch. 99 - Salju pertama II
100
Ch. 100 - Semalam gila
101
Ch. 101- Dedengkot tua.
102
Ch. 102 - Rumah judi Fei
103
Ch. 103 - Taruhan terakhir
104
Ch. 104 - Ayah terbaik
105
Ch.105 - Akal licik
106
Ch. 106 - Kepompong
107
Ch. 107 - Klan Munzhi
108
Ch. 108 - Pemabuk bayaran.
109
Ch. 109 - Pengobatan.
110
Ch. 110 - Matahari saat malam.
111
Ch. 111 - Panggung batu ibukota
112
Ch. 112 - Jaminan Hutang.
113
Ch. 113 - Pelelangan I
114
Ch.114 - Pelelangan II
115
Ch. 115 - Pelelangan III
116
Ch. 116 - Kembali ke kediaman keluarga Li
117
Ch. 117 - Pangeran ke 5
118
Ch. 118 -
119
Ch. 119 - Kuil keluarga
120
Ch. 120 - Kegilaan sesungguhnya.
121
Ch. 121 - Pedang Dewa
122
Ch. 122 -
123
Ch. 123 -
124
Ch. 124 -
125
Ch. 125 - Singa yang sesungguhnya.
126
Ch. 126 - Aku masih istri orang
127
Ch. 127 - Dantian putih
128
Ch. 128 - Cerita untuk Puteri
129
Ch. 129 - Terlihat seperti ibu.
130
Ch. 130 - Empat hari kebersamaan.
131
Ch. 131 - Menyatakan perang
132
Ch. 132 - Istana dalam
133
Ch. 133 - Tuan pedang ke tujuh.
134
Ch. 134 - Lepasnya segel Suci
135
Ch. 135 - Kembali Sang Pembantai
136
Ch. 136 - Kematian Sang jenius
137
Ch. 137 - Hanya perintah Tuan
138
Ch. 138 - Impian yang terkubur
139
Ch. 139 - Gabut edition.
140
Ch. 140 - Uap mimpi
141
Ch. 141- Pengecut sejati
142
Ch. 142 - Pusaka Telepati
143
Ch. 143 - Istana Yangzheng.
144
Ch. 144 - Ujian Zhi Yuan
145
Ch. 145 - Pernikahan Kaisar
146
Ch. 146 - Penunjukan Ibu Suri baru.
147
Ch. 147 - Kekecewaan Hua Daiyan
148
Ch. 148 - Bukan bangsawan biasa
149
Ch. 149 - Senyum kepalsuan
150
Ch. 150 - Ibu angkat datang.
151
Ch. 151 - Teriakan di Aula agung
152
Ch. 152 - Penguasa yang mengecewakan
153
Ch. 153 - Wanita buruk.
154
Ch. 154 - Penginapan Lingjhong.
155
Ch. 155 - Perayaan ulang tahun
156
Ch. 156 - Pria berbahaya untuk ku.
157
Ch. 157 - Tetangga.
158
Ch. 158 - Takdir paling memalukan.
159
Ch. 159 - Kaisar pengganti.
160
Ch. 160 - Dunia kecil.
161
Ch. 161 - Hanya manusia.
162
Ch. 162 - Pria Tua asing.
163
Ch. 163 - kerinduan dua tahun.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!