" Dady.... " Twins dengan puppy eyes.
" Ahh... emmm.... " Zionathan menatap Briana .
" Sayang, aunty lebih suka kalian panggil aunty dengan sebutan 'aunty cantik'." Ucap Briana mengelus kepala twins. Twins tertunduk lesu.
" Kalian boleh memanggilnya dengan sebutan momy." Ucap Zionathan mantap. Membuat Briana tercengang.
" Momy.." twins dan Elo berhamburan memeluk Briana. Sedangkan Ethan memeluk Zionathan .
" Jadi apa kita siap ke taman hari ini?" Ucap Zionathan yang membuat anak² sangat antusias.
Skip. di mobil...
" Heh, kau duduk didepan memang aku sopir mu sehingga kau memilih duduk di belakang." Ketus Zionathan saat melihat Briana hendak menaiki mobil dan duduk di belakang.
" Tapi.. ak..akuu.." Ucapan Briana terputus ketika tangan Zionathan sudah menariknya dan membukakan pintu depan.
" Ciiee ciee..." anak² bersorak untuk apa yang dilakukan Zionathan pada Briana.
" Anak² diam, kalau tidak diam kita batal pergi ke taman." Ketus Briana menutupi rasa malunya.
Tentu saja dia merasa malu ini kali pertama nya dia mendapat perlakuan seperti itu. Ya, walaupun sedikit kasar.
Di perjalanan, anak² terlihat sangat senang, sesekali mereka bercanda tawa.
Sedangkan Zionathan memilih fokus ke jalanan dan Briana memilih diam, menutupi rasa gugupnya.
Karena ini pertama kalinya ia sangat dekat dengan laki² yang di juluki pria arogan.
" Asik, kita sampai." Celoteh Ethan saat mobil memasuki kawasan taman.
" Dady, aku ingin bermain itu." Tunjuk twins
" Bolehkah aku pergi ke sana dady." Tunjuk Elo.
" Kalian bersabarlah bahkan dady belum memarkirkan mobil." Ucap Zionathan.
Setelah menemukan parkir kosong, Zionathan segera memarkirkan mobilnya.
" Momy..momy... ayo kita kesana." rengek Ethan.
" Iya, sayang kita tunggu om itu." Briana menunjuk Zionathan
" Momy, dia dady, kenapa memanggilnya om." Teriak Ethan.
" Ada apa Ethan ?." Tanya Elo yang usianya satu tahun lebih tua dari Ethan.
" Momy memanggil dady dengan sebutan om." Ucap Ethan
" Momy, kau harus memanggilnya dady juga." Ucap twins polos.
" Ah tidak², kalau momy memanggilnya begitu, itu artinya momy anak dady kalian." Ucap Briana mencari alasan dari kegilaan anak²nya.
Terlihat mereka berisik² yang membuat Briana merasa penasaran.
" Ayo apa kalian akan berdiam diri saja disitu?". Ucap Zionathan.
" Ah ya ya, mr.arogan. Ayo kita masuk." Ucap Briana sambil berlalu bersama anak².
" Dasar bird." Gerutu Zionathan yang berjalan mengikuti mereka.
" Ini tiket kalian. Dengar jangan bermain terlalu jauh, momy akan duduk disebelah sana, oke." tegas Briana pada anak².
" Siap momy." Ucap mereka kompak
" Hei, apa tidak ada kecupan terima kasih." Ucap Briana saat anak² akan pergi.
Cup
Cup
Cup
Cup
Mereka mencium Briana secara bergantian.
" Anak² pintar. Sekarang pergilah bermain dan jadi anak baik jangan nakal." ucap Briana
" Hei, apa kalian hanya akan mencium momy?, bagaimana dengan dady?" Zionathan menunjuk² pipi nya.
Cup
cup
cup
cup
Mereka mencium Zionathan bergantian. Terlihat Zionathan tersenyum bahagia.
" Mr, arogan. Apa kau akan terus berdiri disitu atau ikut aku mencari tempat untuk duduk." Ketus Briana
" hmmm." ucap Zionathan sambil mengikuti Briana.
" Hei, apa rambutmu ini asli?, kenapa jelek sekali. Seperti jalan tol. Lurus, hahaha." ledek Zionathan
" Hei, ini rambut tercantik sepanjang masa." ucap Briana.
" Benarkah?, rambut lurus seperti tol kau bilang cantik, ckckck. Apa matamu mulai rabun?." Ledek Zionathan
" Eh itu bukannya Lala dan Ken?" Ucap Briana saat melihat seseorang yang tak asing baginya.
" Itu Pohan, sekertaris ku." Ucap Zionathan
" Tidak mungkin, dia adalah Ken, pacarnya Lala. Bukan Pohan sekertaris mu." Ketus Briana
" Dia Pohan sekertaris ku." Ketus Zionathan tidak mau kalah.
" Dia Ken, pacar sahabatku." Briana tak kalah ketus dari Zionathan.
" Dia adalah Pohan, kenapa kau sangat keras kepala. Ayo kita kesana untuk membuktikannya." Zionathan menarik tangan Briana.
" Tuan muda, anda disini" Ucap Pohan berdiri saat Zionathan datang ke mejanya.
" Lala, dia adalah Ken kan?" Ucap Briana pada Lala.
" Iya dia adalah Ken." Ucap Lala binggung.
" Sudah ku katakan kan dia Ken, bukan Pohan." ketus Briana sambil menatap Zionathan
" Ini ada apa sih? Kalian ribut soal apa?." ucap Lala masih binggung
" Pohan, katakan padanya." ucap Zionathan dingin.
" Maaf nona, nama saya adalah Ken_Pohan. Tuan muda dan keluarga saya memanggil saya dengan sebutan Han." Terang Pohan.
" Ohmygod, jadi kau adalah Pohan sekertaris mr.arogan yang selalu Briana ceritakan?." Ucap Lala terkejut.
" Iya." Jawap Pohan santai.
" Kenapa kau tidak memberitahuku?." Tanya Lala.
" Kau tidak pernah bertanya." Jawap Pohan santai.
" Ah, benar saja." Ucap Lala.
" Tunggu, Lala apakah kamu tidak pernah tahu nama panjang dari kekasihmu itu?"
" Hehe..." Lala menyeringai sambil mengeringkan kepalanya membuat Briana menepuk dahinya sendiri.
" Kalian sedang apa disini." Ketus Zionathan.
" Tentu saja kami berkencan. Dan kalian...?" Lala melihat ke arah tangan Zionathan yang masih menggenggam tangan Briana.
" Ehemm. Jadi tuan muda sudah...." Ucapan Pohan terpotong.
" Jaga bicaramu Pohan, kami sedang mengantar anak² bermain." Ucap Zionathan sambil melepaskan tangan Briana dengan kasar karena dia tahu dari mata Pohan bahwa dia masih memegang tangan Briana.
" Momy.. ayo kita kesana." rengek Ethan.
" Ayo dad, kita bermain." Rengek twins pada Zionathan.
" Baiklah ayo." Ucap Zionathan dan Briana secara bersamaan.
" Hmmm, mereka seperti sebuah keluarga, benarkan?." Ucap Lala sambil memandang kepergian Briana dan Zionathan.
" Ya, kau benar. Ah, aku jadi ingin segera memiliki anak." Ucap Pohan memeluk Lala dari belakang.
" Kau nikahi aku saja belum, sudah memikirkan anak." Ketus Lala.
" Aku janji setelah Tuan Zionathan bahagia, aku akan menikahi mu." Janji Pohan
" Sampai kapan?, bahkan pria dingin itu masih belum punya pasangan." Lala memasang wajah cemberut.
" Bagaimana kalai kita jodohkan mereka." Ucap Pohan.
" Maksudmu ?, Briana dan Zionathan,?."
" He.em. Bagaimana menurutmu?."
" Baiklah, tapi kita bantu Briana dulu mengurus perceraiannya dan memastikan hak asuh Ethan ada pada Briana." Terang Lala.
" Kau jangan khawatir, Dani adalah pengacara terbaik yang aku kenal." Ucap Pohan
" Terima kasih untuk bantuan mu." Ucap Lala.
" Hmmm, apa hanya itu, apa aku tidak akan mendapat hadiah lain?." Ucap Pohan sambil mengkode agar nana menciumnya.
" Cup, terima kasih sayang." Bisik Lala setelah mencium pipi Pohan.
PoHan tersipu sambil memegangi pipinya, kemudian mulai mengejar Lala yang sudah berlari.
...----------------...
" Momy, aku mau es krim itu." Tunjuk Ethan
" Momy aku mau yang ini." Ucap Elo
" Tidak, aku duluan momy, ambilkan aku itu." Tunjuk Lia
" Momy, aku dulu." rengek Tia.
" Momy aku dulu.."
" Tidak aku.."
" Aku .. "
" Aku kan momy.."
Mereka beradu suara, membuat Briana benar² pusing, ini kali pertama nya mereka ribut.
" Heh, kau mau diam saja disitu atau membantuku mengambilkan es krim untuk anak²." Ketus Briana pada Zionathan.
" Anak², kemarilah. Duduk dan diam. biarkan momy yang mengambilkannya untuk kalian." Ucap Zionathan santai yang membuat Briana melolot.
" Sayang.. dengarkan apa kata dady. Oke, duduk dan diam lah. Jika kalian terus ribut maka tidak ada satu pun dari kalian yang akan mendapat es krim." ucap Briana selembut mungkin.
" Baik momy." Ucap mereka serentak. Kemudian mereka duduk di sebelah Zionathan.
Setelah dirasa bawa anak-anak sudah tenang Briana mulai mengantri di kedai es krim.
" Wah, kau pasti lelah mengurus mereka ya." Ucap salah satu pengunjung yang sama² mengantri untuk membeli es krim
" Ah, tidak juga." Ucap Briana sambil melihat ke arah Zionathan yang tengah bercanda bersama anak².
" Lihatlah, bahkan suamimu begitu hangat pada anak². Kau sungguh wanita paling beruntung karena dikelilingi anak² dan suami yang penyayang." Ucap pengunjung itu membuat Briana mengusap² tengkuk nya yang tidak gatal.
" Ini makanlah, dan jangan berebut, oke." Ucap Briana sambil meletakan nampan berisi es krim.
" Hore... Terima kasih momy." ucap mereka kompak.
" Sama², sekarang makanlah." Ucap Briana.
" Terima kasih sudah mau meluangkan waktu menemani anak²." Ucap Zionathan tiba tiba dan membuat Briana mengangkat satu alisnya.
" Apa aku tidak salah dengar?, apa tadi tuan arogan berterima kasih." ucap Briana.
" Ah, kau tidak bisa melihat orang yang bersungguh²." Kesal Zionathan.
" Hahaha, aku hanya bercanda tuan arogan." Ucap Briana menyenggol lengan Zionathan.
" Bisakah kau berhenti memanggilku tuan arogan!, telingaku sakit mendengarnya." Ucap Zionathan
" Tapi kau kan majikanku." Kekeh Briana.
" Tapi aku tidak menyukainya." Ucap Zionathan
" Baiklah, bagaimana kalau Ziosaurus?" Tawar Zionathan .
" Si al, nama apa lagi itu.?"
" Tentu saja namamu, wakakak." Ejek Briana.
" Ya ya, terserah kau bird." Ucap Zionathan
" Hei, kenapa kau se enaknya saja mengganti namaku." Ketus melodi.
" Aku belajar darimu!." Ucap Zionathan santai.
" Momy, aku sudah kenyang. Dan sekarang aku mengantuk." rengek twins.
" Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita pulang." Tawar Briana yang di balas anggukan mereka.
......................
......................
Sejak hari itu, hubungan Briana dan Zionathan menjadi lebih baik.
Zionathan tidak lagi dingin kepada Briana.
Zionathan juga kerap mengantar Briana pulang saat malam.
Beberapa bulan kemudian...
" Terima kasih Dani karena sudah membantuku mengurus surat ini dan hak asuh Zionathan sepenuhnya ada pada ku." Ucap Briana saat mereka keluar dari gedung pengadilan agama.
" Sama sama selamat yaa." Ucap Dani.
" Terima kasih."
" Mau langsung pulang?" Tanya Dani.
" Iya, karena aku harus ada di mansion sebelum anak-anak pulang sekolah." Ucap Briana.
" Baiklah kalau begitu sampai ketemu lagi.." Pekik Dani.
Briana tersenyum dan hendak berjalan untuk mencari taksi.
" Briana...." Teriak seorang yang berlari ke arah Briana.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments