Hari pertama

" Hei... kita akan kemana?." Tanya Briana.

" Sepertinya aku berpikir untuk membawa mu ke ayahku agar kamu bisa segera mendapatkan pekerjaan menjadi baby sister, aku yakin kamu akan mendapatkan posisi sebagai baby sister karena aku sendiri sudah melihat bagaimana kamu menenangkan anak anak tadi." Pekik Lala.

" Tapi..."

" Sudah diam saja ayo masuk." Ucap Lala sambil membuka kan pintu mobil untuk Briana .

Di kantor..

Setelah memarkirkan mobilnya Lala dan Briana bergegas memasuki gedung, menaiki lift dan menemui Ayah Lala.

Tok

Tok

Tok

Ceklek...

" Hay ayah.." ucap Lala saat masuk ke ruangan ayahnya, dan menutup pintu.

" Hallo Lala kau sudah sampai. Duduk lah." Ucap Rudi, Ayah Lala.

" Apa ini yang namanya Briana ." Tanya Rudi sambil menatap Briana yang baru saja duduk.

" Iya Pak Rudi saya Briana."

Setelah tiga puluh menit berada di ruangan Pak Rudi. Briana dan Lala memutuskan untuk langsung pulang.

......................

......................

Beberapa hari kemudian..

" Ayo ikut aku." Ucap Lala saat Briana baru saja sampai di cafenya dan siap untuk bekerja.

" Kemana?." Tanya Briana.

" Kata ayahku ada yang mencari seorang baby sister dan ayahku merekomendasi kan dirimu. Katanya mereka akan membayar 3x lipat dari gaji baby sister pada umumnya." Terang Lala panjang lebar

" Hah.... benarkah.?" Briana terkejut sekaligus senang mendengar dia akan mendapatkan gaji 3x lipat. Tentu saja dengan itu Briana akan dengan cepat bisa mengurus surat perceraian dan mendapatkan hak asuh Ethan.

Skip.

" Apa anda sudah siap?." Tanya pak Rudi.

Ya Pak Rudi sendiri yang mengantarkan Briana ke rumah majikannya tempat Briana akan menjadi baby sister dengan bayaran 3x lipat

" Saya siap." Briana berulang kali menghela nafas kemudian turun dari mobil.

" Wah, rumahnya besar sekali. Pantas saja mereka akan membayar ku 3x lipat." Lirih Briana, namun masih bisa terdengar oleh Pak Rudi dan beliau hanya tersenyum.

" Mereka membayar mu 3x lipat, karena kau akan menjaga 3 anak sekaligus." Terang Pak Rudi kemudian.

" Apaa??!!." Briana sedikit terkejut.

Ting....

tong....

Pak Rudi menekan sebuah tombol di pintu masuk. Tak lama kemudian seorang pelayan membuka kan pintu, dan mempersilahkan mereka masuk.

" Selamat siang Nyonya." Ucap Pak Rudi pada wanita yang duduk di sofa.

" Rudi, apa itu kamu?" Ucap wanita paruh baya yang terlihat sangat cantik dan sedang duduk di sofa sambil bermain ponsel.

" Elena?. Wah, sudah lama kita tidak bertemu." Ucap Rudi menjabat tangan Elena.

" Ada keperluan apa kau kemari dan siapa dia?." Ucap Elena melihat ke arah Briana.

" Ah ya, perkenalkan dia adalah Briana, baby sister yang akan bekerja disini." Ucap Rudi

Hmmm, akhirnya Zionathan mau mendengarkan kata kataku. walaupun sebenarnya Aku mengharapkan seorang istri yang akan datang ke rumah ini tapi tidak apa-apa lah asalkan cucu ku tidak lagi sedih.

" Emm kapan kiranya saya bisa mulai bekerja nyonya." Tanya Briana sopan.

" Karena kau sudah datang, tentu saja sekarang." Ucap Elena.

" Kalau begitu aku permisi." Ucap Rudi yang disertai anggukan Elena.

" Kemarilah aku akan memberitahukan apa saja yang harus kau lakukan." Ucap Elena menyuruh Briana untuk mengikuti nya.

" Baik nyonya." Ucap Briana yang berjalan mengikuti Elena.

" Kau harus sudah disini sebelum pukul 08:00 pagi." Terang Elena

" Baik nyonya." Jawap Briana

" Tugasmu hanya mengurus semua keperluan cucu²ku, mulai dari dia bangun tidur pagi hingga mereka tidur malam." Ucap Elena.

" Maaf nyonya apa itu artinya saya harus tinggal disini." Tanya Briana dengan nada sopan.

" Ah tidak, anakku tidak akan mengijinkan wanita lain ada dirumah ini." Terang Elena.

Jadi kau akan datang sebelum pukul 08:00 pagi dan pulang pukul 21:00 malam. Bagaimana? apa kau keberatan." Imbuh Elena

" Tidak nyonya, saya justru berterima kasih karena saya diperbolehkan pulang. Artinya saya masih bisa memiliki waktu bersama anak saya." Ucap Briana.

" Oooh kau sudah berkeluarga. Jadi kenapa kau harus bekerja jadi baby sister." Tanya Elena penasaraan.

" Saya sudah bercerai nyonya." jawap Briana

" Ah, maafkan saya. Saya tidak bermaksud..."

" Tidak apa apa nyonya." Ucap Briana yang langsung memotong perkataan Elena.

" Baiklah. Ayo kita ke ruang makan sebentar lagi mereka akan turun untuk makan siang, jadi aku bisa sekalian memperkenalkanmu." Ucap Elena.

" Baik nyonya." Ucap Briana mengikuti langkah Elena menuju ruang makan.

" Duduklah, kita tunggu mereka." Ucap Elena mempersilahkan Briana duduk.

" Emm apa tidak masalah jika saya duduk disini nyonya." Tanya Briana ragu mengingat dirinya yang berada di sana sebagai seorang pembantu bukan seorang tamu yang pantas untuk duduk satu meja dengan majikannya.

" Tentu saja. Ayo duduklah." ucap Elena.

Dengan ragu Briana pun duduk di hadapan Elena. Hingga tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki.

Tap

Tap

Tap

" Selamat siang, cucu² oma." Elena menciumi mereka secara bergantian.

" Ohya, kenalkan. Ini adalah pengasuh baru kalian." ucap Elena menunjuk ke arah Briana.

Mereka menoleh dan...

Satu..

Dua..

Tiga..

" Aunty cantik .." Spontan mereka langsung berhamburan memeluk Briana, Elena yang melihatnya tentu saja merasa terheran².

" Benar, aunty cantik yang akan mengasuh kami." Ucap Elo, yang hanya di balas anggukan oleh Briana.

Karena Briana sebenarnya juga sama terkejutnya dengan Elena.

" Hore hore." Teriak twins sambil melompat².

" Tunggu tunggu. Apa kalian mengenalnya?." Tanya Elena penasaran.

" Oma dia adalah aunty cantik yang selalu kami ceritakan." jawap Elo bersemangat.

" Ah..., ternyata aunty ini orangnya yang selalu kalian sanjung di depan oma." ucap Elena sambil tersenyum.

" Maaf nyonya, saya tidak tau jika saya harus menjadi baby sister mereka." Ucap Briana.

" Tidak apa², justru saya senang. Jadi saya tidak perlu khawatir. Saya yakin kamu akan menjaga mereka dengan baik." Ucap Elena.

" Saya sungguh terkejut karena ternyata saya harus mengasuh mereka." Pekik Briana.

" Ohya, soal gaji. Nanti bicarakan dengan asisten anak saya, oke." tambah Elena.

" Baik nyonya."

Waktu berjalan begitu cepat. Elena senang melihat Briana begitu baik merawat mereka.

" Nyonya, anak² sudah masuk ke dalam kamarnya dan tidur saya rasa mereka sudah benar benar tidur. Sekarang bolehkan saya pulang." Ijin Briana.

" Ya, tentu saja Briana. Maaf hari ini kau tidak dapat bertemu dengan asisten anakku untuk membahas gaji mu." ucap Elena.

" Tidak apa² nyonya, mungkin lain hari." ucap Briana yang kemudian undur diri.

Sesampainya di gerbang utama...

" Kenapa sepi sekali? apa akan ada bus atau taksi?. Ah semoga saja masih ada." Briana berjalan sambil melihat ke arah jam tangannya.

Briana berdiri di halte, berharap ada bus yang masih melintas. Hingga...

Byur...

Baju Briana basah terkena genangan air karena mobil yang melintas tidak melihat jika ada genangan air dan ada seseorang yang berdiri di tepi jalan.

" HEI DASAR, KAU TIDAK PUNYA MATA YA." teriak Briana sambil melemparkan sepatu nya kekaca belakang mobil.

Bug.

Sepatu itu tepat mengenai mobil yang kemudian mobil itu berhenti dan berjalan mundur.

" Hei apa kau buta hah?, sehingga tidak melihatku." teriak Briana sambil mengetuk² kaca mobil.

" Kau..." tunjuk Briana saat pengemudi mobil itu turun.

" Apa masalahmu, hah?." ucap pengemudi itu, yang tak lain adalah Zionathan.

" Lihatlah kau membuatku basah kuyup." Oceh Briana.

" Lalu apa urusannya denganku salah kau sendiri yang berdiri di dekat jalan." Bela Zionathan.

" Dasar kau memang tuan sombong." Ucap Briana dengan nada emosi.

" Sudahlah aku tidak ingin ribut, berapa harga bajumu? mungkin hanya seharga jajan anak²ku." Ucap Zionathan sambil mengeluarkan beberapa lembar uang.

" Aku tidak butuh uangmu, dasar sombong." Ucap Briana .

" Baiklah, wanita sok jual mahal." Ucap Zionathan kemudian masuk dan menjalankan kembali mobilnya.

" Ah sial." Gerutu Briana.

Tak lama kemudian, ada taxi yang melintas Briana pun langsung menghentikan taxi.

" Mau kemana nona?." Tanya sopir taxi itu.

" Ke jalan xxxx". Ucap Briana

Skip.

Dirumah Briana ...

" Aku pulang." Ucap Briana sambil menutup pintu.

" Briana, kenapa dengan baju mu?, apa diluar sedang hujan." Tanya ibu saat melihat baju Briana yang basah kuyup.

" Tidak, tadi ada mobil yang melintas digenangan air, jadi aku terkena semburannya." terang Briana.

" Kalau begitu mandi dan ganti bajumu nanti kau sakit." Ucap ibu.

" Dimana Ethan, apa dia sudah tidur." Tanya Briana.

" Dia sudah tidur beberapa saat yang lalu."

" Baiklah, kalau begitu aku akan naik, dan bersiap tidur. Momy tidurlah. Jangan terlalu sering begadang." Ucap Briana sambil mencium pipi ibu nya.

" Nanti setelah Momy memastikan kamu sudah makan malam."

"Baiklah..."

Briana langsung naik ke lantai atas dan membersihkan diri.

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!