" PoHan, apa jadwalku hari ini?." Zionathan mengejutkan Pohan yang terlihat melamun.
" Siang nanti ada meeting dengan perusahaan BG, sore nya kita akan bertemu klien dari Australia." Ucap Pohan sambil melihat layar tablet nya.
Tring..
(Tuan Pohan, bolehkan aku mengajak anak² pergi ke taman setelah pulang sekolah?), pesan dari Briana.
(Sudah ku katakan. Berhenti memanggilku Tuan.) Balas Pohan.
( Ah, ya maafkan aku sekertaris Pohan, jadi apakah boleh?) balas Briana disertai emoticon puppy eyes.
" Tuan, Nona Briana meminta ijin membawa anak² ke taman sepulang sekolah. Apa anda mengijinkannya?." Ucap Pohan pada Zionathan.
" Hmmm, kerahkan orang²mu untuk membuntuti mereka secara diam². Bagaimanapun aku belum sepenuhnya percaya padanya ... siapa tadi namanya." Ucap Zionathan.
" Briana tuan." jawap Pohan spontan
" Bri bird, Brio... ah siapa saja namanya. Ayo kita berangkat sekarang." Ucap Zionathan .
Pohan segera mengirimkan pesan kepada Briana yang berisi bahwa dia boleh mengajak anak-anak untuk pergi ke taman.
...****************...
Satu bulan kemudian...
Ini adalah weekend, dan di dalam surat perjanjiannya bahwa selama satu bulan Briana mendapatkan libur weekend 2x hanya di hari minggu.
" La, bisakah kau mencarikan ku pengacara terbaik di kota ini?, aku ingin segera mengurus surat perceraian ku dengan Johan.." Ucap Briana saat Lala berkunjung ke rumahnya.
" Wah wah wah, yang barusaja menerima gaji besar. Langsung ingin mengurus surat. Apa kau sudah jatuh cinta lagi?." Ledek Lala
" Jangan berpikir macam², aku hanya ingin hak asuh Ethan sepenuhnya ada padaku." Ucap Briana
" Baiklah baik." Ucap Lala sambil mengotak atik ponselnya dan hendak menelpon seseorang.
" Hallo..." ucap Lala.
"------"
" Bisakah kau mencarikan pengacara terbaik di kota ini?". Ucap Lala
"______"
" Semakin cepat semakin baik." ucap Lala
"----"
" Terima kasih sayang." Ucap Lala kemudian menutup saluran telpon.
" Hei, kau tidak cerita kalau kau punya pacar." Ketus Briana .
" Kau saja yang tidak pernah bertanya." bela Lala.
" Hahahaha, benar juga." Kekeh Briana.
" Jadi bagaimana?, kapan kiranya aku bisa mengajukan surat gugatan ku?." tanya Briana.
" Secepatnya." Terang Lala.
" Terima kasih." Ucap Briana memeluk Lala.
Ting...
Tong..
" Sepertinya kau punya tamu." ucap Lala.
" Siapa kira² ya.." Ucap Briana menerka² sambil berjalan membukakan pintu.
Ceklek...
" Aunty.... " twins berlari memeluk Briana.
" Hei, kalian disini?," Tanya Briana terheran heran, pasalnya pekan ini
Zionathan sudah meminta nya untuk libur.
" Kami merindukan aunty, kami tidak bisa jauh dari aunty." ucap twins dengan polos.
" Ah sayang.. kemari lah." Briana memeluk lagi si twins dan mencium nya.
" Kalian datang dengan siapa?, apa kakak kalian ikut?." tanya Briana.
" Aku disini aunty." Ucap Elo yang barusaja turun dari mobil. Bersama laki².....
" Tuan arogan. Kau disini?" Briana terkejut mendapati Zionathan ada di rumahnya juga.
" Jangan terlalu senang, aku kesini terpaksa karena semua pegawai termasuk supir sudah aku liburkan." Ucap Zionathan dingin.
" Kalau tidak karena rengekan mereka yang membuatku pusing. Aku enggan berada di sini." Sambung Zionathan.
" Baiklah², ayo kita masuk. Apa anda juga ikut masuk tuan arogan." ucap Briana yang berlalu bersama anak².
" Sial, dia sama sekali tidak menghormati ku." Ucap Zionathan kesal.
" Ayo, Ethan pasti senang kalian datang." Ucap Briana sambil mengandeng tangan twins.
" Ethan .... lihatlah siapa yang datang." Teriak Briana.
" Twins dan kakak Elo..." Ucap Ethan penuh semangat.
" Ethan, ajak mereka bermain di kamarmu oke. Ingat jangan bertengkar." Ucap Briana yang disertai anggukan mereka berempat.
" Anda mau kopi atau teh atau yang lain tuan arogan." Ucap Briana sesopan mungkin.
" Ck, aku tidak perlu apapun. Aku hanya mengantar anak²." Jawab Zionathan .
" Ayolah anda adalah tamu ku, setidaknya aku sudah bersikap baik pada anda." Ucap Briana.
" Ck, sombong sekali." Ucapan Briana terpotong karena ibunya datang.
" Eh, Ada tamu rupanya. Briana, kenapa tidak kamu buatkan minuman?." Ucap Lani pada Briana.
" Tidak usah repot² bibi, saya hanya mengantar anak² menemui baby..... menemui temennya Ethan." Zionathan melihat Briana mengkode agar tidak menyebut kata 'baby sister' di hadapan ibunya.
" Siapa yang datang?, kenapa anak asuh mu ada disini?" Tanya Lala, saat Briana berjalan menuju dapur.
" Manusia arogan itu yang membawa nya kemari, katanya mereka memaksa ingin bertemu denganku." terang Briana sambil menuang segelas kopi.
" Jadi Zionathan ada disini." ucap Lala yang di jawap anggukan oleh Briana.
Briana membawa segelas kopi dan beberapa cemilan untuk dibawa ke ruang tamu, sesampai nya disana. Briana melihat ibu dan Zionathan sedang berbicara hangat. Dia juga melihat senyum Zionathan untuk pertama kalinya.
Manis sekali, coba dia selalu seperti itu. Ah, apa yang aku pikirkan?, bisa² nya aku memikirkan laki² arogan nan sombong itu. Batin Briana .
" Ehemm..." Zionathan berdehem dan membuyarkan lamunan Briana.
" Minumlah, maaf hanya ini yang ada." Ketus Briana.
" Briana, jangan seperti itu dalam menjamu tamu. Kau harus sopan." Tegur Lani.
Briana melihat Zionathan tersenyum penuh kemenangan.
" Kalian banyak kesamaan sepertinya cocok. Jadi mengobrol lah kalian. Ibu akan pergi melihat anak²." Ucap ibu kemudian berlalu meninggalkan Zionathan dan Briana.
" Briana, aku harus pergi. Ken ingin bertemu denganku, sepertinya penting." Ucap Lala pada Briana.
" Baiklah, hati²." Ucap Briana yang melambaikan tangan pada Lala.
Hening.....
" Kenapa kau melarang ku untuk memberi tahu ibumu bahwa kau adalah pengasuh anak²ku." Tanya Zionathan memecah keheningan.
" Bukan urusanmu." Ketus Briana.
" Dasar tidak sopan." Gerutu Zionathan.
" Apa yang kalian bicarakan tadi kenapa anda terlihat senang." Ucap Briana masih dengan nada ketus.
" Bukan urusanmu." Balas Zionathan yang membuat Briana melotot.
" Hei, dia ibu. Aku berhak tau." Ucap Briana
" Kenapa tidak kau tanyakan sendiri kepada ibumu." Ucap Zionathan santai.
" Dasar kau manusia arogan." ketus Briana.
" Hei, jangan kurang ajar. Aku ini majikan mu. Kalau bukan karena anak² yang menyukaimu, aku sudah memecat mu di awal sebelum kau menandatangi kontrak itu." Ketus Zionathan.
" Siapa juga yang mau bekerja dengan orang arogan nan sombong sepertimu." Lirih Briana.
" Hei, jangan mengumpat. Aku bisa mendengarnya." Ucap Zionathan menatap Briana dengan tatapan tajam..
Dasar manusia arogan, sudah sombong. punya telinga tajam lagi. Sebenarnya dia terbuat dari apa sih?. Batin Briana .
Tak beberapa lama kemudian...
" Momy, dimana mama Lala?, bukankah momy janji akan mengajakku ke taman?." Ucap Ethan yang datang bersama twins dan Elo.
" Mama Lala sedang ada urusan dengan om Ken sayang." Ucap Briana mengelus rambut anaknya.
" Yah.., apa itu artinya kita batal jalan² momy?." Ethan menatap sedih Briana.
" Bagaimana kalau ikut kami?, kami akan pergi ke taman. Iya kan dady." Tia menatap dady dengan puppy eyes.
Apa²an mereka ini?, bukankah tadi perjanjiannya hanya ke rumah Briana. Kenapa sekarang mereka mengajak pergi jalan². Batin Zionathan .
" No, Kalian tadi janji hanya akan ke rumah aunty Bird kan." Tegas Zionathan.
" Hei, namaku Briana bukan Bird." Ucap Briana tak terima dirinya dipanggil dengan sebutan burung.
" Suka suka aku, mulut juga mulutku." Ketus Zionathan.
" Dasar Ziosaurus." Ketus Briana.
" Hei! kau memanggilku apa tadi?." ucap Zionathan dengan tatapan tajam.
" Zionathan ." Ketus Briana.
" Dady... kalau kalian bertengkar, kapan kita akan berangkat." protes Lia.
" Ayolah dady."
" Boleh ya.."
" Boleh kan?." Rengek mereka bertiga.
" Iya boleh kan dady?." Tanpa sadar Ethan ikut memanggil Zionathan dengan sebutan dady.
Sontak semua terkejut, terutama Briana. Tau menjadi pusat perhatian. Ethan tertunduk.
" Maaf aku tidak sengaja." Ucap Ethan. Briana spontan langsung memeluknya. Dia bisa merasakan yang dirasakan putranya.
" Kau boleh memanggil dady kami dengan sebutan dady. Benar kan dad?." Ucap Elo santai.
Zionathan melotot mendengar ucapan Elo.
Bagaimana mungkin Elo bisa membiarkan orang lain memanggil dirinya dengan sebutan dady. Namun seketika Zionathan teringat percakapan nya tadi dengan ibu Briana.
...flashback on...
" Jadi nak Zionathan sudah lama kenal dengan Briana?." Tanya Lani
" Sebenarnya anak² yang sudah kenal lama dengan Briana bu, saya terlalu sibuk bekerja. Hingga terkadang lupa dengan anak²." Jawap Zionathan sopan.
" Wah, jadi kau seorang yang bekerja keras demi keluarga. Pasti istrimu wanita paling sabar dalam mengurus anak² tanpa bantuan mu ya" Ucap Lani refleks.
" Sebenarnya.. Mereka diurus oleh ibuku. istriku pergi saat si twins belum genap berusia satu tahun." ucap Zionathan.
" Ah, maafkan ibu nak Zionathan. Ibu tidak bermaksud membuka luka lama." ucap Lani merasa bersalah.
" Tidak apa² bu. Saya sudah mulai melupakannya. Mungkin dia bukan jodoh saya. Emm bagaimana dengan
Briana?, kemana suami nya?." Tanya
Zionathan yang begitu penasaran, karena tidak menemukan satu foto pria di dalam rumah Briana.
" Kasusnya hampir mirip denganmu, suami Zionathan pergi dengan wanita lain. Beda nya kau punya kekuasaan dan Briana tidak hahaha." Kekeh Lani berusaha menyembunyikan kesedihannya.
" Ibu bisa saja." Zionathan tersenyum mendengar gurauan Lani.
" Jadi.. apakan melodi membesarkan Ethan seorang diri?." Tanya Zionathan dengan hati².
" Briana minta ibu merawat Ethan. Dia meninggalkan semua fasilitas yang diberikan mantan suaminya. Karena kami selalu di hina, dicaci maki dan dikatakan hanya menumpang hidup enak oleh keluarga laki² itu. Sungguh itu adalah penghinaan terbesar bagi kami. Terutama Briana, entah wanita seperti apa yang mampu membuat semua keluarga laki² itu juga mendukungnya. Briana bekerja keras hingga bisa membeli rumah ini untuk tempat bernaung kami. Dia tidak pernah memperlihatkan kesedihannya, terutama padaku. Ibunya sendiri. Walaupun aku tahu bahwa sebenarnya dia lelah mengemban beban sebagai tulang punggung keluarga." Terang Lani.
" Maafkan aku bu, aku tidak bermaksud membuat ibu sedih." Ucap
Zionathan iba.
" Tidak apa² nak Zionathan. Ibu senang bisa berbagi denganmu." Senyum Lani
" Aku tidak sebaik itu bu, aku adalah ayah yang jahat bagi anak²ku. Aku bahkan jarang meluangkan waktu bersama anak²." Ucap Zionathan tertunduk. Entah kenapa setelah mendengar cerita tentang Briana membuatnya merasa bersalah pada anak².
" Ingatlah selalu kata² ini nak, 'Harta bisa dicari, tapi kebersamaan dengan keluarga itu yang sulit si cari'. Jadi berusahalah untuk selalu ada bagi keluargamu. Jangan terlalu fokus dengan pekerjaanmu, karena kau bisa menyesali nya saat tua nanti." Ucap Lani.
...Flashback off...
" Bagaimana dady, apakah boleh Ethan memanggil dady dengan sebutan dady? Tanya si twins menarik² kemeja Zionathan
" Hmm, baiklah." Ucap Zionathan membuat Briana melotot tidak percaya.
" Jadi.. apa Ethan boleh memeluk dady?." Ucap Ethan polos.
" Tentu saja sayang, kemarilah." Zionathan berjongkok dan merentangkan kedua tangannya.
" Dady..." Ethan berlari memeluk Zionathan. Diikuti Elo dan si twins.
" Dady, jika Ethan boleh memanggil dady dengan sebutan 'dady'. Apa kami juga boleh memanggil aunty cantik dengan sebutan momy?." Tanya twins.
Tik tok tik tok....
Mata Zionathan dan Briana sama² melotot mendengar yang dikatakan twins.
Anak anak itu...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments