Pagi ini Revan mengajak Dera ke rumah Nita, istri keduanya. Rumah sederhana yang berukuran kecil menurut Dera. Ia bahkan tidak yakin kalau dirinya akan betah tinggal di sini.
Tok tok tok
Revan mengetuk pintunya.
Ceklek....
Nampak seorang wanita membuka pintunya.
" Mas Revan." Pekik Nita hendak memeluk Revan namun Dera segera berdiri di depan Revan membuat Nita mengurungkan niatnya.
" Ma... Mas ini siapa?" Tanya Nita gugup.
Dera menatap wanita yang seumuran dengannya, wanita bertubuh kurus, kulit sedikit kusam dan setinggi leher Dera.
" Kenalkan aku ISTRI SAH nya Mas Revan, Aldera Pramesti." Ucap Dera tanpa mau mengulurkan tangannya.
" Apa maksudmu membawanya ke sini Mas? Kau membongkar hubungan pernikahan kita kepadanya? Bukannya kau yang bilang kalau kita harus menyembunyikan hubungan ini? Lalu kenapa kau membawanya ke sini?" Tanya Nita menatap Revan.
" Kenapa? Dia suamiku, dia berhak membawaku kemanapun." Sahut Dera.
" Apa kau tidak mau mempersilahkan madumu ini untuk masuk?" Sambung Dera.
Nita menatap Revan yang menganggukkan kepalanya.
" Silahkan masuk." Ucap Nita.
Dera dan Revan masuk ke dalam.
" Silahkan duduk sayang." Ucap Revan.
Keduanya duduk berdampingan di sofa berhadapan dengan Nita.
" Mana dompet Mas Revan?" Tanya Dera to the point.
" Buat apa? Aku juga istrinya jadi aku berhak atas dompet Mas Revan, walaupun aku hanya istri sirinya." Ucap Nita.
" Ya kau benar, kau memang berhak atas dompet Mas Revan tapi kau tidak berhak atas isinya, semua yang ada di dalam dompet Mas Revan adalah milikku." Sahut Dera.
" Apa? Tidak mungkin." Ucap Nita.
" Dera benar Nita, berikan saja dompetku kepadanya." Ucap Revan.
Dengan muka di tekuk Nita mengambil dompet Revan lalu memberikannya kepada Dera.
Dera membuka dompet Revan, Ia mengambil kartu ATM dan kartu kredit yang pernah Ia berikan kepadanya.
" Nih silahkan ambil." Dera memberikan kembali dompet Revan kepada Nita.
" Sudah berapa lama kalian menikah?" Tanya Dera menatap Nita.
" Dua minggu." Sahut Nita.
" Lalu apa rencanamu selanjutnya setelah mendapatkan suamiku?" Tanya Dera.
" Aku ingin hidup bahagia bersamanya." Sahut Nita.
" Walaupun kau tahu kalau Mas Revan tidak punya apa apa?" Dera kembali bertanya.
Nita menatap Revan lalu menganggukkan kepalanya.
" Baiklah sesuai keinginanmu." Ucap Dera.
" Apa maksudmu sayang?" Tanya Revan was was.
" Tinggallah bersamanya Mas, biarkan aku tinggal sendiri." Ucap Dera beranjak dari kursinya.
Saat Dera hendak melangkah keluar tiba tiba...
Grep.....
Revan memeluknya dari belakang.
" Jangan tinggalkan aku sayang." Ucap Revan.
Dera memejamkan matanya.
" Aku mohon jangan tinggalkan aku, aku tidak mau berpisah darimu, aku mencintaimu sayang sangat mencintaimu, maafkan atas kesalahanku, aku khilaf sayang aku khilaf hiksss... Ku mohon maafkan aku." Ucap Revan.
Nita mengepalkan erat tangannya.
Dera membalikkan badannya menatap Revan.
" Kau yang memilih semua ini Mas, aku hanya mengikuti permainanmu saja, jangan pernah mengatakan kalau kau menyayangiku apalagi mencintaiku, kalau hatimu terbagi dengan wanita lain, aku sudah tidak percaya dengan adanya cinta Mas, aku menghapus perasaanku kepadamu saat ini juga." Ucap Dera.
" Sayang jangan seperti ini." Ujar Revan.
" Biarkan aku melakukan apa yang aku mau Mas." Ucap Dera.
" Aku akan mengirimkan barang barangku dan surat perpisahan esok hari, semoga kau bahagia." Sambung Dera.
" Tidak sayang, jangan lakukan itu! Aku tidak mau berpisah denganmu sayang, aku akan menceraikan Nita sekarang juga." Revan mencekal tangan Dera.
" Lepas Mas!" Dera menyentak kasar tangan Revan hingga terlepas.
" Lakukan apapun yang kau mau, tapi ingat baik baik satu hal Mas." Ucap Dera.
" Walaupun kau menceraikan Nita, itu tidak akan mengubah keputusanku untuk berpisah darimu." Tekan Dera.
" Aku tidak sudi hidup bersama pria tukang selingkuh sepertimu dengan alasan khilaf." Ucap Dera.
Dera pergi meninggalkan rumah madunya. Tak terasa air matanya menetes begitu saja.
" Sayang tunggu aku." Teriak Revan hendak mengejar Dera namun Nita menahannya.
" Biar saja Mas, biarkan dia pergi! Kamu sudah tidak membutuhkan dia lagi." Ucap Nita.
" Apa apaan kamu hah? Siapa yang bilang kalau aku tidak membutuhkannya?" Bentak Revan.
" Aku menikahimu itu suatu kesalahan fatal yang telah aku lakukan seumur hidupku, aku menyesali keputusanku, seharusnya aku tidak tergoda dengan rayuanmu." Teriak Revan.
" Itu salahmu, kenapa kau tergoda denganku? Istrimu jauh lebih cantik dariku, dia punya segalanya, tapi dasarnya saja kau pria gampangan yang tidak setia kepada istrimu." Nita membalas bentakan Revan membuat Revan bungkam.
Revan duduk di sofa menarik kasar rambutnya.
" Ya kau benar, seharusnya aku bisa menjaga kesetiaanku untuk istriku, tapi aku malah terbujuk godaanmu." Lirih Revan.
" Tidak ada yang perlu di sesalkan, lebih baik kita nikmati hidup berdua sayang." Ucap Nita duduk di pangkuan Revan.
" Menjauhlah dariku! Aku tidak mau berada di dekatmu." Ucap Revan.
" Aku akan memuaskanmu sayang." Ucap Nita mengelus rahang Revan.
" Lepas." Revan mendorong tubuh Nita hingga jatuh ke lantai.
" Awh." Pekik Nita mengusap bokongnya.
" Akan aku pastikan kau akan hidup menderita denganku." Ucap Revan meninggalkan Nita.
" Kau yakin mau pergi dari sini?" Pertanyaan Nita menghentikan langkahnya.
" Kenapa? Aku akan kembali ke rumahku yang sesungguhnya." Ucap Revan.
" Jika kau berani keluar dari sini, maka kau tidak boleh kembali lagi ke sini, aku yakin kalau Dera pasti akan mengusir mu, dan kau tidak punya tempat tinggal, lalu kau mau tidur di mana kalau tidak di sini?" Ujar Nita menatap remeh.
" Di rumah istri keduamu." Sambung Nita.
Revan merasa kesal dengan dirinya sendiri. Akhirnya Ia masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintunya.
Revan duduk bersandar pada headboard. Pikirannya melayang di awal pertemuannya dengan Nita.
Flash back on
Di sebuah pesta ulang tahun teman Revan yang bernama Rizal. Revan, Rizal dan teman teman yang lainnya berkumpul pada satu meja.
" Istri lo nggak ikut bro?" Tanya Doni menatap Revan.
" Tidak! Dia tidak suka berpesta." Sahut Revan.
Seorang wanita cantik karena di rias menghampiri mereka.
" Hai Rizal, selamat ulang tahun." Ucapnya duduk di samping Revan.
" Terima kasih." Sahut Rizal.
" Oh ya Revan, kenalkan dia Nita temanku." Sambung Rizal.
" Hai... Aku Nita." Ucap Nita mengulurkan tangannya.
" Hai, aku Revan." Sahut Revan.
Keesokkan harinya Nita menghubungi Revan. Ia mendapat nomer Revan dari Rizal. Ia terus mengganggu Revan hingga keduanya saling dekat.
Revan nyaman berbalas chat dengan Nita. Dia juga merasa nyaman dengan perhatian yang Nita berikan. Awalnya Revan menganggap hubungannya hanya sebatas teman namun lama kelamaan ia terhanyut dalam rayuan Nita.
Hingga suatu malam Revan jatuh ke pelukan Nita. Keduanya menghabiskan malam di hotel Sanjaya.
" Nita kau masih virgin?" Revan menarik kasar rambutnya saat melihat noda merah di sprei.
" Iya Mas, kau yang pertama dan aku ingin kau menjadi yang terakhir." Ucap Nita.
" Apa maksudmu Nita?" Tanya Revan.
" Aku ingin kau menikahiku, tidak masalah jika aku menjadi yang ke dua, yang jelas aku meminta pertanggung jawabanmu, karena kalau tidak aku akan mengadukan semua ini kepada istrimu." Ucap Nita.
" Jangan! Jangan katakan apapun kepada istriku, aku akan menikahimu." Ucap Revan.
Nita menyembunyikan senyumannya.
Flash back off.
" Bodoh... Bodoh kamu Revan.... Kenapa bisa kau melakukan hal ini?" Tanya Revan pada dirinya sendiri.
" Sekarang aku kehilangan istri yang sangat aku cintai, hiks.... Dera... Maafkan aku sayang.. Maafkan aku." Sesal Revan.
" Aku akan menemui Dera, aku akan bersujud di kakinya supaya dia mau memaafkanku dan menerimaku lagi." Ucap Revan.
Di maafin nggak ya???
Jangan lupa tekan like koment vote dan hadiahnya biar Revan gagal dengan usahanya
Terima kasih untuk readers yang memberikan dukungannya untuk author... Semoga sehat selalu....
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Tutik Yunia
kucing dikasih gereh ya dicaplok, intinya kebanyakan laki-laki tidak bisa menahan nafsunya, ntah dikasih wanita jelek atau cantik karena permak, meski istri di rumah lebih dari segalanya.
2022-12-24
1
Kod Driyah
ga usah di maafin biar kapok
2022-11-19
2
Kod Driyah
ga usah di maafin
2022-11-19
1