Di sebuah danau, Dera sedang duduk melamun menatap air danau yang berwarna kehijauan. Langit sore yang berwarna jingga membuat suasana semakin indah berlawanan dengan suasana hatinya.
" Aku benar benar tidak menyangka kau bisa melakukan hal sekeji ini padaku Mas, kau mengkhianatiku dengan wanita yang jauh di bawahku, sebenarnya apa yang kau cari dari dirinya sih." Gerutu Dera merasa kesal sendiri.
" Dasar pria brengsek! Tidak tahu diri! Udah di urusin malah nyakitin hati, Revann!... Kau akan mendapatkan balasan dari apa yang telah kau lakukan kepadaku." Gerutu Dera.
" Arghh... Semua pria brengsek." Teriak Dera.
Dera berdiri mendekati danau. Ia merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya.
Seorang pria yang sedang mengunjungi danau melihatnya. Ia segera berlari merengkuh tubuh Dera hingga keduanya kehilangan keseimbangan dan....
Brugh...
Keduanya jatuh dengan posisi pria asing itu menindih tubuh Dera.
Keduanya saling tatap untuk beberapa saat membuat jantung pria itu berdetak sangat kencang.
Deg deg deg...
" Cantik sekali... Membuat jantungku berdesir." Batinnya.
" Awh sakit." Keluh Dera.
" Eh maaf." Ucapnya beranjak dari tubuh Dera.
" Kamu apa apaan sih! Kenapa main narik narik orang segala? Jadi jatuh kan akunya." Gerutu Dera menepuk nepuk celana dan bajunya yang kotor.
" Aku menyelamatkan kamu, bukannya mengucapkan terima kasih malah marah marah." Ujarnya.
" Menyelamatkan aku? Menyelamatkan aku bagaimana? Memangnya aku kenapa hingga kau selamatkan?" Tanya Dera menatapnya.
" Tadi kamu mau bunuh diri kan? Kamu mau nyebur ke danau? Makanya aku selamatin kamu, bagus kan kamu nggak jadi mati, ingat! Bunuh diri itu dosa, lagian kasihan keluargamu yang akan kehilangan kamu, semua masalah bisa di selesaikan dengan cara baik baik bukan malah mengambil jalan pintas seperti ini." Sahutnya panjang lebar.
Dera menatapnya lalu tertawa terbahak bahak membuat pria itu mengerutkan keningnya.
" Ha... Ha... Ha.." Dera terus tertawa sambil menutup mulutnya.
" Hei... Kenapa kau malah tertawa?" Tanyanya.
" Aku menertawakanmu." Kekeh Dera.
Pria itu kembali mengerutkan keningnya sambil terus menatap Dera.
" Kamu pikir aku bakalan bunuh diri gitu? Pikiranmu sempit sekali, ya nggak mungkin lah aku bunuh diri sampe nyebur ke danau, bukannya mati malah menyiksa diri namanya." Ujar Dera.
" Kok bisa?" Tanyanya.
" Aku jago berenang Om." Sahut Dera.
" Om?" Ujarnya.
" Sepertinya kau jauh lebih tua dariku." Ucap Dera.
Pria itu menatap Dera sambil tersenyum.
" Boleh aku tahu siapa namamu?" Tanyanya.
Dera menatap pria itu dengan seksama.
" Buat apa kau ingin tahu namaku? Kita tidak akan bertemu lagi." Ucap Dera.
" Siapa tahu kita jodoh, kalau itu benar kita pasti akan bertemu lagi di lain waktu, siapa namamu?" Tanyanya.
" Aldera, panggil saja Dera." Sahut Dera.
" Kenalkan aku Erlangga, kamu bisa memanggilku Erlan seperti yang lainnya." Ucap Erlan.
" Baiklah Om Erlan, Terima kasih telah menyelamatkan nyawaku, aku tidak jadi bunuh diri, aku mau pulang saja, sampai bertemu lain waktu seperti katamu." Ucap Dera terkekeh.
Melihat itu Erlan kembali tersenyum.
" Mau aku antar?" Tawar Erlan.
" Tidak perlu Om, aku bawa mobil sendiri." Sahut Dera.
" Oh ya, bisakah kau mengganti panggilanmu?" Pertanyaan Erlan membuat Dera mengerutkan keningnya.
" Jangan panggil aku Om, aku tidak setua itu, panggil aku Mas saja." Ujar Erlan.
" Kita tidak sedekat itu." Ujar Dera.
" Kalau begitu biarkan aku lebih dekat denganmu." Ucap Erlan.
" Aku akan memanggilmu Mas kalau kita bertemu lagi, bye." Sahut Dera meninggalkan Erlan.
Erlan menatap kepergian Dera dengan senyuman mengembang di bibirnya.
Erlangga Pramana di kenal pria dingin yang bahkan di sepanjang hidupnya tidak pernah menampilkan senyum. Namun hari ini berkat Dera ia kembali tersenyum.
" Aku akan mendapatkanmu, tidak peduli kau sudah punya pasangan atau belum, yang jelas kau akan menjadi milikku." Gumam Erlan.
Dera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena hari sudah mulai gelap, di tambah lagi gerimis membasahi jalanan aspal.
Saat melintas di jalanan sepi tiba tiba mobil Dera mati.
" Hah kenapa nih mobil mogok di jalanan yang sepi sih, pasti Mas Revan belum menyervice nih mobil karena sibuk dengan istri barunya itu." Gerutu Dera.
" Mana aku nggak tahu soal mesin lagi, ya Tuhan... Sial sekali hidupku, sudah punya suami yang hanya numpang hidup, tukang selingkuh lagi." Kesal Dera.
Dera mencoba menelepon salah satu temannya yang bekerja di cafenya namun tidak di angkat.
Ya.. Dera mempunyai satu cafe saja, namun memberikan penghasilan yang lumayan. Karena cafenya tidak pernah sepi pembeli.
" Mana sih si Deon, kok nggak angkat telepon ku, apa dia masih sibuk ya.... Terus aku gimana? Mana sepi banget lagi." Monolog Dera melihat ke sekitar.
Jalanan sepi tanpa penerangan, kanan kiri jalan terhampar luas kebun jati membuat suasana semakin mencengkam. Padahal ini baru jam tujuh malam.
Tok tok...
Seseorang mengetuk kaca mobil Dera, membuat Dera beringsut ketakutan.
" Aldera." Panggil pria itu.
Dera memicingkan matanya melihat pria yang tidak ia kenal itu.
" Buka!" Ucapnya.
Dera menurunkan kaca mobilnya.
" Siapa?" Tanya Dera.
" Aku Rizal, temannya Revan."Sahutnya.
Dera mengingat ingat nama itu.
" Ah ya, Mas Revan pernah bercerita tentangmu." Ujar Dera.
" Mobilmu kenapa?" Tanya Rizal.
" Mogok." Sahut Dera.
" Yah sayang sekali aku tidak tahu soal mesin, jadi aku tidak bisa membantumu." Ujar Rizal.
" Tapi aku bisa mengantarmu kalau kau mau." Sambung Rizal.
" Boleh deh." Sahut Dera setelah berpikir.
Keduanya masuk ke dalam mobil Rizal, lalu ia segera melajukan mobilnya.
" Dera ada sesuatu yang ingin aku tanyakan." Ucap Rizal melirik Dera.
" Apa?" Tanya Dera.
" Apa kamu tahu kalau Revan sudah menikah lagi?" Dera menatap tajam ke arah Rizal.
" Bukannya apa apa sih, Revan menikah dengan sahabatku, Nita. Jadi aku ingin memastikan kalau Nita hidup bahagia bersama Revan." Ujar Rizal.
"Kau tenang saja! Mereka hidup bahagia kok, Mas Revan kan suami yang baik." Sahut Dera menahan sakit di dalam hatinya.
" Berarti kau menerima Nita dengan ikhlas?" Tanya Rizal.
" Kenapa tidak? Nita dan Mas Revan ingin hidup bersama kan? Jadi aku terima saja." Sahut Dera menatap keluar.
" Apa kamu tidak mau menggugat cerai dia? Secara kan dia sudah menyakiti hatimu dengan menduakanmu dengan wanita lain." Tanya Rizal hati hati.
" Kenapa kau ingin tahu?" Selidik Dera.
"Keduanya sama sama sahabatku, aku hanya ingin memastikan saja kalau para sahabatku hidup damai dan bahagia, walaupun aku tahu mereka berdua membuat kesalahan." Sahut Rizal.
" Yang kau pikirkan hanya perasaan sahabatmu saja, kau tidak memikirkan perasaan orang lain." Cebik Dera.
" Ya aku hanya memikirkan perasaanku makanya aku melakukan ini." Ujar Rizal dalam hati.
" Maafkan kedua sahabatku yang telah membuatmu terluka, aku mengerti perasaanmu, dan kalau aku jadi kamu mending aku lepasin lelaki buaya seperti Revan itu dan mencari yang benar benar tulus mencintaimu." Ucap Rizal.
Dera beringsut menatap Rizal.
" Aku nggak ngerti deh sebenarnya kau memihak pada siapa? Pada sahabatmu atau kepadaku? Tapi apapun jawabanmu yang jelas aku tidak butuh pendapatmu, aku hanya butuh tumpangan darimu saja, jadi jangan pernah urusi urusanku." Ucap Dera.
" Maafkan aku." Ucap Rizal.
" Sikapmu yang seperti inilah yang membuatku jatuh hati padamu, tapi sayangnya kau lebih memilih Revan, semoga kau akan menyadari siapa aku sebenarnya." Ujar Rizal dalam hatinya.
Penasaran nggak nih siapa Rizal?
Tunggu jawabannya di beberapa bab selanjutnya ya...
Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya biar author semangat menguak siapa si Rizal ini.
Terima kasih untuk readers yang sudah memberikan suport kepada Author, semoga sehat selalu....
Miss U All...
TBC...
Yang suka kisah anak remaja, masa masa SMA gitu... author buatkan cerita khusus buat kalian nih...
Baca dan dukung ceritanya ya....
Berkisah tentang Sevia yang menjebak musuhnya yang bernama Abhisek dengan tujuan agar Abhisek di keluarkan dari sekolah malah membawanya ke dalam pernikahan.,...
Ikuti kisahnya ya.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
eva tinamal
rizal ya🤔 vokalisnya armadakan
2022-10-22
2
sella surya amanda
lanjut
2022-10-05
1