Datar Seperti Tembok!

"Seperti nya kalian sudah saling mengenal ya." Ucap Raksa.

"Gimana gak kenal, dia temen sekelas Alisa di sekolah. Tukang nyontek tugas!" Jawab Alisa ketus, membuat Rafi tersenyum kaku, dia merasa malu atas ucapan putrinya. 

"Baguslah kalau kalian sudah saling mengenal, dengan begitu kalian sudah tau sifat masing-masing." 

"Dia bawel Pih." Cetus Jimmy membuat Alisa melotot, sedangkan pemuda itu malah tersenyum mengejek. 

"Dia dingin, angkuh dan datar seperti tembok, om. Alisa bahkan ragu, apa dia bisa tertawa?" Tanya Alisa membuat Raksa terkekeh. 

Dia tahu, kedua nya sama-sama punya sifat keras kepala, pernikahan itu pasti takkan berjalan dengan mulus. Pasti ada banyak persoalan nantinya, tapi tak apa dia yakin mereka bisa menjalani nya dengan baik nanti. Dia yakin itu, apalagi saat melihat Alisa, dia yakin gadis itu bisa membuat Jimmy luluh dengan cara nya sendiri.

Jimmy mendelik, begitu juga Alisa. Gantian, kini Alisa yang tersenyum mengejek ke arah nya. Tatapan mata nya tajam, seolah mengatakan 'kita impas'. 

"Baiklah, jadi bagaimana rencana pernikahan mereka, Raksa?" Tanya Rafi, setidaknya dia ingin tahu keputusan teman nya tentang perjodohan ini.

"Besok, kalian menikah." Ucap Raksa, membuat Jimmy dan Alisa langsung tersedak ludah mereka sendiri. Mereka terbatuk hingga wajah nya memerah. 

Alina dan Larissa mengusap pelan punggung anak mereka, agar batuk nya sedikit mereda.

"Tuh, batuk nya udah kompakan gini." Ucap Raksa sambil terkekeh. 

"Om, itu terlalu cepat. Pernikahan macam apa ini." Protes Alisa pada Raksa.

"Lebih cepat lebih baik Nak, niat baik sebaiknya jangan di tunda." Jelas Raksa, membuat Alisa mendengus kesal.

"Lo, protes dong. Pasrah amat!" Ucap Alisa pada Jimmy yang sedari tadi memilih diam saja. 

"Ngapain, buang-buang tenaga aja. Toh berdebat juga gak bakal ngubah apa-apa, keputusan Papi itu mutlak dan gak bisa di ganggu gugat." Jelas nya membuat Alisa semakin kesal. 

"Tumben Lo ngomong panjang lebar, biasa nya cuma hmm, ohh, iya atau nggak. Sampe-sampe gue mikir kalo Lo tuh gak bisa bicara lebih dari satu kata." Sindir Alisa membuat Larissa dan Raksa menggeleng, begitu juga Alina dan Rafi yang sudah menampilkan ekspresi malu mereka. 

"Lisa, gak baik bicara begitu di depan calon mertua kamu, Nak." Peringat Alina.

"Iya, Alisa minta maaf om, tante." 

"Gapapa sayang, Tante malah lebih suka gadis yang bicara apa adanya seperti kamu." Ucap Larissa. 

"Anak nya di sindir, diem aja." 

"Kamu kesindir Jim? Makanya ngomong tuh yang panjang, jangan cuma satu kata." Bukan Larissa yang menjawab, tapi Raksa. Jimmy mendengus, dia merasa terpojok saat ini. 

"Maaf, tapi besok terlalu cepat. Bagaimana kalau lusa?" Tanya Rafi. 

"Siap, besok aku akan mengurus semua berkas-berkas nya." 

"Baiklah."

"Jadi keputusan ini sudah jelas ya, sekarang ayo kita makan malam bersama." Ajak Raksa. Hanya saja nafssu makan Alisa sudah hilang, mendengar bahwa dia harus menikah lusa, dengan orang yang teramat dia benci. 

Bagaimana bisa kucing dan anjiing akur? Apalagi menikah, rasanya tak mungkin.

Alisa hanya mengaduk makanan di piring nya, tanpa berniat memakan nya sama sekali.

"Jangan mainin makanan, sayang. Gak sopan, ayo habiskan makanan mu." Ucap Alina menasehati putrinya.

"Iya Ma." 

Sedangkan Jimmy memperhatikan raut wajah Alisa, gadis cerewet yang selalu saja mengusiknya. Jika di perhatikan lebih seksama, Alisa cantik dengan wajah bulat dan mata sipit. Jika tertawa, mata nya akan menghilang atau tertutup. Cukup manis, pikirnya.

'Haisshh, sadar Jimmy. Dia itu musuh Lo.' Batin Jimmy, dia pun kembali melanjutkan acara makan malam nya dengan lahap, tanpa peduli sekitarnya, seperti biasa.

'Ckkk, lihat pria itu makan dengan lahap seperti tak punya beban apapun, padahal dia akan merenggut kebebesan ku besok lusa.' Alisa juga membatin, andai saja dia bisa menolak pasti dia sudah melakukan nya. Tapi sayang, dia tak bisa melakukan nya karena ayahnya. 

Dengan pernikahan ini, dia tak jadi pindah sekolah dan akan tetap bersekolah di sekolah yang sama dengan Jimmy, artinya sekelas dengan suaminya? Hal konyol semacam apa itu. Ahhh sial.

Setelah selesai dengan acara makan malam nya, keluarga Alisa pun berpamitan untuk pulang. Tanpa Jimmy yang ikut mengantarkan, dia memilih pergi ke kamar nya setelah menyelesaikan makan malam nya.

"Apa-apaan papa ini, kenapa harus Jimmy sih Pa?" 

"Memang nya kenapa dengan Jimmy? Dia pria yang baik kan, selain itu dia juga tampan." Jawab Rafi.

"Tampan sih tampan, tapi kelakuan nya itu lho Pah. Mana dingin lagi, datar kayak tembok."

"Tapi tadi dia tersenyum ke arah mu, Nak." Cetus Alina.

"Hisshh, senyum apa dulu Ma? Itu senyum penuh ejekan." 

"Sudahlah, keputusan kami sudah bulat dan kalian akan tetap menikah lusa, tanpa penolakan." Tegas Rafi, membuat Alisa kembali mendengus.

'Apa gue kabur aja kali ya? Tapi kemana, gak mungkin ke rumah Denis atau Harry.' Batin Alisa, dia mulai memikirkan ide gila dalam benaknya. 

"Jangan berfikir untuk kabur, karena Papa pasti akan menemukan mu, kemana pun kamu pergi. Ingat itu," 

"Iya-iya." Jawab Alisa ketus, bagaimana bisa papa nya tahu apa yang ada di pikiran nya? Seperti nya selain menjadi ayah yang tegas, dia juga merangkap sebagai cenayang saat ini. 

"Menyebalkan." Gumam nya, dia pun memalingkan wajahnya ke arah jendela. Menikmati pemandangan malam, di tengah jalan yang di penuhi dengan mobil-mobil yang tak bisa melaju karena kemacetan rasanya lebih baik dari pada hidupnya saat ini.

Di mansion Leonard, Jimmy sedang bersiap untuk pergi. Itulah kegiatan pemuda itu, tak pernah berada di rumah jika malam hari. Dia selalu pergi dan akan pulang pagi hari, jika bersekolah barulah dia akan pulang, itupun larut malam. 

"Mau kemana, Jim?"

"Ke basecamp, kumpul sama temen-temen." Jawab Jimmy datar seperti biasa, meski pada orang tua nya sendiri, wajah nya tetap tak berekspresi sama sekali.

"Tetap di rumah, hari ini dan besok. Kamu sedang di pingit hari ini, ingat lusa kamu menikah." Peringat Larissa. 

"Seperti nya kebebasan ku akan segera hilang." Gumam nya, lalu kembali menarik tangga dan masuk ke kamar nya dengan membanting pintu cukup keras.

Jimmy merebahkan tubuhnya di kasur, lalu menghela nafas dan membuang nya dengan kasar. Memikirkan nasib nya setelah menikah membuat mood nya berantakan. 

"Kenapa harus gue sih, kenapa gak bang Arman aja? Syukur-syukur kalo nikah nya sama bidadari, lah ini? Sama cewek cerewet." 

Disaat sedang melamun memikirkan nasibnya, ponsel di atas nakas berbunyi. Jimmy meraih ponsel nya dan melihat siapa yang menelpon nya malam-malam begini.

"Ckk wanita ini begitu menjijikan." Jimmy berdecak kesal saat melihat nama Ayuna di ponsel nya yang berkedip. 

Jimmy mengabaikan nya, tak ada guna nya juga mengangkat panggilan dari wanita itu, yang ada membuat mood nya semakin berantakan.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Anawahyu Fajrin

Anawahyu Fajrin

aku suka ceritanya,,lanjut thor

2022-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan?
2 Jimmy Marchy Leonard
3 Datar Seperti Tembok!
4 Pernikahan Rahasia
5 Sarapan Bersama
6 Robot Ganteng
7 Mulai Perhatian
8 Kejadian Tak Terduga
9 Mulai Posesif
10 Izin Lewat Ponsel
11 Berangkat Bersama
12 Di Hukum
13 Ciuman Pertama
14 Perdebatan Antar Sepupu
15 Belajarlah Menerima!
16 Ciuman Selamat Malam
17 Pelukan Hangat
18 Lipbalm
19 Gudang Belakang Sekolah
20 Perasaan Denis
21 Kang Jajan VS Kang Nyosor
22 Belajar Dari Ahlinya
23 Semakin Membaik
24 Perdebatan Antar Sepupu #2
25 Takut Petir
26 Pingsan
27 Kecurigaan Denis
28 Nafkah Batin?
29 Kekacauan
30 Guling Bernyawa
31 Morning Kiss
32 Polos atau Mau Gue Polosin?
33 Jimmy vs Obat
34 Ancaman Mematikan
35 Bekal
36 Gudang Belakang Sekolah #2
37 Ketahuan
38 Perhatian Jimmy
39 Penolakan Alisa
40 Cinta Tapi Gengsi
41 Pertandingan Basket
42 Sebuah Hukuman
43 Jepit Rambut Untuk Alisa
44 Denis Pindah?
45 Pak Suami?
46 Cinta Eva Untuk Harry
47 Alisa Sakit?
48 Masakan Untuk Alisa
49 Hak Suami ++
50 Unboxing
51 Bersayap Tapi Tak Bisa Terbang
52 Pria Misterius
53 Vitamin
54 Cara Ampuh Membuat Jimmy Diam
55 Alisa Merajuk
56 Alisa Merajuk #2
57 Jimmy Mode Manja
58 Penyerangan
59 Kemampuan Jimmy
60 Penghianat?
61 Satu Untuk Berdua
62 Penyerangan #2
63 Demam
64 Shock Berat
65 Titik Terang
66 Penghianat #2
67 Pasutri Bucin
68 Denis dan Ayuna?
69 Berbatang vs Berlubang
70 Confess?
71 Jatah Suami
72 Drama Belanja Bulanan
73 Kelemahan Jimmy
74 Sebuah Firasat
75 Kecolongan
76 Tujuan Denis!
77 Aku Mau Jimmy!
78 Jian vs Aldi
79 Alisa dan Ayuna
80 Demam Rindu
81 Pertemuan
82 Jadian
83 Kebahagiaan yang Kembali
84 Anggota Baru
85 Pasangan Aneh
86 Keras Kepala
87 Kedatangan Denis
88 Usaha
89 Alisa Cemburu
90 Hamil?
91 Tingkah Jimmy
92 Jimmy sakit?
93 Jimmy Sakit #2
94 Kehamilan Simpatik
95 Denis Kalah
96 Zona Bucin
97 Di Jaga Ketat
98 Farhan dan Eva
99 Berani Mengakui Kesalahan
100 Keputusan
101 Kedatangan Dion dan Karin
102 Sahabat Jadi Saudara
103 First Night
104 Moment Menegangkan
105 Secret Wedding - Ending
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Perjodohan?
2
Jimmy Marchy Leonard
3
Datar Seperti Tembok!
4
Pernikahan Rahasia
5
Sarapan Bersama
6
Robot Ganteng
7
Mulai Perhatian
8
Kejadian Tak Terduga
9
Mulai Posesif
10
Izin Lewat Ponsel
11
Berangkat Bersama
12
Di Hukum
13
Ciuman Pertama
14
Perdebatan Antar Sepupu
15
Belajarlah Menerima!
16
Ciuman Selamat Malam
17
Pelukan Hangat
18
Lipbalm
19
Gudang Belakang Sekolah
20
Perasaan Denis
21
Kang Jajan VS Kang Nyosor
22
Belajar Dari Ahlinya
23
Semakin Membaik
24
Perdebatan Antar Sepupu #2
25
Takut Petir
26
Pingsan
27
Kecurigaan Denis
28
Nafkah Batin?
29
Kekacauan
30
Guling Bernyawa
31
Morning Kiss
32
Polos atau Mau Gue Polosin?
33
Jimmy vs Obat
34
Ancaman Mematikan
35
Bekal
36
Gudang Belakang Sekolah #2
37
Ketahuan
38
Perhatian Jimmy
39
Penolakan Alisa
40
Cinta Tapi Gengsi
41
Pertandingan Basket
42
Sebuah Hukuman
43
Jepit Rambut Untuk Alisa
44
Denis Pindah?
45
Pak Suami?
46
Cinta Eva Untuk Harry
47
Alisa Sakit?
48
Masakan Untuk Alisa
49
Hak Suami ++
50
Unboxing
51
Bersayap Tapi Tak Bisa Terbang
52
Pria Misterius
53
Vitamin
54
Cara Ampuh Membuat Jimmy Diam
55
Alisa Merajuk
56
Alisa Merajuk #2
57
Jimmy Mode Manja
58
Penyerangan
59
Kemampuan Jimmy
60
Penghianat?
61
Satu Untuk Berdua
62
Penyerangan #2
63
Demam
64
Shock Berat
65
Titik Terang
66
Penghianat #2
67
Pasutri Bucin
68
Denis dan Ayuna?
69
Berbatang vs Berlubang
70
Confess?
71
Jatah Suami
72
Drama Belanja Bulanan
73
Kelemahan Jimmy
74
Sebuah Firasat
75
Kecolongan
76
Tujuan Denis!
77
Aku Mau Jimmy!
78
Jian vs Aldi
79
Alisa dan Ayuna
80
Demam Rindu
81
Pertemuan
82
Jadian
83
Kebahagiaan yang Kembali
84
Anggota Baru
85
Pasangan Aneh
86
Keras Kepala
87
Kedatangan Denis
88
Usaha
89
Alisa Cemburu
90
Hamil?
91
Tingkah Jimmy
92
Jimmy sakit?
93
Jimmy Sakit #2
94
Kehamilan Simpatik
95
Denis Kalah
96
Zona Bucin
97
Di Jaga Ketat
98
Farhan dan Eva
99
Berani Mengakui Kesalahan
100
Keputusan
101
Kedatangan Dion dan Karin
102
Sahabat Jadi Saudara
103
First Night
104
Moment Menegangkan
105
Secret Wedding - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!