Jimmy Marchy Leonard

Di kediaman Leonard

Jimmy menatap kedua orang tua nya dengan tajam, jika sudah mengumpulkan anggota keluarga seperti ini, pasti ada yang penting. Namun kali ini dialah yang menjadi topik pembicaraan nya dan Jimmy tak menyukai hal itu. 

"Jim, kami akan menjodohkan mu dengan anak sahabat kami." Ucap Raksa Leonard, papi Jimmy. 

"Sudah kuduga." Gumam Jimmy pelan, sangat pelan. 

"Gadis mana lagi, Pi?" Tanya Jimmy, ini bukan perjodohan pertama kali nya. Tapi yang ke berapa kali nya, namun sejauh ini Jimmy selalu menolak.

"Namanya Alisa, mungkin kamu sudah mengenal nya karena kalian teman sekelas kan?" 

"Alisa? Gadis cerewet itu, merepotkan!" Ucap Jimmy, dia seringkali di buat pusing dengan ocehan gadis itu di kelas, lalu sekarang di rumah juga? Astaga, hidupnya seperti di ujung tanduk. 

"Setidaknya dia gadis yang cerdas, tak seperti kau, Jim." Sindir Raksa, membuat Jimmy mendengus. 

"Tapi Pih, nilai Jimmy akhir-akhir ini bagus lho." 

"Bagus lah tante, dia kan nyontek tugas dari Alisa, jelas aja nilai nya bagus tinggal nyalin doang." Celetuk Farhan, ya dia adalah sahabat, kaki tangan, juga sepupu Jimmy. Sama badung dan nakal nya, tak jarang mereka berdua bolos dan memilih nongkrong di kantin dari pada masuk kelas.

"Sialan, awas Lo ya!" Mata Jimmy berkata seperti itu, membuat Farhan hanya tersenyum mengejek ke arah nya. Saat di rumah, dia tak takut pada Jimmy, namun di luar dia akan menjadi anak buah yang penurut.

"Astaga, sudah Pih itu keputusan yang tepat. Kali aja dengan menikah sama Alisa, Jimmy bisa berubah." Ucap Larissa, ibu Jimmy. 

"Ya, Papih juga berfikiran begitu. Rafi juga punya keluhan tentang putrinya yang susah di atur, dia juga berharap putra kita bisa membuatnya menjadi gadis penurut." 

"Ohh jadi ini awal mula perjodohan konyol ini? Alisa itu gadis cerewet, bisa-bisa telinga Jimmy rombeng denger celotehan nya." Ketus Jimmy.

"Tak ada penolakan ya, Jim. Hari Minggu, om Rafi dan Tante Alina akan kesini untuk membicarakan perjodohan ini." 

"Terserah Papi saja lah, gak ada guna nya Jimmy nolak juga." Ucap Jimmy, dia melengos dan memilih pergi dengan menarik kerah baju belakang Farhan, hingga membuat pemuda itu terangkat ke atas.

Dengan terpaksa dia mengikuti langkah Jimmy dengan langkah terseok.

"Apes dah, kalo gak mati seenggaknya gue sekarat." Rutuk Farhan dalam hati, sudah pasti mood Jimmy berantakan saat ini dan itu akan berpengaruh padanya.

"Ke basecamp." 

"Siap, bos." Jawab Farhan, perkiraan nya meleset. Nyatanya Jimmy tak melakukan apapun, dia hanya mengajak nya pergi ke basecamp.

Keduanya pun mengendarai motor besar dengan kenalpot bising mereka menjauhi rumah, tentunya dengan kecepatan tinggi yang membuat mereka seolah terbang. Tentunya ini sudah biasa bagi Jimmy dan Farhan, bahkan mereka sudah sering ugal-ugalan di jalan.

Hanya beberapa menit saja, keduanya sampai di basecamp, sebuah gedung yang di bangun Jimmy dengan uang tabungan nya untuk tempat menenangkan diri, sekaligus tempat berkumpulnya geng Kelelawar. 

Tanpa banyak omong, Jimmy masuk dan duduk di meja, dia menuang cairan berwarna merah dan menenggak nya dengan sekali tegukan. 

"Kenapa tuh bos kek gitu?"

"Masa lajang nya segera berakhir, bro." Jawab Farhan dengan kekehan pelan, takutnya terdengar Jimmy dan nanti dia akan mengamuk. Jika Jimmy mabuk, itu akan sangat merepotkan, khususnya bagi Farhan. Karena dia yang akan menghadapi kemarahan om dan Tante nya jika nanti melihat Jimmy pulang dengan keadaan tepar.

"Lolos dari harimau, nanti masuk sarang singa. Sial, sama aja." Gerutu nya pelan, dia memutuskan untuk membakar satu batang bernikotin dan menjepitnya di antara jemari nya, asap mengepul dari hidungnya.

Keesokan harinya, Jimmy pulang dengan langkah sempoyongan. Semalam dia memutuskan tak pulang untuk menghindari ceramah dari kedua orang tua nya, namun pulang siang hari juga seperti nya bukan ide yang bagus. 

"Mabuk-mabukan lagi, Jim?" Sindir Larissa, dia menatap tajam sang putra. Begitu pun Raksa, dia melakukan hal yang sama seperti sang istri.

"Mama lihat sendiri kan? Jadi, apa gunanya bertanya kalau Mama sendiri tau jawaban nya." Jawab Jimmy ketus, lalu melangkah pelan ke kamarnya di lantai atas. 

"Astaga, kelakuan putra kita semakin hari semakin menyimpang, Ma." 

"Mama sendiri udah bingung harus pake cara apalagi biar Jimmy gak mabuk-mabukan lagi, tapi semakin di larang Jimmy malah semakin tak terkendali." Jelas Larissa, dia sudah kewalahan menasehati putra bungsu nya itu. 

Sore harinya, Raksa memberitahukan sang istri bahwa pertemuan dua keluarga di percepat. Hanya sekedar perkenalan sambil makan malam. 

Larissa menghela nafas nya pelan di depan pintu kamar putranya, lalu perlahan mengetuk pintu. 

"Masuk.." 

Larissa membuka pintu kamar itu dan melihat sang putra sedang duduk di lantai dengan gitar yang sedang dia mainkan. 

"Kenapa Ma?"

"Malam ini bersiaplah, calon mertua mu akan datang berkunjung." Ucap Larissa, membuat Jimmy terkekeh.

"Biarkan saja mereka datang, lalu urusan nya denganku apa?" 

"Sayang, tolonglah. Turuti keinginan papi mu, sekali ini saja Nak." Bujuk Larissa membuat Jimmy tersenyum kecut.

"Ya, nanti Jimmy turun jika mereka sudah datang." Jawabnya, membuat Larissa tersenyum. 

"Terimakasih sayang, Mama akan bilang sama Papi." 

"Bilang saja, dia takkan perduli." Sinis nya, membuat Larissa menggelengkan kepala nya. Putranya ini kelewat dingin, acuh dan cuek, juga datar seperti tembok.

Larissa keluar dari kamar putranya, dia masuk ke dalam ruang kerja suaminya untuk memberitahukan kabar baik.

"Jimmy sudah setuju Pih." 

"Baguslah, Mama tolong persiapkan sajian nya."

"Siap Pih." Jawab Larissa, dia pun pergi keluar dari ruang kerja suaminya untuk mulai memasak.

Sedangkan di rumah Alisa, gadis itu hampir saja menangis karena merasa putus asa. Dia tak ingin kebebasan nya terenggut karena pernikahan yang tak dia inginkan, tapi sialnya dia tak bisa menolak perjodohan ini karena papa nya.

"Sayang, jangan menangis. Ini yang terbaik buat kamu. Calon suami kamu pemuda yang baik, dia pasti bisa jagain kamu." Ucap Alina.

"Lisa cuma merasa gak siap aja Ma, Alisa masih muda buat berumah tangga."

"Kalian akan di dewasakan oleh keadaan nanti." Jawab Alina, dia ingat betul. Dulu, dirinya juga menikah karena perjodohan. 

Hal yang sama pernah dia alami, rasa takut dan khawatir selalu saja menghantui nya. Dia juga merasa takut kebebasan nya akan hilang bersama status nya, namun dia tak menyangka perjodohan itu membawa cinta dan pernikahan mereka bertahan hingga saat ini. 

"Bersiaplah, sebentar lagi kita akan berangkat." Ucap Alina, gadis itu mengangguk dan beranjak ke kamar mandi. 

Singkatnya, tepat pukul 8 malam Alisa berangkat dengan menggunakan mobil. Dia duduk anteng di bangku belakang, namun keadaan hatinya benar-benar berantakan saat ini. 

"Huhh, gak mungkin gue kabur kan? Gue belom mau mati sekarang." Gumam Lisa sambil mengenyahkan pikiran buruk dari kepala nya. 

Hingga, mobil itu berhenti di garasi rumah mewah yang terlihat sangat asing di mata Alisa.

"Ayo masuk, Nak. Jangan bengong, kamu ini malu-maluin. Liat rumah orang sampe gak ngedip." Ucap Alina membuat Alisa terkekeh pelan.

Alina menggandeng lengan sang putri, kedatangan mereka mendapat sambutan hangat dari tuan rumah. Bahan Larissa tak segan, dia langsung memeluk Alisa dengan hangat.

"Ayu nya calon mantuku." Puji nya sambil mengusap wajah Alisa dengan lembut. 

"Ayo masuk, silahkan." Ajak Raksa, memang bagi Alisa ini bukan pertemuan pertama nya dengan Om Raksa, tapi mana dia tahu kalau dia punya anak laki-laki. 

"Panggilin Jimmy nya, Ma."

'Jimmy?' batin Alisa, Jimmy yang mana? Tunggu, tak mungkin Jimmy musuh nya di sekolah kan?

Namun dia di buat membulat saat melihat pria yang sangat menyebalkan turun dari tangga dengan senyum mengejek yang dia layangkan ke arah Alisa. 

"Nah, ini putra Om, Alisa."

"Kayaknya kita harus kenalan lagi sebagai calon suami ya, gue Jimmy Marchy Leonard." Jimmy mengulurkan tangan nya ke arah Alisa. 

Namun gadis itu sama sekali tak membalas uluran tangan pria itu, dia hanya menatap tajam pria itu. 

'Sialan, gimana bisa gue lupa kalo si Jimmy itu nama belakang nya Leonard?' rutuk Alisa dalam hati. 

.....

🌻🌻🌻🌻🌻

Terpopuler

Comments

Paulina H. Alamsyah Asir

Paulina H. Alamsyah Asir

next thor, semangat❤❤❤

2022-10-15

1

herni

herni

lanjuuut

2022-10-04

4

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan?
2 Jimmy Marchy Leonard
3 Datar Seperti Tembok!
4 Pernikahan Rahasia
5 Sarapan Bersama
6 Robot Ganteng
7 Mulai Perhatian
8 Kejadian Tak Terduga
9 Mulai Posesif
10 Izin Lewat Ponsel
11 Berangkat Bersama
12 Di Hukum
13 Ciuman Pertama
14 Perdebatan Antar Sepupu
15 Belajarlah Menerima!
16 Ciuman Selamat Malam
17 Pelukan Hangat
18 Lipbalm
19 Gudang Belakang Sekolah
20 Perasaan Denis
21 Kang Jajan VS Kang Nyosor
22 Belajar Dari Ahlinya
23 Semakin Membaik
24 Perdebatan Antar Sepupu #2
25 Takut Petir
26 Pingsan
27 Kecurigaan Denis
28 Nafkah Batin?
29 Kekacauan
30 Guling Bernyawa
31 Morning Kiss
32 Polos atau Mau Gue Polosin?
33 Jimmy vs Obat
34 Ancaman Mematikan
35 Bekal
36 Gudang Belakang Sekolah #2
37 Ketahuan
38 Perhatian Jimmy
39 Penolakan Alisa
40 Cinta Tapi Gengsi
41 Pertandingan Basket
42 Sebuah Hukuman
43 Jepit Rambut Untuk Alisa
44 Denis Pindah?
45 Pak Suami?
46 Cinta Eva Untuk Harry
47 Alisa Sakit?
48 Masakan Untuk Alisa
49 Hak Suami ++
50 Unboxing
51 Bersayap Tapi Tak Bisa Terbang
52 Pria Misterius
53 Vitamin
54 Cara Ampuh Membuat Jimmy Diam
55 Alisa Merajuk
56 Alisa Merajuk #2
57 Jimmy Mode Manja
58 Penyerangan
59 Kemampuan Jimmy
60 Penghianat?
61 Satu Untuk Berdua
62 Penyerangan #2
63 Demam
64 Shock Berat
65 Titik Terang
66 Penghianat #2
67 Pasutri Bucin
68 Denis dan Ayuna?
69 Berbatang vs Berlubang
70 Confess?
71 Jatah Suami
72 Drama Belanja Bulanan
73 Kelemahan Jimmy
74 Sebuah Firasat
75 Kecolongan
76 Tujuan Denis!
77 Aku Mau Jimmy!
78 Jian vs Aldi
79 Alisa dan Ayuna
80 Demam Rindu
81 Pertemuan
82 Jadian
83 Kebahagiaan yang Kembali
84 Anggota Baru
85 Pasangan Aneh
86 Keras Kepala
87 Kedatangan Denis
88 Usaha
89 Alisa Cemburu
90 Hamil?
91 Tingkah Jimmy
92 Jimmy sakit?
93 Jimmy Sakit #2
94 Kehamilan Simpatik
95 Denis Kalah
96 Zona Bucin
97 Di Jaga Ketat
98 Farhan dan Eva
99 Berani Mengakui Kesalahan
100 Keputusan
101 Kedatangan Dion dan Karin
102 Sahabat Jadi Saudara
103 First Night
104 Moment Menegangkan
105 Secret Wedding - Ending
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Perjodohan?
2
Jimmy Marchy Leonard
3
Datar Seperti Tembok!
4
Pernikahan Rahasia
5
Sarapan Bersama
6
Robot Ganteng
7
Mulai Perhatian
8
Kejadian Tak Terduga
9
Mulai Posesif
10
Izin Lewat Ponsel
11
Berangkat Bersama
12
Di Hukum
13
Ciuman Pertama
14
Perdebatan Antar Sepupu
15
Belajarlah Menerima!
16
Ciuman Selamat Malam
17
Pelukan Hangat
18
Lipbalm
19
Gudang Belakang Sekolah
20
Perasaan Denis
21
Kang Jajan VS Kang Nyosor
22
Belajar Dari Ahlinya
23
Semakin Membaik
24
Perdebatan Antar Sepupu #2
25
Takut Petir
26
Pingsan
27
Kecurigaan Denis
28
Nafkah Batin?
29
Kekacauan
30
Guling Bernyawa
31
Morning Kiss
32
Polos atau Mau Gue Polosin?
33
Jimmy vs Obat
34
Ancaman Mematikan
35
Bekal
36
Gudang Belakang Sekolah #2
37
Ketahuan
38
Perhatian Jimmy
39
Penolakan Alisa
40
Cinta Tapi Gengsi
41
Pertandingan Basket
42
Sebuah Hukuman
43
Jepit Rambut Untuk Alisa
44
Denis Pindah?
45
Pak Suami?
46
Cinta Eva Untuk Harry
47
Alisa Sakit?
48
Masakan Untuk Alisa
49
Hak Suami ++
50
Unboxing
51
Bersayap Tapi Tak Bisa Terbang
52
Pria Misterius
53
Vitamin
54
Cara Ampuh Membuat Jimmy Diam
55
Alisa Merajuk
56
Alisa Merajuk #2
57
Jimmy Mode Manja
58
Penyerangan
59
Kemampuan Jimmy
60
Penghianat?
61
Satu Untuk Berdua
62
Penyerangan #2
63
Demam
64
Shock Berat
65
Titik Terang
66
Penghianat #2
67
Pasutri Bucin
68
Denis dan Ayuna?
69
Berbatang vs Berlubang
70
Confess?
71
Jatah Suami
72
Drama Belanja Bulanan
73
Kelemahan Jimmy
74
Sebuah Firasat
75
Kecolongan
76
Tujuan Denis!
77
Aku Mau Jimmy!
78
Jian vs Aldi
79
Alisa dan Ayuna
80
Demam Rindu
81
Pertemuan
82
Jadian
83
Kebahagiaan yang Kembali
84
Anggota Baru
85
Pasangan Aneh
86
Keras Kepala
87
Kedatangan Denis
88
Usaha
89
Alisa Cemburu
90
Hamil?
91
Tingkah Jimmy
92
Jimmy sakit?
93
Jimmy Sakit #2
94
Kehamilan Simpatik
95
Denis Kalah
96
Zona Bucin
97
Di Jaga Ketat
98
Farhan dan Eva
99
Berani Mengakui Kesalahan
100
Keputusan
101
Kedatangan Dion dan Karin
102
Sahabat Jadi Saudara
103
First Night
104
Moment Menegangkan
105
Secret Wedding - Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!