Sebenarnya

Astaga apa yang terjadi semalam? batin Cassie

Ia duduk meremat kain selimut dan panik. Perlahan mencoba mengingat apa yang terakhir kali ia lakukan.

Pria disampingnya masih terbaring didalam selimut dan terlihat berpakaian. Sementara dirinya sudah tak mengenakan apapun.

Cassie lalu beranjak dari tempat tidurnya, memungut pakaiannya yang berjatuhan dilantai kemudian memakainya dengan cepat.

"Aneh, daerah kewanitaan ku tidak sakit sama sekali. atau memang pria ini tidak mengambil kesucianku," gumam Cassie dengan pelan.

Ia ingin sekali marah dengan pria itu, namun ia takut jika Bram berbuat hal yang tak diinginkan. Ia pun cepat-cepat keluar dari kamar hotel itu.

Namun ada hal aneh yang ia temukan. Sebuah noda merah di karpet. Cassie menelusuri bercak itu yang ternyata mengarah ke kepala Bram bagian kiri.

"Darah, dikepala. Astaga!" pekiknya

Cassie mengguncangkan tubuh Bram dengan panik. Pria itu tak bergerak. Ia pun memeriksa saluran pernapasan dan denyut nadinya.

"Syukurlah dia masih hidup,"

"Bram bangun," sembari menepuk pelan pipinya.

Cassie tak kehabisan ide, ia lalu berjalan menuju kamar mandi lalu mengambil segelas air. Cassie kembali lagi ke kamar dan menyemprotkan air dengan jari jemarinya ke wajah Bram. Tetap saja pria itu tak bergerak sama sekali.

Ia meletakkan gelas berisi air kran tersebut di atas meja nakas.

"Bagaimana ini, jika aku memanggil petugas hotel aku takut jika ditanyai ini itu," Cassie berjalan bolak-balik sambil memegangi rambutnya.

Tak ada cara lain, Ia pun mengambil gelas yang berisi air tersebut lalu menyiramkannya ke wajah Bram.

Byur

Air siraman itu masuk ke dalam hidung Bram, dan pria itu langsung terbangun. Hidungnya perih ditambah kepala bagian kirinya juga terasa sakit dan berat.

Untung saja Bram tidak memiliki penyakit jantung. Ia lalu mengusap air yang membasahi wajahnya.

Pandangannya kabur saat melihat kedua kaki menyentuh tanah ada dihadapannya. Berulang kali ia mengucek matanya dan melihat kembali sosok yang ada dihadapannya.

Matanya menjalar dari bawah ke atas dan ia terkejut melihat Cassie.

"Cassie, Lo baik-baik aja kan?" tanya Bram yang langsung berdiri pria itu ingin menghampiri Cassie namun kepalanya terasa pening.

Ia pun meraba kepala bagian kiri. Ada sesuatu yang mengeras dan menempel di kepalanya.

"Kepala Lo berdarah, dan gue terbangun dengan kondisi buggil. Apa Lo bisa jelasin, apa yang terjadi semalam?"

Bram yang limbung kembali duduk diranjang, berusaha menetralkan pikirannya dan sakit kepalanya. Darah dikepala ya mengering. Untung saja bukan pendarahan yang hebat.

Bram sambil mengingat apa yang terjadi semalam.

"Semalam Vinno bawa Lo kesini, gue tau Lo orangnya polos makannya gue ikutin. Tapi keburu dia buka baju Lo," jelas Bram, dengan reflek Cassie menutupi dadanya dengan menyilangkan tangannya.

"Terus, Lo juga lihat,"

"Ya gak sengaja lihat," jelas Bram lalu lalu melanjutkan kalimatnya lagi

"Gua gak mikirin apa-apa waktu itu, karena Vinno langsung ninju gue. Trus gue tendang dia, abis itu gue selimutin Lo. Gak taunya Vinno mukul gue pake botol. Gue inget kepala gue berdarah. Abis tu gue ga inget apa pun,"

"Sumpah semalam gue ga ngapa-ngapain Lo," timpalnya lagi dengan cepat.

"Vinno?"

"Lo jangan percaya sama Vinno, dia cuma manfaatin kepolosan Lo," ucap Bram

"Kalau gitu thanks ya, gue udah berprasangka buruk ma Lo,"

Bram tersenyum dan menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Kita cek out sekarang, gue antar Lo pulang," ajak Bram dan merapikan pakaiannya yang kusut sebelum meninggalkan kamar itu.

Cassie mengikutinya. Kali ini dia juga tidak akan mudah percaya, termasuk Bram dan apa yang dia ceritakan barusan.

Setelah ini Cassie akan mengecek soal kewanitaannya apakah dia masih virgin atau tidak.

Bram berhenti didepan lift, sambil menunggu pintu lift terbuka dia bertanya pada Cassie, "Rumah Lo dimana?"

Deg

"Rumah?" gumam Cassie

Aduh gue kan mau kabur dari rumah, trus gue mesti kemana? batin Cassie

"Hey, kok diem?"

Ting

Pintu lift terbuka, obrolan pun terhenti dan mereka masuk kedalam lift.

"Cas?" tanya Bram karena Cassie masih belum menjawab

Kring...Kring

Suara ponsel Cassie berdering, sang mama menelepon. Sebenarnya ia enggan mengangkat namun, Bram meliriknya. Akhirnya ia angkat juga telepon itu.

"Ya Ma," ucap Cassie lembut

"Kamu dimana sayang? Mama sampai lapor ke polisi karena mobil kamu ditemukan tetapi kamu menghilang. Kamu dimana sayang?" ujar sang Mama khawatir

Cassie mengambil napas dalam lalu membuangnya dengan kasar

"Ya nanti Aku pulang,"

Ting

Pintu lift terbuka, Cassie dan Bram segera keluar dari lift. Cassie pun mengakhiri pembicaraannya lewat telepon. Namun dia masih memainkan ponselnya, melihat riwayat panggilan yang begitu banyak.

Braak

Seseorang yang sedang memainkan ponselnya juga tak sengaja menabrak Cassie. Ponsel keduanya jatuh, tipe ponsel yang sama dan warna yang sama pula.

"Sorry, saya tidak sengaja," ucap pria yang menabrak itu dan segera mengambil ponselnya.

"Saya juga minta maaf om," balas Cassie lalu tersenyum.

Cassie memanggilnya Om karena pria itu terlihat lebih tua dan berpakaian jas rapi. Sepertinya memang sedang terburu-buru.

Bram yang telah menyelesaikan pembayaran, kemudian kembali dan menghampiri Cassie.

"Ada apa?"

"Maaf, saya tidak sengaja menabraknya. Jika ponselnya rusak saya bersedia mengganti," ujar si Om.

Cassie melihat ponselnya, dalam posisi mati, tetapi karena ia melihat tidak ada keretakan jadi Cassie pun membiarkannya

"Tidak apa-apa, tidak perlu diganti,"

"Hmm begini saja, ini kartu nama saya. Jika ada kerusakan hubungi saja ya. Maaf saya terburu-buru," ucap si Om sembari menyerahkan kartu namanya kepada Cassie dan kemudian pergi dengan sedikit berlari.

Cassie mengambilnya dan melihat nama yang tertera disana.

"Barra," gumam Cassie

Cassie dan Bram pun pergi meninggalkan hotel tersebut. Sedangkan Barra yang baru saja masuk lift, membuka ponselnya.

"Ini bukan punya ku, astaga," pria itu langsung menekan tombol turun. Tetapi ia harus melewati satu tingkat lagi untuk turun kebawah.

Namun percuma saja ia mengejarnya karena Cassie sudah pergi.

.

.

Cassie sudah sampai dirumah, tentu saja di antar Bram. Pria asing yang baru ditemuinya kemarin. Mereka tak banyak bicara karena canggung.

"Terimakasih ya Bram, Lo mau masuk ga?" tawar Cassie

"Mungkin lain kali, gue minta nomer Lo aja," ucap Bram seraya memberikan ponselnya pada Cassie.

Gadis itu menerima ponsel Bram dan mengetik nomer teleponnya. Namun baru beberapa nomer di tulis, Cassie melihat sang Papa tengah keluar dari rumah dengan membawa dua koper miliknya, serta barang lain yang juga diangkut asisten rumah tangganya.

"Papa mau kemana?" gumam Cassie yang langsung memberikan ponselnya pada Bram padahal ia belum selesai mengetik. Cassie turun dan berlari menghampiri sang Papa.

"Papa," teriak Cassie.

Rio, papanya menoleh

"Cassie, kamu kemana saja?" ucap Papanya panik

"Aku main, lalu Papa mau kemana dengan barang-barang itu?"

"Papa dan Mama memutuskan untuk bercerai,"

"Cerai? Kenapa? Apakah itu solusinya?" ucap Cassie kemudian ia menangis

"Sayang, suatu saat nant...,"

"Papa dan Mama jahat, kalian gak mikirin perasaan aku," Cassie pun berlari masuk kedalam rumah sambil menangis.

Tak berapa lama gadis itu sudah berada diatas balkon di lantai 3.

"Papa, Mama, Kalian tega, kalian ga mikirin perasaan aku. Lebih baik Aku mati dari pada menjadi korban broken home, Selamat tinggal Ma....Pa..." Teriak Cassie

Perbuatannya itu mengundang perhatian Rio, Dina, asisten rumah tangganya dan Bram yang belum pergi dari depan rumahnya melihat Cassie tengah berdiri diatas pagar balkon dan hendak meloncat.

Bruuuuk

Cassie terjatuh dari balkon lantai tiga

"Cassie....!" seru semua yang ada disana.

Visual Cassie sumber Instagram @marinabondarko

Terpopuler

Comments

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

🦂⃟ᴍɪʟᷤᴀᷤʜᷫ ᶜᵘᵗᵉ ✹⃝⃝⃝s̊S

untung casi masih aman... tp keknya casi bakal kejebak sama om Bara nih

2023-09-23

0

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

🔵⏤͟͟͞𝐑𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆🔰π¹¹™𒈒⃟ʟʙᴄ❤

ingat" dulu
kamu habis ngapain ayoo

2023-02-26

0

Drew 1

Drew 1

eh.... koq maen lumpat²an kek anak kodok aje ni cassie...
nasi padang msh enak loh.. dah icip² blm...??

2022-12-27

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Konflik
3 Sebenarnya
4 Keputusan
5 Barra
6 Tak Ada Etika
7 Monday
8 Bram Yang Misterius
9 Ingatan Flash Back
10 Di Kejar Mantan
11 Terror Hera
12 Bertemu
13 Kejahilan Cassie
14 Kekasih Baru Mama
15 Ulang Tahun Cassie
16 Permintaan Ketiga
17 Party
18 Tempat Sakral
19 Sakit
20 London, I'm Coming
21 London
22 Tamu Tak Diundang
23 Bertahan
24 Barra VS Bram
25 Perkelahian
26 Para Orang Tua
27 Saling Mengangumi
28 Bingung Judulnya
29 Kabur
30 Tembakan
31 Perjodohan
32 Wasabi Menemui Wibi
33 Kenyamanan
34 Gengsi
35 Keyakinan
36 Kelakuan Kenza
37 Percayalah
38 Healing
39 London Eye
40 Bram Menyusul Cassie
41 No One Like you
42 Berteman Atau Menjadikannya Musuh
43 Ngibul Sedikit
44 Memilih Percaya
45 Pertemuan
46 Keharmonisan
47 Pamit
48 Merelakan
49 Oscar
50 Just a Dream
51 Lamar
52 Cinta Yang Tak Di Restui
53 Sad
54 Kebahagiaan Kecil
55 Interogasi
56 One Step
57 Terpaksa
58 Macet
59 GATOT
60 Kehebatan Wasabi
61 Jalan Masih Panjang
62 Malam Romantis
63 Curhat Dong Ma
64 Restu Rio
65 Berangkat Ke London Lagi
66 HELP
67 Bala Bantuan
68 Mengambil Hati Dina
69 Berbaikan
70 Minta Job
71 Reaksi Kimia
72 Happy
73 Keteguhan Cinta
74 Miscommunication
75 Nasihat Barra
76 Demi Kamu
77 Menunggu
78 OH MY GOD
79 Naksir Markonah
80 Siap Long Distance Marriage
81 Sroot
82 New Couple
83 Langit Favorit
84 Sandiwara
85 Baru Tahu
86 Married
87 Gendam Sang Penggoda
88 Trust
89 Game Tantangan
90 Gangguan Kedua
91 Penjelasan
92 Tertangkap Basah
93 Surrender
94 Persiapan Pernikahan
95 Hargai Pasangan Mu
96 Happy Ending
97 Novel Baru
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Awal Mula
2
Konflik
3
Sebenarnya
4
Keputusan
5
Barra
6
Tak Ada Etika
7
Monday
8
Bram Yang Misterius
9
Ingatan Flash Back
10
Di Kejar Mantan
11
Terror Hera
12
Bertemu
13
Kejahilan Cassie
14
Kekasih Baru Mama
15
Ulang Tahun Cassie
16
Permintaan Ketiga
17
Party
18
Tempat Sakral
19
Sakit
20
London, I'm Coming
21
London
22
Tamu Tak Diundang
23
Bertahan
24
Barra VS Bram
25
Perkelahian
26
Para Orang Tua
27
Saling Mengangumi
28
Bingung Judulnya
29
Kabur
30
Tembakan
31
Perjodohan
32
Wasabi Menemui Wibi
33
Kenyamanan
34
Gengsi
35
Keyakinan
36
Kelakuan Kenza
37
Percayalah
38
Healing
39
London Eye
40
Bram Menyusul Cassie
41
No One Like you
42
Berteman Atau Menjadikannya Musuh
43
Ngibul Sedikit
44
Memilih Percaya
45
Pertemuan
46
Keharmonisan
47
Pamit
48
Merelakan
49
Oscar
50
Just a Dream
51
Lamar
52
Cinta Yang Tak Di Restui
53
Sad
54
Kebahagiaan Kecil
55
Interogasi
56
One Step
57
Terpaksa
58
Macet
59
GATOT
60
Kehebatan Wasabi
61
Jalan Masih Panjang
62
Malam Romantis
63
Curhat Dong Ma
64
Restu Rio
65
Berangkat Ke London Lagi
66
HELP
67
Bala Bantuan
68
Mengambil Hati Dina
69
Berbaikan
70
Minta Job
71
Reaksi Kimia
72
Happy
73
Keteguhan Cinta
74
Miscommunication
75
Nasihat Barra
76
Demi Kamu
77
Menunggu
78
OH MY GOD
79
Naksir Markonah
80
Siap Long Distance Marriage
81
Sroot
82
New Couple
83
Langit Favorit
84
Sandiwara
85
Baru Tahu
86
Married
87
Gendam Sang Penggoda
88
Trust
89
Game Tantangan
90
Gangguan Kedua
91
Penjelasan
92
Tertangkap Basah
93
Surrender
94
Persiapan Pernikahan
95
Hargai Pasangan Mu
96
Happy Ending
97
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!