Perkenalan Zakaria Dan Fatimah

Saat Imah tersenyum pada pemuda itu, pemuda tersebut hampir lupa jika ia sedang memegang piring makanan. Dan hampir terlepas dari pegangannya.

Pemuda itu belum pernah melihat gadis seperti Imah, begitu cantik dan mempesona.

Ada sesuatu yang menarik pada diri Imah.

Berada didekatnya, serasa berdiri di dekat suatu magnet yang dapat menarik seluruh perhatiannya.

Dalam sekejap ia membuang muka, menurunkan pandangannya tetapi tidak berusaha menjauh dari Imah.

Ia menyadari bahwa ia tak bisa bergerak sama sekali, seolah ia terpaku ditempat ia berdiri. Zack mematung tanpa tahu apa yang harus di perbuatnya.

Sesaat kemudian, ia kembali menatap Imah.

" Kelihatannya itu tak cukup untuk makan malam untuk pria seperti mu. " kata Imah sambil tersenyum pada pemuda itu.

Gadis itu tidak malu-malu, membuat pemuda itu senang dan tersenyum.

Pemuda itu merupakan sosok yang pendiam, sulit baginya untuk menyapa terlebih dahulu, sebagai orang yang dewasa, ia pria yang jarang bicara.

" Aku sudah makan sebelum datang kesini. " jawabnya.

Ia memang tidak mengambil makanan berat, hanya beberapa potong kue dan puding serta irisan buah.

Semua itu sudah cukup baginya.

Imah melihat pria itu memang sangat langsing meskipun mengenakan stelan jas, jas itu tidak melekat pada tubuhnya sebagaimana mestinya.

" Hmm.. Bolehkah bila kita berkenalan..?

Nama ku Zakaria, teman-teman biasa memanggilku Zack! " Zack mengulurkan tangannya dan mengajak Imah untuk berkenalan.

" Aku Fatimah, keluarga dan teman-teman memanggilku dengan Imah! " balas Imah sambil mengulurkan tangannya untuk menyambut tangan Zack.

" Kau kelihatan tidak nyaman berada disini. " kata Imah pada Zack.

Ia mengatakannya sambil tersenyum lembut dan dengan sikap yang sopan.

Zack tersenyum sambil mengagumi Imah.

" Bagaimana kau bisa menebak..? " tanya Zack.

" Kau seperti ingin menyembunyikan piring mu di suatu tempat, dan kau ingin lari.

Apakah kau tidak menyukai acara ini? "

Tanya Imah balik.

Ia memulai percakapan dengan lancar, sementara teman Imah yang tadi mengobrol dengannya disapa temannya yang lain dan mulai menjauh dari Imah.

Zack dan Imah merasa berdiri berdua saja ditengah keramaian orang-orang yang berlalu lalang disekitar mereka.

Mereka seolah-olah melupakan orang lain dan hanya berdiri berdua.

" Ya, memang.. Atau setidaknya aku memang berfikir seperti itu.

Aku belum  pernah menghadiri acara seperti ini."  Zack menjawab pertanyaan Imah.

" Aku juga belum pernah, dan baru kali ini mengikuti acara ini karena kedua orang tuaku yang membawaku kesini. " kata Imah jujur.

Hal itu bukan karena tidak ada kesempatan bagi Imah untuk mengikuti acara seperti ini, tapi karena usianya yang masih belia maka kedua orang tuanya tidak mengajak serta Imah, tapi mereka membawa kedua saudara Imah yang lebih tua.

Zack tak mungkin tahu semua itu, Imah kelihatan begitu santai dan matang, orang akan menduga bila Imah berusia sekitar dua puluh tahun atau lebih.

" Indah sekali, bukan? Kata Imah, sambil menatap ke sekeliling dan kembali menatap Zack.

Zack hanya tersenyum.

Memang indah, tapi ia tidak menganggapnya begitu.

Sejak ia tiba disana, ia hanya memikirkan bahwa banyak sekali orang disana, betapa penuh sesak.

Lebih banyak hal lain yang ingin dilakukannya.

Saat ia menatap Imah, ia tidak yakin apakah acara ini merupakan tindakan membuang-buang waktu seperti anggapan awalnya.

Acara amal seperti ini terasa begitu membosankan menurut Zack.

Menurutnya, ia bisa beramal dimana saja dan kapan saja.

Banyak orang-orang diluar sana yang membutuhkan uluran tangan secara langsung tanpa menunggu acara amal seperti ini.

Menurutnya, acara amal ini hanya cocok untuk mereka-mereka yang punya  bisnis dan usaha yang besar serta para pejabat, karena di acara ini bisa menaikkan gengsi mereka.

Di acara seperti ini, mereka juga bisa bertemu kolega dan membicarakan masalah bisnis, bahkan masalah perjodohan bagi anak-anak mereka untuk lebih mengembangkan dan memajukan bisnis.

" Memang indah! " kata Zack.

Imah memperhatikan warna mata Zack, hampir sama dengan  warna matanya, kecoklatan.

" Dan begitu juga dengan mu. " kata Zack tiba-tiba.

Zack langsung memuji, dan cara ia menatap Imah membuat kata-kata nya jauh lebih bermakna dari pada semua kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak pemuda yang menyukainya.

Tapi, meskipun para pemuda itu jauh lebih muda dari Zack, mereka jauh lebih pintar bergaul daripada Zack.

" Matamu, indah sekali! " kata Zack terpesona.

Mata Imah memang terlihat begitu jernih, lebar, hidup, dan terlihat berani.

Kelihatannya gadis itu tidak takut terhadap apapun.

Dalam hal ini, mereka punya kesamaan, tapi dengan cara yang berbeda.

Setidaknya, acara ini adalah salah satu sedikit hal yang menakutkan Zack.

Ia lebih suka menyendiri.

Ia baru berada disana lebih kurang setengah jam sebelum bertemu Imah.

Ia merasa sudah bosan dan ingin segera pergi.

Ia tengah menunggu teman yang mengajaknya kesana, kapan mereka akan meninggalkan tempat itu.

" Kau ingin makan? " tanya Zack ringkas tanpa basa basi.

Ia memang tidak suka berbasa-basi, ia hanya mengatakan sesuatu yang dirasa perlu.

Ia melihat Imah yang belum mengambil piring.

Saat Imah mengangguk, Zack memberinya sebuah piring.

Imah hanya mengambil sedikit sayuran dan sepotong kecil ayam.

Ia merasa tidak lapar.

Tanpa berkata apapun, Zack membawakan piring gadis itu, dan mereka berjalan kesalahan satu meja yang disediakan, tempat orang lain yang juga sedang makan, Zack mengajak Imah duduk dikursi yang masih kosong.

Mereka duduk dengan diam, saat Zack mengangkat garpu nya, ia menatap Imah sambil bertanya dalam hati, mengapa Imah mendekatinya.

Apapun alasannya, malam itu menjadi malam yang indah bagi Zack, begitupun dengan Imah.

Kau kenal banyak orang disini? " tanya Zack tanpa memandang mereka, hanya memandang Imah.

Imah hanya mengaduk-aduk makanannya, ia tersenyum pada Zack.

" Hanya beberapa orang saja. Orang tuaku lebih banyak mengenal mereka. " jelas Imah terkejut, karena ia merasa canggung saat bersama Zack.

Itu tidak biasa terjadi padanya, tapi rasanya seolah setiap kata yang diucapkannya bermakna, dan seolah Zack mendengarkan setiap perubahan nada suaranya.

Berada didekat Zack terasa begitu nyaman  tidak seperti saat berada bersama pemuda lainnya, ada sesuatu yang luar biasa pada diri Zack yang membuat Imah merasa betah untuk berlama-lama duduk dan berbincang bersamanya.

" Apakah kedua orang tuamu ada di sini malam ini? " Zack kelihatan tertarik untuk mengenal kedua orang tua Imah.

" Ya! Di suatu tempat, aku sudah beberapa saat tidak melihat mereka, saat aku bertemu dengan sahabat dan teman-temanku dan aku mengobrol dengan mereka, dan meninggalkan orang tuaku yang sedang berbincang dengan koleganya.

Imah tahu, ibunya senang sekali duduk bersama sahabat- sahabatnya didekat pojok dan menghabiskan malam dan ayah Imah akan selalu mendampinginya.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

semangat thor

2023-03-18

1

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

terpesona pada pandangan pertamakan

2023-01-23

0

@Risa Virgo Always Beautiful

@Risa Virgo Always Beautiful

keren ceritanya semangat jadi penasaran kelanjutan ceritanya

2023-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Berita Kecelakaan
2 Masa Muda Imah Begitu Bahagia
3 Pandangan Pertama
4 Perkenalan Zakaria Dan Fatimah
5 Obrolan Imah Dan Zack
6 Ternyata Zack Seorang Pilot
7 Ada Pertemuan Adapula Perpisahan
8 Pertemuan Kembali
9 Imah Gadis Yang Penuh Gairah Dan Semangat
10 Malam Itu Terasa Begitu Indah
11 Cita-cita Imah
12 Masa Kecil Zack
13 Arti Sebuah Kebebasan
14 Di Antara Kerlip Bintang
15 Zack Dan Lamunannya
16 Keinginan Hati Yang Belum Terungkap
17 Seperti Seekor Laron Yang Mendekati Sebuah Lampu
18 Sesaat Rasa Itu Akan Hilang
19 Mungkin Aku Bukan Pujangga
20 Terlelap Dalam Lautan Emosi
21 Telepon Rindu
22 Bergetar Rasa Hatiku
23 Berharap Restu Bunda
24 Rasa Khawatir Seorang Ibu
25 Berdebar-debar Hatiku Seperti Genderang Mau Perang
26 Imah Ibarat Sebuah Kaca
27 Dunia Serasa Milik Berdua
28 Andaikan Waktu Bisa Kuputar Kembali
29 Betapa Merindunya Diriku Akan Hadirnya Dirimu
30 Suprise Menggugah Jiwa
31 Aku Ingin Terbang Tinggi Seperti Elang
32 Melayang Jauh Terbang Tinggi
33 Jangan Berkata Tidak Bila Kau Jatuh Cinta
34 Jujur Tak Ingin Engkau Pergi
35 Bab.35.Tinggallah Mimpi Yang Tiada Bertepi
36 Bab.36. Korbankan Diri Dalam Ilusi
37 Imah Kembali Ke Kampus
38 Bab 38. Semua Karena Cinta
39 Bab.39. Tegar Sampai Hari Ini
40 Bab 40. Bertanggung Jawab Saat Membawa Kendaraan
41 Bab 41 Imah Sangat Di Sayang Sama Ayah
42 Bab 42 Mimpi Di Siang Hari
43 Bab 43 Pergi Ke Butik
44 Bab 44 Makan Malam Keluarga.
45 Bab 45 Imah Berharap Zack Ada Waktu Untuknya
46 Bab 46 Ambekan Yang Langka
47 Bab 47 Zack Mengajak Imah Makan Malam.
48 Bab 48 Kota Tua
49 Bab 49 Bersepeda Keliling Kota Tua.
50 Bab 50. Makan Malam Romantis.
51 Bab 51 Pernikahan Very Dan Viny
52 Bab 52 Nikmat Mana Lagi Yang Engkau Dustakan.
53 Bab 53 Sarapan Bersama.
54 Bab 54 Awali Hari Dengan Senyuman.
55 Bab 55 Penghapus Terbang
56 Bab 56 Penelpon Rahasia.
57 Bab 57 Zack Pergi Ke Daerah Konflik.
58 Bab 58 Ayah Dan Andika Mendukung Imah
59 Bab 59 Ibu Mengizinkan Imah.
60 Bab 60 Terbang Adalah Terbang.
61 Bab 61 Kasih Ibu Sepanjang Masa.
62 Bab 62 Imah Mencintai Zack.
63 Bab 63 Zack Berusaha Menipu Hatinya.
64 Bab 64 Andika Menghibur Imah.
65 Bab 65 Allah Sang Pemilik Hati.
66 Bab 66 Keyakinan Imah Kepada Zack.
67 Bab 67 Imah Hanya Ingim Belajar Setia Untuk Zack.
68 Bab 68 Persahabatan Imah Dan Sandy.
69 Bab 69 Ungkapan Rasa Cinta Zack.
70 Bab 70 Memupuk Kerinduan.
71 Bab 71 Sikap Zack Yang Kebapakan.
72 Bab 72 Zack Ingin Menikah.
73 Bab 73 Zack Seorang Pria Jenius.
74 Bab 74 Ibu Hanya Ingin Melihat Imah Bahagia.
75 Bab 75 Mereka Sudah Semakin Jatuh Cinta.
76 Bab 76 SAH.
77 Bab 77 Malam Pertama
78 Bab 78 Mereka Saling Mencintai.
79 Bab 79 Selalu Terlihat Murung.
80 Bab 80 Imah Hamil.
81 Bab 81 Cuti Kuliah.
82 Bab 82 Sayang.
83 Bab 83 Menahan Rasa Sakit.
84 Bab 84 Keguguran.
85 Bab 85 Imah Dirawat
86 Bab. Kesedihan Imah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Berita Kecelakaan
2
Masa Muda Imah Begitu Bahagia
3
Pandangan Pertama
4
Perkenalan Zakaria Dan Fatimah
5
Obrolan Imah Dan Zack
6
Ternyata Zack Seorang Pilot
7
Ada Pertemuan Adapula Perpisahan
8
Pertemuan Kembali
9
Imah Gadis Yang Penuh Gairah Dan Semangat
10
Malam Itu Terasa Begitu Indah
11
Cita-cita Imah
12
Masa Kecil Zack
13
Arti Sebuah Kebebasan
14
Di Antara Kerlip Bintang
15
Zack Dan Lamunannya
16
Keinginan Hati Yang Belum Terungkap
17
Seperti Seekor Laron Yang Mendekati Sebuah Lampu
18
Sesaat Rasa Itu Akan Hilang
19
Mungkin Aku Bukan Pujangga
20
Terlelap Dalam Lautan Emosi
21
Telepon Rindu
22
Bergetar Rasa Hatiku
23
Berharap Restu Bunda
24
Rasa Khawatir Seorang Ibu
25
Berdebar-debar Hatiku Seperti Genderang Mau Perang
26
Imah Ibarat Sebuah Kaca
27
Dunia Serasa Milik Berdua
28
Andaikan Waktu Bisa Kuputar Kembali
29
Betapa Merindunya Diriku Akan Hadirnya Dirimu
30
Suprise Menggugah Jiwa
31
Aku Ingin Terbang Tinggi Seperti Elang
32
Melayang Jauh Terbang Tinggi
33
Jangan Berkata Tidak Bila Kau Jatuh Cinta
34
Jujur Tak Ingin Engkau Pergi
35
Bab.35.Tinggallah Mimpi Yang Tiada Bertepi
36
Bab.36. Korbankan Diri Dalam Ilusi
37
Imah Kembali Ke Kampus
38
Bab 38. Semua Karena Cinta
39
Bab.39. Tegar Sampai Hari Ini
40
Bab 40. Bertanggung Jawab Saat Membawa Kendaraan
41
Bab 41 Imah Sangat Di Sayang Sama Ayah
42
Bab 42 Mimpi Di Siang Hari
43
Bab 43 Pergi Ke Butik
44
Bab 44 Makan Malam Keluarga.
45
Bab 45 Imah Berharap Zack Ada Waktu Untuknya
46
Bab 46 Ambekan Yang Langka
47
Bab 47 Zack Mengajak Imah Makan Malam.
48
Bab 48 Kota Tua
49
Bab 49 Bersepeda Keliling Kota Tua.
50
Bab 50. Makan Malam Romantis.
51
Bab 51 Pernikahan Very Dan Viny
52
Bab 52 Nikmat Mana Lagi Yang Engkau Dustakan.
53
Bab 53 Sarapan Bersama.
54
Bab 54 Awali Hari Dengan Senyuman.
55
Bab 55 Penghapus Terbang
56
Bab 56 Penelpon Rahasia.
57
Bab 57 Zack Pergi Ke Daerah Konflik.
58
Bab 58 Ayah Dan Andika Mendukung Imah
59
Bab 59 Ibu Mengizinkan Imah.
60
Bab 60 Terbang Adalah Terbang.
61
Bab 61 Kasih Ibu Sepanjang Masa.
62
Bab 62 Imah Mencintai Zack.
63
Bab 63 Zack Berusaha Menipu Hatinya.
64
Bab 64 Andika Menghibur Imah.
65
Bab 65 Allah Sang Pemilik Hati.
66
Bab 66 Keyakinan Imah Kepada Zack.
67
Bab 67 Imah Hanya Ingim Belajar Setia Untuk Zack.
68
Bab 68 Persahabatan Imah Dan Sandy.
69
Bab 69 Ungkapan Rasa Cinta Zack.
70
Bab 70 Memupuk Kerinduan.
71
Bab 71 Sikap Zack Yang Kebapakan.
72
Bab 72 Zack Ingin Menikah.
73
Bab 73 Zack Seorang Pria Jenius.
74
Bab 74 Ibu Hanya Ingin Melihat Imah Bahagia.
75
Bab 75 Mereka Sudah Semakin Jatuh Cinta.
76
Bab 76 SAH.
77
Bab 77 Malam Pertama
78
Bab 78 Mereka Saling Mencintai.
79
Bab 79 Selalu Terlihat Murung.
80
Bab 80 Imah Hamil.
81
Bab 81 Cuti Kuliah.
82
Bab 82 Sayang.
83
Bab 83 Menahan Rasa Sakit.
84
Bab 84 Keguguran.
85
Bab 85 Imah Dirawat
86
Bab. Kesedihan Imah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!