"Terima kasih " ungkap Silvana Namun Zio hanya Diam.
" Dasar beruang kutub…. ganteng-ganteng kok Kulkas 16 pintu" Rutuk Silvana mencuri-curi pandang kepada Zio.
" Saya tahu saya tampan Nona tapi tidak seperti itu juga Nona menatap ku " Ucap Zio tiba-tiba mengangkat kepalanya hingga tatapan mata mereka bertemu.
Silvana yang kaget pun hanya cengengesan saja lalu mengangkat tangannya membentuk V.
" Peace…..Tuan tampan jadi segar deh mata aku lihat Tuan " Bukannya salah tingkah Silvana malah melemparkan gombalan kepada Zio membuat sang Empu Seketika menyembunyikan senyum samar di sudut bibirnya.
" Habiskan….."
" Apa yang di habiskan Tuan….."
" Makanan mu…..setelah itu kerjakan semua pekerjaan mu dengan benar…..saya tidak ingin mempunyai karyawan makan gaji buta " kata Zio Datar tanpa Ekspresi.
Dhuar……
" Baik Tuan….." Silvana tidak berani lagi untuk menatap atau menggoda Zio karna. Aura yang di keluarkan Zio sekarang sangat membuatnya tertekan.
" Huuuuuu berasa ke berada di kutub Utara dah " batin Silvana bergidik ngeri .
Silvana yang merasa terintimidasi dengan aura Zio membuat Ia hanya diam memakan makanannya dengan Cepat yang ada di pikirannya saat ini adalah cepat meninggalkan beruang kutub di depannya itu pikir Silvana.
" Hm…..saya sudah selesai Tuan….terimah kasih atas makanannya. Saya bekerja dulu " pamit Silvana lalu berlari masuk ke dalam ruangannya tanpa mendengar jawaban Zio.
" Hu…hu…hu dia sangat menakutkan ya tuhan….. SEMANGAT " monolog Silvana ya g sudah masuk ke dalam Ruangan lalu menuju meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.
KRING…..
kring
" Hallo saya Silvana Sekretaris….."
" Kemari sekarang "
Tut
Tut
" Kebiasaan mah ini harus mulai terbiasa " monolog Silvana melihat ganggang telfon di tangannya lalu menyimpannya dan berbalik arah keluar dari ruangan untuk ke ruangan Zio.
" Tuan….."
" Ambil ini….pelajari semuanya dalam 30 menit kedepan kamu akan mengikuti saya untuk melakukan meeting penting " papar Zio datar tanpa menoleh ke arah Silvana.
" 30 menit "
" Yah ambil cepat… " Perintah Zio.
Dengan ragu Silvana mengambil 2 buah berkas yang di tunjukan Zio padanya lalu pergi dari hadapan Zio.
Sedangkan Zio hanya tersenyum tipis sangat tipis hingga jikalau pun ada orang yang melihatnya mereka tidak akan tau jika Zio sedang tersenyum.
" Apa yang akan kamu lakukan kepada pasangan menjijikan itu di saat kamu tau perusahaan ini bekerja sama dengan perusaan mantan kekasih mu itu " Guman Zio tersenyum misterius.
" What……ini kan perusahaan si buaya buntung…..jadi mereka mau melakukan kerja sama…astaga naga Napa pula aku harus bertemu lagi dengan si Buaya buntung dan si Cewe katro itu " Rutuk Silvana memukul-mukul mejanya dengan berkas di tangannya.
" Cih bahkan mereka juga masih memakai ide ku untuk ini "
30 menit kemudian
Silvana yang larut dalam pekerjaannya tidak menyadari jika waktu 30 menit yang di berikan Zio telah habis.
" EHEM……" Dehem seseorang yang membuat Silvana kaget lalu menoleh ke arah asal suara.
" Eh Tuan….."
" Ikut saya…..kita akan langsung ke tempat meeting " Ucap Zio lalu berjalan ke depan sedangkan Silvana hanya bisa menurut dan berjalan di belakang Zio.
" Uh dia sangat Macho jika di lihat dari jarak sedekat ini….. " batin Silvana senyum-senyum sendiri tanpa mengetahui jika Zio sudah berhenti di depannya.
Srek
Eh eh
" Lain kali hati-hati " kata Zio yang merengguh pinggang Silvana karna tadi Silvana hampir terperanjat di depannya jika tidak dengan sigap ia merengguh pinggang ramping itu.
Tatapan Silvana dan Zio saling bertemu bahkan baik Silvana maupun Zio bisa merasakan hembusan napas mereka Masing-masing. Mereka berdua bagai larut dalam tatapan mata itu.
" Tuan….. lanjutkan saya akan mencari Lift yang lain " kata Arga yang bersiap untuk membalikkan badannya.
" Masuk…." Perintah Zio dengan Datar dan Dingin melepaskan pelan pelukannya di pinggang Silvana.
" Kau tidak mendengar perintah ku ha…." Ulang Zio menatap tajam Arga.
Arga dengan kaku langsung masuk ke dalam lift bergabung bersama Zio dan Silvana.
" Astaga hawa apa ini…….harusnya tadi aku tidak lewat disini…..harusnya tadi aku naik lift khusus para karyawan saja dengan begitu aku tidak akan terjebak di situasi ini…." Histeris Arga dalam hati melirik Ke arah tuannya yang hanya menampilkan ekspresi wajah datar sedangkan untuk Silvana gadis itu berusaha bersikap biasa saja tapi di wajahnya tetap meninggalkan rona merah di wajahnya.
" Situasi apa ini…" batin Silvana melirik kedua pria yang berdiri di sisi kanannya. Mereka berdua hanya diam dan menyebarkan aura dingin nggak tau saja kalau Silvana sudah keringatan dari tadi karna ulah kedua pria itu.
Ting……
" Akhirnya…." Batin Silvana dan Arga saat Lift terbuka.
Zio langsung berjalan ke depan menuju Mobil di ikuti oleh Arga dan Silvana di belakangnya.
Ceklek
Brak
" Pindah…." Kata Zio menatap tajam Silvana yang duduk bersama Arga di depan.
" Ha….." Silvana yang tidak mengerti hanya bisa garuk-garuk kepala lalu melirik Arga yang duduk di sampingnya.
" Pindah Nona " kata Arga melirik Silvana lalu melirik kursi Jok belakang namun Silvana tidak mengerti hanya bisa mengernyitkan alis.
" Pindah Kemana…bukankah seharusnya sudah benar aku duduk disini." Tanya Silvana garuk-garuk kepala.
" Tuan Zio meminta anda untuk duduk bersamanya di belakang Nona….." Jelas Arga.
" Ha…..eh baiklah…." Walau bingun Silvana menurut lalu keluar dari mobil dan masuk kembali di jok belakang.
Setelah Silvana masuk dan menutup pintu. Arga langsung menjalankan mobil menuju tempat pertemuan mereka untuk membahas tentang kerja sama.
Skip…..
Sampai di tempat mereka bertiga langsung masuk di Restoran yang menjadi tempat pertemuan mereka.
" Maaf kami terlambat " ungkap Arga mengagetkan kedua insan yang sedang bermesraan itu.
" Ah tidak apa-apa Tuan Arga….silahkan duduk Tuan " Balas pria itu terhadap Arga lalu mempersilahkan mereka duduk.
Sret
" Kau….." tunjuk wanita berpakaian seksi kepada Silvana yang baru saja mendidikan bokongnya di kursi depan wanita seksi itu.
" Untuk apa kau kesini ha…..kau itu bukan lagi bagian dari perusahaan kekasih ku " hardik Wanita Seksi itu menunjuk-nunjuk muka Silvana.
" Nona…..Nona Silvana ada bagian perusahaan Tuan Zio selain itu Nona Silvana juga adalah Sekretaris pribadi Tuan Zio " bela Arga membuat Wanita seksi dan pria di sampingnya menjatuhkan Rahang mereka lalu menatap melongo ke arah Silvana.
" Sekretaris Tuan Zio " Guman mereka berdua secara bersamaan.
" Cih…..kalian pikir aku tidak akan mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari perusahaan itu ha…..Cih otak ku kan jenius tidak seperti kalian yang berotak udang " hina Silvana dalam hati menatap Rendah pasangan di depannya itu.
" Tuan…..tuan tidak salah mencari atau memilih Sekretaris " tanya wanita berpakaian seksi itu kepada Zio namun Zio hanya Acuh dan malah menatap Silvana dengan pandangan yang entah hanya dia dan tuhan yang tahu.
" Dia ini dulu pernah bekerja sebagai sekretaris Kekasih ku tapi karna ia selalu saja menggoda kekasih ku jadi kekasihku memutuskan untuk Memecatnya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
athyee
dasar ulat bulu
2023-02-01
1
Ita Sinta
helooo zio udah tau kali😂
2022-11-01
0
resia
zio tidak bdh sprti dani yg tdk bisa mlht prbdn berkian ama batu kali 😁
2022-10-12
0