"Kamu bahkan lebih cantik dari Clara, jika seperti ini. Sayangnya kamu hanya sosok pengganti, setelah Clara datang aku akan kembali bersamanya," ucap Alex dalam hati.
Berbeda halnya dengan Alex yang justru terpanah melihat kecantikan dan keseksian tubuh Elena, Elena justru merasa risih karena harus berpakaian seksi. Elena harus bergaya layaknya Clara.
"Huhft, aku tak suka bergaya seperti ini! Jika bukan karena uang untuk pengobatan Ayah. Pastinya aku tak akan mau menjadi orang lain," gerutu Elena.
"Mulai sekarang, kamu harus bersikap anggun. Ingat sekarang ini kamu benar-benar mirip Clara, kekasihku. Kamu harus bisa berakting layaknya kamu adalah Clara," pesan Alex dan Elena mengiyakan.
Alex meminta Elena untuk berhenti bekerja. Masa iya, tunangan dari pengusaha hebat sehari-harinya harus bekerja sebagai pelayan restoran. Semua orang tau kalau kekasih Alex adalah seorang model Internasional.
"Huhft, selalu saja bersikap seenaknya saja. Mentang-mentang kau telah membeli ku, seenaknya saja kau mengatur hidupku," gerutu Elena.
"Satu lagi, kamu juga harus tinggal bersamaku di apartemen milikku," ujar Alex membuat Elena melongo. Permintaan macam apa lagi. Jangankan untuk tinggal satu atap, berdekatan saja seperti sekarang, Elena sudah terlihat tegang.
"Mengapa harus demikian? Bukankah hal itu tak ada dalam perjanjian, aku tak tega jika harus meninggalkan ayahku sendiri. Ayahku sedang struk, bagaimana jika dirinya nanti membutuhkan sesuatu?" Tanya Elena.
"Kamu tak perlu khawatir, aku akan menyewa satu orang perawat untuk mengurus ayahmu. Selama kamu tak bersamanya. Aku dan Clara sudah terbiasa tinggal satu apartemen, jadi kamu pun harus tinggal bersamaku. Tak perlu khawatir, tenang saja! Kita akan tinggal di kamar yang berbeda," ungkap Alex.
Jujur, Elena merasa takut. Terlebih dirinya kerap membaca novel tentang kisah seorang CEO yang sering kali bersikap seenaknya dengan wanita bayarannya. Namun dirinya bisa apa? Seakan dirinya terjerat dengan perjanjian itu.
"Eemmm, baiklah. Aku akan coba bicarakan kepada Ayahku. Aku tak ingin dirinya tahu, pasti dia akan merasa sedih kalau aku harus seperti ini demi uang," ungkap Elena dan Alex menganggukkan kepalanya. Alex pun merasa risih, harus berada satu atap dengan wanita lain. Karena bagaimanapun Elena bukanlah Clara, dia hanyalah wanita pengganti kekasihnya.
Alex mengantarkan Elena sampai depan gerbang rumah susun tempat Elena tinggal. Elena berjanji kalau dirinya besok akan menemui atasannya, untuk mengundurkan diri. Elena pun terpaksa berbohong kepada Ayahnya, kalau dirinya harus keluar kota untuk urusan pekerjaan.
"Yah, ada yang ingin Elena katakan sama Ayah. Elena harus pergi untuk beberapa bulan. Nanti kalau Elena sempat, Elena akan pulang. Elena di pindahkan tugas keluar kota. Ayah nanti sama suster ya, Elena sudah menyiapkan untuk Ayah. Selama Elena pergi," ungkap Elena.
"Sebenarnya Elena merasa tak tega harus meninggalkan ayah sendiri dengan suster. Namun, Elena terpaksa melakukan hal ini demi bisa membiayai ayah berobat. Elena harap, ayah bisa mengerti," ungkap Elena diiringi isak tangis.
"Ayah tak apa, Nak. Silahkan saja, jika itu membuat karier kamu lebih baik lagi. Maafkan Ayah yang selalu saja menyusahkan kamu. Pergilah, Nak. Ayah akan baik-baik saja, tak perlu kamu khawatirkan," ujar Ayah Richard.
Pagi ini Elena sudah bersiap-siap untuk berangkat ke apartemen Alex. Dia pun akan ke restoran tempat selama ini dia bekerja, untuk melakukan pengunduran diri bekerja di restoran tersebut. Alex tersenyum kala melihat Elena yang sudah menenteng satu buah tas besar. Selama mereka masih terikat dalam sebuah hubungan kekasih, mereka akan tinggal satu atap.
"Aku pamit dulu, aku ingin ke restoran untuk mengajukan pengunduran diri," ujar Elena.
"Tidak! Kita akan ke sana bersama. Aku akan mengantarkan kamu," ujar Alex. Elena hanya bisa menelan salivanya, lagi-lagi Alex berkuasa kembali.
Elena meminta Alex untuk tidak ikut campur dalam hal ini. Dia akan masuk sendiri ke ruangan bosnya itu. Dia tak ingin teman-temannya dan bosnya merasa curiga. Alex pun menyetujuinya.
"Baiklah. Namun, jika bosmu nantinya akan mempersulit, aku tak akan segan-segan membawa kamu paksa," ucap Alex.
"Selalu saja memaksa!" umpat Elena.
Sesuai janjinya, Elena memasuki restoran lebih dulu dan langsung menemui bosnya. Robi tentu saja terkejut mendengar Elena mengundurkan diri.
"El, apa yang terjadi padamu? Apa ada yang mengganggu kamu? Ataukah kamu tak merasa nyaman kerja di sini? Katakanlah El, mengapa kamu bicara dadakan seperti ini," ujar Robi.
"Maaf Pak, bukan itu alasan aku berhenti dari sini. Namun, ada hal lain yang membuat aku harus mengundurkan diri dari tempat ini. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak dan teman-teman. Elena bersyukur pernah mengenal kalian, kalian sangat baik kepada Elena," ungkap Elena.
"El, sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan sama kamu. Hal ini bersifat pribadi. Sebenarnya, sejak aku bertemu kamu, aku sudah merasa jatuh cinta sama kamu. Namun, aku belum berani menyatakannya, dan hari ini aku memberanikan diri untuk mengungkapnya," ujar Robi membuat Elena terdiam. Merasa bingung.
Robi adalah manager di restoran tersebut. Kini dirinya berusia 28 tahun, usianya lebih tua dari Alex dan juga Elena. Robi merasakan jatuh cinta, sejak pandangan pertama. Namun, selama ini dirinya memilih untuk menyimpan dalam hati. Dia takut kalau nantinya Elena menolaknya dan menghindar darinya.
"Maafkan saya, Pak. Saya tak bisa. Saya permisi dulu," ujar Elena.
Elena berusaha untuk pergi, dan Robi mencoba mengejarnya. Dia tak peduli kalau saat ini dirinya menjadi pusat perhatian pengunjung restoran. Termasuk Alex. Alex merasa panas, saat melihat Robi berniat memegang tangan Elena. Alex langsung mengikuti Elena dari belakang. Kemudian mereka masuk ke dalam mobil.
"Apa yang tadi dia lakukan kepada kamu?" Tanya Alex menyelidik.
"Dia tak mengizinkan aku berhenti, dan meminta aku untuk menjadi kekasihnya," ucap Elena cuek. Berbeda halnya dengan Alex yang justru seperti kebakaran jenggot. Hatinya terasa panas.
"Sepertinya, pilihan aku untuk meminta dirinya untuk berhenti sangatlah tepat," ucap Alex dalam hati.
Alex dan Elena kini sudah tinggal di apartemen. Malam ini Elena berniat memasak untuk makan dirinya dengan Alex. Elena sangat senang memasak, tak seperti Clara. Saat Alex ke kantor, Elena langsung membersihkan apartemen. Dia sangat rajin sekali. Setelah menurunkan Elena di lobby apartemen, Alex melanjutkan kembali perjalanannya menuju perusahaan.
Alex baru saja sampai di apartemen. Wangi makanan yang dibuat Elena, sungguh menggugah selera. Wanginya membuat perutnya bertambah lapar. Namun Alex merasa gengsi.
"Apa kamu mau makan sekarang? Aku sudah memasak makanan untuk kita," ucap Elena lembut membuat Alex terpanah.
"Kau tak boleh jatuh cinta dengannya, Al! Kau harus ingat, kalau dirinya hanyalah pengganti Clara," Alex bermonolog dengan hatinya.
"Kau saja makan sendiri, aku akan memesan makanan lewat aplikasi online. Mulai besok, kau tak perlu menyiapkan aku makanan. Cukup untuk kamu saja," ucap Alex, membuat Elena merasa kecewa dengan sikap Alex.
"Sadar El, kamu itu hanya sosok pengganti bukan kekasih sungguhan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ririn Nursisminingsih
ceo boding ya alex ini...lama2 bucin tau rass loo
2022-11-24
0
Pipit Sopiah
CEO tp kenapa pikirannya sempit ya,, dikira cewek cuma Clara di dunia novel
2022-10-05
0
faridah ida
telat kamu Roby ... sekarang Elena sudah di kuasai Alex ,....
selamat berjuang mendapatkan Elena Roby ....💪💪💪
2022-10-04
1