Sesampainya di resto, Surya langsung menemui Renata diruangannya, untuk memberikan laporannya terkait pesanan yang baru saja diantarkan. Namun, saat Surya ingin melangkah ke ruangan Renata, Surya melihat Renata sedang menelpon seseorang, tapi, sambil bercucuran air mata. Surya bertanya-tanya dalam hatinya, apa yang sedang terjadi dan siapa yang sedang telponan dengan Renata, hingga membuatnya menangis.
"Itu ibu Renata kenapa sih, nangis kayak gitu" batin Surya.
"Aku pengen mendekat dan tanyain ke beliau, siapa tahu aja ada yang bisa aku bantu, cuma kalau nanti aku tanya, dibilangnya kepo lagi" Surya ragu-ragu untuk menanyakan hal yang membuat Renata menangis. Beberapa saat kemudian, Renata menyadari kehadiran Surya dan tengah berdiri di depan pintu ruangannya, langsung menghapus air matanya dengan tissue dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Ada perlu apa, Surya?" Renata menatap Surya yang berdiri depan pintu.
"Ini, Bu, laporan yang ibu minta mengenai pesanan 500 pcs yang baru saja aku antarkan sama Dodi dan Marcell" Surya mendekat dan menyerahkan laporannya.
"Oh... Iya, terima kasih yah, Surya" Renata menerima laporan tersebut.
"Bu, maaf kalau aku lancang, cuma kalau boleh tahu, ibu ada masalah apa?" Tanya Surya.
"Soalnya tadi, pas aku mau kasi laporan ini, gak sengaja aku lihat ibu nangis, makanya tadi aku berhenti depan pintu dan gak berani masuk" lanjut Surya.
"Jujur, aku lagi sedih, Sur, aku gak pernah menyangka kalau ini akan terjadi padaku" Renata kembali meneteskan air matanya.
"Memangnya, apa yang terjadi, Bu?" Tanya Surya.
"Tadi, aku terima telpon dari calon suamiku, dia ingin menyampaikan kalau dia bisa menikah dengan aku dan membatalkan pernikahan kita yang tinggal dua Minggu lagi" jelas Renata. Surya menyimak perkataan Renata.
"Dia juga tidak mengatakan alasannya apa, yang dia ucapkan hanya kata maaf dan maaf saja. Padahal undangan udah disebar, gedung juga sudah di booking dan segala macamnya juga sudah siap semuanya" Renata menambahkan.
"Oh... Ternyata ibu Renata ini belum menikah, kirain udah nikah, karena kalau aku lihat dari perawakannya, dia ini perempuan matang dan udah berkeluarga" batin Surya.
"Apa kata orang, kalau pernikahanku ini batal lagi? Pasti akan berpikiran yang macam-macam tentang aku, mau ditaruh dimana mukaku ini, aku bakal malu banget, begitu juga dengan keluargaku" Renata menutup wajahnya dengan kedua tangannya, saking sedihnya.
"Kasihan juga lihat ibu Renata sedih kayak gini, aku ngerti gimana rasanya, kalau aku yang diposisi ibu Renata, pasti akan merasakan hal yang sama" batin Surya, yang seolah bisa merasakan apa yang dirasakan Renata saat ini.
"Ibu Renata yang sabar yah, mungkin pria itu bukan jodohnya ibu dan aku yakin suatu saat nanti, akan ada waktunya dimana ibu akan dipertemukan dengan seseorang yang benar-benar tepat untuk ibu, menjadi suami yang baik dan penuh dengan kasih sayang" Surya mencoba menguatkan Renata. Renata masih saja terisak.
"Bu, udah yah nangisnya, gak enak kalau ada karyawan lain yang melihat, nanti disangkanya aku lagi yang bikin ibu nangis" kata Surya. Renata menghapus air matanya yang masih menetes dengan sapu tangannya.
"Surya, makasih yah, kamu udah mau dengerin cerita aku, aku merasa sedikit lega, meskipun masih menyisakan rasa sakit" Renata tersenyum tipis. Surya hanya mengangguk.
"Oh iya, mengenai kode khusus itu, akan aku kasi tahu sekarang" kata Renata.
"Tapi, Bu, aku kan belum membawa masakan buatan aku itu, seperti yang ibu minta, kok sekarang ibu malah mau ngasi ke aku gitu aja" Surya tampak bingung.
"Iya, Sur, ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu udah mau dengerin aku cerita, bentar yah aku cari dulu" Renata membuka file yang tersimpan di laptopnya. Disela Surya menunggu Renata memberikan kode itu, sebuah pesan masuk di handphone-nya, yang ternyata dari wanita yang tadi pagi Surya bantu. Dia menepati janjinya pada Surya dan mengiriminya kode khusus tersebut.
"Mas Surya ini kode khusus yang kamu minta itu, I2SY5A19NA93". Dalam hatinya, Surya sangat senang. Akhirnya Surya mendapatkan kode khusus itu dan bisa segera mengaktifkan super delivery.
"Dengan kode ini,aku bisa aktifkan super delivery itu dan menjalankan semua misi didalamnya, terus dapatkan reward yang besar" batin Surya.
"Nah... Surya sekarang kamu catat kode khusus itu, aku udah dapat nih kodenya" Renata meminta Surya untuk mencatat kode itu. "Kodenya yang ini bukan, Bu" Surya menunjukkan chat dari wanita yang ditolong Surya itu. Mata Renata terbelalak dan kaget, Surya sudah mengetahui kode itu sebelum dia memberitahunya.
"Iya, benar, ini emang kodenya, kamu dapat darimana? Siapa yang ngasi tahu kamu?" Tanya Renata dengan rasa penasaran.
"Jadi, tadi pagi itu aku gak sengaja ketemu seseorang dan menolongnya memperbaiki handphone-nya, terus aku sempat lihat, ada aplikasi super delivery itu, terus aku langsung tanyakan kode itu dan dia langsung kirim lewat WA" terang Surya.
"Dia juga bilang ke aku, kalau dia itu mantan karyawan resto ini, Bu" lanjut Surya.
"Oh ya? Namanya siapa, Sur?" Tanya Renata yang masih kelihatan makin penasaran.
"Aku tadi gak sempat nanya namanya sih, Bu, cuma ini nih, dia pasang foto profil WA-nya" Surya menunjukkan foto wanita tersebut pada Renata. Renata memerhatikan foto itu dan berpikir sejenak, mencoba mengingatnya.
"Oh... Iya, aku ingat dia siapa" Renata menjentikkan jarinya.
"Dia Felicia, benar kata kamu, dia mantan karyawan disini. Dulu dia bekerja sebagai kasir, dia juga pernah aktifkan super delivery itu, tapi, dia hanya mampu menyelesaikan 7 misi saja, karena dia merasa tidak sanggup untuk melewati semua misi didalam" jelas Renata.
"Setelah resign dari resto ini, Feli sekarang bekerja di perusahaan property dan jabatannya sekarang manajer pemasaran" Renata menambahkan.
"Oke, kalau gitu, kamu sudah dapat link untuk download aplikasinya, terus kode khususnya juga udah kamu dapatkan, jadi, kamu udah bisa aktifkan super delivery itu, aku ucapkan selamat datang di super delivery dan selamat berjuang" Renata menyalami Surya.
"Terima kasih, Bu, kalau begitu, aku permisi, Bu" Surya menjabat tangan Renata dan beranjak keluar dari ruangannya. Surya membalas chat dari wanita itu, mengucapkan terima kasih karena sudah mengirimkan kode tersebut, sesuai dengan permintaan Surya.
"Mbak Feli, aku ucapkan terima kasih, sudah mengirimi aku kode untuk aktifkan super delivery itu" (Surya).
"Loh... Kamu tahu darimana nama aku? Padahal aku belum sempat ngasi tahu nama aku ke kamu? Apa jangan-jangan ibu Renata yang ngasi tahu kamu?" (Felicia).
"Iya, benar, ibu Renata yang ngasi tahu aku" (Surya).
"Okey, selamat berjuang yah, mas Surya, semoga kamu sukses melewati semua misinya itu dan mendapatkan reward yang besar" (Felicia).
"Mas Surya, aku mau lanjut kerja lagi, kapan-kapan kita ketemu lagi, aku pengen ngobrol banyak hal sama kamu" (Felicia).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments