Super Surya
Hari ini, Surya genap berusia 20 tahun. Surya memiliki tekad dalam hatinya untuk mulai hidup mandiri dan tidak terus menerus bergantung pada orang tuanya. Meskipun sebenarnya kedua orang tuanya tidak keberatan kalau Surya tidak bekerja, karena mereka masih mampu memenuhi semua kebutuhan Surya sehari-hari. Namun, Surya akan merasa bangga kalau dia menghidupi dirinya sendiri dari hasil jerih payahnya.
Malam itu, Surya berniat mengutarakan rencananya tersebut pada papa dan mamanya.
"Pa, Ma, aku mau ngomong sesuatu yang serius" kata Surya.
"Mau ngomong apa, Sur?" Papa Surya bertanya.
"Jadi, gini, kan sekarang usiaku udah 20 tahun nih, aku berpikir untuk mulai hidup mandiri dan tidak terus menerus bergantung sama mama dan papa, aku mau bekerja dan rencananya mulai besok aku mau nyari kerja" terang Surya.
"Kamu serius, Sur? Tapi, kenapa? Apa uang jajan dari kami masih kurang, sampai kamu mau nyari kerja gitu?" Papa Surya bertanya-tanya.
"Iya, Sur, kamu kok tiba-tiba kayak gini atau kamu mau beli sesuatu yah? Kamu tinggal bilang sama mama dan papa, Sur" mama Surya terlihat bingung dengan Surya.
"Pa, Ma, kalau soal uang jajan, bagiku itu sudah lebih dari cukup dan aku sangat berterima kasih sama mama dan papa, sudah memenuhi semua kebutuhan aku selama ini. Tapi, seperti yang aku katakan tadi, aku ingin belajar hidup mandiri" Surya kembali melontarkan pernyataan yang sama.
"Apalagi kan suatu saat, aku akan menikah dan menjadi kepala keluarga seperti papa, gak mungkin dong papa dan mama terus-terusan membiayaiku, aku juga gak akan merasa punya tanggung jawab kalau seperti itu kan" lanjut Surya. Papa dan mama Surya saling pandang dan tersenyum. Mungkin mereka tidak menyangka, kalau Surya akan berpikiran jauh seperti itu.
"Surya, papa dan mama bangga punya anak seperti kamu, apa yang kamu katakan itu benar, apalagi kamu itu anak laki-laki, kelak akan punya keluarga sendiri juga" papa Surya menepuk pelan pundak Surya.
"Iya, nak, kamu benar-benar bisa jadi panutan buat adikmu, Sosila" mama Surya menimpali.
"Oh iya, Osi mana? Kok aku gak lihat dari tadi?" Tanya Surya, yang sedari tadi tidak melihat adiknya tersebut.
"Adik kamu kan latihan basket dari sore tadi, paling bentar lagi juga datang" kata mama Surya.
"Oh iya, Sur, kamu udah punya rencana, mau melamar dimana?" Tanya papa Surya.
"Kalau kamu belum punya rencana, kamu kerja aja di kantor papa, kebetulan di kantor papa lagi buka lowongan kerja. Sekalian kamu mencari pengalaman juga kan" papa Surya menambahkan.
"Surya udah masukkan lamaran, pa, di restoran cepat saji, melamar jadi kurir delivery" jawab Surya.
"Oh... Gitu, apa nama restorannya, Sur?" Tanya papa Surya.
"Fabulous Resto" jawab Surya singkat.
"Fabulous Resto? Itu kan tempat mama meeting kemarin sama klien dan kebetulan banget, mama kenal baik owner-nya, dia itu teman kuliah mama" celetuk mama Surya.
"Beneran, ma? Kalau gitu mama tolongin Surya yah, siapa tahu aku bisa diterima kalau mama ngomong ke owner-nya langsung, soalnya aku pengen banget kerja disitu, please!" Pinta Surya.
"Gimana yah" mama Surya berlagak seperti sedang berpikir, dengan senyuman tipis.
"Ayo dong, ma, bantuin aku yah" Surya berusaha membujuk mamanya.
"Ya udah, okey, mama bantuin kamu deh" kata mama Surya.
"Makasih yah, ma, mama baik banget deh" Surya memeluk mamanya.
Setelah mamanya menelpon owner restoran tersebut semalam, Surya segera bergegas menemuinya pagi ini dan akan mulai bekerja hari itu juga.
"Wihh... Rapi banget, kak, tumben udah bangun, biasanya jam 10-an baru bangun" Sosila terlihat heran melihat kakaknya.
"Iya, dek, hari ini kakak udah mulai kerja di Fabulous Resto" jawab Surya.
"Yah... Ini juga berkat bantuan mama, mama nelpon owner-nya, yang kebetulan mama kenal baik dengan owner-nya itu, makanya kakak langsung disuruh temui owner resto itu dan udah mulai kerja. Kalau gak, mungkin kakak akan nungguin 2 sampai 3 minggu lagi" lanjut Surya.
"Wah.... Selamat yah, kak, aku senang dengarnya" Sosila tersenyum.
"Tapi, ingat loh, kak, nanti kalau udah gajian, jangan lupa traktir aku, aku pengen rasain gaji pertama kakak" Sosila menambahkan.
"Iya, dek, kamu tenang aja" Surya mengacak rambut Sosila.
"Ya udah kakak berangkat yah" Surya berlaku dari hadapan Sosila.
Sekitar 45 menit kemudian, Surya sampai di restoran tersebut dan segera menemui owner di restoran cepat saji, tempat Surya melamar pekerjaan.
"Permisi, mas, aku mau ketemu dengan pak Rendy, owner resto ini, apa beliau ada di ruangannya?" Surya menghampiri salah satu karyawan resto.
"Oh... Mas ini pasti yang namanya Surya yah?" Terkanya.
"Iya, mas, aku Surya" kata Surya.
"Kalau begitu, mari ikut, mas, pak Rendy sudah menunggu" katanya dan memberi isyarat pada Surya untuk mengikutinya. Surya mengekor di belakang karyawan tersebut menuju ke ruangan owner-nya. Karyawan tersebut mengetuk pintu dan memberitahukan bahwa Surya sudah datang. Rendy memberi isyarat agar segera menyuruh Surya masuk ke ruangannya. Karyawan tersebut menganggukkan kepala dan beranjak meninggalkan ruangan Rendy.
"Silahkan duduk, Surya" Rendy mempersilahkan Surya duduk.
"Jadi, kamu ini, anaknya ibu Sonya yah?" Tanya Rendy.
"Iya, pak, benar, aku anak sulungnya" jawab Surya sambil mengangguk.
"Oh iya, kamu kenapa melamar disini? Kenapa gak kerja di perusahaan papa kamu aja? Terus kamu kan anak orang kaya, kebutuhan kamu pasti terpenuhi semua, kenapa kamu mau capek-capek kerja? Melamar jadi kurir delivery lagi" Rendy bertanya-tanya.
"Iya, semua yang pak Rendy katakan itu memang benar, cuma aku kan laki-laki, suatu saat akan memiliki keluarga sendiri dan menjadi kepala keluarga, makanya itu, aku melamar kerja disini, biar aku bisa belajar hidup mandiri dan kelak bisa punya tanggung jawab ketika sudah menikah nanti, gak mungkin kan, terus menerus bergantung sama papa dan mama" terang Surya. Rendy hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan Surya.
"Terus kalau aku kerja di perusahaan papa, aku pasti akan langsung di tempatkan di posisi yang tinggi, karena papa pemilik perusahaan, sementara aku belum siap untuk membawahi karyawan-karyawan papa, makanya itu aku mau mulai dari bawah dan merangkak secara bertahap" Surya menambahkan.
"Waw... Luar biasa, aku suka banget sama orang kayak kamu gini, yang mau bersusah-susah seperti ini. Kebanyakan yang aku lihat, anak-anak orang kaya itu, mau yang enaknya aja, tapi, kamu jauh berbeda, salut aku" puji Rendy dan mengacungkan jempolnya.
"Oke, kalau memang alasannya seperti itu, aku terima kamu untuk bekerja disini, karena aku yakin, kamu akan bekerja dengan baik, selamat yah" Rendy mengulurkan tangan. Surya menjabat tangan Rendy sambil mengangguk.
"Terima kasih, pak, sudah memberi aku kesempatan untuk bekerja disini, aku janji gak akan mengecewakan bapak" kata Surya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Raska Dipsy
mksh yah 🙏🙏
2022-11-06
0
Ra dhiraemon
Hai Kk Aku Mampir Nih
2022-11-05
0