Hari Pertama Surya

"Kalau misalkan kamu sudah siap, hari ini juga sudah bisa langsung kerja" kata Rendy.

"Aku siap bekerja hari ini, pak!" Surya menjawab dengan tegas.

"Ini baju seragam kamu dan ini kunci motor, motornya ada di depan, yang akan kamu gunakan untuk mengantar pesanan customer" Rendy memberikan baju dan kunci motor pada Surya. Surya menerimanya sambil mengangguk. Surya melihat beberapa foto yang terpajang di ruangan Rendy. Bertanya-tanya dalam hati tentang foto-foto tersebut. Rendy memperhatikan Surya dan mengikuti arah pandangan mata Surya.

"Kamu pasti bertanya-tanya kan, kenapa banyak foto terpajang di dinding ruangan khusus dan siapa mereka itu" Rendy sepertinya bisa membaca apa yang ada dalam pikiran Surya. Surya hanya tersenyum saat mendengar pernyataan Rendy tersebut.

"Jadi, mereka ini adalah mantan karyawan resto ini, sekarang hidup mereka sudah sukses dan bahkan sudah menikah, usahanya juga berkembang pesat" terang Rendy.

"Kamu juga bisa seperti mereka. Salah satunya adalah dengan mengaktifkan sistem super delivery, menyelesaikan semua misi yang ada di dalamnya dengan periode waktu yang ditentukan dan tentu saja, kamu akan mendapatkan reward yang besar, kalau kamu berhasil menyelesaikan semua misi itu" lanjut Rendy.

"Sistem super delivery? Apa itu, pak?" Tanya Surya yang masih terlihat bingung.

"Super delivery itu adalah sebuah sistem, ketika kamu sudah mengaktifkannya maka kamu sudah bisa memulai misi yang ada didalamnya. sesuai dengan namanya, tugasmu cukup mengantarkan pesanan customer, seperti tugas kurir delivery biasanya, yang istimewa adalah setiap kamu menyelesaikan satu misi, kamu akan dapat poin maksimal 1000 poin dari setiap customer. Jadi, kamu harus memohon pada customer agar memberi poin yang tinggi, semakin banyak poin yang kamu dapatkan dalam periode misi itu, semakin besar pula reward yang kamu dapat. Satu poin itu bernilai Rp. 5.000. Kamu bayangkan saja kalau misalkan kamu dapat 100 sampai 300 poin dari setiap customer, berapa banyak yang kamu dapat" Rendy menjelaskannya secara detail. Surya merasa tergiur untuk melakukan misi itu, agar bisa mendapatkan reward besar, seperti yang dikatakan Rendy tadi.

"Aku jadi tertarik dengan sistem super delivery itu, apapun misinya, sesulit apapun rintangannya, akan aku lewati demi dapat poin yang banyak dan dapat reward yang besar" Surya terlihat begitu bersemangat.

"Aku mau tahu, gimana cara mengaktifkan super delivery itu?" Tanya Surya penasaran.

"Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu download aplikasinya di situs resmi restoran ini, nanti akan aku kasi link-nya. Tapi, ada syarat supaya kamu bisa aktifkan super delivery itu, ada kode khusus yang dimasukkan dan hanya ada satu orang yang mengetahuinya, yaitu, Renata, manajer resto ini, kamu harus dapatkan kode itu dari dia" jelas Rendy.

"Baiklah, pak, aku akan menemuinya dan meminta kode itu dari dia" kata Surya.

"Kalau gitu aku permisi, aku mau ganti baju dan segera kerja, siapa tahu ada pesanan yang harus diantar" Surya beranjak keluar dari ruangan Rendy.

"Permisi, mang Deden!" Seseorang datang dan menyapa Deden, tukang kebun yang bekerja dirumah Surya.

"Eh... Mas David! Ada perlu apa yah?" Tanya Deden.

"Aku mau ketemu Surya, mang, kayak biasanya" jawab David.

"Tapi, mas Surya lagi pergi tuh, mas dari sejam yang lalu" kata Deden.

"Pergi kemana, mang? Mang Deden tahu gak?" David berbalik bertanya.

"Mas Surya tadi bilang, mau pergi temui teman ibu, yang katanya owner restoran cepat saji gitu, tempat mas Surya melamar pekerjaan dan sepertinya hari ini sudah langsung mulai kerja, begitu sih yang saya tahu, mas" jelas Deden.

"Haah! Surya kerja? Gak salah tuh! Kesamben apa tuh anak, bisa tiba-tiba berubah seperti itu" David terheran-heran dan seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.

"Kalau aku nunggu sampai Surya balik, gak apa-apa kan, mang" kata David.

"Silahkan, mas, gak apa-apa, masuk aja kedalam" Deden mempersilahkan. David mengangguk dan beranjak masuk kerumah.

"Eh... Kak David" adik Surya, Sosila, berpapasan dengan David di ruang tamu.

"Eh... Osi, tumben kamu dirumah, biasanya jam segini kamu udah berangkat kuliah" kata David.

"Iya, kak, kebetulan hari ini lagi gak ada jadwal kuliah, jadinya dirumah aja gak kemana-mana" jawab Sosila.

"Oh iya, Si, tadi didepan aku ketemu mang Deden, katanya Surya udah mulai kerja hari ini, apa itu benar, Si?" Tanya David untuk memastikan.

"Iya, kak, benar, kak Surya udah mulai kerja hari ini, di restoran milik teman mama" jawab Sosila. David mengangguk-angguk mendengar jawaban Sosila.

"Ini anak kalau aku lihat, makin hari makin cantik aja, aku makin jatuh cinta sama Osi" bangun David sambil memandangi wajah Sosila.

"Kalau aku ajak Sosila jalan berdua, gak ada salahnya kali yah, toh juga aku gak berniat yang macam-macam, cuma ingin jalan berdua dengan cewek yang aku sayangi" pikir David.

"Sayangnya, Surya gak pernah setuju, kalau PDKT sama adiknya, hanya boleh berteman aja, gak lebih dari itu" Runtuk David.

"Kak David! Kakak kenapa, tatap aku kayak gitu, apa ada yang salah dengan aku atau apa?" Tanya Sosila, saya David memandanginya beberapa detik.

"Gak kok, dek, gak ada yang salah" David segera tersadar dari lamunannya dan terlihat sedikit salah tingkah.

"Mmm... Si, kamu mau gak jalan sama aku, kita jalan kemana gitu" David memberanikan diri untuk mengajak Sosila jalan berdua.

"Duh... Gimana yah, kak, aku takut kak Surya nanti marah, kalau tahu aku jalan sama kak David, kakak tahu sendiri kak Surya kayak gimana, maaf yah, kak, aku gak bisa" Sosila menolak ajakan David.

"Ayolah, Si, sekali ini aja, lagian juga Surya masih lama baru balik, dia juga gak bakal tahu, kalau kamu jalan berdua sama aku" David masih berusaha membujuk Sosila untuk menerima ajakannya tersebut.

"Sekali lagi, aku minta maaf, aku gak bisa, lagian aku cuma mau dirumah aja" Sosila tetap pada pendiriannya.

"Ya udah, kak, aku tinggal ke kamar yah, kalau kak David mau makan atau apa, ambil aja di dapur" Sosila beranjak dari hadapan David.

"Aduh... Susah banget sih untuk taklukkan hatinya Osi, dengan cara apa yah, supaya dia mau" batin David.

"Eh.... Mas, mas ini udah langsung mulai kerja yah?" Tanya salah satu pelayan resto pada Surya, saat melihatnya membawa seragam dari ruangan Rendy.

"Iya, mas, hari ini aku udah mulai jerja, sebagai kurir delivery" jawab Surya.

"Wah... Selama bergabung yah, mas, semoga betah kerja disini" katanya dan menyalami Surya.

"Iya, mas, terima kasih" Surya enjabat tangannya.

"Ya udah, aku mau ganti baju seragamku dulu" Surya berlalu dari hadapannya. Saat berjalan menuju kamar mandi, tanpa sengaja Surya menabrak seorang wanita dan membuat berkas yang dibawanya terjatuh ke lantai.

"Aduh... Kamu ini gimana sih, jalan gak lihat-lihat! Berantakan semua berkas aku" wanita itu terlihat kesal.

"Maaf, Bu, aku gak sengaja" Surya meminta maaf dan membantu wanita itu membereskan berkas yang berceceran. Saat membantu membereskan berkas-berkasnya itu, Surya melihat name tag yang terpasang di baju wanita itu.

"Namanya Renata, berarti dia dong manajer resto ini, ya g dimaksud pak Rendy" batin Surya.

"Ini semua berkasnya, Bu" Surya menyerahkannya pada wanita itu.

"Ya udah, makasih, lain kali, kamu hati-hati" wanita itu berlaku dari hadapan Surya.

Episodes
Episodes

Updated 48 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!