Vino mencari tahu dan balas dendam

"Vino, terimakasih sudah berkunjung kemari." Pria itu disebut Vino. Vino mengangguk sambil tersenyum kepada orang itu. Vino ingin pamit untuk pulang, tetapi Vino melihat ban mobilnya kempes.

"Hah, kenapa ban mobil gue kempes semua? Kerjaan siapa ini?" Vino melihat ke sekelilingnya, ternyata tidak ada siapa-siapa. Vino merasa kesal dan menyepak ban mobilnya.

Secara tidak sengaja, Vino melihat ada jepitan rambut di tanah. Vino mengambil jepitan rambut tersebut dan memandanginya.

"Sial! Ternyata ada yang berani ngerjain aku." Vino mulai mencari orang yang telah berusaha mengempeskan ban mobilnya. Namun hasilnya memang tidak ada siapa-siapa.

Tiba-tiba seorang pekerja ladang lewat ingin pulang. Vino langsung menyetop orang tersebut. Dan bertanya sesuatu kepadanya.

"Ada apa mas?" Orang itu langsung menghentikan langkahnya.

"Maaf Pak, saya mau tanya. Apakah Bapak melihat ada perempuan yang datang kesini? Soalnya saya menemukan jepit rambut ini dekat mobil saya." Sambil menunjukkan jepitan rambut.

Orang itu mengamati dan jepitan rambut itu. Dan orang itu juga mengingat-ingat kembali. Tak lama pun orang itu sempat ingat sesuatu.

"Oh Iya saya melihat ada Sabrina kesini mas, sepertinya itu milik dia. Cuma itu yang saya tahu mas.." Vino tidak mengerti ketika orang tersebut menyebut nama Sabrina.

"Siapa Sabrina pak? Ciri-cirinya bagaimana?" Vino penasaran.

"Dia gadis di desa ini, Ciri-cirinya itu sering naik sepeda mini, rambutnya sebahu, kulitnya putih, hidung mancung." Vino seperti pernah melihat ciri-ciri tersebut. Vino pun teringat sama cewek yang tadi.

"Ok, terimakasih ya pak?" Orang itu mengangguk dan langsung pergi.

Sekarang Vino tahu siapa pelakunya. Vino tidak tinggal diam begitu saja. Vino akan membalas Sabrina. Vino pun langsung menelfon supir untuk menjemputnya. Tak lama kemudian supir Vino datang.

Diperjalanan menuju rumahnya, Vino tidak sengaja bertemu dengan Sabrina yang sedang asyik mengayuh sepeda. Langsung saja Vino meminta supir untuk memberhentikan mobilnya. Mobil Vino berhenti tepat di depan Sabrina. Dan Sabrina langsung rem mendadak sepedanya.

"Woi! Mentang-mentang punya mobil bagus berhenti seenaknya. Turun kalau berani." Sabrina menantang Vino yang masih berada dalam mobil. Vino yang mendengar teriakan Sabrina langsung turun.

Sabrina pun terkejut melihat siapa yang turun. Sabrina membulatkan matanya dan Dag. Dig. Dug. Perasaan Sabrina mulai tidak nyaman saat Vino berjalan ke arahnya.

"Aduh, Jangan-jangan Dia tahu kalau Aku yang ngempesin ban mobilnya. Aduh gawat. Tapi Aku ga boleh takut sama Dia." Gumam Sabrina tapi Sabrina tetap tenang.

Vino menatap Sabrina dengan tatapan tajam. Tanpa basa-basi Vino langsung memegang setir sepeda Sabrina dengan kuat. Sabrina hanya melihatnya tapi sedikit ketakutan. Dan Sabrina pun menelan ludahnya sendiri.

Dengan wajah yang menyeramkan menurut Sabrina. Langsung saja Vino membanting setir sepeda milik Sabrina. Dan Sabrina pun terjatuh. Dan tubuhnya mengenai tanah yang berlumpur.

"Argh! yah, bajuku kotor..." Sabrina melihat pakaiannya yang sudah kotor dengan lumpur. Laki-laki itu tersenyum puas melihat Sabrina. Kemudian, Iya pun langsung pergi begitu saja.

Sabrina pun juga pulang sambil marah-marah tidak jelas. Sabrina masuk ke rumah dalam keadaan kotor. Ibunya yang melihat Sabrina dengan pakaiannya yang kotor terlihat kaget.

"Sabrina, kenapa badanmu kotor semua?" Ibunya heran dengannya.

"Sabrina jatuh di jalan tadi Bu," Sabrina tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Ibunya. Tapi dalam hati Sabrina sudah panas.

"Ya, ampun.. Ya sudah kamu mandi, habis itu langsung makan." Tanpa senyum, Sabrina langsung ke kamarnya.

"Awas aja kalau ketemu. Gue bakal balas lo.." Gerutu Sabrina.

...****************...

Vino merasa puas, karena sudah membalas Sabrina. Tapi, Vino belum puas sampai disitu. Rasanya Vino masih ingin membalasnya lagi. Karena Iya sudah dia kali membuat dirinya kesal. Vino juga ingin membuat Sabrina tambah kesal.

Vino adalah seorang laki-laki muda seumuran Sabrina yang berasal dari kota. Vino berada di desa karena Iya sedang berkunjung ke rumah kakeknya yang ada di desa. Vino tertarik tentang ilmu pertanian. Maka dari itu, Iya sering berkunjung ke rumah kakeknya.

Keesokan harinya, Vino ingin mencari angin dan menikmati pemandangan di Desa S. Vino bertemu dengan Sabrina. Mereka saling bertatapan. Tiba-tiba muncul suatu ide di benak Vino ingin ngerjain Sabrina.

"Eh, yang kemarin itu belum selesai ya.. Lo harus ganti ban mobil gue yang lo kempesin kemaren. Itu mobil punya nyokap gua. Tau gak lo?" ingin tertawa melihat wajah Sabrina yang kelihatan panik.

"Cuman ban mobil doang, emang berapa harganya?" Pura-pura tenang.

"Itu ban mobil bukan sembarang ban mobil, itu ban mobil limited edition. Mau tahu harganya berapa? harganya itu 50 juta total semuanya. Bisa gak lo ganti uangnya?" Sabrina ternganga mendengar harga ban mobil yang cukup fantastis.

"Ada pesan dari nyokap, lo harus segera ganti uangnya.." Sabrina tercengang. Karena iya tidak tahu darimana Iya harus mendapat uang sebanyak itu.

"T-tapi, Aku ga punya uang sebanyak itu." Sabrina bernegosiasi. Dalam hati Vino sudah tertawa terkekeh. Iya berhasil membuat gadis itu seperti ayam kehilangan induknya.

Tiba-tiba saja Vino mendapat telfon dari orang tuanya. Dan orang tua Vino menyuruhnya untuk segera kembali ke kota. Karena mereka sudah menunggunya. Vino pun langsung segera menelfon supir untuk menjemputnya.

Tidak lama kemudian supir itu datang. Sebelum Vino pergi, Vino menatap Sabrina dan berkata sesuatu kepadanya.

"Beruntung lo sekarang. Karena gue tidak menagihnya hari ini. Ingat ya, suatu saat Aku akan kembali lagi kesini dan menagih hutang lo." Vino pun langsung memasuki mobil. Sementara Sabrina masih tercengang. Iya bingung dan menepuk jidatnya sendiri.

"Bodoh kamu Sabrina.. Kenapa sih, kamu tidak mikir-mikir dulu sebelum melakukan sesuatu.. Sekarang lo kena masalah kan, " Menyalahkan diri sendiri. Sabrina bingung harus dapat uang darimana sebanyak 50 juta.

Sementara Vino, senyum-senyum sendiri karena merasa puas sudah membuat cewek itu ketar-ketir dibuatnya.

Malam harinya Sabrina duduk termenung sendirian. Sabrina memikirkan perkataan laki-laki tadi. Sabrina ingin menangis karena iya sangat bingung harus mendapatkan uang darimana.

Kemudian Adik sabrina menghampiri Sabrina. Dan melihat Sabrina sedang murung. Adiknya Sabrina duduk di sebelahnya Sabrina dan menyapanya. Namun, Sabrina tidak menyadarinya. Kemudian Adiknya mengagetkannya.

"Woi! Ngelamun aja si kakak, lagi mikirin apa sih?" Sabrina terkejut dan tersadar dari lamunannya.

"Niki, apaan sih. Siapa yang melamun? Aku ga melamun." Sabrina berbohong.

"Kakak pasti berbohong kan? Dari raut wajah kakak seperti orang susah." Tebak Adiknya.

"Iya, kakak lagi ngelamunin seorang artis Idol yang kakak kagumi. Bahkan kakak fans berat dia. Kakak pengen ketemu." Jawabnya berbohong lagi.

Kemudian Sabrina menyuruh Niki untuk segera istirahat. Sebenarnya Sabrina sedang tidak ingin diganggu. Karena iya lagi gabut sekarang. Sabrina cukup dibuat stres oleh Vino.

Episodes
1 Awal
2 Vino mencari tahu dan balas dendam
3 Sabrina Galau
4 Sabrina Ingin bertemu Sang Idola
5 Sabrina bertemu sang Idola
6 Sabrina kecewa
7 pengenalan tokoh.
8 Sabrina Bertemu Vino
9 Rencana Kuliah
10 Sabrina mengagumi Dae Hyung
11 Sabrina menjadi suhu
12 Markas Dae digrebek polisi
13 Dae Hyung mengutarakan perasaannya
14 Ternyata Dae kakak Vino
15 Sabrina cidera
16 Perasaan Seorang Mafia
17 Sabrina rindu Yeon Seok
18 Dae tidak bisa meninggalkan Mafia
19 Hubungan Dae dan Sabrina
20 Rencana licik
21 Sabrina terjebak api
22 Operasi plastik
23 Sabrina Tampil Beda
24 Dae Hyung disuruh menjauhi Sabrina
25 Sabrina diculik
26 Dae Hyung menjauhi Sabrina
27 Tuduhan pelakor
28 Sabrina diserang lagi
29 Dae khawatir
30 Kepergian Dae Hyung
31 Senjata makan tuan
32 Siapa Bisma
33 Sabrina bertemu Dae Hyun
34 Tak bisa melupakan
35 Sabrina kembali
36 Khilaf
37 Terpaksa menikah
38 Istri tak dianggap
39 Vadim tidak ingin anak dari Sabrina
40 Perhatian Sabrina
41 Perempuan tangguh
42 Bertemu Yeon seok
43 Vadim apes
44 ketulusan Sabrina
45 Kepergian Berlin dan Arya
46 Depresi
47 mulai sadar.
48 Pernikahan Vadim dan melisa
49 Kesembuhan Sabrina
50 Kepergian Sabrina
51 Penyesalan tiada arti
52 bertemu kembali
53 Travelling
54 Dalam masalah
55 penyelidikan
56 Malu-malu
57 Penyerangan misterius
58 Camping
59 Di dalam gua
60 Ketika bersamanya
61 meminta maaf
62 Vadim ingin kembali. Dae mengungkapkan perasaan
63 Keberanian Sabrina
64 Meminta restu yeon
65 kembali ke tanah krlahiran
66 Dae melamar Sabrina
67 penyelidikan Sabrina
68 prewedding
69 Mendekati hari pernikahan
70 Kecurigaan Sabrina
71 Tuduhan Sabrina
72 Hari kebahagiaan
73 Bisma mengesalkan
74 Ada apa dengan yeon
75 Sabrina hamil
76 Bisma cari gara-gara
77 menyuruh detektif
78 Ternyata
79 Lanjutan episode 78
80 Yeon percaya
81 Angel
82 Masih tentang angel
83 teror
84 Terjebak di Kamar Mandi
85 penculikan
86 Sabrina lolos dari penculikan
87 Angel di penjara
88 Kemesraan Dae dan Sabrina
89 Kemunculan Indri
90 Kelakuan Indri
91 Apa maksudnya
92 Indri dan Bisma
93 Ulah Indri
94 Rencana Indri
95 Gara-gara Indri
96 Gara-gara Indri 2
97 Rencana Indri berhasil
98 rekayasa Indri
99 kejahatan Indri
100 Episode terakhir.
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Awal
2
Vino mencari tahu dan balas dendam
3
Sabrina Galau
4
Sabrina Ingin bertemu Sang Idola
5
Sabrina bertemu sang Idola
6
Sabrina kecewa
7
pengenalan tokoh.
8
Sabrina Bertemu Vino
9
Rencana Kuliah
10
Sabrina mengagumi Dae Hyung
11
Sabrina menjadi suhu
12
Markas Dae digrebek polisi
13
Dae Hyung mengutarakan perasaannya
14
Ternyata Dae kakak Vino
15
Sabrina cidera
16
Perasaan Seorang Mafia
17
Sabrina rindu Yeon Seok
18
Dae tidak bisa meninggalkan Mafia
19
Hubungan Dae dan Sabrina
20
Rencana licik
21
Sabrina terjebak api
22
Operasi plastik
23
Sabrina Tampil Beda
24
Dae Hyung disuruh menjauhi Sabrina
25
Sabrina diculik
26
Dae Hyung menjauhi Sabrina
27
Tuduhan pelakor
28
Sabrina diserang lagi
29
Dae khawatir
30
Kepergian Dae Hyung
31
Senjata makan tuan
32
Siapa Bisma
33
Sabrina bertemu Dae Hyun
34
Tak bisa melupakan
35
Sabrina kembali
36
Khilaf
37
Terpaksa menikah
38
Istri tak dianggap
39
Vadim tidak ingin anak dari Sabrina
40
Perhatian Sabrina
41
Perempuan tangguh
42
Bertemu Yeon seok
43
Vadim apes
44
ketulusan Sabrina
45
Kepergian Berlin dan Arya
46
Depresi
47
mulai sadar.
48
Pernikahan Vadim dan melisa
49
Kesembuhan Sabrina
50
Kepergian Sabrina
51
Penyesalan tiada arti
52
bertemu kembali
53
Travelling
54
Dalam masalah
55
penyelidikan
56
Malu-malu
57
Penyerangan misterius
58
Camping
59
Di dalam gua
60
Ketika bersamanya
61
meminta maaf
62
Vadim ingin kembali. Dae mengungkapkan perasaan
63
Keberanian Sabrina
64
Meminta restu yeon
65
kembali ke tanah krlahiran
66
Dae melamar Sabrina
67
penyelidikan Sabrina
68
prewedding
69
Mendekati hari pernikahan
70
Kecurigaan Sabrina
71
Tuduhan Sabrina
72
Hari kebahagiaan
73
Bisma mengesalkan
74
Ada apa dengan yeon
75
Sabrina hamil
76
Bisma cari gara-gara
77
menyuruh detektif
78
Ternyata
79
Lanjutan episode 78
80
Yeon percaya
81
Angel
82
Masih tentang angel
83
teror
84
Terjebak di Kamar Mandi
85
penculikan
86
Sabrina lolos dari penculikan
87
Angel di penjara
88
Kemesraan Dae dan Sabrina
89
Kemunculan Indri
90
Kelakuan Indri
91
Apa maksudnya
92
Indri dan Bisma
93
Ulah Indri
94
Rencana Indri
95
Gara-gara Indri
96
Gara-gara Indri 2
97
Rencana Indri berhasil
98
rekayasa Indri
99
kejahatan Indri
100
Episode terakhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!