BAB. 5 Nasehat

Sulis hanya menatap punggung adiknya yang semakin mejauh, bahkan sudah menghilang di balik pintu, ia merasa kesal dengan ucapan dari adiknya, ia merasa adiknya itu seolah-olah sedang mengancamnya. Anisa mendekati putrinya yang masih menatap nanar ke lantai dua dengan tangan kiri yang terkepal kuat.

"Nak."

Sulis tidak mejawab panggilan dari Bundanya, ia masih menatap nanar ke arah lantai dua. Anisa memegang bahu kiri putrinya.

"Apa yang di bilang adikmu memang benar nak."

Kini Sulis menyadari kalau ada Bundanya di sampingnya, ia menatap ke arah Bundanya, tanpa mau berbicara.

"Bunda tidak suka kamu menghina pisik nak Arkan, Bunda tidak pernah mengajari itu nak, apa kamu tidak sedikit pun merasa iba, saat kamu menghina nak Arkan? Lalu Keyla menangis karena ucapanmu? Bahkan kamu tidak mau minta maaf karena telah membatalkan pernikahan sepihak. Bunda malu nak, Bunda merasa kalau Bunda sudah gagal mendidik putri Bunda, bukan hanya gagal dalam penampilan, tapi Bunda juga gagal mendidik tutur bahasa kamu untuk lebih baik lagi."

"Kenapa Bunda bilang seperti itu? Sedangkan dulu adek terjun bebas Bunda tidak pernah marah pada adek, tapi sekarang cuma kata-kata saja Bunda kecewa sama Sulis? Sulis merasa kalau Bunda itu menyayangi putri Bunda sepihak!"

"Jangan sangkut pautkan dengan masalah adikmu nak, adikmu sekarang sudah mendapatkan hidayah, sudah hijrah, jadi Bunda minta jangan pernah bahas masa lalu adikmu. Sekarang adikmu sudah berubah menjadi lebih baik, Bunda tidak pernah membeda-bedakanmu, hanya saja Bunda tudak suka tutur katamu."

Sulis hanya bisa menghela nafas kasar, ia juga sebenarnya tidak pernah membenci adiknya, dulu ia akan melakukan apa pun demi membuat adiknya senang, hingga sekarang pun ia akan selalu mejadi kaka yang baik untuk adiknya, tapi menurut ia ucapan dari adiknya sudah sangat keterlaluan, ia tidak suka di nasehati anak kecil seperti adiknya, yang belum tau apa-apa tentang kehidupan, belum tau pahit getir cacian dari orang-orang.

"Nak, yang di katakan adikmu ada benarnya, kamu berpikirlah dua kali sebelum mengambil keputusan, Bunda tidak ingin kalau kamu sampai menyesal, karena kalau kamu menyesal setelah nak Arkan menikahi adikmu, itu sudah terlambat nak. Bunda tau kamu sangat mencintai nak Arkan, pikirkanlah nak, masih ada waktu untuk kamu berpikir."

Anisa mengelus lembut kepala putrinya, lalu ia langsung pergi ke kamar tanpa mau mendengar jawaban dari putrinya. Sulis jadi dilanda rasa galau. Bunda dan adiknya berbicara yang sama.

"Apa aku akan menyesal?" batin Sulis

Setelah mengatakan itu Sulis langsung pergi ke kamarnya dengan perasaan bingung yang menyelimuti hatinya. Suci berdiri di depan kaca, matanya menatap nanar perkebunan sang Bunda yang banyak bermacam buah-buahan dan bunga-bunga di sana, dengan pikiran yang kecewa.

"Kak, rasanya sangat sakit saat kaka mengingatkan Uci pada masa lalu Uci, kenapa setega ini kak, kenapa seolah-olah masa lalu Uci itu sangat mejijikan, hingga ucapan yang benar saja tidak kaka dengar karena Uci memiliki masa lalu yang begitu bebas. Uci tau, seberapa pun Uci berubah, Uci akan terlihat buruk saat orang lain tau masa lalu Uci seperti apa, tapi Uci tidak pernah membenci masa lalu Uci, justru Uci bersyukur karena masa lalu itu bisa membuat Uci kembali ke jalan yang benar." batin Suci

Air mata Suci terus mengalir deras, setiap kali ia mengingat masa lalunya, ia akan mengeluarkan air mata, ia bahkan merasa kalau ia begitu banyak dosa yang ia buat di masa lalu. Tidak sampai di situ ingatan Suci, bahkan ia mengingat ucapannya yang menyanggupi pernikahan itu

"Sanggupkah hamba membuka lembaran baru? Jika memang ini yang terbaik untuk hamba, berilah ke ikhlasan dalam hati hamba ya Allah, jangan biarkan banyak orang yang terluka karena pernikahan ini." batin Suci

Suci memang sangat berat menerima pernikahan ini, walau pun ia sudah sering belajar tentang semua yang ada dalam aturan agama dengan mudah, tapi ia hingga saat ini masih belum bisa belajar tentang ikhlas dan mengikhlaskan. Contohnya cintanya pada Gus Ali, walau pun ia melangkah mundur setelah tau lelaki yang di cintainya adalah seorang Gus bukan hanya seorang ke tua dewan santri, tapi bukan berarti hatinya itu sudah tidak mencintai Gus Ali, ia hanya belajar mejadi wanita sholehah, walau pun jejak di masa lalunya itu tidak akan pernah bisa ia hapus. Suci terduduk di lantai, ia masih menatap nanar keluar, perasaan bingung menyelimutinya. Tiba-tiba Suci mendengar sura ketukan pintu dari luar.

Tok-tok.

Suci langsung berdiri, ia langsung berjalan ke arah pintu. Setelah membuka pintu, ia melihat Bundanya yang berdiri di depan pintu.

"Boleh Bunda masuk?"

Suci hanya mengangguk pelan, ia membiarkan Bundanya masuk. Setelah mereka duduk di sofa, Anisa menatap putrinya yang sudah tidak memaikai cadar ada bekas tangisan di sana.

"Jangan pernah kamu terlihat buruk atas semua yang sudah terjadi di masa lalu nak, teruskan hijrahmu, Bunda percaya kalau kamu bisa terus berubah menjadi semakin lebih baik lagi."

Suci mengangguk pelan, ia yakin kalau ucapannya bersama kakanya itu di dengar oleh Bundanya.

"Setiap orang pasti memiliki masa lalu yang buruk nak, benar apa kata kamu yang di ucapkan pada kaka kamu, kamu memang tidak bisa menghapus masa lalu, tapi kamu bisa belajar untuk lebih baik, itu sudah benar nak, itu adalah kunci utama di hati kamu, jangan melihat masa lalu yang begitu kelam. Bunda sangat bangga memiliki putri sepertimu."

Lagi-lagi Suci hanya menjawab dengan anggukan kepalanya.

"Nak, Bunda mau tanya apa kamu menerima nak Arkan atas rasa kasihan dan iba padanya?"

Pertanyaan Bundanya mampu membuat Suci tidak bisa mejawab, bahkan sekedar mengangguk saja ia tidak bisa, ia memang tidak bisa melihat orang lain bersedih, terutama melihat Keyla, ia tidak bisa melihat orang tua menangis karena ucapan kakanya yang terus menghina Arkan.

"Nak, kalau kamu tidak yakin dengan pernikahan ini, jangan memaksakan diri kamu. Bunda siap bersujud pada mereka untuk minta maaf karena putri-putri Bunda tidak ada yang mau menikah dengan nak Arkan."

Suci langsung memegang ke dua tangan Bundanya sambil tersenyum.

"Jangan pernah bersujud di depan siapa pun selain ya Rabbnya Bund, insya Allah Uci ikhlas Bund. Uci anggap kalau kak Arkan adalah imam untuk menyempurnakan agama Uci. Bunda juga tau, setiap langkah yang Uci ambil, Uci tidak pernah berhenti di tengah jalan. Uci selalu melangkah maju apa pun yang sudah menjadi keputusan Uci. Uci hanya berharap kalau kita suatu saat saling mencintai karena Allah."

Anisa mengelus lembut pucuk kepala putrinya yang masih tertutup hijab, ia tidak pernah menyangka kalau putrinya yang baru saja menginjak usia 19 tahun itu mampu berpikir dewasa, bahkan pikiran dan wawasanya lebih luas dari pada pikiran ia.

"Jalan apa pun yang akan kamu ambi Uci, Bunda selalu mendukungmu dan mendo'akanmu nak."

"Terima kasih selalu mendukung keputisan Uci, Bunda."

"Sama-sama nak."

Terpopuler

Comments

Yuliati

Yuliati

author lulusan pondok ini jd nambah ilmu agamaku

2023-05-28

1

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Uci....aku juga dukung apapun keputusanmu.

2023-02-08

1

N. Mudhayati

N. Mudhayati

hadir lagi nih kak... 🤗💪

2023-01-24

1

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Hinaan
2 BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3 BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4 BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5 BAB. 5 Nasehat
6 BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7 BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8 BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9 BAB. 9 Tangisan Suci
10 BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11 BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12 BAB. 12 Arkan kecewa
13 BAB. 13 Gibah
14 BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15 BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16 BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17 BAB. 17 Pulang
18 BAB. 18 Suci Arkan
19 BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20 BAB. 20 Kemarahan Karinah
21 BAB. 21 Curhat
22 BAB. 22 Mendengar perdebatan
23 BAB. 23 Calon kekasih halal
24 BAB. 24 Sebelum Akad
25 BAB. 25 Akad nikah
26 BAB. 26 Ucapan selamat
27 BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28 BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29 BAB. 29 Penasaran
30 BAB. 30 Indra
31 BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Sama-sama salah paham
34 BAB. 34 Saling terbuka
35 BAB. 35 Saling menyuapi
36 BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37 BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38 BAB. 38 Menasehati Indra
39 BAB. 39 Hukuman
40 BAB. 40 Batin
41 BAB. 41 Menawarkan diri
42 BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43 BAB. 43 Selalu memberi semangat
44 BAB. 44 Sahabat mesum
45 BAB. 44 Berkujung ke kantor
46 BAB. 46 Sayang
47 BAB. 47 Jemput Reyhan
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kecewa
50 BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51 BAB. 51 Minta maaf
52 BAB. 52 Ciuman
53 BAB. 53 Salah paham
54 BAB. 54 Ungkapan cinta
55 BAB. 55 Tempur
56 BAB. 56 Mas mesum
57 BAB. 57 Darah rendah
58 BAB. 58 Mengomel
59 BAB. 59 Indra meminta pindah
60 BAB. 60 Kedatangan Kake
61 BAB. 61 Tawa Erlangga
62 BAB. 62 Saham
63 BAB. 63 Nasehati suami
64 BAB. 64 Sehabis terapi
65 BAB. 65 Kelakuan aneh
66 BAB. 66 Rujak mangga
67 BAB. 67 Permintaan Sulis
68 BAB. 68 Berdebat
69 BAB. 69 Curiga
70 BAB. 70 Takut
71 BAB. 71 Makan cilok
72 BAB. 72 Adu mulut
73 BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74 BAB. 74 Aroma parfum.
75 BAB.75 Di hotel
76 BAB. 76 berfoto
77 BAB. 77 Merajuk
78 BAB. 78 Berita
79 BAB. 79 Samuel
80 BAB. 80 Sujud Syukur
81 BAB. 81 Berita gosip
82 BAB. 82 Kabar bahagia
83 BAB. 83 Tau dari Rangga
84 BAB. 84 Ke dokter kandungan
85 BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86 BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87 BAB. 87 Menemukan pelaku
88 BAB. 88 Nasi goreng asin
89 BAB. 89 Es Krim
90 BAB. 90 Konferensi pers
91 BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92 BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93 BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94 BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95 BAB. 95 Misi
96 BAB. 96 Rumah Sakit
97 BAB. 97 Kebencian Sulis
98 BAB. 98 Permintaan Sulis
99 BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100 BAB. 100 Pengorbanan darah
101 BAB. 101 Obat Tidur
102 BAB. 102 Terbongkar
103 BAB. 103 Hilang ingatan
104 BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105 BAB. 105 Penyesalan
106 BAB. 106 Erlangga
107 BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108 BAB. 108 Mimpi buruk
109 BAB. 109 Di Jet pribadi
110 BAB. 110 Sampai di rumah kake
111 BAB. 111 Ingat
112 BAB. 112 Arrabella
113 BAB. 113 Reyhan Sulis
114 BAB. Suci terjtuh
115 BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116 BAB. 116 Semakin membenci Suci
117 BAB. 117 Dokter Viona
118 BAB. 118 Kopi buah naga
119 BAB. 119 Sulis Raka
120 BAB. 120 Metik kacang panjang
121 BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122 BAB. 122 Pulang
123 BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124 BAB. 124 Habis jalan-jalan
125 BAB. 125 Hasil USG
126 BAB.126 Melahirkan
127 BAB. 127 Sulis meninggal
128 BAB. 128 End
129 BAB. 129 Bonus part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
BAB. 1 Hinaan
2
BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3
BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4
BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5
BAB. 5 Nasehat
6
BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7
BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8
BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9
BAB. 9 Tangisan Suci
10
BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11
BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12
BAB. 12 Arkan kecewa
13
BAB. 13 Gibah
14
BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15
BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16
BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17
BAB. 17 Pulang
18
BAB. 18 Suci Arkan
19
BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20
BAB. 20 Kemarahan Karinah
21
BAB. 21 Curhat
22
BAB. 22 Mendengar perdebatan
23
BAB. 23 Calon kekasih halal
24
BAB. 24 Sebelum Akad
25
BAB. 25 Akad nikah
26
BAB. 26 Ucapan selamat
27
BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28
BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29
BAB. 29 Penasaran
30
BAB. 30 Indra
31
BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Sama-sama salah paham
34
BAB. 34 Saling terbuka
35
BAB. 35 Saling menyuapi
36
BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37
BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38
BAB. 38 Menasehati Indra
39
BAB. 39 Hukuman
40
BAB. 40 Batin
41
BAB. 41 Menawarkan diri
42
BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43
BAB. 43 Selalu memberi semangat
44
BAB. 44 Sahabat mesum
45
BAB. 44 Berkujung ke kantor
46
BAB. 46 Sayang
47
BAB. 47 Jemput Reyhan
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kecewa
50
BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51
BAB. 51 Minta maaf
52
BAB. 52 Ciuman
53
BAB. 53 Salah paham
54
BAB. 54 Ungkapan cinta
55
BAB. 55 Tempur
56
BAB. 56 Mas mesum
57
BAB. 57 Darah rendah
58
BAB. 58 Mengomel
59
BAB. 59 Indra meminta pindah
60
BAB. 60 Kedatangan Kake
61
BAB. 61 Tawa Erlangga
62
BAB. 62 Saham
63
BAB. 63 Nasehati suami
64
BAB. 64 Sehabis terapi
65
BAB. 65 Kelakuan aneh
66
BAB. 66 Rujak mangga
67
BAB. 67 Permintaan Sulis
68
BAB. 68 Berdebat
69
BAB. 69 Curiga
70
BAB. 70 Takut
71
BAB. 71 Makan cilok
72
BAB. 72 Adu mulut
73
BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74
BAB. 74 Aroma parfum.
75
BAB.75 Di hotel
76
BAB. 76 berfoto
77
BAB. 77 Merajuk
78
BAB. 78 Berita
79
BAB. 79 Samuel
80
BAB. 80 Sujud Syukur
81
BAB. 81 Berita gosip
82
BAB. 82 Kabar bahagia
83
BAB. 83 Tau dari Rangga
84
BAB. 84 Ke dokter kandungan
85
BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86
BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87
BAB. 87 Menemukan pelaku
88
BAB. 88 Nasi goreng asin
89
BAB. 89 Es Krim
90
BAB. 90 Konferensi pers
91
BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92
BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93
BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94
BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95
BAB. 95 Misi
96
BAB. 96 Rumah Sakit
97
BAB. 97 Kebencian Sulis
98
BAB. 98 Permintaan Sulis
99
BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100
BAB. 100 Pengorbanan darah
101
BAB. 101 Obat Tidur
102
BAB. 102 Terbongkar
103
BAB. 103 Hilang ingatan
104
BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105
BAB. 105 Penyesalan
106
BAB. 106 Erlangga
107
BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108
BAB. 108 Mimpi buruk
109
BAB. 109 Di Jet pribadi
110
BAB. 110 Sampai di rumah kake
111
BAB. 111 Ingat
112
BAB. 112 Arrabella
113
BAB. 113 Reyhan Sulis
114
BAB. Suci terjtuh
115
BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116
BAB. 116 Semakin membenci Suci
117
BAB. 117 Dokter Viona
118
BAB. 118 Kopi buah naga
119
BAB. 119 Sulis Raka
120
BAB. 120 Metik kacang panjang
121
BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122
BAB. 122 Pulang
123
BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124
BAB. 124 Habis jalan-jalan
125
BAB. 125 Hasil USG
126
BAB.126 Melahirkan
127
BAB. 127 Sulis meninggal
128
BAB. 128 End
129
BAB. 129 Bonus part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!