BAB. 2 Menyuruh Suci menikah

Suci hanya bisa menghela nafas sambil beristigfhar di dalam hatinya, ia tidak mengenal sosok kakanya yang biasanya lembah lembut, memang semejak kakanya terjun ke dunia permodelan, kakanya jadi sering sekali berbicara kasar.

"Nak, pernikahan ini kamu yang mau, bukan atas perjodohan atau keinginan siapa pun, kamu yang menerima lamaran nak Arkan, kenapa kamu segampang itu membatalkan pernikahan ini nak? Coba kamu pikir, kamu sudah 2 tahun menjalin hubungan bersama nak Arkan, apa kamu yakin melepaskan nak Arkan begitu saja?"

"Bunda, jawabannya tetap sama! Sulis tidak mau menikah dengan lelaki lumpuh! Dan Kamu Arkan, mulai sekarang kita tidak memiliki hubungan apa-apa lagi! Aku tau kamu yang membuat nama aku melambung tinggi mejadi model papan atas, tapi aku tidak bisa hidup dengan lelaki lumpuh! Dan masalah perusahaan, kamu bisa mencari orang untuk menikah kontrak, agar perusahaan yang di bangun papa kamu jadi milik kamu."

Memang ini adalah aturan dari keluarga Wijaya, jika Arkan tidak menikah sampai usia 28 tahun, perusahaan itu akan di serahkan pada adik sepupu tirinya, yang memang sudah memenuhi aturan dari keluarga Wijaya. Bima Wijaya, ia adalah adik sepupu tiri dari Arkan, walau pun usianya 27 tahun, Bima sudah menikah 4 bulan yang lalu.

"Sulis, aku mohon, kali ini bantu aku, tolong jangan batalkan pernikahan kita, aku tidak mau melepaskan perusahaan papa, perusahaan itu hasil jerih payah papa."

Mata Arkan mulai berkaca-kaca, bukan ia kekurangan harta, kalau pun ia tidak mendapatkan perusahaan itu, keluarga papa tirinya sangat kaya, Bagas Adipati bukan hanya seorang pimbisnis, tapi ia juga seorang gubernur.

"Tidak mau! Sudah aku bilang aku tidak mau menikahi lelaki lumpuh!"

"Apa kamu selama ini tidak mencintai aku Sulis? Apa kamu hanya ingin menaikan populeritas kamu saja?"

"Aku cinta sama kamu, Arkan, tapi aku tidak mau nanti di gosipkan sama teman-teman aku kalau aku menikahi lelaki lumpuh."

Arkan menghela nafas kasar, menurutnya cinta macam apa yang Sulis miliki? Bahkan gengsi Sulis lebih besar dari pada rasa cintanya. Keyla hanya menatap Arkan dengan perasaan sedih, Arkan sudah sangat terpuruk saat mengetahui lumpuh, Arkan baru saja menata hidupnya kembali dan menerima kenyataan 2 minggu yang lalu, tapi sekarang pernikahanya dengan Gadis yang di cintainya selama 2 tahun kandas begitu saja.

"Kak, pikirkan kembali, jangan terlalu buru-buru mengambil keputusan, jangan sampai menyesal di kemudian hari."

Suci mencoba kembali untuk menasehati kakanya, ia tidak ingin kalau kakanya nanti menyesal.

"Kenapa kamu dari tadi menasehatin terus dek? Kamu suka sama Arkan? Kalau suka kenapa tidak kamu saja yang menikah dengan Arkan?"

"Tidak kak."

"Begini deh dek, kalau kamu di posisi kaka, jalan apa yang akan kamu ambil? Apa kamu akan tetap menerima calon suamimu yang lumpuh ini?"

"Insya Allah Uci tetap menerima kak, setiap orang di lahirkan dengan berpasang-pasangan, setiap orang memiliki kekurangan dan memiliki kelebihan juga. Allah menciptakan manusianya dengan sangat adil kak, dan terimalah kekurangan masing-masing agar menjadi pasangan yang sempurna, kalau kita hanya mencari yang sempurna, itu sangat sulit kak, tidak ada hamba yang di ciptakan begitu sempurna, pasti akan ada kekurangan di setiap hambanya."

Arkan yang sudah mulai berkaca-kaca mejadi tenang, entah kenapa setiap kata yang di ucapkan calon adik iparnya itu seakan memiliki nyawa. Arkan sekali-kali menatap mata Suci yang masih tetap menundukan pandanganya, entah kenapa di hatinya seperti ada sesuatu yang berbeda, jelas-jelas ia baru bertemu untuk pertama kalinya dengan Suci.

"Baik kalau itu jawabanmu dek, maka menikahlah dengan Arkan, bukan'kah kamu akan tetap menerima lelaki seperti apa pun itu?!"

"Masud kaka apa?"

Suci mejadi bingung dengan ucapan kakanya yang menurutnya tidak jelas, masa iya ia harus menikah dengan calon kaka iparnya? Bukan Suci tidak bisa menerima karena Arkan lumpuh, tapi Arkan adalah calon dari kakanya, terlebih ia juga sudah memiliki lelaki idaman, karena bagi ia cinta adalah fitrah, semua orang pasti memiliki rasa cinta, bahkan ia selalu menyebut nama lelaki itu di sholat sepertiga malamnya, lelaki yang mampu membuatnya sungguh-sungguh untuk berubah ke jalan yang benar.

"Tidak perlu alesan dan pura-pura bodoh dek, kamu juga tidak mau menikahi lelaki lumpuh'kan?"

"Kaka nyuruh Uci menikah dengan kak Arkan begitu?"

"Ya iyalah dek, lagian juga Arkan tidak akan menolak kalau kamu mau menikah dengannya, terlebih Arkan sedang membutuhkan istri untuk mendapatkan perusahaan papanya."

Suci mengelus dada sambil beristighfar berkali-kali, kini matanya menatap ke arah Bundanya, ia jadi bingung harus mejawab apa, karena ia merasa seolah-olah kakanya sedang memojokannya di setiap kata yang ia ucapkan. Anisa yang di tatap oleh putrinya, tentu ia juga bingung harus jawab apa

"Yang di cintai nak Arkan itu kamu Sulis, kenapa kamu menyuruh adikmu yang menikah? Yang menerima lamaran juga kamu bukan adikmu."

"Sudah Sulis bilang Bunda, Sulis tidak mau menikahi lelaki lumpuh, tadi adek juga bilang kalau adek mau menikahi lelaki lumpuh, mungkin saja Arkan adalah jodoh adek, kita sebagai manusia tidak ada yang tau."

Arkan menghela nafas berat, ia merasa sekarang seperti sampah yang sama sekali tidak di butuhkan oleh Sulis, jelas-jelas dulu yang melengket terus adalah Sulis, tapi kali ini Arkan merasa di buang begitu saja.

"Arkan, lalu harus bagai mana nak?"

Keyla menatap sedih dengan putranya, ia juga memang menginginkan perusahaannya di pertahankan, tapi mau bagai mana lagi, Sulis menginginkan membatalkan pernikahan itu begitu saja, sedangkan tentang usul dari Sulis untuk Arkan menikah kontrak jelas Keyla tidak setuju, pernikahan adalah hal yang saklar, tidak boleh untuk di permainkan.

"Tidak tau ma, Arkan juga bingung."

Anisa menatap mereka dengan perasaan bersalah dan kasihan.

"Maafkan putriku Key, maaf karena telah mengecewakan kalian."

Keyla menggelengkan kepalanya pelan, ini bukan salah siapa pun menurut Keyla, harusnya ia sadar kalau putranya itu lumpuh, tentu tidak akan ada Gadis yang sempurna untuk menikahinya.

"Jangan minta maaf Anisa, kamu tidak salah, kami yang salah. Kami bahkan masih menginginkan pernikahan mereka, jelas-jelas putra kami tidak sempurna, jadi seharusnya kami tidak mengharapkan pada Gadis yang sempurna."

Ada perasaan sakit di hati Suci saat mendengarkan ucapan Keyla, ia seharusnya tidak pulang, mungkin tidak akan mendengar kesedihan mereka. Keyla langsung mengeluarkan air matanya, ia langsung menangis, beban ia yang mejadi seorang mama begitu berat, harus melihat putranya lumpuh, bahkan harus melihat putranya terpuruk, di saat putranya mulai mau menata kembali hidupnya dan menerima keadaanya, sekarang ia harus melihat putranya di hina oleh calon istrinya sendiri, entah apa kesalahannya, ia bahkan menerima cobaan yang bertubi-tubi. Bagas langsung memeluk istrinya yang menangis

"Sabar sayang, mungkin Arkan dan Sulis memang tidak di takdirlan untuk bersama, kamu jangan menangis, harusnya kamu menyemangati Arkan yang lebih rapuh dari pada kita."

"Aku tau mas, tapi dada ini sangat sakit."

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

Trapped in past love sdh mampir,, smngtt trs ya kak💪💪

2023-03-08

2

Pink Blossom

Pink Blossom

allah tdk mmprsatukn yg cacat dg yg cacat atwpn yg smpurna dg smpurna,, sjati'y kesempurnaan itu hny milik allah
jgn putus smngtt utk anakmu key,, ingtlh,, allah cma bilng bhwa laki² baik² utk wanita baik² bgtu jg sbalik'y

2023-03-08

2

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Sulis.....sekarang aja kamu ngomong gitu karena keadaan Arkan yang lumpuh, tapi liat aja nanti kalau Arkan sembuh pasti kamu akan menyesal.
Kalau emang akhirnya Uci yang menikah dengan Arkan itu sudah takdir dan mereka berjodoh.

2023-02-08

2

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Hinaan
2 BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3 BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4 BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5 BAB. 5 Nasehat
6 BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7 BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8 BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9 BAB. 9 Tangisan Suci
10 BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11 BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12 BAB. 12 Arkan kecewa
13 BAB. 13 Gibah
14 BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15 BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16 BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17 BAB. 17 Pulang
18 BAB. 18 Suci Arkan
19 BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20 BAB. 20 Kemarahan Karinah
21 BAB. 21 Curhat
22 BAB. 22 Mendengar perdebatan
23 BAB. 23 Calon kekasih halal
24 BAB. 24 Sebelum Akad
25 BAB. 25 Akad nikah
26 BAB. 26 Ucapan selamat
27 BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28 BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29 BAB. 29 Penasaran
30 BAB. 30 Indra
31 BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Sama-sama salah paham
34 BAB. 34 Saling terbuka
35 BAB. 35 Saling menyuapi
36 BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37 BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38 BAB. 38 Menasehati Indra
39 BAB. 39 Hukuman
40 BAB. 40 Batin
41 BAB. 41 Menawarkan diri
42 BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43 BAB. 43 Selalu memberi semangat
44 BAB. 44 Sahabat mesum
45 BAB. 44 Berkujung ke kantor
46 BAB. 46 Sayang
47 BAB. 47 Jemput Reyhan
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kecewa
50 BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51 BAB. 51 Minta maaf
52 BAB. 52 Ciuman
53 BAB. 53 Salah paham
54 BAB. 54 Ungkapan cinta
55 BAB. 55 Tempur
56 BAB. 56 Mas mesum
57 BAB. 57 Darah rendah
58 BAB. 58 Mengomel
59 BAB. 59 Indra meminta pindah
60 BAB. 60 Kedatangan Kake
61 BAB. 61 Tawa Erlangga
62 BAB. 62 Saham
63 BAB. 63 Nasehati suami
64 BAB. 64 Sehabis terapi
65 BAB. 65 Kelakuan aneh
66 BAB. 66 Rujak mangga
67 BAB. 67 Permintaan Sulis
68 BAB. 68 Berdebat
69 BAB. 69 Curiga
70 BAB. 70 Takut
71 BAB. 71 Makan cilok
72 BAB. 72 Adu mulut
73 BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74 BAB. 74 Aroma parfum.
75 BAB.75 Di hotel
76 BAB. 76 berfoto
77 BAB. 77 Merajuk
78 BAB. 78 Berita
79 BAB. 79 Samuel
80 BAB. 80 Sujud Syukur
81 BAB. 81 Berita gosip
82 BAB. 82 Kabar bahagia
83 BAB. 83 Tau dari Rangga
84 BAB. 84 Ke dokter kandungan
85 BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86 BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87 BAB. 87 Menemukan pelaku
88 BAB. 88 Nasi goreng asin
89 BAB. 89 Es Krim
90 BAB. 90 Konferensi pers
91 BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92 BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93 BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94 BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95 BAB. 95 Misi
96 BAB. 96 Rumah Sakit
97 BAB. 97 Kebencian Sulis
98 BAB. 98 Permintaan Sulis
99 BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100 BAB. 100 Pengorbanan darah
101 BAB. 101 Obat Tidur
102 BAB. 102 Terbongkar
103 BAB. 103 Hilang ingatan
104 BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105 BAB. 105 Penyesalan
106 BAB. 106 Erlangga
107 BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108 BAB. 108 Mimpi buruk
109 BAB. 109 Di Jet pribadi
110 BAB. 110 Sampai di rumah kake
111 BAB. 111 Ingat
112 BAB. 112 Arrabella
113 BAB. 113 Reyhan Sulis
114 BAB. Suci terjtuh
115 BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116 BAB. 116 Semakin membenci Suci
117 BAB. 117 Dokter Viona
118 BAB. 118 Kopi buah naga
119 BAB. 119 Sulis Raka
120 BAB. 120 Metik kacang panjang
121 BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122 BAB. 122 Pulang
123 BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124 BAB. 124 Habis jalan-jalan
125 BAB. 125 Hasil USG
126 BAB.126 Melahirkan
127 BAB. 127 Sulis meninggal
128 BAB. 128 End
129 BAB. 129 Bonus part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
BAB. 1 Hinaan
2
BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3
BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4
BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5
BAB. 5 Nasehat
6
BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7
BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8
BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9
BAB. 9 Tangisan Suci
10
BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11
BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12
BAB. 12 Arkan kecewa
13
BAB. 13 Gibah
14
BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15
BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16
BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17
BAB. 17 Pulang
18
BAB. 18 Suci Arkan
19
BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20
BAB. 20 Kemarahan Karinah
21
BAB. 21 Curhat
22
BAB. 22 Mendengar perdebatan
23
BAB. 23 Calon kekasih halal
24
BAB. 24 Sebelum Akad
25
BAB. 25 Akad nikah
26
BAB. 26 Ucapan selamat
27
BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28
BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29
BAB. 29 Penasaran
30
BAB. 30 Indra
31
BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Sama-sama salah paham
34
BAB. 34 Saling terbuka
35
BAB. 35 Saling menyuapi
36
BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37
BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38
BAB. 38 Menasehati Indra
39
BAB. 39 Hukuman
40
BAB. 40 Batin
41
BAB. 41 Menawarkan diri
42
BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43
BAB. 43 Selalu memberi semangat
44
BAB. 44 Sahabat mesum
45
BAB. 44 Berkujung ke kantor
46
BAB. 46 Sayang
47
BAB. 47 Jemput Reyhan
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kecewa
50
BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51
BAB. 51 Minta maaf
52
BAB. 52 Ciuman
53
BAB. 53 Salah paham
54
BAB. 54 Ungkapan cinta
55
BAB. 55 Tempur
56
BAB. 56 Mas mesum
57
BAB. 57 Darah rendah
58
BAB. 58 Mengomel
59
BAB. 59 Indra meminta pindah
60
BAB. 60 Kedatangan Kake
61
BAB. 61 Tawa Erlangga
62
BAB. 62 Saham
63
BAB. 63 Nasehati suami
64
BAB. 64 Sehabis terapi
65
BAB. 65 Kelakuan aneh
66
BAB. 66 Rujak mangga
67
BAB. 67 Permintaan Sulis
68
BAB. 68 Berdebat
69
BAB. 69 Curiga
70
BAB. 70 Takut
71
BAB. 71 Makan cilok
72
BAB. 72 Adu mulut
73
BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74
BAB. 74 Aroma parfum.
75
BAB.75 Di hotel
76
BAB. 76 berfoto
77
BAB. 77 Merajuk
78
BAB. 78 Berita
79
BAB. 79 Samuel
80
BAB. 80 Sujud Syukur
81
BAB. 81 Berita gosip
82
BAB. 82 Kabar bahagia
83
BAB. 83 Tau dari Rangga
84
BAB. 84 Ke dokter kandungan
85
BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86
BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87
BAB. 87 Menemukan pelaku
88
BAB. 88 Nasi goreng asin
89
BAB. 89 Es Krim
90
BAB. 90 Konferensi pers
91
BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92
BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93
BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94
BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95
BAB. 95 Misi
96
BAB. 96 Rumah Sakit
97
BAB. 97 Kebencian Sulis
98
BAB. 98 Permintaan Sulis
99
BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100
BAB. 100 Pengorbanan darah
101
BAB. 101 Obat Tidur
102
BAB. 102 Terbongkar
103
BAB. 103 Hilang ingatan
104
BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105
BAB. 105 Penyesalan
106
BAB. 106 Erlangga
107
BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108
BAB. 108 Mimpi buruk
109
BAB. 109 Di Jet pribadi
110
BAB. 110 Sampai di rumah kake
111
BAB. 111 Ingat
112
BAB. 112 Arrabella
113
BAB. 113 Reyhan Sulis
114
BAB. Suci terjtuh
115
BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116
BAB. 116 Semakin membenci Suci
117
BAB. 117 Dokter Viona
118
BAB. 118 Kopi buah naga
119
BAB. 119 Sulis Raka
120
BAB. 120 Metik kacang panjang
121
BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122
BAB. 122 Pulang
123
BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124
BAB. 124 Habis jalan-jalan
125
BAB. 125 Hasil USG
126
BAB.126 Melahirkan
127
BAB. 127 Sulis meninggal
128
BAB. 128 End
129
BAB. 129 Bonus part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!