Suci hanya bisa menghela nafas sambil beristigfhar di dalam hatinya, ia tidak mengenal sosok kakanya yang biasanya lembah lembut, memang semejak kakanya terjun ke dunia permodelan, kakanya jadi sering sekali berbicara kasar.
"Nak, pernikahan ini kamu yang mau, bukan atas perjodohan atau keinginan siapa pun, kamu yang menerima lamaran nak Arkan, kenapa kamu segampang itu membatalkan pernikahan ini nak? Coba kamu pikir, kamu sudah 2 tahun menjalin hubungan bersama nak Arkan, apa kamu yakin melepaskan nak Arkan begitu saja?"
"Bunda, jawabannya tetap sama! Sulis tidak mau menikah dengan lelaki lumpuh! Dan Kamu Arkan, mulai sekarang kita tidak memiliki hubungan apa-apa lagi! Aku tau kamu yang membuat nama aku melambung tinggi mejadi model papan atas, tapi aku tidak bisa hidup dengan lelaki lumpuh! Dan masalah perusahaan, kamu bisa mencari orang untuk menikah kontrak, agar perusahaan yang di bangun papa kamu jadi milik kamu."
Memang ini adalah aturan dari keluarga Wijaya, jika Arkan tidak menikah sampai usia 28 tahun, perusahaan itu akan di serahkan pada adik sepupu tirinya, yang memang sudah memenuhi aturan dari keluarga Wijaya. Bima Wijaya, ia adalah adik sepupu tiri dari Arkan, walau pun usianya 27 tahun, Bima sudah menikah 4 bulan yang lalu.
"Sulis, aku mohon, kali ini bantu aku, tolong jangan batalkan pernikahan kita, aku tidak mau melepaskan perusahaan papa, perusahaan itu hasil jerih payah papa."
Mata Arkan mulai berkaca-kaca, bukan ia kekurangan harta, kalau pun ia tidak mendapatkan perusahaan itu, keluarga papa tirinya sangat kaya, Bagas Adipati bukan hanya seorang pimbisnis, tapi ia juga seorang gubernur.
"Tidak mau! Sudah aku bilang aku tidak mau menikahi lelaki lumpuh!"
"Apa kamu selama ini tidak mencintai aku Sulis? Apa kamu hanya ingin menaikan populeritas kamu saja?"
"Aku cinta sama kamu, Arkan, tapi aku tidak mau nanti di gosipkan sama teman-teman aku kalau aku menikahi lelaki lumpuh."
Arkan menghela nafas kasar, menurutnya cinta macam apa yang Sulis miliki? Bahkan gengsi Sulis lebih besar dari pada rasa cintanya. Keyla hanya menatap Arkan dengan perasaan sedih, Arkan sudah sangat terpuruk saat mengetahui lumpuh, Arkan baru saja menata hidupnya kembali dan menerima kenyataan 2 minggu yang lalu, tapi sekarang pernikahanya dengan Gadis yang di cintainya selama 2 tahun kandas begitu saja.
"Kak, pikirkan kembali, jangan terlalu buru-buru mengambil keputusan, jangan sampai menyesal di kemudian hari."
Suci mencoba kembali untuk menasehati kakanya, ia tidak ingin kalau kakanya nanti menyesal.
"Kenapa kamu dari tadi menasehatin terus dek? Kamu suka sama Arkan? Kalau suka kenapa tidak kamu saja yang menikah dengan Arkan?"
"Tidak kak."
"Begini deh dek, kalau kamu di posisi kaka, jalan apa yang akan kamu ambil? Apa kamu akan tetap menerima calon suamimu yang lumpuh ini?"
"Insya Allah Uci tetap menerima kak, setiap orang di lahirkan dengan berpasang-pasangan, setiap orang memiliki kekurangan dan memiliki kelebihan juga. Allah menciptakan manusianya dengan sangat adil kak, dan terimalah kekurangan masing-masing agar menjadi pasangan yang sempurna, kalau kita hanya mencari yang sempurna, itu sangat sulit kak, tidak ada hamba yang di ciptakan begitu sempurna, pasti akan ada kekurangan di setiap hambanya."
Arkan yang sudah mulai berkaca-kaca mejadi tenang, entah kenapa setiap kata yang di ucapkan calon adik iparnya itu seakan memiliki nyawa. Arkan sekali-kali menatap mata Suci yang masih tetap menundukan pandanganya, entah kenapa di hatinya seperti ada sesuatu yang berbeda, jelas-jelas ia baru bertemu untuk pertama kalinya dengan Suci.
"Baik kalau itu jawabanmu dek, maka menikahlah dengan Arkan, bukan'kah kamu akan tetap menerima lelaki seperti apa pun itu?!"
"Masud kaka apa?"
Suci mejadi bingung dengan ucapan kakanya yang menurutnya tidak jelas, masa iya ia harus menikah dengan calon kaka iparnya? Bukan Suci tidak bisa menerima karena Arkan lumpuh, tapi Arkan adalah calon dari kakanya, terlebih ia juga sudah memiliki lelaki idaman, karena bagi ia cinta adalah fitrah, semua orang pasti memiliki rasa cinta, bahkan ia selalu menyebut nama lelaki itu di sholat sepertiga malamnya, lelaki yang mampu membuatnya sungguh-sungguh untuk berubah ke jalan yang benar.
"Tidak perlu alesan dan pura-pura bodoh dek, kamu juga tidak mau menikahi lelaki lumpuh'kan?"
"Kaka nyuruh Uci menikah dengan kak Arkan begitu?"
"Ya iyalah dek, lagian juga Arkan tidak akan menolak kalau kamu mau menikah dengannya, terlebih Arkan sedang membutuhkan istri untuk mendapatkan perusahaan papanya."
Suci mengelus dada sambil beristighfar berkali-kali, kini matanya menatap ke arah Bundanya, ia jadi bingung harus mejawab apa, karena ia merasa seolah-olah kakanya sedang memojokannya di setiap kata yang ia ucapkan. Anisa yang di tatap oleh putrinya, tentu ia juga bingung harus jawab apa
"Yang di cintai nak Arkan itu kamu Sulis, kenapa kamu menyuruh adikmu yang menikah? Yang menerima lamaran juga kamu bukan adikmu."
"Sudah Sulis bilang Bunda, Sulis tidak mau menikahi lelaki lumpuh, tadi adek juga bilang kalau adek mau menikahi lelaki lumpuh, mungkin saja Arkan adalah jodoh adek, kita sebagai manusia tidak ada yang tau."
Arkan menghela nafas berat, ia merasa sekarang seperti sampah yang sama sekali tidak di butuhkan oleh Sulis, jelas-jelas dulu yang melengket terus adalah Sulis, tapi kali ini Arkan merasa di buang begitu saja.
"Arkan, lalu harus bagai mana nak?"
Keyla menatap sedih dengan putranya, ia juga memang menginginkan perusahaannya di pertahankan, tapi mau bagai mana lagi, Sulis menginginkan membatalkan pernikahan itu begitu saja, sedangkan tentang usul dari Sulis untuk Arkan menikah kontrak jelas Keyla tidak setuju, pernikahan adalah hal yang saklar, tidak boleh untuk di permainkan.
"Tidak tau ma, Arkan juga bingung."
Anisa menatap mereka dengan perasaan bersalah dan kasihan.
"Maafkan putriku Key, maaf karena telah mengecewakan kalian."
Keyla menggelengkan kepalanya pelan, ini bukan salah siapa pun menurut Keyla, harusnya ia sadar kalau putranya itu lumpuh, tentu tidak akan ada Gadis yang sempurna untuk menikahinya.
"Jangan minta maaf Anisa, kamu tidak salah, kami yang salah. Kami bahkan masih menginginkan pernikahan mereka, jelas-jelas putra kami tidak sempurna, jadi seharusnya kami tidak mengharapkan pada Gadis yang sempurna."
Ada perasaan sakit di hati Suci saat mendengarkan ucapan Keyla, ia seharusnya tidak pulang, mungkin tidak akan mendengar kesedihan mereka. Keyla langsung mengeluarkan air matanya, ia langsung menangis, beban ia yang mejadi seorang mama begitu berat, harus melihat putranya lumpuh, bahkan harus melihat putranya terpuruk, di saat putranya mulai mau menata kembali hidupnya dan menerima keadaanya, sekarang ia harus melihat putranya di hina oleh calon istrinya sendiri, entah apa kesalahannya, ia bahkan menerima cobaan yang bertubi-tubi. Bagas langsung memeluk istrinya yang menangis
"Sabar sayang, mungkin Arkan dan Sulis memang tidak di takdirlan untuk bersama, kamu jangan menangis, harusnya kamu menyemangati Arkan yang lebih rapuh dari pada kita."
"Aku tau mas, tapi dada ini sangat sakit."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 129 Episodes
Comments
Pink Blossom
Trapped in past love sdh mampir,, smngtt trs ya kak💪💪
2023-03-08
2
Pink Blossom
allah tdk mmprsatukn yg cacat dg yg cacat atwpn yg smpurna dg smpurna,, sjati'y kesempurnaan itu hny milik allah
jgn putus smngtt utk anakmu key,, ingtlh,, allah cma bilng bhwa laki² baik² utk wanita baik² bgtu jg sbalik'y
2023-03-08
2
Ummi Alfa
Sulis.....sekarang aja kamu ngomong gitu karena keadaan Arkan yang lumpuh, tapi liat aja nanti kalau Arkan sembuh pasti kamu akan menyesal.
Kalau emang akhirnya Uci yang menikah dengan Arkan itu sudah takdir dan mereka berjodoh.
2023-02-08
2