BAB. 3 Suci menerima pernikahan

Arkan menghela nafas berat saat melihat mamanya menangisi untuknya, begitu menyedihkannya ia sekarang, bukan hanya di hina, tapi ia seperti sampah sekarang. Suci yang melihat semua itu dadanya sangat sakit.

"Kak, pikirkan ulang, jangan membuat keputusan dengan kepala emosi, pikirkanlah dan setelah yakin kaka baru membuat keputusan."

"Keputusan kaka sudah bulat! Kaka tidak akan menikah! Kalau kamu merasa kasihan, menikahlah dengan Arkan!"

Suci mejadi bingung, ia menatap ke arah Keyla, ia merasa iba.

"Tante, maaf atas perbuatan kaka saya, bagi saya semua orang itu sama saja di mata Allah, hanya iman kita yang berbeda. Allah tidak pernah membeda-bedakannya, tidak ada seorang hamba yang sangat sempurna Tan, jangan buang air mata berhargamu untuk masalah ini, tidak pantas seorang ibu untuk menangisi hal seperti ini, dan percayalah di depan sana kak Arkan akan mendepatkan kebahagiaan, setelah menerima semua ujian dengan lapang dada."

Sebenarnya Suci tidak tau, ucapanya benar apa salah, otaknya sudah tidak bisa bekerja saat melihat kakanya yang sudah menghina dan membuat orang lain menangis. Sedangkan Anisa dari tadi bungkam, tapi tidak bisa di pungkuri setiap kata yang di ucapan oleh putri ke duanya, mampu mewakili ucapannya pada Keyla. Keyla menatap ke arah Suci sambil menghapus air matanya.

"Nak Suci, boleh tante meminta sesuatu padamu?"

Suci hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum di balik cadar.

"Apa kamu mau menikah dengan putra tante? Arkan sudah cukup untuk mejadi lelucon karena lumpuh oleh keluarga om tirinya, tante tidak ingin membuat ia tersisihkan, kalau masalah perusahaan, tante memang bisa buat ikhlas, tapi masalah penghinaan, tante tidak sanggup untuk menanggungnya."

Suci menatap Arkan sekilas, lalu ia langsung menunduk lagi.

"Suci, kalau keberatan jangan dengarkan ucapan mama, saya tidak ingin kamu terbebani oleh masalah saya, tidak seharunya mama saya menyeretmu."

Suci memejamkan mata, ia mengucapkan bismillah dan berdo'a, agar langkah yang ia ambil tidak salah.

"Saya mau menikah dengan kak Arkan."

Suci menjawabnya dengan mantap walau pun hatinya tidak mantap, karena ia harus menghapus nama lelaki yang ia cintai selama ini, yaitu Gus Ali, lelaki yang ia cintai dari pertama masuk pesantren, tapi ia tidak mau melihat orang lain menangis, apa lagi kalau ia bisa membantunya, biarkan ia mengorbankan kebahagiannya, karena ia selalu percaya, kalau rencana Allah itu lebih indah dari pada rencana manusia.

Flashback on

Suci memutuskan masuk ke pesantren yang ada di bandung, di pesantren Alhusa, ia ingin melupakan masa kelamnya dan dunia hitamnya yang hampir membuat ia menyesal dalam seumur hidupnya. Suci berangkat dengan supir, karena ia tidak ingin di antarkan Bundanya, alasannya jaraknya terlalu jauh, jakarta ke bandung. Suci menarik kopernya masuk ke dalam pesantren saat berusia 16 tahun, termasuk ia juga pindah sekolah di sana. Suci melihat lelaki yang memakai sarung, baju koko dan peci.

"Mas, pendaftaran di mana iya?"

"Di sebelah sana teh."

Yang di anggap oleh Suci santri itu tetap menundukan kepalanya. Suci yang melihat perlakuan santri itu, ia langsung jatuh cinta dengan pandangan pertama, jantungnya berdetak sangat cepat saat melihatnya, ia belum pernah melihat lelaki yang mudah membuat jantungnya berdetak lebih cepat.

"Mas kenalan dong."

Suci mengulurkan tangannya pada lelaki yang ada di hadapannya. Sedangkan lelaki itu hanya menungkupkan tangannya di dada.

"Nama saya Muhamad Ali Alfauzi, panggil saja Ali, saya selaku ketua dewan santri di sini."

"Mas, usianya berapa tahun?"

"Usia saya 20 tahun."

Suci langsung menurunkan tangannya karena tidak di jabat oleh lelaki di depannya.

"Mas kenapa tidak mejabat tangan saya? Tangan saya tidak kotor."

"Tangan teteh memang bersih, tapi teteh bukan makhrom saya."

"Kalau biar jadi makhrom itu gimana?"

Jiwa kepo Suci terus saja meronta-ronta.

"Harus memiliki ikatan pernikahan teh."

"Jangan panggil teteh dong, panggil saja Suci atau Uci. Nama saya Suci Septiani Susanti. Baiklah mas kalau begitu tunggu saya untuk merubah diri saya, tunggu saya hingga membuat saya pantas untuk mas nikahi, saya jamin dalam waktu 2 tahun saya akan bisa menghapal 30 juz dan bisa membuktikan kalau saya memang pantas untuk mas yang sebagai ketua dewan santri."

"Uci, berubahlah dan bertoubatlah karena Allah, jangan karena saya, saya percaya kamu cepat hapal dalam waktu 1 tahun."

"Tapi saya mencintai mas dalam pandangan pertama, memang saya salah mencintai mas?"

Gus Ali menggeleng pelan.

"Tidak salah, cinta adalah fitrah Uci."

"Mas harus melamar Uci di usia Uci 19 tahun."

"Insya Allah, kalau Allah mengijinkan kita untuk bersama, pasti kita akan bersama, tapi cintai Allah lah terlebih dahulu sebelum kamu mencintai saya, cinta karena Allah akan membuat kita lebih lama untuk mencintai, sedangkan cinta karena rasa kagum pada diri saya, cepat atau lambat akan hilang."

"Baik mas saya akan berusaha."

Setelah itu Suci pamit dari sana, hari demi hari bulan demi bulan, Suci selalu mengagumi Gus Ali, rasa cintanya semakin bertambah dan berbicara tanpa ada rasa malu dengan Gus Ali, tapi semejak Gus Ali memiliki kelas mengajar di kelasnya, ia jadi tau siapa sebenarnya lelaki yang ia cintai selama ini. Ternyata lelaki yang Suci cintai adalah seorang Gus, putra tunggal dari pesantren tempatnya menimba ilmu, dari situlah Suci mulai melangkah mundur, ia mulai tidak lagi terbuka dengan perasaannya, tapi rasa giat belajarnya semakin menggebu-gebu setelah tau kalau lelaki itu adalah seorang Gus.

Benar apa yang Gus Ali ucapkan, Suci dalam satu tahun mampu menghapal 30 juz, dan setelah 1 tahun setengah mondok Suci sudah mulai bisa mengajar, ia mejadi senior yang patut di acungi dua jempol, tutur bahasa dan kecerdasannya mampu membuat siapa saja merasa kagum, dan mulai di situlah akhirnya Suci memutuskan menutup dirinya memakai cadar, ia masih terus memperbaiki dirinya. Kalau dulu memperbaki diri karena Gus Ali, tapi sekarang ia memperbaiki diri karena sudah mejadi terbiasa.

Flashback off

Keyla tersenyum saat mendengar jawaban dari Suci, matanya berbinar, ia sangat senang, setidaknya ia di buang oleh emas dan mendapatkan berlian.

"Kamu serius nak?"

"Saya serius tante, tapi ada syarat yang harus kak Arkan penuhi."

Arkan juga merasa sangat senang saat mendengar jawaban dari Suci, bukan karena ia senang bisa mempertahankan perusahaannya, tapi ia seperti pernah mencintai Suci sebelumnya.

"Katakan, biar saya tau syarat apa yang ingin kamu ajukan."

"Syarat pertama, apa pun yang terjadi nanti, jangan pernah ada kata perceraian, syarat ke dua, belajarlah mencintai Uci karena Allah kak, syarat ke tiga, biarkan Uci melajutkan pendidikan Uci yang baru semester empat. Uci memang tidak bisa janji kalau Uci bisa mejadi istri yang baik untuk kak Arkan, tapi Uci akan belajar mejadi istri yang baik sesuai yang kak Arkan inginkan."

"Saya tidak keberatan atas syarat yang kamu ajukan, lalu ingin pernikahan seperti apa yang kamu inginkan?"

"Cukup pernikahan sederahana, cukup keluarga saja yang tau, dan saya mau kita menikah di rumah ini."

"Baiklah."

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

keberatan dengan kata iya thorr,,
umpama,, bertanya, "tempat pendaftarannya dimana ya ? gitu thorr !!
bukan di mana iya ?..🙏🙏🙏

2023-06-20

1

Ummi Alfa

Ummi Alfa

Mungkinkah Arkan yang dulu telah menyelamatkan Uci saat dikerjain sama teman2nya yang mabuk dan membawa Uci ke rumah sakit.

2023-02-08

2

Spyro

Spyro

Masih adakah wanita spt Suci? Karna jujur, saya pgnnya nikah dirayain 😂 maapkeun saya yg masih kebawa duniawi 😅

2023-01-06

2

lihat semua
Episodes
1 BAB. 1 Hinaan
2 BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3 BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4 BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5 BAB. 5 Nasehat
6 BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7 BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8 BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9 BAB. 9 Tangisan Suci
10 BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11 BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12 BAB. 12 Arkan kecewa
13 BAB. 13 Gibah
14 BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15 BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16 BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17 BAB. 17 Pulang
18 BAB. 18 Suci Arkan
19 BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20 BAB. 20 Kemarahan Karinah
21 BAB. 21 Curhat
22 BAB. 22 Mendengar perdebatan
23 BAB. 23 Calon kekasih halal
24 BAB. 24 Sebelum Akad
25 BAB. 25 Akad nikah
26 BAB. 26 Ucapan selamat
27 BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28 BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29 BAB. 29 Penasaran
30 BAB. 30 Indra
31 BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32 BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33 BAB. 33 Sama-sama salah paham
34 BAB. 34 Saling terbuka
35 BAB. 35 Saling menyuapi
36 BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37 BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38 BAB. 38 Menasehati Indra
39 BAB. 39 Hukuman
40 BAB. 40 Batin
41 BAB. 41 Menawarkan diri
42 BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43 BAB. 43 Selalu memberi semangat
44 BAB. 44 Sahabat mesum
45 BAB. 44 Berkujung ke kantor
46 BAB. 46 Sayang
47 BAB. 47 Jemput Reyhan
48 BAB. 48 Salah paham
49 BAB. 49 Kecewa
50 BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51 BAB. 51 Minta maaf
52 BAB. 52 Ciuman
53 BAB. 53 Salah paham
54 BAB. 54 Ungkapan cinta
55 BAB. 55 Tempur
56 BAB. 56 Mas mesum
57 BAB. 57 Darah rendah
58 BAB. 58 Mengomel
59 BAB. 59 Indra meminta pindah
60 BAB. 60 Kedatangan Kake
61 BAB. 61 Tawa Erlangga
62 BAB. 62 Saham
63 BAB. 63 Nasehati suami
64 BAB. 64 Sehabis terapi
65 BAB. 65 Kelakuan aneh
66 BAB. 66 Rujak mangga
67 BAB. 67 Permintaan Sulis
68 BAB. 68 Berdebat
69 BAB. 69 Curiga
70 BAB. 70 Takut
71 BAB. 71 Makan cilok
72 BAB. 72 Adu mulut
73 BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74 BAB. 74 Aroma parfum.
75 BAB.75 Di hotel
76 BAB. 76 berfoto
77 BAB. 77 Merajuk
78 BAB. 78 Berita
79 BAB. 79 Samuel
80 BAB. 80 Sujud Syukur
81 BAB. 81 Berita gosip
82 BAB. 82 Kabar bahagia
83 BAB. 83 Tau dari Rangga
84 BAB. 84 Ke dokter kandungan
85 BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86 BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87 BAB. 87 Menemukan pelaku
88 BAB. 88 Nasi goreng asin
89 BAB. 89 Es Krim
90 BAB. 90 Konferensi pers
91 BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92 BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93 BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94 BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95 BAB. 95 Misi
96 BAB. 96 Rumah Sakit
97 BAB. 97 Kebencian Sulis
98 BAB. 98 Permintaan Sulis
99 BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100 BAB. 100 Pengorbanan darah
101 BAB. 101 Obat Tidur
102 BAB. 102 Terbongkar
103 BAB. 103 Hilang ingatan
104 BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105 BAB. 105 Penyesalan
106 BAB. 106 Erlangga
107 BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108 BAB. 108 Mimpi buruk
109 BAB. 109 Di Jet pribadi
110 BAB. 110 Sampai di rumah kake
111 BAB. 111 Ingat
112 BAB. 112 Arrabella
113 BAB. 113 Reyhan Sulis
114 BAB. Suci terjtuh
115 BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116 BAB. 116 Semakin membenci Suci
117 BAB. 117 Dokter Viona
118 BAB. 118 Kopi buah naga
119 BAB. 119 Sulis Raka
120 BAB. 120 Metik kacang panjang
121 BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122 BAB. 122 Pulang
123 BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124 BAB. 124 Habis jalan-jalan
125 BAB. 125 Hasil USG
126 BAB.126 Melahirkan
127 BAB. 127 Sulis meninggal
128 BAB. 128 End
129 BAB. 129 Bonus part
Episodes

Updated 129 Episodes

1
BAB. 1 Hinaan
2
BAB. 2 Menyuruh Suci menikah
3
BAB. 3 Suci menerima pernikahan
4
BAB. 4 Masa lalu mejadi senjata
5
BAB. 5 Nasehat
6
BAB. 6 Mencoba gaun pengantin
7
BAB. 7 Kedatangan Gus Ali
8
BAB. 8 Menolak lamaran Gus Ali
9
BAB. 9 Tangisan Suci
10
BAB. 10 Memiliki masa lalu yang sama
11
BAB. 11 Meminta membatalkan pernikahan
12
BAB. 12 Arkan kecewa
13
BAB. 13 Gibah
14
BAB. 14 Beramitan pada Ustazah
15
BAB. 15 Sama-sama memiliki kesedihan
16
BAB. 16 Berpamitan dengan Umi Abi
17
BAB. 17 Pulang
18
BAB. 18 Suci Arkan
19
BAB. 19 Cukup saya menjadi kekasih halalmu
20
BAB. 20 Kemarahan Karinah
21
BAB. 21 Curhat
22
BAB. 22 Mendengar perdebatan
23
BAB. 23 Calon kekasih halal
24
BAB. 24 Sebelum Akad
25
BAB. 25 Akad nikah
26
BAB. 26 Ucapan selamat
27
BAB. 27 Antara percaya dan tidak percaya
28
BAB. 28 Uci bangga memiliki mas
29
BAB. 29 Penasaran
30
BAB. 30 Indra
31
BAB. 31 Pura-pura tidak mengenal
32
BAB. 32 Menceritakan masa lalu
33
BAB. 33 Sama-sama salah paham
34
BAB. 34 Saling terbuka
35
BAB. 35 Saling menyuapi
36
BAB. 36 Ungkapan hati Indra
37
BAB. 37 Masa lalu Indra dan Suci
38
BAB. 38 Menasehati Indra
39
BAB. 39 Hukuman
40
BAB. 40 Batin
41
BAB. 41 Menawarkan diri
42
BAB. 42 Permintaan Arkan dan Indra
43
BAB. 43 Selalu memberi semangat
44
BAB. 44 Sahabat mesum
45
BAB. 44 Berkujung ke kantor
46
BAB. 46 Sayang
47
BAB. 47 Jemput Reyhan
48
BAB. 48 Salah paham
49
BAB. 49 Kecewa
50
BAB. 50 Penjelasan dari Suci
51
BAB. 51 Minta maaf
52
BAB. 52 Ciuman
53
BAB. 53 Salah paham
54
BAB. 54 Ungkapan cinta
55
BAB. 55 Tempur
56
BAB. 56 Mas mesum
57
BAB. 57 Darah rendah
58
BAB. 58 Mengomel
59
BAB. 59 Indra meminta pindah
60
BAB. 60 Kedatangan Kake
61
BAB. 61 Tawa Erlangga
62
BAB. 62 Saham
63
BAB. 63 Nasehati suami
64
BAB. 64 Sehabis terapi
65
BAB. 65 Kelakuan aneh
66
BAB. 66 Rujak mangga
67
BAB. 67 Permintaan Sulis
68
BAB. 68 Berdebat
69
BAB. 69 Curiga
70
BAB. 70 Takut
71
BAB. 71 Makan cilok
72
BAB. 72 Adu mulut
73
BAB. 73 Meminta menjadi istri ke dua
74
BAB. 74 Aroma parfum.
75
BAB.75 Di hotel
76
BAB. 76 berfoto
77
BAB. 77 Merajuk
78
BAB. 78 Berita
79
BAB. 79 Samuel
80
BAB. 80 Sujud Syukur
81
BAB. 81 Berita gosip
82
BAB. 82 Kabar bahagia
83
BAB. 83 Tau dari Rangga
84
BAB. 84 Ke dokter kandungan
85
BAB. 85 Tamparan dari Bunda
86
BAB. 86 Mengingatkan masa lalu
87
BAB. 87 Menemukan pelaku
88
BAB. 88 Nasi goreng asin
89
BAB. 89 Es Krim
90
BAB. 90 Konferensi pers
91
BAB. 91 Perdebatan kakek dan Sulis
92
BAB. 92 Kekuatiran Rendra
93
BAB. 91 Berkunjung ke rumah Bunda.
94
BAB. 94 Manjat pohon Sirsak
95
BAB. 95 Misi
96
BAB. 96 Rumah Sakit
97
BAB. 97 Kebencian Sulis
98
BAB. 98 Permintaan Sulis
99
BAB. 99 Meminta untuk berpisah
100
BAB. 100 Pengorbanan darah
101
BAB. 101 Obat Tidur
102
BAB. 102 Terbongkar
103
BAB. 103 Hilang ingatan
104
BAB. 104 Mas aku mencintaimu
105
BAB. 105 Penyesalan
106
BAB. 106 Erlangga
107
BAB. 107 Menginginkan hingga merajuk
108
BAB. 108 Mimpi buruk
109
BAB. 109 Di Jet pribadi
110
BAB. 110 Sampai di rumah kake
111
BAB. 111 Ingat
112
BAB. 112 Arrabella
113
BAB. 113 Reyhan Sulis
114
BAB. Suci terjtuh
115
BAB. 115 Kemarahan Erlangga
116
BAB. 116 Semakin membenci Suci
117
BAB. 117 Dokter Viona
118
BAB. 118 Kopi buah naga
119
BAB. 119 Sulis Raka
120
BAB. 120 Metik kacang panjang
121
BAB. 121Menyuruh untuk melupakan Arkan
122
BAB. 122 Pulang
123
BAB. 123 Sama-sama memikirkan
124
BAB. 124 Habis jalan-jalan
125
BAB. 125 Hasil USG
126
BAB.126 Melahirkan
127
BAB. 127 Sulis meninggal
128
BAB. 128 End
129
BAB. 129 Bonus part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!