Bab 4 Di Marahi

Plakk....

"Apa apaan dengan nilai kamu ini?" Ujar seorang pria paruh baya setelah melempar beberapa kertas di atas meja.

Kenzia yang kaget saat melihat kertas ujiannya langsung berdiri lalu menundukkan kepala. Ia tak menyangka kertas ujian yang sudah ia sembunyikan bisa ditemukan oleh ayahnya.

"Papa tanya kenapa nilai ujian kamu bisa sampai merosot begini?" Ucap Bram dengan nada meninggi, ia adalah ayah Kenzia.

Kenzia hanya diam saja saat dimarahi oleh ayahnya, dia tidak berani menjawab karena takut membuat ayahnya akan semakin marah.

"Udah sayang. Jangan dibesar-besarkan!" Ucap seorang wanita sambil menahan tangan suaminya. Dia adalah Hana ibu tiri dari Kenzia.

"Dia begini karena kamu selalu membelanya!" Ucap Bram dengan nada meninggi.

"Apa nilai kamu turun karena kamu lebih sering menggambar dari pada belajar?" Tanya Bram.

Kenzia hanya diam. Dia tau akan jadi seperti ini, itulah mengapa dia lebih memilih untuk menyembunyikan nilai ujiannya. Dan untuk soal menggambar, Kenzia memang suka menggambar tapi ini bukan penyebab kenapa nilainya bisa turun.

"Kenapa nggak jawab? Papa lagi nanya ke kamu"

"Ma....ma-maaf pa" Jawabnya dengan suara bergetar.

Bram yang dibutakan oleh amarah tidak bisa berpikir jernih lagi, ia mengambil tongkat baseball yang ada di pojok ruangan dan memukul Kenzia tanpa ampun.

"Pa..ampun...pa" Suara rintihan yang terdengar pilu keluar dari mulut gadis itu. Ia meringkuk di samping sofa sambil terus menerima pukulan dari ayahnya.

Deraian air mata terus mengalir membasahi pipinya. Permohonan ampun yang Kenzia lontarkan tak membuat amarah sang ayah mereda.

Tak puas hanya memukul saja, Bram menarik rambut Kenzia dan membawanya menuju kamar mandi. Sesampainya di kamar mandi, Kenzia di siram habis habisan oleh ayahnya sampai seluruh tubuhnya basah kuyup.

"Sayang udah!" Hana menahan tangan Bram agar berhenti melakukan kekerasan kepada Kenzia. Dia merasa prihatin melihat keadaan Kenzia.

"Ini adalah peringatan terakhir dari papa. Kalau kamu nggak mau kejadian ini terulang lagi jangan sampai nilai kamu turun!" Seru Bram lalu keluar dari kamar mandi yang diikuti Hana dari belakang.

Kenzia menangis sejadi-jadinya saat ayah dan ibu tirinya keluar. Mungkin ini bukan pertama kalinya untuk Kenzia tapi dia masih belum terbiasa menerima kekerasan fisik dari ayahnya.

Orang bilang rumah adalah istana, Namun bagi Kenzia rumah adalah neraka. Semenjak ibunya meninggal, Ayahnya menjadi tempramental dan sering melampiaskan amarahnya kepada Kenzia. Ayahnya selalu menuntut agar Kenzia menjadi anak yang sempurna tanpa kekurangan apapun. Saat ayahnya memintanya melakukan sesuatu, Kenzia harus menurutinya jika Kenzia menolak maka ayahnya akan memukul dan menyiksanya.

Sebenernya Kenzia ingin kabur dari rumah, namun apa daya dia hanyalah seorang mahasiswi yang tidak mempunyai penghasilan dan tidak akan bisa bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Dimana orang orang lebih menghormati dan menghargai mereka yang memiliki banyak uang.

*****

Tok....tok....tok

"Kenzia kamu ada di kamar? Ini udah malam ayo keluar dulu, kamu pasti lapar karena belum makan malam. Mama udah bawakan makanan kesukaan kamu" Ujar Hana dari luar kamar Kenzia.

"Mama masuk ya" Hana membuka pintu kamar Kenzia. Dia meletakkan nampan yang ia bawa di atas nakas. Ia melihat Kenzia tengah berbaring di tempat tidur dengan tubuh yang ditutupi selimut.

"Kenzia, ayo bangun dulu biar mama liat keadaan kamu"

Kenzia bangun kemudian duduk sambil menghadap Hana, Betapa terkejutnya Hana saat melihat memar di tangan Kenzia.

Hana sempat termenung sebentar baru kemudian bergegas mengambil kotak P3K yang ada dikamar Kenzia.

"Sini tangan kamu" Hana mengoleskan obat ke tangan Kenzia sambil berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.

"Kenapa kamu nggak lari aja saat kamu mau dipukul papa kamu?" Tanya Hana sambil terus mengoleskan obat.

"Nggak ada tempat buat aku kabur"

"Perkataan kamu mengingatkan aku saat menerima pernikahan ini dengan papa kamu" Ucapnya tersenyum getir.

"Kalau seandainya orang tua aku nggak punya hutang di Bram mungkin aku nggak akan menikah dengan papa kamu" Jelasnya.

Memang, awal mula pernikahan antara Hana dan Bram terjadi karena orang tua Hana memiliki banyak hutang kepada Bram dan untuk melunasinya orang tua Hana menawarkan kepada Bram agar ia menikah dengan putrinya. Kebetulan saat itu Kenzia masih kecil dan masih membutuhkan sosok ibu, untuk alasan inilah Bram menerima tawaran dari orang tua Hana.

"Apa sekarang kamu menyesal karena telah menerima pernikahan ini?" Tanya Kenzia.

"Awalnya iya tapi seiring berjalannya waktu aku mulai menikmati menjadi nyonya dirumah ini. Banyak orang yang ingin dekat denganku karena aku memiliki cukup uang membuat mereka senang" Jelasnya.

"Ternyata uang itu emang bisa mengubah seseorang" Celetuk Kenzia.

Hana tertawa kecil "Itu karena uang bisa mengubah segalanya. Saat aku belum menikah dengan papa kamu, banyak orang mencemooh, menghina, dan merendahkan aku tapi saat aku menikah dengan papa kamu, aku mulai merasakan perubahan orang yang dulu menghina, dan merendahkan aku kini mereka malah sok akrab denganku"

"Memang tidak semuanya bisa dibeli dengan uang tapi uang bisa mendatangkan kebahagiaan untuk kamu. Ada uang kamu dihormati, tidak ada uang kamu dimaki. Ada uang kamu dihargai, tidak ada uang kamu akan direndahkan. Makanya banyak orang rela melakukan apapun demi uang"

"Ta..."

"Oke sudah!" Ucap Hana memotong perkataan Kenzia.

"Nah, aku sudah selesai mengoleskan obat di tangan kamu. Aku tinggal dulu jangan lupa makan, makan malam kamu. Okey good night honey" Hana mencium kening Kenzia.

Hana beranjak dari tempat tidur lalu keluar dari kamar Kenzia.

"Kalau dilanjutkan mengobrol dengan anak itu, yakin banget kalau ngobrolnya bakal semaleman dan dia nggak akan tidur" Ujarnya lalu pergi meninggalkan kamar Kenzia.

Terpopuler

Comments

Arie Sanjaya

Arie Sanjaya

plotnya rapiiii sekaliiii.....kereen

2022-11-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!