Selamat Tinggal DUNIA
Ini adalah tahun kedua Elyse berada di Alucard University. Sebagai mahasiswi penerima beasiswa Elyse selalu belajar dengan sungguh-sungguh karena dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan kepadanya. Namun, ada alasan lain dibalik kerja kerasnya dalam belajar, ia ingin segera meninggalkan kampus ini.
Semenjak rumor tentang dia adalah anak dari hasil perselingkuhan tersebar banyak teman temannya mulai menjauh, mereka yang awalnya berteman baik dengan Elyse kini mereka mulai menjauh satu persatu. Alasan mereka menjauh hanya satu, tidak ingin menjadi sasaran perundungan karena berteman dengan Elyse.
Semenjak rumor itu Elyse mendapat banyak julukan seperti, Elyse si anak ******, toilet umum, si gadis malang dan masih banyak lagi.
"Dasar anak ******! Lo kan yang ngasi surat ini ke pacar gue! Sialan!" Seorang gadis datang ke kelas dan melemparkan sebuah amplop kepada Elyse yang saat itu tengah mengerjakan tugas.
Elyse menoleh ke sumber suara. Ini bukan kali pertamanya dia mendapat tuduhan seperti ini. Namun, kali ini sedikit berbeda karena orang yang mencarinya adalah Tristiana. Mahasiswi yang populer karena kecantikannya dan yang membuatnya begitu dikenal banyak orang adalah karena dia sedang menjalin hubungan dengan Yunjon seorang mahasiswa yang populer karena ketampanannya.
Elyse memilih untuk mendiamkan Tristiana. Dia begitu lelah dan tidak punya tenaga untuk berdebat lagi. Toh pada akhirnya tuduhan itu akan dibenarkan meskipun Elyse sudah memberikan penjelasan.
"Gue lagi ngomong sama lo! Kenapa lo malah diem aja?" Tristiana menjambak rambut Elyse sehingga membuat Elyse mendongak dengan terpaksa.
"Sa...sa-sakit" Elyse meringis menahan sakit akibat jembakan Tristiana.
"Makanya kalo gue ngomong itu dijawab!" Tristiana langsung melepaskan tangannya dengan kasar.
"Udahlah masalah kayak gini nggak usah dibesar-besarkan lagian belum tentu cewek ini yang ngasi" Tegur Keyla yang berada di belakang Tristiana. Keyla yang awalnya diam saja pada akhirnya mengehentikan Tristiana karena merasa kasian melihat Elyse.
"Iya nih, si Kristi pagi pagi udah buat kegaduhan aja. Lagian mana berani cewek rendahan kayak dia godain pacar lu!" Ucap Daniel. Dia yang tidak pernah peduli dengan Elyse yang selalu di tindas akhirnya membuka suara.
Tristiana kesal karena Daniel yang cuek juga membela Elyse. "Bilang aja lu suka kan sama cewek ini!"
"Dih! Apaan sih lo. Lagian tipe gue itu Sia, ya kan Si" Daniel menoleh ke arah Kenzia, namun Kenzia sama sekali tidak memperdulikannya dia hanya fokus pada buku buku di mejanya.
Kenzia merupakan mahasiswi teladan di kampus yang selalu menjadi peringkat pertama di jurusannya. Namun semenjak kedatangan Ethan, peringkat Kenzia turun menjadi peringkat dua. Sehingga dia harus belajar dengan lebih giat lagi untuk meraih peringkat pertama.
"Rasain! Dicuekin kan lo" Tristiana kembali menghadap Elyse, "Pokoknya lo jangan deket-deket sama Yunjon. Kalau gue sampai ngeliat lo sama Yunjon, Habis lu!"
Elyse hanya mengangguk sambil menundukkan kepalanya dia sama sekali tidak berani melawan.
"Eh ada apa nih? Kok suasana kelas tegang gini?" Ucap Yunjon saat memasuki kelas. Yunjon datang bersama Tristan.
"Biasa cewek lo ngamuk lagi" Seru Daniel.
Tristan tertawa kecil saat mendengar perkataan Daniel. Sementara Yunjon hanya bisa pasrah. Semenjak berpacaran dengan Tristiana, Tristiana kerap kali membuat keributan. Tristiana memang tipe orang yang cemburuan maka tak heran jika banyak mahasiswi yang menjadi korban amukan Tristiana jika mereka berani dekat dengan Yunjon.
"Adu sayang gue kenapa lagi sih?" Yunjon menghampiri Tristiana dan mengelus kepalanya.
Tristan tertawa "Kasian banget lo dapet pacar kayak adik gue" Ujar Tristan lalu duduk di bangku Elyse.
"Eli lu juga kasian banget sih. Bisa bisanya berurusan sama anjing gila kayak adik gue" Tristan mengelus kepala Elyse dengan lembut.
"Ngeselin banget si lo!" Tristiana mendengus kesal melihat sikap Tristan yang selalu baik kepada Elyse.
"Maafin adik gue ya El" Tristan memberikan handsaplas kepada Elyse setelah melihat keningnya terluka. Elyse hanya mengangguk pelan lalu mengambil handsaplas yang diberikan Tristan.
Setelah keributan pagi ini selesai. Kelas pertama pada hari ini dimulai, Namun ada satu kursi yang masih kosong dikelas yaitu kursi yang diduduki oleh Ethan. Setelah hampir dua jam pelajaran dimulai, seorang laki laki memasuki kelas dengan tergesa-gesa. Da adalah Ethan. Ini kali pertamanya telat memasuki kelas semenjak ia pindah kesini.
"Maaf miss" Ucap Ethan sambil mencoba mengatur nafasnya yang memburu.
Tiara, dosen yang mengajar pada saat itu hanya bisa mengangguk dan meminta Ethan untuk segera duduk di bangkunya.
"Baiklah kita lanjut ke materi berikutnya. Baca exercise 8 sampai 10 karena miss akan ngasi kuis di akhir kelas" Ucap Tiara.
"Okey miss" Jawab mereka serempak.
Setelah beberapa menit berlalu Tiara membagikan kertas soal kepada setiap mahasiswa dan mahasiswi.
"Selesaikan semuanya dalam sepuluh menit. Lalu kumpulkan jawaban kalian jadi satu dan taruh di meja miss" Ujar Tiara lalu merapikan buku buku di atas mejanya dan bergegas keluar kelas.
"Sumpah itu dosen ngeselin banget! Mana bisa menjawab 30 soal dalam sepuluh menit" Gerutu Keyla.
"Tau nih, ngeselin banget!" Dengus Tristiana.
"Eh cupu lo udah selesai? Pinjem jawaban lo!" Keyla mengulurkan tangannya kearah Elyse.
"Ta-tapi ini kan......"
"Apa? Yang mau ngasi?" Elyse menatap tajam Elyse dan membuat gadis itu ketakutan. Elyse akhirnya memberikan jawaban yang ia tulis kepada Keyla.
"Gini dong" Keyla meraih buku Elyse dengan kasar.
"Pinter banget sih lo, manfaatin anak orang" Ujar Tristiana.
"Mau gimana lagi, otak gue kan nggak sepintar otak lu!" Sahut Keyla.
Setelah semua mahasiswa dan mahasiswi selesai mengisi lembar jawaban, satu persatu dari mereka mengumpulkannya ke meja dosen.
*****
Sesampainya di rumah, Elyse sibuk dengan buku buku di meja belajarnya. Dia terlalu fokus mengerjakan tugas sehingga tidak mendengar panggilan dari ibunya.
"Eli dari tadi ibu panggil kamu lho. Udahan dulu belajarnya! Kamu kan belum makan siang." Elyse masih belum menyadari keberadaan ibunya. "El" Sarah menepuk pundak putrinya pelan.
"Eh... Ada apa ma?" Tanya Elyse.
"Ayok makan, kamu kan belum makan dari tadi" Ajak Sarah.
"Iya ma" Elyse langsung beranjak dari duduknya dan menuju keruang makan diikuti eh ibunya dari belakang.
"Gimana kuliah kamu? Berjalan dengan lancar kan?" Tanya Sarah.
"Iya ma" Elyse terpaksa berbohong kepada ibunya karena tidak mau membuat ibunya khawatir.
"Oh ya ma, papa sosok yang seperti apa?" Tanya Elyse.
Sarah terkejut dengan pertanyaan Elyse, dia menghentikan kegiatannya dan meletakkan sendoknya dengan pelan. "Tumben kamu nanya tentang papa"
"Cuma penasaran aja sih ma, soalnya aku nggak pernah tau wajah papa kayak gimana dan dia sosok yang seperti apa"
"Dia sudah meninggal!" Jawab Sarah.
Elyse tahu kalau ibunya sedang berbohong, Dan dia tidak berani bertanya lebih lanjut. Karena baginya sosok ayah juga tidak terlalu penting karena sejak kecil Elyse tumbuh tanpa kasih sayang seorang ayah.
^^^Terimakasih sudah membaca karya author. Jika kalian suka jangan lupa like & komen ya. Terimakasih^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
teti kurniawati
sudah saya tambahkan ke favorit
2022-11-25
0
teti kurniawati
saya mampir.. ☺
2022-11-24
0
☠ᵏᵋᶜᶟ
halo👍
2022-11-22
0