Bab 3 - Toko Buku

Setelah seharian bekerja dengan keras. Akhirnya Sofia bisa duduk dengan bebas di meja cafe-nya. Ia menduduki meja tersebut setelah selesai membereskan semua pekerjaannya.

Ia termenung, mengingat-ingat laki-laki tadi siang yang sudah menolongnya dari orang yang tidak bertanggung jawab. “Kira-kira siapa yah nama dia?”

“Ayo lagi mikirin siapa? Pasti lagi mikirin laki-laki tampan tadi kan?” Rina yang tiba-tiba sudah berada di depan Sofia.

Sofia yang semula menautkan kedua tangannya di dagunya. Sekarang sudah duduk seperti semula. “Apa sih rin, enggak yah! Aku gak mikirin siapa-siapa.” ucap Sofia bohong.

Rina mengibaskan tangannya tidak percaya. “Alah Sof. Sudahlah mengaku saja. Aku jadi teman kamu itu gak bentar, udah dari kecil kita bersama. Jadi aku tahu seluk belut kamu kayak gimana.”

“Emang beneran yah, kamu beneran suka sama laki-laki tadi?” Rina lagi-lagi menebak apa yang ada dipikiran Sofia.

Sofia terlihat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, memang apa yang Rina katakan benar adanya. Tapi dia terlalu gengsi untuk mengatakan perihal dirinya yang sedang memikirkan laki-laki yang bahkan dia sendiri tidak tahu siapa namanya. “Udah ah. Lebih baik kita pulang.”

“Cie. . . cie. . . yang lagi kasmaran.” ejek Rina yang terus-terusan. Membuat pipi Sahabatnya semakin merah merona.

***

“Rin... Kita mampir kesitu dulu yuk.” ucap Sofia sambil menunjuk ke arah toko buku yang ada di seberang jalan.

Rina pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Sofia. “Untuk apa Sof? Kamu kan tidak kuliah.” tanya Rina bingung.

“Memang harus orang kuliah saja yang boleh ke toko buku? Kita juga bisa kali Rin.” jawab Sofia tanpa melihat kearah Rina. Ia sibuk menoleh kanan-kiri, melihat apakah sudah tidak ada kendaraan. Karena dirinya akan menyeberang.

Di rasa sudah aman. Sofia pun langsung menarik tangan Rina untuk segera menyeberang.

Sofia melihat-lihat koleksi buku-buku yang terpasang begitu rapi di rak tempat buku tersebut diletakkan. Dirinya menyentuh buku-buku itu sambil tersenyum. Rina selaku sahabatnya Sofia, hanya menatapnya dengan tatapan sedih. Ia tahu kalau sebenarnya sahabatnya itu ingin sekali melanjutkan kuliah. Tetapi, karena masalah perekonomian keluarganya dan juga sang ayah sering sakit.

Alhasil sahabatnya itu memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Berbeda dengan dirinya yang memang lebih suka bekerja ketimbang melanjutkan pendidikannya.

Rina yang tadinya duduk sambil menunggu Sofia selesai. Akhirnya berdiri saat sahabatnya itu memanggilnya. “Udah selesai pilih-pilih bukunya?”

Sofia mengangguk. “Udah nih. Sekarang tinggal bayar, yuk!”

Mereka pun menuju ke tempat pembayaran. Namun, saat akan hampir sampai ketempat pembayaran. Sofia tidak sengaja menabrak seseorang.

Braakk!!

Bawaan orang yang ditabrak pun berjatuhan. Membuat orang tersebut melihat kearah Sofia dengan mata menyipit. Sofia yang ditatap pun segera mengambil buku-buku yang berjatuhan tadi dan mengembalikannya. “Maafkan aku. Tadi aku tidak sengaja.”

“Lain lagi hati-hati! Jangan asal menabrak orang.” ucap orang tersebut. Dan melengos pergi tanpa menggubris kedua gadis yang kini sedang menatapnya.

“Apa apaan sih laki-laki itu. Emangnya dia pikir kamu nabraknya dibuat-buat apa? Kan gak sengaja. Aneh.” ucap Rina yang tidak terima atas perkataan orang tersebut.

“Udah Rin. Lagian aku memang salah, gak lihat-lihat kalau ada orang.” Sofia mencoba menenangkan sahabatnya. Padahal Sofia yang gak sengaja menabrak laki-laki itu. Tetapi kenapa Rina yang marah-marah?

Akhirnya mereka pun membayar buku-bukunya dan segera keluar dari tempat itu. Sebelum Rina makin meraung. Sedangkan seseorang dari dalam toko tersebut sedang memperhatikan kepergian kedua gadis itu dengan bibir yang tersenyum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!