Bab 4 - Bertemu Kembali

“Aku pulang.” ucap Sofia saat dirinya telah sampai di rumah. Saat akan menuju ke kamarnya, ia melihat kedua orang tuanya sedang duduk di depan tv. Sofia pun menghampiri orang tuanya.

Sang mama menoleh saat Sofia telah berada di sampingnya. “Eh, kamu sudah pulang?”

Sofia mengangguk. “Iya, ma.”

“Yasudah, sekarang cepatlah masuk ke dalam kamar, mandi. Setelah selesai, cepatlah turun Mama akan memanaskan makanan buatmu. Kamu pasti lapar kan seharian bekerja.” ucap sang mama sembari mengelus punggung sang anak.

“Yaudah kalau begitu aku masuk kamar dulu ya ma.” ucap Sofia dengan lembut. Lalu melenggang masuk ke dalam kamarnya untuk mandi.

Setelah beberapa saat kemudian. Sofia pun telah selesai, ia segera turun untuk makan malam.

Saat sampai di bawah kedua orang tuanya yang tadi sedang menonton TV. Sekarang sudah tak terlihat lagi. Namun makanan di meja makan sudah tersaji untuknya. Sofia pun menghampiri meja makan dan memakan masakan mamanya dengan lahap. Ia begitu sangat menyukai makanan buatan sang mama, karena menurutnya masakan rumah adalah masakan terenak.

Setelah selesai makan. Sofia membereskan meja dan mencuci piring yang tadi ia kenakan. Lalu kembali masuk kedalam kamarnya.

Merebahkan tubuhnya yang lelah, karena seharian penuh bekerja. Sofia menatap langit-langit kamarnya. “Siapa ya laki-laki yang di cafe tadi?” gumamnya pelan sambil terus menatap atap kamarnya.

Sejak kejadian pagi tadi. Ia terus saja memikirkan laki-laki yang menolongnya. Ia menyesal tidak menanyakan siapa nama laki-laki itu.

“Eh tunggu! tunggu! Kok aku jadi mikirin dia sih? Apa jangan-jangan apa yang dikatakan sama Rina ada benarnya? Kalau aku suka sama dia.” Sofia menggelengkan kepalanya sembari menepuk pelan pipinya. Agar tersadar dari pikiran anehnya.

"“Lebih baik aku ke minimarket aja.” ucapnya. Setelah itu ia mengambil dompetnya yang berada di meja kecil sampai kasurnya. Lalu keluar dari kamarnya.

“Sofia mau kemana?” ucap sang mama yang berada di dapurnya untuk mengambil air.

Sofia menjawab. “Aku mau ke minimarket dulu ma, ada yang mau aku beli. Mama mau nitip sesuatu?” tanya Sofia sembari melihat kearah mamanya.

Mamanya yang sedang meminum air yang baru saja ia ambil menggelengkan kepalanya. “Sepertinya tidak ada sayang.”

“Oh yaudah kalau gitu aku ke minimarket dulu ya ma.” pamitnya pada sang mama.

“Iya hati-hati.” sahut mama.

Sofia pun keluar dengan menggunakan sandal jepit andalannya. Iyalah toh cuma ke minimarket bukan ke mall.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Sofia memilih beberapa Snack yang ingin di belinya untuk stok di kamarnya. Saat sedang asyik memilih-milih, ia kembali menabrak seseorang dan membuat belanjaannya dan belanjaan yang di tabrakan berjatuhan.

“Aduh maafkan aku. Aku tidak sengaja maaf.” ucap Sofia yang kaget karena telah membuat kekacauan. Ia pun segera mengambil barang-barang orang yang ditabraknya dan memasukkan kedalam keranjang tanpa melihat siapa pemiliknya.

“Kamu lagi.” ucapnya yang tiba-tiba. Mendengar perkataan itu Sofia langsung mendongakkan kepalanya melihat kearah orang yang masih berdiri menatapnya.

Sofia membulatkan matanya lebar-lebar. Ternyata orang yang ditabraknya barusan adalah orang yang juga ia tabrak di toko buku tadi sore. OMG!! Kenapa hari ini begitu sial bagi dirinya. Seharian ini selalu kejadian yang tidak menyenangkan.

Setelah selesai. Sofia berdiri sambil memegang keranjang milik pemuda di hadapannya. Ia menundukkan kepalanya tidak tahu harus bagaimana.

“Maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja.” ucap Sofia sambil mengembalikan keranjang belanjaannya yang juga berisikan beberapa snack kepada pemuda itu.

Diraihnya keranjang tersebut. “Lain kali hati-hati. Jangan melamun saat berbelanja.”

“Maaf aku janji akan lebih berhati-hati lagi.” ucap Sofia saat melihat laki-laki itu telah pergi. Lalu ia pun segera mengambil Snack nya dan menuju ke kasir.

...****************...

“Hei kamu....” panggil seseorang dari belakang saat Sofia telah keluar dari minimarket.

Merasa seperti terpanggil. Sofia pun membalikkan badannya melihat kearah orang yang berdiri tidak jauh dari tempat ia berhenti. “Dia bukannya yang tidak sengaja ku tabrak tadi? Untuk apa dia memanggilku? Apa dia ingin meminta pertanggungjawaban?” ucap Sofia dalam hatinya.

Laki-laki itu terus melangkah kearah Sofia, hingga ia berada tepat di hadapannya. Dia terus menatap Sofia dengan tatapan tanda ekspresi, membuat Sofia merasa takut.

“A-ada apa ya kamu memanggilku?” ucap Sofia sedikit bergetar.

Laki-laki itu tak bergeming. Ia terus menatap Sofia seperti ingin menerkamnya. Tentu membuat Sofia menundukkan kepalanya tidak berani menatap orang tersebut.

“Ini snack mu terbawa di dalam plastik belanjaan.” ucap laki-laki itu sembari menyodorkan snack itu kepada Sofia.

Sofia melirik Snack yang ada di tangan laki-laki itu. Memang benar Snack itu adalah Snack yang dia ambil saat di minimarket tadi. Mungkin dia tidak sengaja memasukkannya ke dalam keranjang milik laki-laki di hadapannya.

Sofia pun mengambilnya. “Oh iya sepertinya aku tidak sengaja memasukkannya kedalam keranjang milikmu.”

Laki-laki itu mengangkat tangannya lalu melihat jam yang melingkar di tangannya. “Ayo biar aku antar kamu pulang.”

Sofia mengangkat wajahnya. Ia terkejut ucapan yang dilontarkan laki-laki itu. Mengantarkan dirinya pulang? Pulang?

Refleks Sofia menggelengkan kepalanya cepat. “Tidak perlu aku bisa sendiri. Lagipula rumahku dekat dari sini kok.”

“Aku hanya ingin mengantarmu pulang karena ini sudah malam. Tidak baik kalau seorang perempuan berjalan malam-malam. Lagipula, aku tidak akan menculik mu, jadi kau tenang saja.” ucapnya. Mendengar itu Sofia pun hanya be-oh dan menganggukkan kepalanya. tertanda bahwa ia setuju ajakan laki-laki itu untuk mengantarkannya pulang.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***