“Fighting.” Rina menepuk pundak sahabatnya sembari mengangkat kedua tangannya memberikan semangat kepada Sofia yang terlihat gugup.
Sofia tersenyum melihat Rina yang memberikannya semangat. Ia pun mengangkat kedua tangannya juga. “Fighting.”
Sofia pun mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Sampai-sampai Sofia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memperhatikannya dari meja cafe-nya.
“Mbak. . .” panggil seseorang dari meja yang ada di dekat pojok. Sofia pun menghampiri orang tersebut.
“Mau pesan apa mas? Disini menyediakan berbagai macam minuman dan desert.” ucap Sofia kepada pelanggan tersebut sembari memberikan daftar menu.
Bukannya mengambil daftar menu tersebut. Laki-laki itu malah memegangi tangan Sofia dan mengusap-usapnya membuat Sofia merasa tidak nyaman. Sofia pun mencoba melepaskan tangan laki-laki itu dari tangannya.
“Maaf mas berlaku lah sopan sedikit atau saya akan melaporkan anda kepada atasan saya.” ucap Sofia mengancam.
Laki-laki itu bukannya takut. Malah menggebrak meja di depannya. “Heh harusnya yang berlaku sopan disini itu kamu. Kamu disini itu kerja, jadi harus melayani pembeli bukan malah berkata seperti itu.”
“Maaf ya mas saya sudah berlaku layaknya seorang pekerja disini. Tapi mas nya yang tidak sopan kepada saya. Memangnya saya wanita murahan yang dengan mudah anda dapat menyentuhnya.” ucap Sofia membela diri.
Mendengar perkataan Sofia. Laki-laki itu nampak marah, ia mengangkat tangannya hendak melepaskan tamparan kepada Sofia karena telah membuatnya malu di lihat banyak orang. Namun hal itu gagal ia lakukan. Karena saat ingin melayangkan tangannya, seseorang telah lebih dulu menahan tangan laki-laki itu.
“Apakah anda tidak pernah diajarkan bagaimana menghormati seorang wanita?” ucap seseorang yang menahan tangan laki-laki tadi.
Sofia yang sudah memejamkan matanya. Segera membuka kembali matanya. Dan melihat seorang laki-laki tinggi dan tampan telah berada di sampingnya menahan tangan orang yang ingin menamparnya.
“Siapa kamu? Jangan ikut campur!” bentak orang tersebut.
“Jangan ikut campur? Anda sendiri sedang apa mengganggu pelayan disini dengan menggoda mereka? Bukankah itu termasuk pelecehan. Hah, sebaiknya Anda cepat pergi dari sini sebelum saya laporkan anda ke kantor polisi.” ancamnya.
Karena telah bawa-bawa nama polisi, akhirnya laki-laki itu pun pergi. Melihat orang itu telah pergi. Sofia segera menghampiri laki-laki yang ada di dekatnya.
“Terima kasih telah menolongku.” ucap Sofia kepada orang di depannya.
Laki-laki itu membalikkan badannya dan menatap Sofia dengan tatapan matanya yang bulat. “Aku hanya kebetulan berkunjung di cafe ini, dan kebetulan juga melihat dia yang kurang sopan kepadamu.” ucapnya. Lalu, laki-laki itu pun pergi setelah membayar minuman yang sempat ia pesan.
“Sofia kamu gak papa? Laki-laki tadi ngapain kamu?” ucap Rina yang sudah berada di dekatnya. Ia baru mengetahui dari laki-laki yang baru saja membayar minumannya. Yang tak lain dan tak bukan adalah laki-laki yang menolong Sofia.
Sofia pun menggelengkan kepalanya. “Aku tidak apa-apa kok. Jangan khawatir.”
“Ya sudah. Lain kali kalau ada hal seperti itu lagi, panggil aku oke!! Biar aku tendang kepalanya.”
Sofia mengangguk. “Iya.”
Rina pun kembali ke tempatnya, tetapi tidak dengan Sofia. Ia masih menatap laki-laki yang baru saja menolongnya. Hingga orang tersebut menghilang dari kejauhan.
“Siapapun kamu, terimakasih.” ucap Sofia dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Auraliv
eaak, kok aku bayangin si sofia itu wati ya? sambil menatap jiaqi dri kejauhan😆
2022-10-03
0