Teman-teman baca sampai selesai, ya. Jangan di skip biar terbaca oleh sistem. Lalu, jangan lupa untuk selalu memberikan dukungan kepada aku dengan kirim Bunga, Kopi, Vote, dan 🌟🌟🌟🌟🌟. Semoga hari ini kalian bahagia dan sehat selalu.
***
Bab 5
"Amira, kakiku sakit!" erang Shine tiba-tiba saat akan pulang kerja.
"Sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang," ajak Amira dan mendorong kursi roda dengan kecepatan setengah berlari.
'Kenapa ke rumah sakit?'
Shine tidak pura-pura mengerang untuk mendapatkan perhatian dari Amira. Dia berpikir kalau Amira akan segera membawanya pulang ke apartemen dan menemaninya sampai malam hari. Dia niatnya ingin makan malam bersama. Namun, pikiran dia dengan Amira berbeda.
'Gawat ini kalau diperiksa oleh dokter dan ketahuan bohong.'
Shine sekarang dalam hatinya merasa harap-harap cemas. Dia berharap orang yang akan memeriksa dirinya nanti adalah orang kenalannya, sehingga dia bisa dikasih kode untuk membantu dirinya.
***
Amira membantu Shine saat masuk ke dalam mobil. Biasanya Shine akan menggunakan kekuatan kedua dua tangannya saat berpindah, jadi dia hanya membantu membetulkan posisi kedua kakinya.
Di saat seperti ini posisi Shine dan Amira sangat dekat. Membuat jantung Shine bertalu-talu bagai genderang yang dibunyikan saat akan berperang. Jika tidak takut dosa dan tidak mau dibenci oleh Amira, dia pasti akan peluk tubuhnya ini.
'Ya Allah, apakah akan ada keajaiban?'
Entah keajaiban apa yang diinginkan oleh Shine. Amira terjelembab dan jatuh sambil memeluk tubuh Shine.
Laki-laki itu sangat terkejut sesaat dan tanpa buang kesempatan, dia pun membalas pelukan itu. Shine bagaikan mendapat durian runtuh saat ini.
'Ya Allah, Alhamdulillah. Eh, ini adalah kecelakaan membawa berkah. Jangan jadikan dosa, ya. Malaikat Atid, jangan tulis kejadian ini dalam catatan kamu!'
'Astaghfirullahal'adzim. Amira, apa yang kamu lakukan!'
Shine merasa tubuhnya dialiri sengatan getaran listrik yang mengejutkan di sekujur tubuhnya. Lalu, perutnya pun terasa diisi oleh ribuan kupu-kupu. Hatinya terasa berbunga-bunga dan suasana sekitar terasa berwarna pink.
Amira melepaskan pelukannya dan mendorong tubuh Shine. Namun, laki-laki itu malah mempererat pelukannya.
"Mister!" teriak Amira dengan tinggi.
Mendengar suara teriakan Amira, tepat di telinganya. Membuat Shine mau tidak mau melepaskan pelukan itu.
Amira sangat marah dan menampar Shine dengan sekuat tenaga. Meski itu tidak begitu begitu sakit menurut Shine. Dia pun langsung berdiri tegak dan menatap penuh amarah pada laki-laki berwajah bule itu.
"Apa Anda tahu, kalau yang Anda lakukan itu termasuk pele_cehan sek_sual!" teriak Amira.
Shine hanya diam saja. Dia tahu kenapa Amira marah karena dirinya sudah lancang memeluk tubuhnya.
'A-h, sayang sekali cuma sebentar.'
***
Amira beristighfar terus sampai hatinya merasa tenang. Dia benar-benar sangat marah bukan hanya pada Shine, tetapi juga pada dirinya sendiri. Dikarenakan kecerobohan dia, sehingga terjadi insiden tadi.
Mereka pun pergi ke rumah sakit dan kaki Shine diperiksa. Untungnya dokter yang memeriksanya adalah dokter yang Shine kenal. Dia mengerti kode yang diberikan oleh adik ipar pemilik rumah sakit ini. Jadinya, pemeriksaan Shine bisa sesuai keinginannya.
"Tuan Shine jangan dulu terlalu banyak menggerakkan kakinya dahulu dalam tiga hari ini. Nanti, kakinya akan terasa linu kembali," ucap si dokter syaraf.
"Bukannya itu bagus untuk merang_sang kerja otot kakinya agar segera cepat sembuh dan berjalan lagi," timpal Amira.
Dokter itu melirik sekilas ke arah Shine. Ternyata pria bule itu memberi kode keras kepadanya.
"Otot kaki yang sering tegang dan kejang, jangan dipaksa untuk belajar berjalan atau menggerakkan secara berlebihan. Nanti yang ada malah terjadi kelumpuhan," balas dokter.
'Yes, yes, yes!'
'Amira, apa yang akan kamu lakukan?'
***
"Abah, Amira izin makan malam di apartemen Mister. Mungkin pulang sekitar pukul delapan malam."
^^^"Kalian harus jaga diri. Jangan kena bisikan setan. Kalau perlu Aminah akan disuruh ke sana."^^^
"Jangan. Tidak perlu, kasihan dia, Bah. Pasti capek, setelah pulang kuliah ikut menjaga Abah."
^^^"Mana, Mister? Abah mau bicara dengannya."^^^
Amira pun menyerahkan handphone miliknya kepada Shine. Pria itu dengan senang hati menerimanya.
"Abah,"
^^^"Iya, Mister. Titip putri abah, ya. Jangan sampai kalian berdua melewati batas. Abah tidak akan segan-segan memberimu pelajaran, jika terjadi sesuatu pada Amira."^^^
Dada Shine bergemuruh. Dia ingin melamar Amira pada abahnya saat ini juga. Dia melihat ke arah Amira yang sedang memperhatikannya. Lalu, dia melempar senyum tampan yang menggoda, sehingga Amira pergi menjauh. Perempuan itu pergi ke dapur.
"Abah, boleh tidak jika aku meminta Amira untuk dijadikan istriku?"
***
Shine main lamar anak orang seenaknya saja. Ciri khas keluarga Andersson, tanpa banyak kata langsung tancap gas ngajak kawin. Eh, nikah dulu 🤣🤣. Akankah Abah menyetujui permintaan Shine? Tunggu kelanjutannya, ya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
RaffaMom
ceritanya bagus tp agak bertele"
dan lgi knpa mesti hrs ada tulisan *teman teman ......
tnpa d suruh kita para pembaca pasti membaca smpi selesai.
jgn terkeaan memaksa gitu lah thor
2023-04-13
1