Bella panik. Gadis itu mencari keseluruh penjuru ruangan di Klinik itu dan tidak menemukan gadis tawanan tuannya.
"Permisi dokter, kalau boleh tahu dimana Nyonya kami?" tanya gadis itu dengan wajah khawatir.
"Oh nyonya Kingston?" tanya dokter yang menangani perempuan yang dimaksud oleh gadis itu. Bella tersenyum lalu mengangguk.
"Aku memintanya untuk duduk di sini beberapa saat yang lalu." jawab dokter itu sembari mengecek kembali hasil pemeriksaan nyonya Kingston.
"Tapi dia tidak ada dokter. Aku sudah mencarinya kemanapun." Bella semakin takut dan khawatir.
"Periksa dia di dalam toilet siapa tahu ada di dalam sana." Bella segera berlari ke arah toilet yang ternyata kosong dan tidak ada orang disana.
Gadis itu kembali dengan wajah pucat. Ia tahu betapa tuan Vedran Sean Kingston sangat menyukai gadis itu dan kalau sampai terjadi sesuatu padanya maka ia akan mendapatkan hukuman yang sangat menakutkan.
"Nyonya muda tidak ada dokter," jawab Bella gemetar ketakutan. Ia sudah bisa membayangkan dirinya akan tinggal sebuah nama saja jika tuan Kingston tahu apa yang terjadi.
"Mungkin ia sedang duduk di luar. Anda bisa mencarinya di sana. Ini hasil pemeriksaan nyonya Kingston dan pastikan ia bisa beristirahat dengan baik."
"Iya dokter," jawab Bella sembari meraih amplop putih hasil pemeriksaan nyonya mudanya.
"Hey kenapa kamu bersedih. Nyonya mudamu tidak mengalami sakit yang berbahaya. Di dalam amplop itu ada kabar gembira untuk tuan Kingston. Sampaikan padanya ya," Bella mengangguk dengan wajah tak bersemangat.
"Terimakasih banyak dokter. Aku permisi." Bella pun pergi dari sana dan duduk di ruang tunggu klinik itu sembari membayangkan hukuman apa yang akan ia dapatkan setelah ini.
Apa aku kabur saja seperti Shania ya? dengan begitu tuan Kingston tak akan bisa membunuhku. ujarnya membatin.
Tetapi aku suka bekerja pada pria aneh itu. Kesejahteraanku terjamin dan juga asistennya itu sangat tampan.
Bella menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lama ia duduk disana dengan harapan Shania Galdwin akan kembali dan tidak menyusahkannya.
Drrrt
Drrrt
Bella menatap layar handphonenya dengan pandangan horor dan takut. Tuan Kingston menghubunginya lewat panggilan video.
"Bella, kamu dimana saat ini?" tanya Vedran Sean Kingston dengan pandangan curiga. Suasana dalam video itu sepertinya tidak berada di Mansionnya.
"Saya sedang ada di klinik tuan. Saya membawa nyonya ke sini karena sakit perut," jawab Bella dengan wajah takut.
"Bukankah ada dokter keluarga Bella?" ekspresi pria itu sudah berubah dan Bella tahu ia pasti sangat marah sekarang ini.
"Maafkan aku tuan, Nyonya ingin sekali diperiksa di klinik saja." jawab Bella dibawah tatapan membunuh dari pria berbahaya itu.
"Nah sekarang arahkan kamera padanya. Aku ingin melihatnya."
"Tidak bisa tuan."
"Kenapa Bella? aku ingin melihatnya agar aku semangat meeting hari ini." Bella tidak menjawab tetapi hanya bisa menangis.
"Bella, katakan ada apa?!" teriak Vedran Sean Kingston dengan suara menggelegar marah. Bella sampai hampir menjatuhkan handphonenya karena takut.
"Nyonya pergi dari sini tuan, dan aku sudah mencarinya kemana-mana, hiks." Bella semakin tidak bisa menahan tangisnya.
Tak ada lagi suara diseberang sana dan gadis itu merasa hidupnya tidak akan lama lagi. Ia terus menangis sembari menggenggam amplop putih hasil pemeriksaan nyonya Kingston tadi di klinik itu.
Vedran Sean Kingston rasanya ingin membunuh siapa saja yang ada dihadapannya ketika ia tahu gadis itu berhasil lari darinya. Meja kaca yang ada dihadapannya ia pukul dengan sangat keras. Ia tidak peduli ketika buku-buku jarinya berdarah.
Meeting yang biasanya selesai sekitar 3 jam kini hanya berlangsung 15 menit. Ia mengajak Conan Doyle, asistennya untuk segera kembali ke Auckland saat itu juga.
"Inti pembicaraan kita belum selesai tuan," ujar Conan Doyle dengan perasaan resah. Semua peserta Meeting itu merasa bingung dengan keputusan pimpinan rapat.
"Kamu yang selesaikan, aku tunggu kamu di ruanganku," ujar Vedran Sean dengan ekspresi tak terbaca. Ia tentu tidak bisa berkonsentrasi membahas kerjasama dengan para mafia senjata ilegal itu jika perasaannya sedang kacau.
"Baik tuan," ujar Conan Doyle sembari mempersilahkan tuannya untuk meninggalkan ruang meeting itu.
Pria berusia 32 tahun itu kembali meninju dinding ruang kerjanya. Tangannya sudah berdarah-darah tetapi ia tidak peduli. Ia ingin segera kembali ke Auckland dan mencari keberadaan gadis yang sudah menjadi pemuas hasratnya selama beberapa bulan ini.
🍀
Plak
Bugh
Vedran Sean Kingston memberikan hukuman pada sopir dan juga bodyguard yang ikut serta ke Klinik pada saat gadis tawanannya menghilang.
"Brengsek kalian!"
Bugh
Plak!
Vedran Sean Kingston menjadikan mereka semua sebagai samsak untuk melepaskan kemarahannya pada keadaan buruk yang sedang menimpanya.
Pria itu menatap Bella dengan tatapan membunuh. Ia menarik tangan gadis itu kemudian mencekiknya kemudian melemparnya kasar hingga menabrak dinding ruangan itu.
Conan Doyle bergerak meraih Bella yang tak berdaya.
"Katakan Bella! dimana kamu simpan otakmu itu hah?!"
"Kenapa bisa gadis itu pergi dariku! katakan bodoh!" Vedran Sean Kingston berteriak frustasi. Pria itu meraup wajahnya kasar dengan rahang mengetat sempurna.
"Apa gadis itu tidak mengatakan sesuatupun Bella?!" geram pimpinan Gengster Mongrel Mob itu dengan nafas memburu.
"Kalian tidak bisa diharapkan! aku mau cari gadis itu sampai dapat Doyle!" Conan segera berlalu dari sana dan meninggalkan Vedran dan Bella berdua.
Pria itu yakin pimpinannya masih punya hati meskipun sedikit. Ia tidak mungkin membunuh Bella yang sudah lama bekerja dengannya.
"Saya minta maaf tuan, nyonya muda tidak mengatakan sesuatupun. Tapi Dokter yang memeriksanya menitipkan ini padaku," jawab Bella dengan wajah menunduk. Ia sungguh tidak berani memandang wajah Vedran Sean Kingston yang asli.
Kreek
Pria itu merobek amplop yang ada ditangannya dengan ekspresi datar. Ia tidak tahu apa isi dari benda yang dititipkan dokter padanya.
Deg
Ada perasaan berbeda yang ia rasakan saat ia membaca isi amplop itu.
Sebuah kertas yang menyatakan kalau Nyonya Kingston sedang positif hamil dan juga sebuah foto hasil USG menunjukkan gambar janin yang masih sangat kecil disana.
Lama ia terdiam dan tak bisa berkata-kata. Hatinya yang selama ini kosong dan gersang tiba-tiba menghangat. Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang ia tidak tahu apa namanya.
Bahagia, marah, sedih, semua perasaan itu bercampur menjadi satu dan membuatnya air bening keluar dari kelopak matanya.
Untuk pertama kalinya ia mengeluarkan air mata sepanjang hidupnya. Pria itu menyimpan baik-baik amplop itu ke dalam saku jas bagian dalamnya dan meninggalkan Bella yang berubah bingung.
Vedran Sean Kingston mendatangi klinik itu untuk memeriksa CCTV atau petunjuk apa saja agar ia bisa menemukan gadis yang sedang membawa calon penerusnya.
Akan aku guncang dunia dan kucari kamu sampai kemanapun!
🍀
*Tobe continued
Like dan komentarnya dong 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
PANJUL MAN
lah yg kasi tau kalo shania hamil kan dokter lewat amplop itu
2024-02-10
0
Renireni Reni
beda dr yg lain...vedran tau jk shania hamil...👍👍👍👍
2022-12-07
1
Sahabat Novel
bagaimana perasaan Shania nanti ketika tahu dia sedang hamil... 🥺
2022-10-12
2